Minggu malam, tanggal 16 September 2018, saya menunggu penerbangan Jakarta-Jogja di Bandara Soekarno-Hatta. Siang hari, saya berangkat dari Belitung, lalu transit Jakarta, karena sore baru menuju Jogja. Jadi ada jeda lumayan lama di bandara.
Saat menunggu, tiba-tiba ada rombongan anak-anak dengan jaket merah bertuliskan Bengkulu. Saya sudah menduga bahwa mereka akan mengikuti Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) di Jogja. Tapi yang membuat terkejut adalah, di dalam rombongan tersebut, saya menangkap sosok seorang siswa dengan ciri-ciri Down Syndrom (sindrom dimana terdapat kelebihan kromosom di DNA nya). Dengan kata lain, ada anak berkebutuhan khusus yang akan mengikuti O2SN.
Wah, berarti ada cabor untuk ABK nih, batin saya. Atau ABK boleh ikut O2SN. Sebagai seorang blogger yang nantinya akan meliput acara O2SN, saya semakin antusias.
Pembukaan O2SN
Pembukaan O2SN dilaksanakan pada hari Senin tanggal 17 September 2018, di GOR Sportafitas Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. O2SN 2018 dibuka oleh Bapak Muhadjir Effendy selaku Mendikbud, dengan dihadiri Wagub DIY.
Pembukaan ditandai dengan pelepasan anak panah secara simbolis. Hal itu terinspirasi dari Maskot O2SN 2018, yaitu Elang Jawa yang memegang panah Jemparingan dengan mengenakan kostum Surjan (baju adat khas Yogyakarta).
O2SN 2018 mengangkat tema “Aktualisasi Potensi, Bakat dan Prestasi Siswa”. Sebuah tema yang memang dibutuhkan oleh anak-anak kita. Dengan mengaktualisasikan diri di jalur yang benar, maka para siswa akan semakin aktif menyiapkan diri untuk berprestasi. Enggak ada yang namanya baperan atau cari perhatian dengan cara yang enggak tepat.
O2SN diperuntukkan sebagai ajang kompetisi di bidang olahraga bagi para siswa SD, SMP, dan SMA, termasuk Sekolah Luar Biasa (SLB). Ada 9 cabang olahraga yang dipertandingkan di O2SN yaitu karate, pencak silat, renang, senam, bulutangkis, catur, bocce, balap kursi roda, dan atletik. Jumlah atlet sebanyak 1.938 siswa yang berasal dari 34 provinsi, dan jumlah secara keseluruhan partisipan sebanyak 4.423 orang, yang terdiri dari wasit, pelatih dan pendamping
Untuk siswa ABK (anak Berkebutuhan khusus), cabor yang dipertandingkan adalah Bulu tangkis, Bocce, Atletik, Balap Kursi Roda, dan Catur. Para juara dari semua cabang olahraga akan mendapatkan medali dan beasiswa.
Penutupan O2SN
Alhamdulillah tanggal 21 September saya berkesempatan menghadiri penutupan O2SN di GOR Amongrogo. Acara dimulai pukul 7.00 wib, dengan dibuka penampilan Jasmine Band membawakan lagu dari Sheila on 7. Saya dan teman-teman angkatan lawas tentu saja bernostalgia.
Setelah itu, ada penampilan tim wushu DIY. Keren banget! Mulai dari wushu tanpa alat, sampai menggunakan tongkat dan pedang.
Kemudian, datanglah rombongan Gubernur DIY untuk menutup acara O2SN. Diiringi dengan paduan suara dari SD Muhammadiyah Sukonandi, acara O2SN ditutup langsung oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Setelah acara ditutup, dilantunkan pula lagu Indonesia Raya. Enggak tanggung-tanggung, 3 stanza lho yang dinyanyikan. Saya pertama kali mendengar lagu 3 stanza ini di film WR. Supratman. Dan pada malam penutupan O2SN, saya bisa menyanyikannya langsung.
Acara dilanjutkan dengan pengumuman juara umum O2SN. Tahun ini, juara umum dipegang oleh Bali dengan perolehan medali emas sebanyak 17, 4 perak dan 11 perunggu. Juara kedua tempati oleh Jawa Timur, diikuti oleh Jawa Tengah, Jawa Barat dan DIY.

Piala bergilir dipindahkan ke juara umum yaitu perwakilan dari Bali. Piala ini diserahkan langsung oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X dengan didampingi oleh Dirjen Dikdasmen Kemendikbud RI, Hamid Muhammad, M.Sc., Ph.D., dan Kepala Dinas Dikpora DIY, Drs. R. Kadarmanta Baskara Aji.
Untuk Juara 1,2,3 di tiap cabor mendapat medali dan beasiswa prestasi. Dalam acara penutupan juga diserahkan cinderamata untuk wakil dari 34 provinsi.
