Rilis Film I Am Hope
Kanker,sebuah penyakit yang bila kita mendengarnya pasti akan menundukkan wajah, karena sebagian besar dari kita mengetahui kanker sebagai sebuah penyakit yang susah disembuhkan, apalagi bila baru terdiagnosa di stadium akhir.
Sejak S1 pun saya sudah familiar dengan kanker, tentu saja karena sebagai mahasiswa farmasi, kami mendapatkan materi mengenai farmakoterapi/pengobatan kanker. Tetapi, terus terang, bertemu dengan pasien kanker sendiri, bagi saya masih bisa dihitung dengan jari. Karena bahkan ketika bekerja di rumah sakit, kami para apoteker bekerja dibalik layar, menyiapkan obat kanker yang sifatnya individual. Namun, saya pernah mempunyai teman yang didiagnosa kanker, seorang teman SMA. Dan saat ini, dia sudah duluan berpulang, sedih sekali ketika mengingat masa itu. Pernah suatu hari, saat kami teman-temannya berkunjung ke rumahnya, saya melihat tatapan matanya kosong, “tanpa harapan”. Padahal harapan adalah semangat dan solusi terakhir di kala rapuh/jatuh. Dia pernah bercerita, ketika bertemu dengan seorang survivor kanker, hatinya menjadi lebih senang, harapannya membuncah.
Saat ini, beberapa teman saya pun adalah survivor kanker. Ya, memang di zaman ini, penderita kanker di usia muda/usia produktif sudah semakin banyak. Mereka berjuang melawan rasa sakit di antara naik turunnya semangat.
Lalu apa yang bisa kita lakukan untuk membantu mereka?
Sebuah film berjudul “I am Hope”, bisa jadi menjadi jawaban untuk kita peduli pada pasien kanker. Film besutan ALKIMIA Production ini digagas oleh 3 wanita cantik yang berhati mulia, yaitu: Wulan Guritno, Janna Soekasah Joesoef dan Amanda Soekasah. Film I am Hope disutradarai oleh Adila Dimitri dan menampilkan pemain senior seperti Tio Pakusadewo dan Ray Sahetapy. Ada juga pemain muda berbakat, yaitu Tatjana Saphira dan Alessandra
Film ini berkisah bagaimana perjuangan seorang perempuan muda berusia 21 tahun (bernama Mia dan diperankan oleh Tatjana Saphira) yang divonis menderita kanker. Lalu, seorang teman (bernama Maia, yang diperankan oleh Alessandra Usman) menyemangatinya agar berjuang melawan kanker tersebut. Bagaimanapun peran seorang teman dan juga keluarga adalah hal yang sangat berharga dan berarti tentunya.
Tak hanya dengan ikut menonton film ini saja kita dapat berpartisipasi membantu pasien kanker, ketiga wanita penggagas film I am Hope juga membuat gerakan @gelangharapan. Apakah itu? Gelang harapan atau #BraceletofHOPE adalah wujud komitmen untuk menyebarkan harapan kepada para survivor kanker dan keluarganya. Gelang ini didesain khusus oleh Ghea Pangabean (designer senior Indonesia), menggunakan kain pelangi jumputan. Desainnya unik sehingga dapat digunakan oleh pria dan wanita.
Dengan ikut membeli gelang ini seharga 100 ribu, maka kita telah menggalang dana untuk membantu para pasien kanker. 100% hasil penjualan disumbangkan untuk para survivor kanker dan keluarganya lho. Teman-teman bisa mengetahui lebih lanjut tentang gerakan “journey of Hope” ini di http://www.gelangharapan.org.
Gerakan kecil peduli kanker ini mungkin tidak seberapa bila hanya dilakukan oleh sedikit orang. Tapi bila menjadi viral dan banyak orang yang turut berpartisipasi, saya yakin akan menjadi sesuatu yang “besar” untuk para survivor kanker. Seperti kita ketahui bahwa kemoterapi bukanlah hal yang murah. Meskipun sudah ditanggung BPJS, tetapi biaya transport dan biaya hidup keluarga pasien ketika membawa pasien ke rumah sakit besar, siapa yang menanggung? Belum lagi bila pasien adalah tulang punggung keluarga. Hal inilah yang kadang luput dari kita. Tak hanya materi yang mereka butuhkan, tapi juga semangat, inspirasi, serta kepedulian kita.
Yuk dukung gerakan Peduli Kanker dan ikut ambil bagian dengan membeli gelang harapan dan ikut menonton di bioskop mulai 18 Februari mendatang.
Gelangnya lucuuuukkkk
Iya mba..dr kain jumputan
Paman saya tahun lalu berpulang ke Rahmatullah setelah setahun berjuang melawan kanker lidah, sudah menjalani kemo dan mulai ada hasilnya. Namun takdir berkata lain, bibirnya ikut terjangkit juga menyebabkan beliau susah makan dan akhirnya ngedrop. Kini tinggal istri dan anaknya yang berjuang melanjutkan kehidupan.
hiks..memang kanker resiko kesembuhan kecil pak-_-.semoga keluarganya diberi ketabahan dan kekuatan
Gelang yang indah dibalut dengan ketulusan kita. Indahnya berbagi
iy mba..aq ya naksir gelangnya..apalagi ada pesan tersendiri dibaliknya
Penyakit yang menakutkan bukan cuma untuk yg sakit tapi juga bagi orang terdekat. Sebarkan harapan agar harapan jadi berkat
Benar sekali
Yes. I’ll try to be the warrior of hope
Nobar sesuk
Siapin tisu nih
Ternyata tidak semua treatment untuk penderita kanker itu gratis lho. Terkadang ada beberapa tindakan yg tidak masuk daftar layanan BPJS. Sebagaimana saya pernah dampingi sahabat saya saat dalam perawatan. Ini mungkin yg harus dievaluasi layanan Jaminan Kesehatan Nasional.
Iya mba sepertinya memang demikian.mungkin beberapa obat atau alat kesehatan tertentu
gelangnyaaaa kiyuttt.. dari sinopsisnya, filmnya ini akan menginspirasi..
Apik ya gelangnya..emak2 ki
sebuah gelang penyambung harapan..ide bracelet of hope ini aja udah menarik..apa lg filmnya yaa…
Benar. Mba
Kanker telah merenggut beberapa kerabat dan sahabat, semoga kita semakin sadar akan hidup sehat dan terjauhkan dari penyakit itu yaa
Lifestyle mau nggak mau juga harus dirubah
Udah gak sabar liat nih film di bioskop, toh filmnya banyak mengandung makna yang baik sekali 😀
Sama.. Nunggu tgl 18februari
tatjana safira lagi bersinar kayaknya ya
Iy nih. Filmnya banyak ya.. Ini yg main negeri van orange bukan sih?
ide nya bagus lewat film, moga bisa menggugah lebih banyak orang buat peduli dengan penderita kanker
Benar.jangkauannya jadi luas ya