Peran Gambut pada lingkungan. Selamat sore, tanggal 21 Oktober 2022 kemarin, aku ikutan Online Gathering Lahan Gambut dan Selimut Polusi bareng @ecobloggersquad dan @pantaugambut.
Bagi sahabat ismi yang belum tahu, Pantau Gambut merupakan organisasi independen dengan tujuan memantau komitmen restorasi gambut dari pemerintah. Pantau Gambut menyambung pandangan mata publik untuk ikut mengamati masalah lingkungan.
Lanjut bahas tentang gambut yuk.
Gambut Itu Apa?
Gambut itu terbentuk dari material organik dari ranting pohon, akar, kayu yang jatuh ke tanah yang berbentuk cekungan bekas danau atau lahan tergenang. Material-material tadi jatuh berproses, terdekomposisi tapi prosesnya tidak sempurna dan lambat. Prosesnya bisa ribuan tahun. Makin lama makin dangkal. Meskipun menutupi bekas cekungan yang basah, tumpukannya masih tetap basah.
Sebagai informasi, untuk membentuk lahan gambut 4 meter saja butuh 2000 tahun. Wah! Kebayang ya kalau lahan gambut dirusak, restorasinya butuh waktu berapa lama?? Oh ya terkait kedalaman gambut, semakin dalam semakin tinggi tingkat karbonnya sehingga jika dikeringkan akan semakin banyak emisi karbon yang keluar.
Ciri-ciri Lahan Gambut
Lahan gambut berbeda dengan tanah mineral biasa. Oleh karena itu, pengelolaan lahan gambut berbeda dengan tanah mineral, perlu perlakuan khusus.
Jenis Gambut
Pembagian jenis gambut didasarkan pada beberapa hal, antara lain:
1. Jenis gambut berdasar tingkat kedalaman
2. Jenis gambut berdasarkan lokasinya
Fakta mengejutkan: Hanya 3% dari luas daratan di dunia berupa lahan gambut. Namun lahan gambut dunia mampu menyerap hingga 550 gigaton karbon. FYI, lahan gambut di Indonesia menyimpan 53-60 gigaton karbon.
Sebaran Lahan Gambut di Dunia
Setidaknya ada tiga sebaran gambut di dunia, yaitu:
Gambut Boreal: Eropa, Finlandia, Amerika
Gambut Subtropis: Cina
Gambut Tropis: Indonesia, Kongo, Peru
Luas lahan gambut di Indonesia belum dapat dipastikan. Pada tahun 1992, penelitian Pusat Penelitian Tanah Bogor menemukan bahwa terdapat sekitar 15,4 juta hektar lahan gambut di Indonesia.
Pada tahun 2005, Wetlands International memperkirakan terdapat sekitar 20,6 juta hektar lahan gambut di Indonesia. Sementara tahun 2019, Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian dan Balai Penelitian Tanah memperkirakan ada sekitar 13,43 juta hektar lahan gambut di Indonesia.
Fakta mengejutkan: Pada tahun 2019, luas lahan gambut di Indonesia sebesar 13,43 juta hektar turun 1,5 juta hektar dibandingkan tahun 2011 (14, 93 juta hektar).
Padahal lahan gambut Indonesia terluas ke-4 di dunia lho. Dan lahan gambut tropisnya terluas ke-2 di dunia. Bahkan Indonesia punya lahan gambut purba yaitu di pedalaman Kalimantan. Lahan gambut purba ini diperkirakan telah terbentuk sejak 47.800 tahun lalu. Lapisannya juga sangat dalam yaitu 18 meter.
Manfaat dan peran Gambut
Bagi orang awam, mungkin gambut terlihat seperti tanah terbuang, enggak ada gunanya. Padahal, lahan gambut ini memiliki banyak manfaat. Mulai dari perlindungan bagi keanekaragaman hayati, sampai mengurangi dampak bencana banjir dan kemarau.
Kenapa gambut bisa melindungi sekitarnya dari banjir dan kemarau? Hal ini dikarenakan gambut memiliki tekstur seperti spons (tidak padat, pori-porinya besar). Kemampuan menyimpan airnya sampai 90%. Dengan kata lain, gambut itu kayak tandon air. Peran gambut di musim hujan menyimpan air. Sedangkan di musim kemarau pelan-pelan melepaskan persediaan air untuk sekitarnya.
