Sate Klathak Pak Pong, Sate Kambing Legendaris di Jogja

Facebooktwitterredditmail

Bisnis kuliner memang menjadi lesu sejak pandemi. Tapi izinkan saya berbagi beberapa kuliner Jogja yang saya rindukan. Iya, lebaran tahun ini adalah lebaran pertama saya tanpa mudik ke Jogja. Lebaran pertama tanpa mencicipi enaknya makanan khas Jogja. Maka, saya jadikan tulisan lama ini sebagai pengobat kerinduan.

Oke, kali ini, ikuti saya mencicipi lezatnya sate legendaris di Jogja.

Rumah Makan Sate Klathak

Pandangan saya terpukau dengan luasnya rumah makan Sate Klathak Pak Pong. Sate klathak ini tak pernah sepi pengunjung. Untung rumah makannya luas, sehingga semua penggemar sate bisa tertampung.

Kursi-kursi kayu berjejer bersama meja makan yang besar dan panjang. Bila kamu lebih suka duduk bersila, Sate Klathak Pak Pong menyediakan lesehan. Kamu tinggal duduk menulis pesanan sate, lalu menunggu makanan datang. Menu andalan di tempat ini tentu saja sate klathak, yaitu sate yang dibakar tanpa bumbu apapun, hanya garam. 

Keunikan Sate Klathak

Keunikan dari sate klathak adalah tidak menggunakan tusuk sate kayu, melainkan jari-jari besi. Iya, kayak jari-jari besi di sepeda itu. Saat dibakar, akan muncul suara “klathak klethek”. 

Pesanan datang setelah menunggu hampir 1 jam, karena pada jam makan dan akhir pekan. Berdasarkan cerita teman, jika datang di hari kerja, pesanan datang lebih cepat, bahkan 5 menit sudah tersaji di meja. 

Sate Klathak dengan bumbu minimalis

Sate klathak rasanya enak, dan juicy. Dagingnya tidak hanya tebal, tapi juga empuk. Daging yang digunakan adalah daging kambing, tapi sama sekali tidak ada bau prengus. Keunikan lainnya adalah adanya semangkuk sup kaldu kekuningan yang disajikan bersama sate.

Saya menyuapkan nasi dan sate klathak ke mulut, tak lupa sesendok sup. Perpaduan sate dan sup bagi kebanyakan orang mungkin sedikit aneh, tapi tidak untuk saya. Saya justru menyukainya karena sup membuat tenggorokan menjadi hangat.

Bila kamu ingin sate berbumbu manis, Sate Klathak Pak Pong menyediakan menu sate kambing biasa dengan bakaran kecap manis. Di sini juga tersedia tongseng dan gulai. Total harga untuk seporsi sate klathak, nasi dan es jeruk adalah 40.000-an rupiah. Bagaimana? Tidak terlalu mahal bukan untuk sate legendaris yang selalu diburu wisatawan?

Fasilitas Rumah Makan Sate Klathak

Oh ya, fasilitas Sate Klathak Pak Pong juga lengkap. Selain parkir yang luas, di sini sudah terdapat musola dan toilet.

Alamat: Jalan Sultan Agung No.18, Jejeran II, Wonokromo, Pleret, Bantul.

Jam buka: 09.00- 23.30 wib

(Visited 107 times, 1 visits today)
Facebooktwitterredditmail Nih buat jajan

Leave a Reply

Your email address will not be published.