Les Bahasa Inggris Online Anak yang Fun dan Fleksibel

Facebooktwitterredditmail

Les Bahasa Inggris Online Anak

Pandemi sudah hampir 2 tahun melanda dunia. Selama itu, pendidikan beralih dari tatap muka menjadi pembelajaran online /jarak jauh. Terus terang, saya awalnya tak menyangka dunia akan dipaksa mempercepat proses transformasi dari sesuatu yang bersifat non digital ke digital. Terlebih ketika harus dipraktikkan di Indonesia. Rasanya negara kita belum siap.

Saat presiden mengumumkan Menteri Pendidikan RI adalah Nadiem Makarim, besar harapan saya bahwa pendidikan di Indonesia akan mulai go digital. Ternyata benar, tapi bukan karena menteri baru, melainkan kondisi pandemi yang memaksanya.

Saya tahu pasti bahwa akses pembelajaran online /jarak jauh belum bisa menjangkau seluruh pelosok Indonesia. Dengan berbagai alasan baik dari segi kesiapan SDM sekolah, maupun kesiapan anak didik dan wali murid.

Saya akan merangkum pendapat tersebut dalam bentuk kekurangan dan kelebihan pembelajaran jarak jauh di Indonesia.

Kekurangan Online Learning (Pembelajaran Jarak Jauh)

1. SDM sekolah belum siap

Saya tidak mengatakan semua sekolah SDM nya sudah siap. Contohnya saja sekolah anak saya. Di awal-awal pandemi, tentu saja mereka gelagapan karena enggak menyangka hal ini akan terjadi dan mengganti semua bentuk pembelajaran tatap muka menjadi PJJ.

Tapi sekitar 2-3 bulan kemudian, sekolah mulai beradaptasi. Yang tadinya guru hanya menggunakan Whatsapp dan Google form sebagai media bantu, kini justru menggunakan zoom setiap hari.

les bahasa inggris online Novakid
Online learning menggunakan zoom

Sekolah anak saya memberikan fasilitas berupa laptop, wifi, alat untuk merekam pembelajaran, dan sebagainya. Bahkan beberapa bulan belakangan, mereka bekerja sama dengan berbagai aplikasi pembelajaran agar semua anak bisa mendalami beberapa materi menggunakan metode ajar yang berbeda dari biasanya.

Bagaimana dengan sekolah lain? Di pelosok/di daerah, ada sekolah yang memang belum siap. Mereka tidak punya laptop, tidak ada wifi, tidak ada bala bantuan perekaman proses belajar, dan sebagainya. Guru dituntut untuk serba bisa. Merekam sendiri, membuat video sendiri, dan menyebarkannya sendiri ke murid.

Tentu saja hal tersebut mempengaruhi proses belajar mengajar dalam PJJ. Akibatnya, gap akses pendidikan semakin lebar antara sekolah yang siap dan tidak siap.

2. Metode pembelajaran masih sama dengan saat tatap muka

Selain fasilitas sekolah belum siap, para guru juga didesak untuk menjadi content creator genre edukasi. Padahal mereka belum dibekali dengan do and donts nya. Mereka belum dibekali dengan cara pembuatan materi yang baik dan menarik.

Akibatnya metode pembelajaran masih sama dengan saat tatap muka. Bahkan yang lebih parah, justru guru hanya memberikan soal dan tugas, sedangkan anak diminta belajar sendiri. Anak usia SD lho diminta belajar sendiri. Kalau mahasiswa sih masih oke lah ya.

Fasilitas yang tidak memadai, ditambah SDM yang belum kompeten untuk mengajar secara online berdampak pada kurangnya kualitas materi yang diperoleh murid. Sungguh, menyedihkan.

3. Wali murid belum siap baik dari segi fasilitas/ pendampingan

Sama halnya dengan para orang tua yang belum siap dari segi fasilitas dan pendampingan. Terutama bila anaknya ada banyak dengan berbagai jenjang pendidikan. Coba, keluarga mana yang punya lebih dari satu laptop di rumah? Sementara anaknya ada tiga misalnya.

