
Mengenal Penyakit Diabetes Mellitus
Ada yang belum pernah dengar mengenai penyakit Diabetes Mellitus? Atau ada yang mengenalnya dengan istilah “penyakit gula darah yang tinggi”? Yup, diabetes mellitus adalah sebuah penyakit dimana kadar glukosa atau gula di dalam darah melebihi kadar normal. Nenek saya sendiri juga merupakan penderita diabetes mellitus, sehingga saya mesti aware dengan penyakit ini.
Menurut ADA (American Diabetes Association), ada 4 kriteria seseorang dapat disebut mengalami diabetes, yaitu apabila HbA1C (komponen dari hemoglobin yang berikatan dengan glukosa) > 6,5%, gula darah puasa > 126 mg/dl, gula darah 2 jam sesudah makan > 200 mg/dl dan apabila.gula darah sewaktu/acak > 200 mg/dl. Cara mengetahui semua data di atas adalah dengan pengecekan darah di laboratorium.
Adakah ciri lain?
Penampakan pasien yang mengalami penyakit diabetes mellitus yang paling umum adalah terjadinya polidipsi (sering haus), poliuria (sering buang air kecil), dan polifagia (sering makan/mudah lapar), tetapi ketiga ciri tadi harus tetap dibuktikan dengan pengecekan kadar gula darah.
Jenis diabetes mellitus?
Ada beberapa klasifikasi diabetes mellitus, antara lain:
1. DM tipe 1
Terjadi karena adanya kerusakan sel β pankreas, sehingga mengakibatkan penurunan insulin yang absolut.
2. DM tipe 2
Terjadi karena adanya kerusakan pengeluaran insulin sehingga terjadi resistensi (kekebalan) insulin.
3. DM Gestasional
Diabetes yang terdiagnosa atau terjadi pada trimester kedua atau ketiga kehamilan.
4. DM tipe spesifik karena berbagai penyebab
Misalnya saja neonatal diabetes (diabetes pada bayi baru lahir), MODY (Maturity Diabetes Of The Young)
Bagaimana dengan faktor risikonya?
Pengecekan kadar gula darah harus dilakukan kepada dewasa dengan berat badan berlebih (BMI > 25 kg/m2 atau >23 kg/m2 pada orang Asia Amerika yang memiliki faktor risiko tidak dapat beraktivitas secara fisik, ada keturunan diabetes di keluarga, ras/etnis yang memiliki risiko tinggi (Afrika-Amerika, Latin, Asia-Amerika, Pasifil Islander), wanita yang melahirkan bayi besar yang didoagnosa dengan diabetes gestasional, pasien hipertensi, pasien dengan kadar trigliserid tinggi (>250 mg/dl) dan kadar kolesterol baik yang rendah (HDL <35 mg/dl), wanita dengan PCOS, riwaya penyakit jantung dan pembuluh darah kronis, dan yang berusia 45 tahun ke atas dan mengalami obesitas. Merokok juga merupakan faktor risiko diabetes lho.
Jadi, jika keluarga terdekat anda ada yang mengalami diabetes, misalnya saja orangtua atau kakek nenek, dan anda memilliki faktor risiko di atas, sebaiknya anda memeriksakan kadar gula darah anda. Saran lainnya adalah mulai menjalankan pola hidup sehat dimana membatasi asupan garam, gula dan lemak, serta rajin berolahraga. Anda tidak mau kan kalau juga mengalami penyakit diabetes mellitus secara tiba-tiba?
Referensi:
American Diabetes Association (ADA) Diabetes Guidelines Summary Recommendation from NDEI. 2015
Standars of Medical Care in Diabetes. 2015. The Journal of Clinical and Applied Research and Education Diabetes Care. Volume 38, Supplement 1. American Diabetes Association.

Kudu preventif ya mbak mencegah penyakit ini. Sebab jaman skrng tak hanya org tua aja yg kena, yg muda jg bisa kena klo gk jaga baik2 pola hidupnya 🙁
Moga2 jauh deh dr penyakit ini aamiin
Iy..zaman skrg apalagi
duh mak.. cek cek kesehatan rutin deh sekarang. soalnya kalau udah kena diabetes pengobatan lebih mahal. Semoga kita selalu diberi kesehatan ya mak 🙂
Iy benar sekali. Pengobatannya seumur hidup