Ketika Lahan Gambut di Alihfungsikan
Seperti telah saya tuliskan di atas bahwa lahan gambut sering dianggap lahan terbuang sehingga akhirnya dikeringkan dan dialihfungsikan. Perlakuan tak adil ini demi kepentingan pertanian dan perkebunan skala besar, terutama sawit.
Pengeringan gambut mengakibatkan pelepasan emisi karbon dan tidak berhenti. Sifatnya menjadi seperti kayu kering (karena sudah dikeringkan), sudah enggak basah lagi. Padahal gambut Indonesia bernilai penting bagi dunia, dan surga karbon lahan gambut di Indonesia hanya bisa ditandingi oleh hutan hujan di Amazon.
Jadi jangan heran ketika pengeringan lahan gambut memicu kebakaran yang susah dipadamkan. Sebagai informasi, ketika lahan gambut kering, api kecil bahkan rokok bisa memicu kebakaran. Api bisa menyebar hingga lapisan gambut bagian dalam (kedalamannya bisa mencapai 4 meter). Walaupun api di permukaan sudah padam, bukan berarti api di lapisan dalam juga sudah padam. Api bisa bertahan berbulan-bulan, bahkan menjalar ke tempat lain.
Fakta mengejutkan: Praktik mengeringkan satu hektar lahan gambut di wilayah tropis akan mengeluarkan rata-rata 55 metrik ton CO2, setiap tahun, setara dengan membakar lebih dari 6000 galon bensin.
Akibat Pengeringan Lahan Gambut
Bisa diduga, akibatnya sangat mengerikan. Terjadi berbagai bencana seperti banjir, kebakaran, kabut asap, pencemaran tanah, hingga hilangnya keanekaragaman hayati.
Yang paling mengerikan adalah semakin cepatnya laju perubahan iklim karena tersebarnya asap, emisi karbon, dan gas-gas lain ke udara. Penting untuk dipahami bahwa lahan gambut mengandung 20x lipat karbon dibanding dengan lahan mineral biasa.
Pembakaran lahan gambut yang dialihfungsikan menjadi perkebunan sawit diperkirakan melepaskan 427,2 ton karbon setiap hektar. Dengan kata lain total emisi karbon dari lahan gambut yang terdegradasi mencapai 63% dari total emisi karbon dunia.
Selain itu, kebakaran di lahan gambut juga mengeluarkan gas metana yaitu jenis gas rumah kaca yang 21x lebih berbahaya daripada CO2 karena kemampuannya menahan panas yang lebih tinggi.
Tidak hanya berbahaya, jumlah metana yang terlepas dari kebakaran lahan gambut bisa mencapai 10x lebih banyak daripada kebakaran pada lahan jenis lainnya. Apa akibatnya? Gas rumah kaca yang terlepas ke atmosfer akan menahan panas dari matahari sehingga meningkatkan suhu bumi. Proses yang dikenal sebagai efek rumah kaca ini dapat mepercepat laju perubahan iklim.
Selimut Polusi Akibat Alih Fungsi Lahan Gambut
Lalu apa hubungannya dengan selimut polusi?
Tentu sahabat ismi tidak mau, kan, selimut polusi mengelilingi bumi? Oleh karena itu, perlu upaya untuk menyikapi hal ini. Bagaimana agar peran gambut bisa tetap terlaksana dengan baik, tanpa adanya campur tangan ulah manusia.
Solusi Agar Tidak Terjadi Selimut Polusi
1. Melindungi yang masih tersisa dan memulihkan yang rusak dengan merestorasi lahan gambut.
2. Mendorong pemerintah agar serius dalam komitmen perlindungan dan pengelolaan lahan gambut.
Sesuai PP No 57 Tahun 2016 dan Inpres No 5 Tahun 2019.
3. Ikut berpartisipasi dalam aksi-aksi pemulihan lahan gambut (restorasi dengan penanaman kembali).
4. Menyebarkan awareness tentang pentingnya gambut
5. Kurangi penggunaan minyak sawit dengan mencari alternatif komoditas pengganti sawit.
Alih fungsi lahan gambut sering menjadi perkebunan sawit, padahal sawit bukan tanaman endemik di lahan gambut. Masih banyak tanaman lain yang bisa ditanam di gambut seperti tengkawang (untuk mentega), gaharu (parfum), jelutung (bahan baku permen karet dan karet ban), geronggang (kayu alternatif pengganti meranti untuk industri), kayu ulin (langka, tumbuh besarnya lama), pangan sehari-hari seperti durian, pala, tanaman di gambut yang dangkal (kopi, nanas), sagu, kerajinan (rotan), dan sebagainya.
