Tips ke Ephesus Turki ini cukup penting agar wisatamu nyaman dan aman.
Kalau teman-teman sudah baca tulisan saya tentang itenerary selama seminggu di Turki, pasti familiar dengan Ephesus. Saya dan rombongan mengunjungi Ephesus dengan terlebih dahulu bermalam di Kusadasi.
Ephesus terletak di pesisir barat Asia Kecil, dekat Selçuk modern, Provinsi Izmir, Turki. Ephesus tadinya adalah kota Yunani kuno, lalu menjadi kota Romawi. Kemudian kota ini sempat hilang karena bencana gempa bumi. Akibat dari gempa bumi masih dapat saya lihat dari bekas reruntuhan.
Ephesus atau Efes sendiri dalam bahasa Turki artinya adalah reruntuhan dari kota kuno. Kota Ephesus memang terbilang kuno namun megah pada zamannya. Lantai marmer, ukiran di setiap dinding merupakan beberapa bukti kecantikan kota ini.
Belum lagi besarnya pilar-pilar dan bangunan. Siapa sangka di zaman itu, manusia sudah dapat membangun gedung tinggi dengan kapasitas untuk ratusan orang.
Bus diparkir di sebuah halaman khusus parkir di dekat pintu masuk Ephesus. Saya dan rombongan berjalan kaki menuju gerbang. Tiket sudah diurus oleh travel agen sehingga kami tinggal masuk saja. Meski datang di pagi hari, cuaca cukup terik.
5 Tips ke Ephesus, Turki
1. Memakai Suncreen dan Kacamata Hitam
Saya ke Ephesus di bulan Maret. Anginnya dingin, tapi matahari menyengat. Oleh karena itu, tips ke Ephesus pertama adalah pakai tabir surya. Jangan lupa pelembap karena udara cukup kering. Kalau ada tabir surya yang sekaligus pelembap, maka lebih baik.
Karena matahari cukup terik, gunakan kacamata hitam agar dapat melihat dengan baik. Lumayan blereng bo kalau tanpa kacamata. Bisa-bisa jadi keliyengan karena mata harus beradaptasi dengan sinar mentari.
2. Pakai Topi atau Payung
Tips ke Ephesus berikutnya masih karena alasan yang sama, gunakanlah topi atau payung sebagai pelindung kepala. Yang berjilbab juga sama, alangkah lebih nyaman kalau di atas jilbab masih dilindungi oleh topi atau payung.
Perlengkapan tersebut cukup membantu agar kita tidak terlalu berkeringat. Kalau berkeringat kebanyakan, bisa dehidrasi karena jalan kakinya cukup jauh.
3. Bawa Air Minum
Ephesus City ini sangat luas. Tidak ada kendaraan yang bisa dinaiki selama mengelilingi Ephesus. Jadi cara satu-satunya adalah berjalan kaki. Beberapa tempat cukup menanjak, lainnya berupa turunan. Siapkan stamina dan air minum selama mengunjungi Ephesus.
Kalau punya permen atau cokelat juga boleh dibawa. Karena di dalam tempat wisata Ephesus sama sekali tidak ada penjual makanan atau minuman.
4. Sewalah Guide
Sejarah tentang Ephesus begitu menakjubkan. Sayang sekali jika teman-teman berkunjung ke kota tua ini tanpa mengetahui cerita di baliknya. Setiap patung dewa-dewi Yunani, tokoh Romawi, dan gerbang bangunan tertentu pasti mempunyai kisah nyata yang unik.
Teman-teman akan menemukan Celcius Library yang merupakan perpustakaan ketiga terbesar di zamannya.
Ada pula Grand Theater yang bisa menampung 25 ribu orang. Semuanya punya cerita tersendiri. Misalnya saja saat di Grand Theater, guide kami mempraktikkan tepuk tangan dan berteriak saat suasana hening. Ajaibnya, tepuk tangan dan teriakan tersebut menggema! Bangunan Grand Theater memang dirancang memantulkan suara sehingga ketika ada pertunjukan di dalamnya, lebih terasa kemegahan dari keriuhan penonton.
