Kasih, Masihkah Meragu?
Binar kutangkap kala mata kita beradu Pelaminan adalah saksinya Kau dan aku menjadi kita
Lifestyle and Travel Blogger Indonesia|Parenting Blogger Indonesia|Blogger Jakarta|Living in Depok
Binar kutangkap kala mata kita beradu Pelaminan adalah saksinya Kau dan aku menjadi kita
Perang dunia dan radiasi meluluh lantakkan 2/3 bumi. Yang selamat berlaku seolah Tuhan, menciptakan robot pintar demi kekuasaan.
Tak ada lagi yang tersisa, tanah telah kering, air telah keruh. Tanah air kami pucat pasi. Ras kami terancam punah.
Lenggak-lenggok tubuhnya menggodaku. Parasnya menawan, secantik lingerie yang dipertontonkannya. Merah menggoda, siap terbang dengan sayapnya melahap pria tak kuat iman sepertiku.
Aku mengenalnya lewat Facebook, sepasang mata penuh makna. Tatapannya menusuk hingga ke relung, menembus jantung. Mata bulat dengan warna biru ditengahnya, persis samudera.
Arggh, uhh, nikmatnya.”, eranganku seperti sinar fajar mentari, terang dan membakar, menembus dinding hotel.
Sebuah kuburan ditemukan terbongkar sehari setelah pemakaman. Mayat wanita muda penuh dengan bercak sperma. Keluarga korban menangis histeris menuntut penyelidikan lebih lanjut. ***
Aku ingin seperti kakak. Selalu juara 1 dikelasnya. Bapak memuja dan memanggilnya “anak super”.