Saya pribadi, alhamdulillah ada laptop bekas suami kerja yang bisa diberdayakan untuk sekolah anak pertama. Dan laptop saya untuk anak kedua. Meskipun saat itu laptop bekas ayahnya harus selalu di- charge karena baterainya sudah dol🤭

Alhamdulillah tak lama sejak pandemi terjadi, anak saya memenangkan sebuah lomba di Instagram. Hadiahnya laptop Chromebook yang memang digunakan khusus untuk sekolah.

Bagaimana dengan pendampingan? Terus terang, saya kewalahan. Sebagai ibu 3 orang anak, saya tadinya mengira ketika kedua kakak sekolah, saya bisa fokus mengurus bayi. Nyatanya, bayi baru berusia 3 bulan, pekerjaan rumah saya bertambah dengan menjadi guru pendamping bagi kedua kakaknya.

Masyaallah rasanya nano-nano. Bukan saja memakan banyak waktu, tapi saya juga tidak siap menjadi guru. Mengajarkan matematika dasar (sekarang sudah masuk pecahan), bahasa inggris, hafalan surat, bahasa indonesia, PKN, dan sebagainya. Semua saya dampingi karena di awal-awal PJJ anak saya juga masih beradaptasi belajar menggunakan laptop dan zoom.

Setelah hampir 2 tahun, pendampingan tidak sebanyak dulu. Hanya saja ketika anak bingung dengan materi baru, maka saya akan datang untuk mengajarkan kembali materi tersebut.

Kelebihan Online Learning (Pembelajaran Jarak Jauh)

1. Tidak perlu menggunakan transportasi ke sekolah

Pembelajaran jarak jauh membuat saya dan suami tidak perlu repot mengantar anak ke sekolah. Dulu kami berbagi tugas, misal pagi hari saya memandikan dan menyuapi bayi, sedangkan suami mengantar anak-anak ke sekolah.

Untuk pulang sekolah, saya dan suami dibantu oleh fasilitas jemputan dari sekolah. Dengan kata lain, anak akan langsung diantar ke rumah begitu pembelajaran tatap muka selesai. Tentunya kami membayar untuk fasilitas tersebut.

Saya yakin anak-anak yang rumahnya jauh dari sekolah jadi bersyukur dengan PJJ karena mereka tidak perlu bangun terlalu pagi, atau bermacet-macetan di jalan. Waktunya bisa digunakan untuk hal lain misal murojaah, olahraga pagi, atau memasak sarapan dan sarapan dengan lebih santai bersama keluarga.

2. Anak dengan keluarga yang nyaman akan mendapatkan iklim pendidikan yang lebih baik karena tidak ada bullying / masalah antar teman di sekolah

Anak yang keluarganya baik-baik saja, akan nyaman belajar secara online di rumah. Karena orang tua menjadi pendamping yang mendukung anak, bukan sebaliknya menjadi guru galak yang mengaum seperti singa.

Sedih banget dulu sempat viral anak yang dibentak oleh ibunya karena enggak bisa-bisa ketika belajar. Saya tahu bahwa menjadi guru itu tidak mudah. Tapi kita juga harus turunkan ekspektasi selama pandemi ini. Yang kesulitan bukan hanya anak kita saja kok, anak lain juga. Jadi jangan terlalu panik.

Ingatlah bahwa anak adalah individu yang pintar. Mereka bisa mengejar ketertinggalan dengan syarat orang tua memberikan lingkungan belajar yang nyaman.

Bullying yang terjadi di sekolah jauh berkurang dengan adanya online learning, karena anak tidak bersosialiasi dengan temannya seperti saat pembelajaran tatap muka.

Anak-anak memang bisa mengobrol saat istirahat di zoom, tapi ada orang tua, dan guru yang bisa saja masih mendengar percakapan anak di zoom. Interaksi fisik juga tidak terjadi sehingga bullying fisik nyaris nol.

Yang perlu diperhatikan justru bullying dari keluarga sendiri. Ngenes sih bagi anak yang tumbuh di keluarga bermasalah, mereka merasakan dampak yang enggak menyenangkan selama pandemi, yaitu mendapatkan kekerasan verbal maupun fisik selama jam belajar sekolah.

3. Anak punya lebih banyak waktu untuk bermain/mendalami hobi

Banyak orang tua yang kebingungan karena jam sekolah menjadi lebih sedikit. Anak berkata mereka bosan, dan akhirnya justru kebablasan main game. Atau malah berkeliaran di luar rumah tanpa batas waktu.