Selain itu, di dalam Ephesus city juga terdapat Temple of Hadrian, Bath of Varius, State Agora, Temple of Domitian, Memmius Monument, Hercules Gate, Temple of Artemis, dan masih banyak lagi. Guide menjelaskan satu per satu setiap menemui bangunan tersebut.
Saya jadi tahu mana Dewa Nike yang menjadi logo perusahaan Nike. Ada pula Dewa Artemis yang merupakan dewanya Ephesus karena melambangkan kemakmuran.
Saya dan rombongan juga melihat marmer yang motif atau polanya beda dibanding marmer lainnya. Rupanya bangunan tersebut dipercaya sebagai rumahnya orang kaya dan terpandang di zaman tersebut.
Guide juga menjelaskan mengenai area pemandian umum yang biasanya digunakan untuk berbincang masalah politik. Wah, ternyata taktik politik dan kekuasaan digunjingkan di pemandian=D
5. Hati-hati Membeli Makanan, Minuman dan Suvenir
Karena sangat lelah, setelah selesai mengelilingi Ephesus, saya ingin yang segar-segar. Rupanya di pintu masuk (sama dengan pintu keluar) terdapat toko es krim yang menjadi satu dengan toko suvenir.
Spontan saya memilih es krim (lupa mereknya, tapi kalau di Indonesia kayak Walls gitu lho) lalu memilih satu buah magnet kulkas dan 1 buah kartu pos. Saat akan membayar, kasir memberi tahu bahwa totalnya adalah 28 lira. Karena saya tidak punya uang kecil, saya membayar dengan uang lembaran 100 lira. Lalu kembaliannya diberikan tetapi dia tidak mau memberi nota atau tanda terima. Entah memang tidak ada atau bagaimana. Padahal tokonya lumayan besar lho.
Karena buru-buru dan memegang barang banyak, saya tidak menghitung lagi kembaliannya. Langsung saya masukkan ke tas. Sesampainya di bus baru saya hitung dan ternyata kurang banyak. Si kasir hanya mengembalikan 20 sekian lira, sementara sisanya hampir 70 lira. Jadi terbalik, kembalikan yang seharusnya 70 lira malah hilang begitu saja, hiks.
Bukannya suudzon, tapi selama 8 hari di Turki, saya sudah 3x melihat dengan mata kepala sendiri. Yang pertama kejadian di toko oleh-oleh yang lebih besar lagi. Mereka juga tidak menyediakan nota. Teman saya sudah memberikan uang 100 lira untuk total harga 55 lira. Kasir mengaku tidak ada kembalian. Akhirnya saya memberikan 5 lira dalam bentuk lembaran 15 ribu rupiah, dan teman saya memberikan 50 lira dalam bentuk lembaran.
Lalu si kasir diam saja tidak mengembalikan 100 lira milik teman saya. Ia juga tidak bisa berbahasa Inggris sehingga kami kesulitan berkomunikasi. Meskipun kami menyebutkan 100 lira, tapi dia hanya menggelengkan kepala.
Ketika orang Turki yang membantu kami saat memilih barang datang ke kasir dan berkata dalam bahasa Turki, dia mentranslate bahwa proses pembayaran sudah selesai, tidak ada yang perlu dibahas lagi. OMG! Saya sebenarnya kesal sekali. Kalau ada CCTV pingin saya usut tuntas tuh.
Kejadian ketiga saat saya dan rombongan harus membayar 2,5 lira di kamar mandi. Masalahnya sama, kasir kamar mandi tidak mengembalikan uang dengan hitungan yang tepat. Jadi saran saya, bayarlah segala sesuatunya dengan uang pas saat bertransaksi di Turki.
Oh ya, sewaktu di Ephesus, ternyata keluar dari gerbang ada banyak toko es krim yang harganya jauh lebih murah, hanya 2 lira. Huaa jauh banget sama es krim Walls yang saya beli di dalam gerbang. Padahal es krim 2 lira lebih menggoda karena berupa cone dengan aneka pilihan rasa es krim.
