Underground City di Cappadocia, Turki. Tinggal di bawah tanah? Kalau mendengar kalimat tersebut, ingatan saya melayang pada film tentang angin topan dimana sebuah keluarga mempunyai basemen untuk ditempati ketika terjadi bencana angin topan.
Atau film Parasite, sang pemilik rumah tidak tahu bahwa ada basemen di rumahnya dan ditempati oleh suami dari asisten rumah tangganya. Ada pula berbagai film lain yang mengambil setting di sebuah basemen.
Lalu bagaimana dengan kota bawah tanah? Apakah benar-benar ada? Ternyata Cappadocia tidak hanya menyimpan keindahan kota batu dan serunya naik balon udara. Tapi Cappadocia juga menyimpan jejak tentang kota bawah tanah. Kita intip yuk seperti apa isinya.
Sesampainya di Cappadocia, saya dan rombongan tur Turki langsung diajak menuju kota bawah tanah. Kami memasuki satu contoh rumah yang berada di bawah tanah.
Seperti diketahui bahwa di Cappadocia masih banyak orang yang tinggal di rumah batu. Maka rumah di bawah tanah juga seperti gua.
Saya dan rombongan memasuki ruang pertama yang diduga adalah dapur. Ada Beberapa peralatan memasak dan alat untuk memerah anggur. Ruang ini diduga sebagai dapur karena dindingnya menghitam (seolah bekas asap memasak).
Ruangan kedua underground city di Cappadocia adalah kandang hewan. Orang-orang yang tinggal di bawah tanah biasanya bersembunyi dari sesuatu. Entah musuh, hewan buas, atau lainnya.
Oleh karena itu, hewan peliharaan ditempatkan di bagian depan. Hewan-hewan ini sekaligus untuk persediaan makanan.
Ruangan berikutnya adalah tempat ibadah.

Ada pula lorong yang di ujungnya terdapat batu besar sebagai penutup untuk berjaya-jaga jika musuh menemukan tempat persembunyian tersebut.

Ruangan selanjutnya ruang keluarga. Saat saya mengintip underground city di Cappadocia, terlihat karpet Turki di ruang keluarga. Karpet Turki memang terkenal ke seluruh penjuru dunia.
Hal ini dikarenakan simpul dobel yang membuatnya lebih kuat dibanding karpet lainnya. Karpet juga merupakan benda yang sakral di Turki karena menjadi salah satu seserahan wajib dari menanti perempuan.
Biasanya perempuan Turki yang akan menikah, membuat sendiri karpet tersebut untuk nantinya dipakai di rumahnya. Tapi zaman sekarang, mereka membawa karpet milik nenek moyangnya.
Di underground city di Cappadocia juga terdapat sumur dan tempat penyimpanan makanan. Makin ke dalam ada ruangan yang semakin dingin, terutama di tempat penyimpanan makanan. Hebat ya zaman dulu sudah tahu kalau makin dingin suhu maka makanan makin awet.
Yang cukup mengejutkan adalah adanya kuburan atau tempat untuk memakamkan orang. Jadi karena keluarga yang bersembunyi di kota bawah tanah tidak bisa setiap saat keluar ke atas, maka jika ada anggota keluarga yang meninggal langsung dimakamkan di rumah bawah tanah tersebut.
Saya sendiri merasakan udara di underground city di Cappadocia amat dingin. Enggak kebayang deh kalau harus tinggal di bawah tanah tanpa sinar matahari, hiks.
Sinar matahari sebenarnya bisa terlihat di ujung rumah. Semakin dekat ke pintu maka akan tampak sinar yang menembus rumah batu underground city di Cappadocia.
Saya semakin bersyukur hidup di zaman merdeka tanpa harus bersembunyi di bawah tanah agar terhindar dari binatang buas atau musuh.
Saya dan teman-teman sungguh beruntung tidak perlu tinggal di rumah batu seperti zaman Flinston. Sumpah dingin banget, guys.
Kalau teman-teman ke Cappadocia untuk naik balon udara, jangan lupa mengintip underground city di Cappadocia. Jarang-jarang kan lihat gua dengan ruangan yang cukup lengkap seperti rumah pada umumnya.
https://www.instagram.com/p/BwHW01GAgkN/?igshid=23c4mqvn7a4z

Duhhh mbakk cerita wisatamu itu emangg racunnn. Racunn positifff hadudududududuud pengen kesini
Next ada lagi yg bagus2. Hehe
Nggak kebayang deh, hidup di rumah bawah tanah. Apalagi ada kandang hewan dan makamnya, wuah.. kayak apa baunya?
Kayaknya ga bakal berbau mbak. Soalnya beda to struktur batuan gua dg semen rumah biasa
Wah menarik juga nih menelurusi kota bawah tanah. Kalau saya gabisa bayangin pengapnya mbak. Apalagi kalau pas di atas hujan rasanya gimana ya. Kalau cuma sebentar sih ndak apa-apa, tapi kalau tinggal di sini lama, fiuuuh.
Ga pengap mba. Cenderung lembap malah. Jadi atap nya itu tinggi. Lebih pengap tinggal di rumah sempit di Jakarta =(
Ini semacam goa, tapi lebih tertata gitu ya
Wawww asik banget mbak. Jadi, dulu tempat ini dijadikan untuk rumah juga tempat sembunyi dari musuh & binatang buas yaa. Hawanya gimana mbak? Lembab gitukah?
Mbak, aku jadi kepo sama pemandu turnya. Pakai bahasa Inggris kah? Atau nanti juga dikasih semacam pamflet/buku tentang tempat wisatanya?
Pakai bahasa Inggris mbak. Hehe. Tp kemarin ada mahasiswa Turki dr indonesia yg bantu menerjemahkan beberapa part
Jadi kebayang bunker. Btw aku punya boss (seorang arsitek) yang suka banget bikin bangunan di bawah tanah. Seru sihhh tinggal di bawah tanah 😀
Persis di novel misteri yang penuh kode dan ruang rahasia ya mba. Wondering bagaimana mereka dulu membuatnya sampai sebesar dan sekeren itu. Salut
Ga kebayang gimana itu membangunnya. Mungkin itu milik penguasa dahulu yang bersembunyi karena perang ya mb. .
Kompleks sekali kota bawah tanahnya. Jadi penasaran apa yang bikin mereka sampai bikin kota seperti itu? Karena perang atau karena memang nggak ada material lain untuk membangun di permukaan?
jadi keinget sama chu chi tunnels, cuman yang di turki ini lebih luas aja
semoga nanti ada kesempatan mampir ke underground city juga