Umroh, Paling Penting Bawa Apa?

Facebooktwitterredditmail

Sebuah pesan di Instagram masuk menanyakan saat umroh yang paling penting bawa apa? Sebelum menjawabnya saya mau flashback dulu ke beberapa bulan sebelum berangkat umroh. Suatu malam, saya bermimpi, berangkat umroh bersama suami. Perjalanan menggunakan mobil ke bandara. Sewaktu di mobil, saya membuka tas pribadi yang isinya ternyata kosong. Astagfirullah, padahal tas suami penuh berisi baju dan barang – barang lainnya. Saya terbangun dari mimpi dengan perasaan gelisah, bertanya-tanya apa maksud mimpi tersebut?

Kemudian, seperti manusia zaman now lainnya, browsing dimulai. Saya mencari kata kunci ‘bekal umroh terbaik’, keluarlah ayat ini.

Allah Ta’ala berfirman,
وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى
“Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa.” (QS. Al-Baqarah: 197)
Ternyata sebaik-baiknya bekal haji dan umroh adalah takwa. Apakah takwa itu? Takwa artinya menaati perintah Nya dan menjauhi larangan Nya. Masya allah ternyata mimpi saya mengingatkan untuk menyiapkan diri agar menjadi takwa sebelum berangkat. Lalu istiqomah menjaga ketakwaan. 

Sebelum menjawab pertanyaan teman di Instagram, saya akan membuat list persiapan barang bawaan untuk umroh. Terus terang, saya cukup blank soal ini. Pengalaman traveling ke tempat wisata cukup berbeda bila negara tujuan adalah Mekah dan Madinah. Terlebih saya datang untuk umroh. Meskipun ada sesi wisata religinya juga. 

Alhamdulillah, travel agen tempat saya mendaftar membuat list barang apa saja yang dibawa oleh jamaah laki-laki dan perempuan. 

Perempuan: Baju menutup aurat dengan warna bebas sebaiknya gelap tidak harus putih, mukena, jaket, kaos kaki, jilbab, alat mandi (sikat gigi, pasta gigi, handuk sabun dan shampo sudah disediakan hotel), daleman secukupnya, pelembab kulit dan pelembab bibir bila perlu untuk mencegah kulit kering (mengenai skincare saat umroh akan saya ceritakan terpisah), sandal, tas sandal (kami mendapat tas kain dari travel), tas tenteng/ ransel, botol minum, sajadah, masker, plastik untuk baju kotor, gunting rambut dan gunting kuku (untuk perlengkapan umroh) 

hotel movenpick mekah
Di hotel sudah disediakan hairdryer, sabun, shampo, dan handuk. Ada pula yang sudah menyediakan sikat gigi dan pasta gigi

Jika saya boleh menambahkan bawalah pantyliner agar celana tetap bersih. Lalu untuk kaos tangan untuk salat juga bawa lebih dari tiga. Saya hanya bawa satu, ternyata sewaktu dipakai umroh (thawaf dan sai) langsung basah kuyup. Akhirnya bau gitu pas dipakai berikutnya. Kecuali membawa kerudung yang panjangnya sampai menutupi tangan atau pakai mukena terus saat salat. Pengalaman saya lebih nyaman pakai baju gamis dan kerudung panjang sekalian untuk salat daripada bawa-bawa mukena lagi, tapi tiap orang bisa berbeda.

Untuk baju saya sendiri sempat kehabisan, karena Madinah dan Mekah tidak sedingin yang dikatakan. Terutama di Mekah, setiap selesai thawaf sunah, pasti gamis, kerudung, dan daleman saya basah kuyup. Tidak dapat digunakan lagi. Alhasil hari terakhir pakai gamis yang beli di Madinah=D. Asal bawa uang sebenarnya tidak perlu khawatir sih. Banyak mal di dekat Masjid Nabawi dan Masjidil Haram yang menjual berbagai keperluan termasuk baju dan daleman. Bahkan koper pun ada di sana. Jadi yang mau nambah koper masih bisa, hehe. 

perlengkapan umroh
Suami pakai sarung, sandal jepit dan baju koko, saya pakai jaket dan gamis