6. Menurunkan konsumsi terhadap produk yang tidak sustainable dan tidak ramah gambut.
7. Berdonasi ke Yayasan yang melestarikan lingkungan seperti Yayasan Ekosistem Lestari dan KKI WARSI di Jambi.
Nah, dari sekian banyak solusi di atas, lakukan apa yang sahabat ismi bisa. Dimulai dari yang paling mudah dulu, misalnya dengan mengurangi pemakaian minyak sawit. Untuk yang punya uang, bisa bantu donasi. Untuk yang tinggal dekat dengan lahan gambut, bantu awasi kondisi lahan gambut.
Semoga dengan semakin banyak yang tahu tentang fungsi dan peran gambut, semakin banyak pula orang yang paham kenapa gambut perlu dilestarikan. Siapa tahu ada pembaca ismyama.com yang merupakan pemangku kepentingan sehingga akan pro ke perlindungan gambut. Aamiin.
Disclaimer: semua infografis berasal dari paparan materi Kak Ola dari Pantau Gambut
aku pernah bertahun-tahun tinggal di Kalimantan makDi dan ngerasa banget bahwa sebenarnya lahan gambut itu malah melindungi tanah Kalimantan
trus aku pernah baca artikel kalo ada hasil penelitian menunjukkan bahwa lahan gambut memiliki fungsi untuk mencegah perubahan iklim, bencana alam, hingga menjadi penunjang perekonomian masyarakat sekitar.
Dampak gambut dikeringkan dan terbakar itu duuuh mencengangkan! Alihfungsi gambut karena lahan gambut dianggap lahan kurang berguna itu mesti dipikirkan masak-masak dan tidak boleh dilakukan sembarangan. Gambut dapat mencegah banjir, longsor dan memelihara keanekaragaman hayati tentunya.
Waaaa ternyata lahan gambut punya banyak manfaat yaa. Aku tahunya cuma kebakaran hutan yg cukup parah kalau lahannya hutan gambut. Makasih sudah berbagi, dian
Wah baru tau ternyata lahan gambut punya peran sangat besar dalam mengurangi polusi.
Padahal peran gambut sangat penting dan banyak manfaatnya. Tapi pengeringan gambut yang marak terjadi malah berpotensi melepaskan banyak karbon ke udara ya. Kita perlu banget ambil peran melestarikan hutan gambut.
Dulu waktu tinggal di Malaysia, setiap tahun kebagian asapnya mbak, asap kebakaran di lahan gambut. Makanya penting memelihara lahan gambut ya mbak, karena bisa mencegah kebakaran dan bencana lainnya.
Gambut perannya amat signifikan ya mba.
Bisa banget diandalkan utk cegah dan hajar selimut polusi
Materinya sabgat berfaedah
Aku baru tahu juga mba soal lahan gambut ini, semoga kedepannya makin disorot ya sama pemerintah untuk gak dipake seenaknya, jangan berikan izin-izn untuk melakukan pembangunan seenaknya agar lahan gambut ini tetap ada dan terjaga toh manfaatnya banyak juga untuk lingkungan ya
Betapa penting peran lahan gambut itu ya. Semoga dengan adanya edukasi seperti ini semakin menyadarkan banyak orang untuk lebih menjaga lingkungan, khususnya lahan gambut kita.
Betapa penting peran lahan gambut itu ya. Semoga dengan adanya edukasi seperti ini semakin menyadarkan banyak orang untuk lebih menjaga lingkungan, khususnya lahan gambut kita.
Lahan gambut seringkali dialihfungsikan Dan dianggap lahan terbuang karena kurangnya edukasi tentang lahan gambut ini sendiri ya mba, padahal bermanfaat banget untuk mencegah selimut polusii.
