Jangan Takut Menghadapi Revolusi Industri 4.0

Facebooktwitterredditmail

Apa yang ada di pikiranmu ketika mendengar tentang Revolusi Industri 4.0 ? Kalau saya sih, langsung teringat teknologi super di setiap lini kehidupan. Dan tentu saja internet yang keberadaannya sempat mengguncang dunia, terutama generasi dulu.

internet untuk pemula

Menurut Wikipedia, Revolusi Industri 4.0 adalah nama tren otomasi dan pertukaran data terkini dalam teknologi pabrik. Istilah ini mencakup sistem siber-fisik, internet untuk segala, komputasi awan, dan komputasi kognitif. Industri 4.0 menghasilkan “pabrik cerdas”.

Wow, tidak semua istilahnya saya mengerti. Meski begitu, tak dipungkiri saya sebagai generasi kelahiran 80-an harus mengupgrade diri agar tidak tertinggal di era revolusi industri 4.0 ini.

Kalau dirunut sejarahnya, dimulai dari revolusi industri 1.0 di Inggris pada abad ke-1 yang ditandai dengan penemuan mesin uap untuk meningkatkan produktivitas. Mulailah tenaga manusia digantikan oleh mesin uap.

Lalu revolusi industri 2.0 dimulai pada tahun 1900-an. Revolusi industri 2.0 ditandai dengan ditemukannya tenaga listrik. Saat tenaga listrik berjaya, lini produksi meningkat tajam.

Kemudian, era revolusi industri 3.0 yaitu sejak tahun 1970 atau 1990-an hingga saat ini. Sebagian besar negara di dunia bahkan masih menerapkan revolusi industri 3.0.

Bagaimana dengan Revolusi Industri 4.0 di Indonesia?

nano teknologi

Saya jadi ingat ketika survei SD anak pertama saya, Najla. Ada satu sekolah swasta di Depok yang mengusung konsep teknologi dan alam. Untuk teknologinya, mereka berkiblat pada revolusi industri 4.0 seperti big data, nano teknologi, IOT (Internet of Things), Block Chain, AI (Artificial Inteligence), robotik dan sebagainya.

Saya tercengang dengan konsep revolusioner ini. Bukan hanya teori tentang revolusi industri 4.0, tapi pelajaran di SD tersebut berkonsep praktek. Jadi setiap minggunya ada proyek yang harus diselesaikan dan dipresentasikan oleh tim.

Bagaimana menurutmu? Perkembangan bangku sekolah cukup signifikan, bukan? Saya pikir, konsep seperti ini memang dibutuhkan oleh generasi anak-anak kita karena mereka lahir dan tumbuh di era revolusi industri 4.0

Apa yang Berbeda dengan Era Revolusi Industri 4.0?

Dari segi SDM (Sumber Daya Manusia), tidak lagi dibutuhkan keseragaman seperti robot. Bila dulu industri didominasi oleh buruh pabrik yang bekerja dengan gerakan sama, kepatuhan sama, kini tidak lagi. Pekerjaan seperti itu dapat digantikan oleh mesin, tepatnya robot. Semua pekerjaan yang dapat digantikan oleh AI maka tidak lagi diisi oleh manusia.

robot revolusi industri keempat

Di luar negeri, robot sudah menyentuh dunia profesional. Sebut saja perawat di beberapa rumah sakit, tugasnya ada yang dapat digantikan oleh robot. Belum lagi pekerjaan terkait rutinitas yang tidak memerlukan pertimbangan keputusan.

Mobil dapat berjalan sendiri tanpa sopir. Pengecekan kualitas air, debet air, bahkan kebocoran pipa tambang dapat terdeteksi tanpa harus terjun langsung mengecek ke lokasi. Pengobatan medis juga semakin mutakhir dengan nano teknologi, dan sebagainya.

Sebuah drama korea berjudul Search www. bahkan membahas tentang lagu yang diciptakan oleh AI. Hmm, bayangkan bila lagu yang sebenarnya butuh kreativitas saja dapat “dibajak” oleh mesin. Apalagi bidang lainnya.

Oleh karena itu, yang dibutuhkan justru orang-orang inovatif dan mau terus belajar. Mereka yang berani keluar dari zona nyaman dan mengambil risiko.

Para pemimpin masa depan adalah yang tidak seragam dengan yang lain, tapi tetap menjadi diri sendiri.

Perkembangan di era revolusi industri 4.0 sangatlah cepat. Mau tak mau, kita harus mengikutinya jika ingin bertahan. Salah satu caranya adalah dengan mempelajari internet.

Apapun profesimu, saya percaya bahwa internet dapat digunakan untuk personal branding sehingga meningkatkan profesionalitas. Perusahaan, klien, akan bekerja sama denganmu jika keberadaanmu di dunia maya terlihat positif, bahkan mempunyai dampak positif.

linkedin adalah

Meskipun ada pro dan kontra mengenai media sosial, beberapa media sosial justru dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pekerjaan. Misalnya saja Linkedin yang merupakan jejaring sosial dapat digunakan untuk memperkenalkan dirimu atau bisnismu kepada calon perusahaan atau kolega.

revolusi industri

Selain itu, adapula website yang juga bersifat profesional. Website membuat dirimu atau pekerjaan dan bisnismu mudah ditemukan di mesin pencari seperti Google. Klien yang membutuhkan jasa atau produkmu akan menemukanmu melalui website tadi.

Untuk membangun semua itu, kamu butuh modal mulai dari uang, waktu dan tenaga. Tapi jangan khawatir, saat ini Qwords sebagai salah satu penyedia Hosting Indonesia akan membantumu mewujudkan website profesional.

Memiliki website dengan Cloud Hosting bukan lagi sekadar impian. Dengan begitu, websitemu senantiasa terjaga keberadaannya, anti down. Salah satu penyedia hosting yang memiliki cloud hosting adalah Qwords.

Era revolusi industri 4.0 memang membuat banyak hal lebih mudah dan cepat. Oleh karena itu, kita juga membutuhkan kecepatan untuk beradaptasi dengan berbagai teknologi di era ini.

Tak perlu takut menghadapi teknologi dan internet. Karena bila kita pandai “berenang” maka kita tak akan terseret arus kemodernan. Justru kita dapat melaju dengan kecepatan tinggi.

(Visited 53 times, 1 visits today)
Facebooktwitterredditmail Nih buat jajan

Leave a Reply

Your email address will not be published.