Laki-laki: Kain ihram 1 stel (kalau berangkat melalui travel umroh dan haji biasanya sudah dapat), celana panjang dan baju koko/ gamis laki-laki secukupnya, sarung bila perlu,  jaket, kaos kaki, alat mandi (sikat gigi, pasta gigi, handuk sabun dan shampo sudah disediakan hotel), daleman secukupnya, pelembab kulit dan pelembab bibir bila perlu untuk mencegah kulit kering, sandal, tas sandal (kami mendapat tas kain dari travel), tas tenteng/ ransel, botol minum, sajadah, masker, plastik untuk baju kotor, gunting rambut dan gunting kuku (untuk perlengkapan umroh) 

Banyak yang sama perlengkapannya dengan perempuan. Oh ya jangan lupa bawa parfum untuk laki-laki, karena sebelum salat Jumat dan sebelum niat ihram disunahkan memakai wangi-wangian. Jangan lupa deterjen cuci baju baik deterjen cair atau serbuk juga boleh. Menurut saya terpakai sekali, karena saya kemarin hanya bawa daleman seadanya. Begitu banyak yang mudah basah kuyup, saya berinisiatif mencuci dan alhamdulillah kering. 

Jika kamu termasuk orang yang sensitif terhadap menu luar Indonesia, ada baiknya membawa mi cup. Meskipun biasanya tetap ada telur dan roti yang dapat dimakan oleh orang Indonesia. 

Barang-barang di atas dapat dimasukkan dalam koper yang akan dibagasikan, kecuali jaket. Sedangkan barang yang dimasukkan ke dalam tas tenteng berisi buku manasik, buku doa,paspor, buku vaksin meningitis, identitas diri (KTP, id card dll), dompet, uang, charger, powerbank, vitamin dan obat-obatan pribadi, botol spray untuk wudhu di pesawat, tisu basah bila perlu, pantyliner bila perlu, syal, bantal leher, dan barang lainnya yang kira-kira dibutuhkan dalam perjalanan ke Madinah/Jeddah. 

bantal leher umroh
Bantal leher penting banget menurut saya. Meskipun di pesawat sudah disediakan, tapi tetap terpakai. Terutama saat di bus menempuh perjalanan Madinah-Mekah

Oh ya, teman saya sempat bertanya, mending bawa sandal atau sepatu? Kalau harus pilih salah satu, saya menyarankan sandal. Kenapa? Lebih terpakai. Mudah memakainya, dan biasanya lebih ringan dan tipis sehingga jika dimasukkan tas kain saat ke masjid bisa lebih mudah penyimpanannya. Itu jika berangkat umroh di bulan Januari ya. Kalau di bulan lain yang musimnya berbeda mungkin teman-teman saya ada masukan? 

Tentang musim, karena ibadah umroh bebas waktunya, kamu bisa memilih kapan waktu terbaik baik dari segi cuaca, tanggal sedang tidak menstruasi (bagi perempuan), dan sebagainya. Berbeda dengan ibadah haji yang waktunya saklek sudah ditentukan. Ketika memilih tanggal, bulan, dan tahun keberangkatan usahakan di saat kamu benar-benar bisa mencurahkan seluruh waktu dan pikiran untuk umroh. Mintalah pada Allah dipanggil pada waktu yang terbaik menurutNya.

Kembali ke pertanyaan awal, ketika umroh, paling penting bawa apa? Jawabannya sudah ada si di Al Qur’an, bawalah bekal takwa. Kalau boleh saya jabarkan, ada beberapa hal yang harus ditanamkan dalam hati dan pikiran yaitu:

1. Luruskan niat

Labbaikallaahumma labbaika, labbaika laa syariika laka labbaika, innal hamda wanni’mata laka wal mulka laa syariika laka.

Aku penuhi panggilan-Mu Ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu, aku penuhi panggilan-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji dan nikmat hanyalah milik-Mu, juga semua kerajaan, tidak ada sekutu bagi-Mu. 

Bacaan talbiyah di atas adalah bukti bahwa haji dan umroh merupakan panggilan untuk menjadi tamu Allah (saya merinding jika mengingat ini). Berapa banyak orang yang punya uang tapi tidak sehat sehingga tidak dapat mendaftar umroh? Berapa banyak yang sehat dan punya uang tapi tidak ada waktu luang untuk berangkat ke Baitullah? Berapa lagi jumlah orang yang punya uang, sehat dan punya waktu luang, tapi tidak kunjung mendaftar umroh? 

Sebaliknya, ada orang yang sehat, punya waktu tapi tidak punya uang, secara ajaib ia dapat berangkat ke tanah suci? See? Karena umroh dan haji adalah panggilan dari Allah, kita senantiasa harus meluruskan dan menjaga niat hanya untuk Allah semata. 