Baca juga Persiapan ke Turki
Itulah 5 tips ke Ephesus yang sebaiknya teman-teman praktikkan. Di artikel berikutnya saya bakal bercerita tentang apa yang unik di Ephesus =) InsyaAllah
Waaah bagus banget ya. Aku penasaran sama celcius library itu. Semoga kapan-kapan bisa nyampe ke sana. Hehe
Jadi pengen liat foto-fotonya. Backpakeran ke tempat-tempat bersejarah…
Aduuuh..bagus sekalii.. Semoga ku bisa ke sana suatu saat nanti. Aamiin.. Oya, terima kasih tips2 nya, mba..
Kira-kira hal yang tidak mengenakkan seperti kembalian yang kurang banyak itu hanya oknum atau memang kebanyakan gitu ya. Aku tergolong orang yang mudah buru-buru, kalau pas belanja model begitu penjualnya, auto ilang duit banyak aku, hehe. Cuaca di sana kayaknya panas banget ya, sunscreen perlu banget tuh.
Oknum sih kak. Tapi memang harus hati-hati. Better kasih uang pas aja. Soalnya kalo meleng dikit duh
Wah seru banget mba jalan-jalan ke Turki. Dari fotonya sungguh terik ya di sana, sunscreen dan air putih memang wajib banget haha.
Baru tau lokasi Celcius Library itu ternyata masuknya ke Turki, kirain di Yunani. Suka banget sama arsitektur Yunani dan Romawi kuno.
Ga di Indonesia ga di Turki suka ada aja oknum pedagang nakal ya hihi. Ga nyobain es krim Turki yg ngeselin itu mbak?
Aku pas itu terlanjur beli es krim di dalam lokasi Ephesusnya. Eh ga tahunya di luar ada banyak penjual es krim yg jauh lebih murah dan lucu tadi. Temenku yg beli, aku lihat doang sambil ketawa ketiwi😅
Takjub sama foto-foto arsitekturnya yang luar biasa. dan kebayang sih panasnya kayak gimana di sana ya makanya kakaknya udah ngasih tips harus pakai sunscreen di awal-awal.
Keren banget bangunan library ephesus dan theater ephesus…
Itu bukti Kalau teknologi dulu juga manusia sudah bisa membuat bangunan megah
Turki akhir-akhir ini sedang naik daun sebagai salah satu destinasi untuk liburan. Meskipun lagi pandemi, kabarnya tetap ada saja wisatawan yang liburan ke Turki.
Saya jadi pengen juga suatu saat bisa ke Turki dan mengunjungi Ephesus.
Terima kasih tipsnya mba, semoga suatu saat saya bisa traveling ke Turki.
wah penting ini kalau plesiran ke luar negeri sebaiknya pake guide. Aku geli sendiri liat tempat BAB dempet2an gitu hihi
wah senangnya jalan jalan ke mesir
ini wisata sejarah ya mbak
btw di turki sudah nyobain kuliner apa saja nih mbak
Mba,bukan Mesir tapi Turki, hehe
Ternyat tipu-tipu gitu juga terjadi di negara se maju turki ya. Mungkin hal sprti itu biasa di sana bagi turis-turis luar turki. Hal semacam ini juga kadg kita temui di Indonesia. Makasi informasinya mba, jadi tahu kalau ‘tipu2’ jga terjadi di sana.
wahhh seru ya mba liburan ke Turki, di sana sepanas itu ya? mesti well protected banget kaya nya pas ke ephesus ya. Nah,, soal transaksi2 emang mesti siapin uang2 pas ya kayanya klo liburan begitu apalagi klo belum dimudahkan pake transaksi digital aja, biar ga ribet hehe
Wah baru tau kalau pedagang di Turki banyak yang curang. Jadi lebih baik memang bawa uang pecahan saja ya kak, biar bisa membayar tanpa harus minta kembalian. Makasih sharingnya kak, siapa tau suatu saat bisa ke Turki. Aminin aja dulu, hehe
Wawww kereeen.
Jadi penasaran sama postingan itenerary-nya selama sepekan di Turki..
Semoga aku berkesempatan bisa melangkah kaki di sana. Salah satu negara impian yang belum dikunjungi