Suara gemuruh mengagetkanku. Tiba-tiba tubuhku terombang ambing, melayang-layang. Ahh, kenapa aku mendadak pusing? Kepalaku seperti terantuk sesuatu. Sepersekian detik yang mendebarkan. Air apa ini yang menetes dari atas mataku? Warnanya merah, baunya aku tak suka. Sepertinya kemarin aku berlumur air merah ini, tapi baunya harum.
Terdengar suara teriakan dan tangis di sekelilingku. Lalu mendadak gelap, sunyi.
6 jam berlalu.
“Oek…oek….oek..” Aku tak tahan lagi, tenggorokanku begitu kering.
“Lihat, ada bayi tersangkut di ranting pohon.”
“Oek..oek..” Aku kehausan, mana Ibu?, teriakku sekuat tenaga.
Dua pria berbaju oranye di depanku tertegun, “Malangnya bayi ini, ayah ibunya entah selamat, entah terseret tsunami.”
“Oek..” Ibu??
Diikutkan dalam #FF100Kata.
Hari ke 6. Tema: BAYI
Terinspirasi dari berita Topan Haiyan, Filipine. Semoga banyak bayi-bayi ajaib yang ditemukan.
bayi memang punya pelindung sendiri… :’)
Iyah.Mungkin karena mereka masih putih,bersih:)