Kalau saya bercerita sejak kapan saya ingin umroh, bagaimana perjuangan saya agar dapat berangkat, dan seterusnya, pasti kamu juga akan kaget. Nanti akan saya ceritakan di artikel lainnya ya. 

2. Sabar dan Ikhlas 

Dua sikap yang mudah diucapkan tapi tidak mudah dilakukan. Banyak yang bilang bahwa umroh adalah ibadah fisik. Uztad pembimbing umroh kami juga mengatakan hal yang sama. Makanya kondisi kesehatan fisik harus benar-benar dijaga. 

Selama perjalanan berangkat umroh dan selama berada di Arab Saudi, praktik sabar tidak henti-hentinya dilaksanakan. Sabar saat pesawat delay, sabar saat antri di imigrasi, antri di toilet masjid, antri keluar masjid, dan sebagainya. Buat para suami ujian kesabaran saat istrinya belanja oleh-oleh terus=D

Ikhlas juga dibutuhkan selama umroh. Ikhlas jika sandal hilang (sandal jepit suami saya sempat hilang). Ikhlas saat tidak mendapat tempat salat di dalam masjid. Ikhlas bila ada hal-hal yang tidak disenangi atau diinginkan. Allah lebih tahu mana yang terbaik untuk hambaNya. 

Saya jadi ingat tentang cuaca di Arab Saudi yang terkenal ekstrim, mudah berubah. Sebelum kami berangkat, uztad mengatakan bahwa suhu di Madinah mencapai 11-15 derajat celcius. Yang artinya dingin, maka kami disarankan membawa jaket dan baju tebal. Tak lupa masker untuk menjaga saluran napas. Alhamdulillah ketika sampai di Madinah, suhu justru berkisar 25-27 derajat celcius. Bahkan pernah 35 derajat. Saya dan teman-teman sangat bersyukur dapat menikmati suasana Madinah dan Mekah yang sejuk. 

Namun bila kami harus menghadapi suhu dingin, atau hujan, atau panas sekalipun (panas bisa sampai 50 derajat lho) maka dipastikan harus sabar dan ikhlas terhadap ketetapan Allah. 

3. Syukur dan Mensucikan Diri dengan Sedekah

Tadinya saya tidak ngeh bahwa salah satu bekal umroh adalah mensucikan diri. Baik dengan memperbanyak istigfar, meminta maaf kepada orangtua dan semua orang, hingga mensucikan harta melalui sedekah. 

Kala itu, yang ada di benak saya adalah, sebelum berangkat umroh, saya harus menyelesaikan semua urusan duniawi. Baik pekerjaan, hutang piutang uang dan janji, sebisa mungkin saya selesaikan agar berangkat tanpa tanggungan dan hati menjadi tenang. 

Setelah semua urusan selesai, maka yang ada di pikiran saya adalah, tidak tahu apa yang akan terjadi saat umroh. Perjalanan dari Indonesia ke Madinah memakan waktu hampir 11 jam di udara (1 jam Jogja-Jakarta dan hampir 10 jam Jakarta-Madinah). Bagi saya, perjalanan panjang ini mengerikan, mengkhawatirkan. Berharap bisa sehat selamat sampai di tujuan,tapi siapa yang tahu bukan? 

Baca Naik Penerbangan Internasional selama 10 Jam Begini Rasanya

Secara otomatis, spontan, saya bersedekah (semoga tidak riya dan saya tidak menyebutkan jumlahnya). Seikhlas saya, semampu saya. Saya berharap sedekah ini kelak akan mempermudah dan membantu selama saya umroh (tidak ada salahnya kan sedekah dengan berharap sesuatu yang baik?). Masya Allah, Allahu Akbar, banyak sekali keajaiban-keajaiban yang saya alami selama umroh. Tentu saja ini karena kebaikan Allah. 

Sedekah juga merupakan tanda syukur kepada Allah. Bersyukur karena saya diberi kesehatan, waktu luang, dan kemampuan untuk melaksanakan umroh. Jadi pingin nangis lagi kalau ingat ini. 