Aku pernah baca, kabarnya di belahan bumi utara, permafrost mencair, bikin gambut kering. Sementara di wilayah tropis kayak negara kita, sebagian gambut dibakar untuk membuka lahan pertanian yang memproduksi minyak sawit dan serat kayu. Lahan gambut di
Borneo, Semenanjung Malaysia dan Sumatera
saja, menurut infonya, tutupan hutannya sudah hilang lebih dari separuh dalam kurun waktu 1990 dan 2010 – tersisa 36% saja 😥
Tanah gambut ini tanah ajaib anugerah Allah untuk bumi yaa…
Semoga gambut yang masih ada saat ini masih bisa kita pertahankan dan manfaatkan sesuai dengan fungsinya.
Gambut punya peran penting dalam mencegah selimut polusi ya mbak
Gambut bisa menyerap karbon yang bisa menyebabkan selimut polusi di lapisan atmosfer
Saya termasuk yang baru tau kalau gambut memiliki fungsi melindungi alam. Meskipun seringkali disebut kalau sedang terjadi karhutla. Untuk mengurangi penggunaan minyak sawit, biasanya saya lakukan dengan jarang bikin menu yang membutuhkan banyak minyak.
Permasalahan lahan gambut ini menjadi isu yang serius ya mak untuk kelestarian lingkungan. Kampanye mengenai pentingnya lahan gambut perlu banget disebarluaskan ke masyarakat luas agar kita sama-sama lebih aware dengan isu ini.
Gambut ternyata begitu berperan dalam mencegah polusi, karenanya usaha pelestariannya perlu dilakukan bersama oleh semua pihak
Ternyata masih banyak sda kita termasuk gambut yang dapat membantu mencegah banjir yah
menarik sekali ini pembahasan, apalagi isu polusi di negara kita pun semakin menjadi-jadi ya mbak. Ternyata dengan adanya lahan gambut dapat membantu mencegah selimut polusi ya.
huaah, sepenting itu ya memang peran lahan gambut ini. berkurang sedikit saja, bisa menyebabkan selimut polusi menebal. semoga upaya2 yang dilakukan dalam mengurangi selimut polisi bisa sukses semua, lahan gambut juga perlahan-lahan bertambah kembali jumlahnya deh yaa
Peran lahan gambut begitu penting untuk ekosistem ya. Kalau kita merawat dan melindungi lahan gambut dari kerusakan, gambut ini bisa banget buat ngurangin polusi dan mencegah adanya perubahan iklim.
Peran lahan gambut begitu penting untuk ekosistem ya. Kalau kita merawat dan melindungi lahan gambut dari kerusakan, gambut ini bisa banget buat ngurangin polusi dan mencegah adanya perubahan iklim…
Ngeri banget ya efek pembakaran lahan gambut. potensi api yang ada di bagian dalam bisa menyebar ke tempat lain. Lepasan karbon ke udara juga membahayakan umat manusia.
memang banyak yang perlu kita pahami tentang lahan gambut dan pengelolaannya yang perlu berkesinambungan serta ramah lingkungan ya. Orang kerap salah pengertian tentang pengelolaan lahan gambut ini ya
Aku tinggal di kota lahan gambut, bahkan kota disebelah kotaku, diberi nama kota gambut karena memang 1 kota itu tanahnya gambut seperti teh. Terimakasih turut mengedukasi masyarakat ya mbak, biar makin byk yg peduli pentingnya
masyaAllah ternyata lahan gambut itu memiliki manfaat yang sangat besar ya, mbak dalam kelestarian lingkungan kita. padahal dulu saya mikirnya lahan gambut itu nggak ada gunanya ternyata malah sebaliknya
Lahan gambut tanpa disadari sangat penting terutama di negara kita yg tropis dan kaya akan tanaman serta rempah. Pemerintah harus lebih aware
Baru tau Gambut aku lho mba. Dan ternyata manfaatnya cukup besar ya untuk menghalau polusi. PR kita bersama juga nih tentang iklim global semoga kita bisa lebih menjaga alam dengan lebih baik yaa mba.
Di aceh ada juga lahan gambut lho mbak. Gambut tripa namanya masih satu kawasan dengan ekosistem leuser. Tapi sayangnya kini telah disulap menjadi kebun sawit
Ketika lahan gambut dialihfungsikan … dari sini sedih banget ya..
Karena dikira lahan tidak produktif sehingga dibabat habis.
Semoga setelah banyak penelitian mengenai keajaiban lahan ini, kita semua bisa melestarikan dan menjaga lahan gambut dengan baik.