Sebuah kebaruan bahwa juara umum didapat oleh luar Jawa. Ini menandakan bahwa olahraga sudah mulai berkembang pesat di daerah lain selain pulau Jawa. Tentu saja hal ini selaras dengan meningkatnya fasilitas pelatihan olahraga dan kualitas pelatih di seluruh provinsi di Indonesia. Besar harapan dari ketua acara O2SN bahwa kelak siswa-siswa atlet dari luar Jawa semakin berprestasi dan membanggakan nama Indonesia di kancah internasional.
Closing ceremony ditutup dengan Tari Bekakak, yaitu sebuah tarian tradisional dari DIY yang dibawakan oleh Duta Seni Pelajar Jogja.
Saparan bekakak sendiri adalah sebuah upacara adat yang digelar oleh masyarakat Ambarketawang, Gamping, Sleman, pada setiap tahun dibulan sapar dalam kalender jawa. Bekakak merupakan bentuk wujud sepasang manusia yang terbuat dari nasi ketan, berisi gula jawa, sebagai perwujudan Ki Wirosuto dan istrinya.
Siapakah Ki Wirosuto itu? Beliau adalah seorang abdi dalem kesayangan Sri Sultan HB I, yakni Ki Wirosuto.Saparan Bekakak dilangsungkan untuk mengenang jasanya.
Bagaimana kisah Ki Wirosuto ini sampai-sampai dibuatkan sebuah tarian? Ki Wirosuto meninggal karena tertimpa reruntuhan batu gamping. Setelah kejadian itu, Sri Sultan HB I memberikan titah kepada rakyat Ambarketawang, agar masyarakat menggelar saparan bekakak.
Saya menyaksikan sendiri kemegahan Tari Bekakak yang dibawakan di acara penutupan O2SN. Tata lampu, musik pengiring, dan kostum panggungnya begitu membius. Tak heran seluruh peserta O2SN dan seluruh undangan bertepuk tangan, termasuk Gubernur DIY.
Alhamdulillah selesai juga seluruh rangkaian O2SN. Senang rasanya jika acara bertaraf nasional ini berlangsung dengan lancar, tanpa kendala berarti. Saya juga bangga bahwa anak-anak Indonesia berprestasi di bidang olahraga.
Salam olahraga!

seru juga ya acaranya..
ketemu saja sara gak disana mak
Bersyukur acara penutupannya malam jadi bisa lebih santai dan menikmati semua acara hingga kelar 🙂
Penutupannya seru. Gak kalah sama Asian Games kemarin. Pastinya yg juara pada berbangga ya
Kalau melihat peringkat perolehan medali di atas, sebenarnya merata ya perolehannya. Cuma terpaut dikit-dikit. Artinya siswa-siswi dari seluruh Indonesia semuanya berprestasi. Yeyyy! 🙂
salut untuk para peserta O2SN, aku seumur-umur ga pernah ikutan O2SN 😀
Padahal mupeng banget pengen ikutan
Jujur, salut sih fakta bahwa sekarang Kemendiknas juga sudah memberikan atensi terhadap Siswa Berkebutuhan Khusus, sehingga bisa diasah kembali potensi dan bakatnya. Selamat untuk Bali yang menjadi juara umum, ya letaknya emang masih dekat sih dengan Jawa. Coba kalo yang juara umum itu Sulsel atau Kaltim, pasti wow banget.
Tahun 2018 sepertinya adalah tahun olahraga bagi Indonesia ya. Sampai anak2 sekolah juga berlomba untuk menampilkan yang terbaik dalam bidang olahraga. Alhamdulilllah kalau ABK juga ternyata mendapat tempat di O2SN, itu keren sekali.
Waah…Bali menyabet juara pertama.
Keren sangaaat…
Jawa Barat alhamdulillah….peringkat 4.
Seru banget acaranya. Pasti asik ya disana. Btw, baru tau ada tari bekakak.
Wah keren banyak yg di luar Jawa jg juara ya. Bagus yaaa. Semoga jg menandakan makin baiknya fasilitas olahraga di sekolah2 di luar Jawa ya mbak 😀
O2sn ini semacam pekan olahraga Dan seni kah? Porseni?. Keren ya bahkan Ada cabor untuk anak berkebutuhan khusus..
baru tau mba kalau di Jogja kemarin ada acara O2SN padahal pas tanggal 16 September, saya pas di Jogja juga tuh mba… Itu acara penutupannya meriah sekali bahkan ada Sri Sultan HB X..
Acara penutupannya penuh dengan nuansa budaya yah mbak setelah euforia olahraga. Wah, wah, jateng peringkat 3. Harus segera ditingkatkan lagi nih biar nggak kalah unggul :3
O2SN juga melibatkan anak berkebutuhan khusus ini yang patut di apresiasi. Kenyataan di dunia sekarang, terkadang malah yang seperti saudara kita yang berkebutuhan khusus yang lebih semangad dan gigih, so, sudah sangat layak mereka kita libatkan juga dalam berbagai event
dulu akutaunya OSN sekarang Olahraga masuk juga ya jadi O2SN
Iya kalau sains di O2N ya