“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu supaya kamu bertaqwa.” (AL- Baqarah: 183)
Bulan Ramadhan, adalah bulan yang begitu didamba umat muslim. Bulan dibukanya pintu ampunan seluas-luasnya. Bulan amalan diberi pahala berkali lipat. Dan bulan penuh berkah, untuk menyucikan diri. Maka datangnya bulan puasa di tahun ini, adalah kenikmatan tersendiri bagi saya. Bila tahun lalu saya “terpaksa” berpuasa sembari mengerjakan tesis, tahun ini saya bisa berkumpul bersama anak-anak. Saya bisa menemani mereka mengaji di masjid. Saya dapat merasakan nikmatnya berpuasa dengan tenang karena berada di tengah-tengah keluarga besar.
Alhamdulillah Selasa, 28 Mei 2018 lalu, saya dan teman-teman blogger berkesempatan berbuka puasa Bersama di Hotel Horaios Malioboro yang dulu bernama Hotel HOM Platinum Yogyakarta. Kedatangan kami disambut oleh Mbak Rin, selaku Public Relation.
Saya sempat foto-foto dulu di taman dekat kolam ikan hotel. Selain itu, gazebo dan beberapa spot menarik perhatian sebagai background foto. Bercengkrama dengan teman dan keluarga juga menyenangkan karena tamannya asri dan sejuk.
Sebelum waktu berbuka puasa tiba, kami menyimak penjelasan mengenai menu berbuka puasa di Hotel Horaios Malioboro. Ternyata menu di sini bertema Festival Kampung Nusantara. Sesuai Namanya, masakan yang disajikan sangat bervariasi, dan khas Indonesia. Ada lebih dari 50 masakan Nusantara. Tak hanya makanan asal Jawa, tapi juga dari tiga pulau lainnya, yaitu Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.
Wah, saya antusias mencoba beraneka macam masakan tersebut. Beberapa menu masih asing di mata saya. Berasa jadi traveler gadungan nih, hehe. Jujur, saya belum pernah ke Pulau Kalimantan dan Sulawesi. Meski begitu, kalau kulineran menu asli sana sih, ya pernah-pernah saja.
Di Jogja sendiri, banyak resto dan warung yang menyajikan kuliner Nusantara. Beruntung, Selasa kemarin saya bebas memilih masakan Nusantara mana yang akan saya coba.
Buka Puasa di Hotel Horaios Malioboro
Malabar Resto
Restoran di Hotel Horaios Malioboro bernama Malabar. Tempatnya cukup besar, dengan beberapa bagian privat sehingga kita dapat memesan ruangan khusus, jika dibutuhkan. Ada meja bundar yang bisa diisi sampai delapan orang. Ada juga meja yang lebih kecil dengan jumlah kursi yang lebih sedikit. Saya dan teman-teman blogger menempati ruangan khusus dengan meja panjang. Lokasi restoran indoor sehingga tidak perlu khawatir bila hujan.
Menu Camilan
Buka puasa bakal hambar kalau nggak diawali dengan makanan ringan terlebih dahulu. Saya biasanya malah makan besar setelah tarawih, dan lebih memilih ngemil makanan manis dulu.
Hotel Horaios Malioboro menyediakan pilihan menu camilan. Menu andalannya adalah es pisang ijo asal Sulawesi, dan Tekwan asal Sumatera. Ada juga Pisang Epe, Pisang Gapit, Pulut Inti dari Sumatera, Barongkok dari Kalimantan, Serabi Kuah, gorengan, Martabak Kari, dan aneka es.
Lihat deh betapa menggiurkannya menu pembuka tersebut. Meskipun biasanya makanan ringan dijadikan desert. Tapi kalau lagi puasa ya justru buat buka:D.
Saya paling suka dengan serabinya, soalnya rasa durian. Tekwannya juga enak. Walau biasanya memakai ebi, sedangkan di Hotel Horaios Malioboro diganti udang.
Es dawetnya juga segar. Plus es buah yang menggoda, bikin rasa haus hilang seketika. Untuk yang biasanya ngeteh saat berbuka puasa, jangan khawatir, Hotel Horaios Malioboro juga menyediakan minuman teh, air putih dan jus buah.
Festival Kampung Nusantara
Bagaimana dengan menu makan besarnya? Huaa, pilihannya banyak banget. Kalau di hotel lain biasanya digilir, misal hari ini menu khusus Jawa, besok khas Sumatera, dan seterusnya. Berbeda dengan Hotel Horaios Malioboro yang menyediakan masakan asli empat pulau sekaligus.
Yuk kita lihat ada menu apa saja.
-
Pulau Sumatera
Menu Pulau Sumatera dibuka dengan camilan ketan putih lengkap dengan kuahnya, yang bernama Pulut Inti. Kemudian ada Terong Sambal Ijo, Telur Balado, Asam Pedas Patin, dan Gulai Daun Singkong. Psst, yang suka pedas jangan lewatkan Sambal Lado Mudo ya.