Sebenarnya pintar-pintarnya orang tua saja. Waktu luang anak bisa dimanfaatkan untuk memperdalam hobinya. Mulai dari menggambar, beladiri, musik, atau bahkan ikut membantu orangtua berkebun, dan memelihara hewan.

aktivitas anak agar tidak bosan
Menggambar bareng adik
Cara merawat kucing
Kakak Najla sekarang pelihara 5 kucing di rumah 🙂

Ada banyak aktivitas yang bisa dilakukan oleh anak, dengan pendampingan atau motivasi dari orang tua/ orang dewasa di rumah. Selain itu, anak masih bisa mengikuti berbagai les online lho.

Baik les mengaji, kesenian, atau Bahasa Inggris. Nah, untuk kursus Bahasa Inggris, saya punya rekomendasi nih untuk sahabat ismi.

Mengenal Novakid, Les Bahasa Inggris Online Untuk Anak

Kursus online jangan sampai membuat anak bosan. Karena biasanya di pagi hari mereka sudah sekolah secara PJJ. Oleh karena itu, setidaknya dibutuhkan tiga hal yang sebaiknya dimiliki oleh kursus tersebut, yaitu butuh SDM yang melek teknologi, butuh internet yang stabil, dan butuh metode pembelajaran yang menarik. Alhamdulillah, tiga kebutuhan tersebut dimiliki oleh Novakid.

Apakah Novakid itu?

Novakid adalah satu-satunya les Bahasa Inggris online untuk anak-anak (usia 4-12 tahun) yang menggabungkan pembelajaran mendalam, menyenangkan, dan fleksibel sehingga anak dapat fasih berbahasa Inggris sejak dini.

Metode pembelajaran Novakid yang menarik akan membuat anak-anak tetap fokus dan bersemangat selama belajar. Program ini memang dibuat khusus untuk pembelajaran jarak jauh.

Kegiatan pembelajaran di Novakid dikemas sedemikian rupa sehingga tetap menarik, aktif, dan tentunya efektif meskipun sesi dilakukan secara virtual. Kegembiraan dalam metode pembelajaran tidak akan membuat anak merasa bosan.

Lingkungan bebas stres juga memastikan bahwa anak-anak menerima dan menyimpan informasi dengan lebih baik. Belajar menjadi pengalaman yang berharga bagi Anak-anak.

Keunggulan Novakid

1. Program Novakid dibuat secara spesifik untuk kelas virtual

Novakid merupakan kelas berbasis game hanya berdurasi 25 menit. Menggunakan pendekatan yang menarik berupa TPR (Total Physical Response) yang memastikan anak-anak tetap terlibat, bersemangat, sambil tetap menyampaikan pelajaran secara efektif dengan guru penutur asli Bahasa Inggris.

Pengajar Novakid menggunakan metode TPR yang menggunakan gestur tubuh untuk berkomunikasi dengan anak-anak (murid). Meskipun guru tidak hadir secara fisik dan komunikasi hanya dilakukan dengan Bahasa Inggris.

Sederhananya TPR adalah gerakan tubuh yang digunakan untuk mempermudah anak memahami kata dan instruksi dalam Bahasa Inggris. TPR membuat pembelajaran terasa lebih menyenangkan, sehingga anak semakin penasaran.

Bagi sahabat ismi yang masih bingung, bisa tonton video situasi salah satu sesi kelas di Novakid.

Gimana? Takjub enggak? Saya sih takjub. Saya yang sudah dewasa saja tertarik, apalagi anak-anak yang memang imajinasinya masih tinggi. Mereka akan tertantang untuk mendiskusikan materi yang diberikan oleh Novakid. Saya sih yes untuk metode pembelajaran seperti di video.

2. Jadwal yang fleksibel memudahkan ibu dan anak untuk membangun rutinitas belajar di sekitar aktivitas sehari-hari mereka.

Jadwal yang tidak kaku menurut saya amat penting. Terlebih bagi orang tua yang bekerja dan punya banyak anak. Apalagi anak juga masih sekolah online. Jangan sampai anak malah kecapaian lalu jatuh sakit.

3. Pengajar adalah native speaker

Para guru di Novakid merupakan native speaker atau penutur asli dengan pengalaman mengajar lebih dari 2 tahun. Semua guru Novakid tersertifikasi CELTA, TEFL, TESOL, atau TKT.