Yang paling penting selama di sana adalah lepaskan semua jabatan, kekayaan, gelar yang membuatmu merasa orang paling hebat. Lepaskan semua kesombongan dan keakuan. Mengapa? Karena di hadapan Allah, semua orang adalah sama. Yang membedakan adalah ketakwaannya. Maka berlomba-lombalah menjadi yang paling takwa. Itulah bekal yang paling penting saat akan berangkat dan selama berada di sana. Insya Allah sekembalinya dari tanah suci tetap istiqomah dengan ketakwaan tersebut. Aamiin
(Visited 1,418 times, 1 visits today)
Facebooktwitterredditmail Nih buat jajan

24 thoughts on “Umroh, Paling Penting Bawa Apa?

  1. Si Klimis Reply

    Duh bacanya jadi merinding, ibadah umroh adalah salah satu daftar list di tahun 2019 , semoga bisa terealisasi.
    Beruntung mbak Dian pas cuaca gak extrem ya, jadi ibadahnya gak begitu terganggu oleh cuaca.

    • dian.ismyama Post authorReply

      Masya allah aamin semoga diijabah ya. Berangkat bareng istri enggak? =). Iya alhamdulillah banget cuacanya cenderung sejuk

  2. charles Reply

    Saya memang bukan seorang muslim tetapi saya sangat respek dengan kaum muslim yang taat menjalankan ibadat dan perintah agama. Terima kasih untuk sharing dan informasinya ya

    • dian.ismyama Post authorReply

      Wkkkkka aku aminkan ya. Anyway beberapa hari yang lalu ada temenku cewek berdoa yang sama, mau kukenalin po? Siapa tahu jodoh=)

  3. Tukang Jalan Jajan Reply

    Walaupun dengan travel biasanya sudah diurusin. keperluan pribadi jangan sampai ketinggalan karena kalau mesti nyari lagi pasti ribet dan biasanya keluar uang lebih besar, jadi boros hehehe

  4. Ruli retno Reply

    Sebaik baik bekal adalah takwa. Berhubung saya belum di panggil umroh oleh Allah, gada salahnya saya jauh2 hari nyiapin bekal takwa ya. Barangkali bisa mempercepat panggilan Allah kesana. Lengkap banget mba list bekalnya. Sangat membantu nih

  5. Rhoshandhayani KT ? Reply

    Huuu aku pengen umroh…
    Semoga disegerakan… Aamiin

    Ooh ternyata bisa sampai basah kuyup gitu ya. Aku baru tau sih. Persediaan berarti harus agak banyak ya, hege

  6. Jiah Reply

    Semoga kita dipermudah untuk beribadah ke sana ya. Memang persiapan printilan2 kecil itu perlu dan kita juga harus menyesuaikan kondisi di sana. Bisa panas banget bisa juga hujan kan ya

  7. Khairiah Reply

    Wah aku terbawa suasana baca cerita ini nggak kerasa udah habis cerita, mudah2 an aku juga bisa memenuhi pangilannya ke tanah suci

  8. sally Reply

    Dengan persiapan yang tepat, insyaAllah ibadah malah makin nyaman ya mbak. Huhuhu semoga satu hari nanti aku juga bisa ke sana

  9. lendyagasshi Reply

    Barakallahu fiik, kak Dian.
    Senang banget dapat banyak hikmah setelah baca kisah Umroh ini.
    Memang yang paling penting adalah berbekal keimanan dahulu sebelum umroh. Lalu ikhtiar perlengkapan yang perlu dibawa.

    Kemarin berapa lama, kak umrohnya?

  10. April Hamsa Reply

    Betul no 1 emang niat yang lurus ya mbak. Org bilang di sana tu katanya niatnya apa diganjar apa gtu, pokoknya suka ada kejadian2 spiritual gtu.
    Sabar dan ikhlas jg penting krn emang pd sat itu iman diuji ya. Moga2 secepatnya bisa menginjak tanah suci jg aamiin.

  11. Achmad Humaidy Reply

    Subhanallah! baca artikel ini jadi pengen cepat2 ke sana. Awalnya punya target tahun ini tapi sepertinya akan mundur tahun depan. Terima kasih telah berbagi tentang persiapan umroh yaa kak. Berfaedah!

  12. Dwi Wahyudi Reply

    Kisahnya cukup inspiratif Kak, best moment lah bisa berkunjung ke Tanah Suci bersama pasangan tercinta. Insya Allah di Jum’at berkah ini saya dan keluarga bisa menyusul ke sana. Amin Ya Allah…

Leave a Reply

Your email address will not be published.