Saya penasaran sama ikan patinnya. Ambil sebiji buat dicicip. Rasanya gurih, lembutnya pas. Sewaktu dimakan juga nggak bau amis. Karena keluarga besar saya berasal dari Bangka dan Lampung, jadi saya terbiasa makan menu Sumatera lainnya, cocok di lidah saya.
-
Pulau Kalimantan
Nah, masakan Kalimantan nih yang lumayan asing buat saya. Untungnya ada Soto Banjar yang sering saya makan. Ibunya teman SMP saya buka warung Soto Banjar dan saya suka sama rasanya, hmm segar. Bahkan saya lebih suka Soto Banjar dibanding soto dari Jawa.
Untuk appetizer ada Cencang Timun. Lalu di bagian lauk, ada Manuk Tunu. Rasanya kayak ayam panggang nih, enyak. Terus ada Gangan Keladi, semacam sayur kacang panjang dengan ubi gitu. Selain itu juga ada Udang Pare Pedas, dan Empal Jagong. Wah, pare sih kesukaan suamiku. Sedangkan Empal Jagong persis bakwan jagung. Sambalnya ada Sambal Gami.
Agak mirip masakan Jawa sih ya, tapi ternyata pas dicicip, bumbunya memang berbeda. Usut punya usut, ternyata Chef -nya yaitu Chef Ari berasal dari Tarakan, Kalimantan Utara. Woho, dan beliau bilang resepnya berasal dari resep keluarganya sendiri.
-
Pulau Sulawesi
Siapa sih yang nggak doyan makanan asli Sulawesi? Ada Ayam Woku-woku gurih yang mengundang selera. Warna kecokelatannya pas.
Terus ada sayur Ricarodo. Sayur ini penampakannya mirip Sayur Asem, tapi isinya kacang panjang, jagung pipil, dan terong.
Yang menarik ada Tumis Bunga Pepaya dan Sambal Dabu-dabu lho.
Hmm, meski asing di mata saya, tapi bahan yang digunakan sudah pernah saya makan sebelumnya. Ternyata selera Nusantara itu ya hampir sama. Kadang beda di bumbu atau nama.
-
Pulau Jawa
Yang terakhir menu masakan Jawa. Walaupun saya lahir dan besar di Jawa, nggak lantaran membuat saya bosan makanan Jawa lho. Apalagi menu buka puasa di Hotel Horaios Malioboro justru mengingatkan pada makanan rumah. Yang lagi jauh dari keluarga bisa kesengsem nih sama masakan di sini.
Untuk lauknya, tersedia Ikan Peda Sambal, dan Tahu Sumedang. Sayurnya ada Tumis Kacang Panjang dan Sayur Asem. Yang menarik, ada urap dan sambal terasi juga lho. Jawa banget, kan?
Harga All You Can Eat di Hotel Horaios Malioboro
Hayo tebak, makan semua menu di atas habis berapa? Cukup dengan 57.000 rupiah saja, kamu sudah bisa menikmati semua makanan tadi. Sampai kenyang, boleh nambah berkali-kali pula. Udah gitu, kalau pesan 10 pax, akan mendapatkan free 1 pax. Murah meriah, kan? Makan dimana coba nggak sampai 60.000 rupiah bisa dapat sebanyak ini. Cuma buka puasa di Hotel Horaios Malioboro yang bisa begini.
Lokasi Hotel Horaios Malioboro
Buat yang masih bingung mau buka puasa dimana, silakan datang ke Hotel Horaios Malioboro Yogyakarta. Lokasinya di Jalan Gowongan Kidul No. 44, Sosromenduran, Gedong Tengen. Letaknya strategis karena dekat dengan Stasiun Tugu Yogyakarta, dekat dengan Malioboro dan pusat kota Jogja.
Jadi, siap buka puasa di Hotel Horaios Malioboro bersama teman-teman dan keluarga, kan? Untuk reservasi, bisa langsung telepon ke 087812718887 ya.
Buka puasa di Hotel Horaios Malioboro, serasa keliling Indonesia. Nggak perlu ngabuburit sembari menjelajah Nusantara. Cukup nikmati Festival Kampung Nusantara di Hotel Horaios Malioboro, dan akan merasakan aneka ragam kuliner negara kita yang aduhai.
Oh ya, ingat untuk tidak berlebihan dalam berbuka puasa ya. Kalau memang mau mencicipi semua menunya, ambil dalam porsi yang sedikit saja. Jadi nggak mubazir juga:) Selamat menjalankan ibadah puasa, dan selamat buka puasa di Hotel Horaios Malioboro …
Wah enak2 kyke makanannya. Btw gamismu kok unyu2 mbak hehe.
Ooo jd hotelnya deket Marlboro ya, enak donk bisa melipir kemana2. Btw piroan ratenya?A
Iya deket Malioboro jadi cocok buat yang lagi liburan. Hehe naksir gamis2ku ya:)
Menggiurkannnn 🙂
Lezatos ya