Setiap pengajar juga mendapatkan pelatihan bulanan secara kontinu untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya. Yang lebih mencengangkan adalah, orang tua dapat membuat jadwal pembelajaran dengan satu atau beberapa guru.

4. Terdapat aplikasi mobile untuk orang tua

Untuk orang tua, terdapat aplikasi mobile yang bisa di download. Aplikasi tersebut bermanfaat untuk membuat rencana jadwal pembelajaran, manajemen keseimbangan yang mudah diakses, dan kontrol perkembangan Bahasa Inggris anak.

Bagi sahabat ismi yang tertarik mengambil les Bahasa Inggris online di Novakid, pas banget lagi ada promo khusus pendaftaran baru, yaitu seharga 327.000 rupiah dari harga 498.000 rupiah. Penawaran khusus ini untuk empat kelas pertama. Dengan kata lain, satu kelasnya kurang dari 82.000 rupiah.

les bahasa inggris online anak

Kalau ingin mengetahui seperti apa kelas online Novakid, sahabat ismi juga bisa mendaftarkan anak untuk mengikuti langganan percobaan !

Masih ragu dan punya banyak pertanyaan? Bisa tanya-tanya ke DM @novakid_id atau chat ke WhatsApp +6281311319877.

(Visited 489 times, 1 visits today)
Facebooktwitterredditmail Nih buat jajan

17 thoughts on “Les Bahasa Inggris Online Anak yang Fun dan Fleksibel

  1. Unggulcenter Reply

    Iya bnyk belum siap utk pembelajaran online krn dianggap hanya dari tatap muka trus di Internet. Padahal ga cuma itu, perlu trik n strategi agar tujuan pembelajaran tetap tercapai.

    • Dian Radiata Reply

      Bener banget. Banyak yang belum siap untuk pembelajaran online. Salah satunya sekolah Lala sekarang. Tapi jujur, aku pribadi justru malah lebih suka dengan metode belajar online begini. Dengan alasan yang sama seperti yang Dian tulis di sini. Dan Novakid ini sangat menarik metode pembelajarannya.

  2. Susindra Reply

    Iya, kalau ada kursus di rumah saja secara daring gini, saya pilih daring aja. Lebih mudah karena ga perlu antar2 anak ke tempat kursus dan semacamnya. Kalau sosialisasi, sekarang ga perlu ketemu sudah bisa berteman akrab.

  3. Ririe Kahyan Reply

    NovaKids bis ajadi salah satu alternatif kurusu bahasan Inggris yang fun dan bikin anak-anak enjoy belajar Bahasa Inggris. Secara mapel Bahasa Inggris sampai hari masih menjadi salah mapel yang bikin mamak-makam bapel kalau lagi nemenin sang buah hatinya belajar (berasa saya curhat ini, hehehe)

  4. cputriarty Reply

    wuih senengnya sekolah jaman sekarang, meski pandemi belum kelar juga, fasilitas pembelajar yg ditawari juga beragam dan menarik. Kalau aku sreg kursus ol seperti novakid gini deh.

  5. lendyagassi Reply

    Ada banyak sekali kekhawatiran orangtua terkait PTM ya..
    Temenku bisa curhat via wa panjaaang banget.
    Intinya mah..kalau anak-anak masih belum bisa dilarang bila berinteraksi dengan teman-temannya, lalu untuk apa PTM?

    Alhamdulillah,
    Solusi orangtua bijak salah satunya dengan tetap memberikan fasilitas belajar online yang menyenangkan bersama Novakid.

  6. Ruli Retno Mawarni Reply

    aku cukup lama tertarik sama novakid ini, cuma masih nunggu waktu yg tepat kapan sempat ikutan karena biasanya anak2 aku temani kalo pembelajaran daring

  7. dwi koesmiranti Reply

    emaknyeee aja lg mumet cara berkomunikasi inggris dengan fasih, ini anak2 malah udh mengenal yaaa, anak dan emak bareng aja ya di novakid?

  8. Hastira Reply

    wah sejak pandemi segala online jadi laku ya dan memang praktis ya. Cuma jadi gak kenal denagn gurunya dan teman2nya secara personal

Leave a Reply

Your email address will not be published.