Bakpia Mutiara Jogja, Pilihan Oleh-oleh Jogja Sepanjang Masa

Facebooktwitterredditmail

Kalau ditanya oleh-oleh Jogja apa yang paling banyak dibeli, tentu saya akan menjawab bakpia. Sebanyak apapun oleh-oleh kekinian yang baru, bakpia tetap dicari sepanjang masa. Rasanya yang unik, bentuknya yang khas, dan keberadaaanya yang melegenda, adalah beberapa alasan mengapa camilan ini begitu digemari. Menurut Wikipedia, bakpia sebenarnya berasal dari negeri Tiongkok. Di Tiongkok, camilan ini bernama “Tou Luk Pia” yang artinya adalah kue pia (kue) kacang hijau. Istilah bakpia sendiri berasal dari Bahasa Tionghoa dialek Hokkian (Hanzi: 肉餅), salah satu Rumpun bahasa Tionghoa yaitu dari kata “bak” yang berarti daging dan “pia” yang berarti kue, yang secara harfiah berarti roti berisikan daging. Di negeri asalnya, bakpia memiliki ukuran yang lebih besar daripada bakpia dari Yogyakarta. Bila bakpia Tiongkok berisi daging, maka varian awal bakpia Jogja berisi kacang hijau. Bakpia Pathuk adalah salah satu varian bakpia yang berkembang di Yogyakarta, sejarahnya tak terlepas dari sentra bakpia yang berada di Jalan Pathuk.

Meski awalnya hanya ada rasa kacang hijau, tapi perkembangan kuliner yang pesat membuat bakpia juga ikut berinovasi. Kini, ada varian lain seperti cokelat, keju, green tea, dan sebagainya. Setiap rasa memiliki penggemar tersendiri, misalnya saja anak muda yang lebih suka green tea. Sedangkan generasi yang lebih tua rata-rata tetap memilih rasa klasik, yaitu kacang hijau. Dari sekian banyak merek bakpia pathuk yang ada di Jogja, ada satu merek yang menarik perhatian saya, namanya Bakpia Mutiara Jogja.

Toko Bakpia Mutiara Jogja

Mengapa bakpia ini bikin ketagihan dan jadi pilihan saya? Setidaknya ada 10 alasan, yaitu:

1. Rasanya lembut, dengan bagian luar yang crispy

Ketika makan Bakpia Mutiara Jogja pertama kalinya, isinya terasa sangat lembut, dengan rasa manis atau gurih yang tidak berlebihan. Yang menarik, bagian kulit bakpia justru crispy, sehingga perpaduannya unik. Isi bakpia lumer di mulut, sedangkan kulitnya renyah. Aromanya juga harum, nggak tengik. Sebagai informasi, rasa Bakpia Mutiara Jogja nggak berubah sampai tanggal kadaluwarsa habis.

2. Ada banyak varian rasa

Bakpia Mutiara Jogja

Tak hanya kacang hijau, Bakpia Mutiara Jogja juga memiliki varian lain, yaitu cokelat spesial, kumbu hitam, keju spesial, dan green tea. Bagaimana rasanya? Saya sudah mencoba semuanya sehingga dapat memberikan testimoni.

Bakpia Mutiara Jogja rasa kacang hijau

Bakpia Mutiara Jogja

Kacang hijau merupakan varian pertama di kalangan bakpia. Dahulu kala, yang namanya bakpia, ya kue berisi kacang hijau. Dengan kata lain,  rasa kacang hijau memang paling terkenal dibanding rasa lainnya. Bakpia Mutiara Jogja rasa kacang hijau menggunakan kacang hijau pilihan, susu, gula serta bahan lain yang sudah berstandar MUI dan BPOM. Bakpia ini tanpa bahan pewarna dan pengawet sehingga aman di konsumsi. Warna hijaunya memang berasal dari kacang hijau asli, sehingga bisa terlihat warnanya nggak terlalu hijau, justru kekuningan mirip rasa keju spesial. Cara membedakannya bisa dengan dicium aromanya, atau digigit langsung. Bakpia Mutiara Jogja rasa kacang hijau ini tahan sampai minimal 7 hari lho.

Bakpia Mutiara Jogja rasa cokelat spesial

Bakpia Mutiara Jogja

Sewaktu mencicipi rasa cokelat spesial, saya secara tak sadar mengucap kalimat “hmm, enak!” Rasa cokelatnya pas dan nggak kemanisan. Usut punya usut, ternyata cokelatnya asli, bukan dari perasa. Sebagai penyuka cokelat, terus terang saya merekomendasikan rasa ini, termasuk untuk anak-anak. Bakpia rasa cokelat spesial dapat bertahan selama 9 hari tanpa pengawet. Cukup lama, kan? Nggak masalah kalau mau dibawa keluar kota yang agak jauh.

Bakpia Mutiara Jogja rasa kumbu hitam

Bakpia Mutiara Jogja

Ada yang belum tahu kumbu hitam itu apa? Varian kumbu hitam berisi kacang merah, susu, gula, dan bahan tambahan lain yang berstandar MUI dan BPOM. Rasa kumbu hitam adalah favorit anak pertama saya. Padahal dia nggak terlalu suka kacang merah, sampai dulu sering saya buatkan puding kacang merah agar nggak berasa lagi makan kacang merah. Eh begitu mencicipi Bakpia Mutiara Jogja kumbu hitam malah doyan. Rasa kumbu hitam termasuk varian yang lebih dulu muncul sebagai isi bakpia, sehingga penggemar dari kalangan angkatan saya juga banyak. Nah, untuk generasi Z kayak anak saya, bisa jadi pada suka rasa kumbu hitam juga, nggak melulu cokelat atau keju.

Kenapa warnanya bisa hitam? Perlu teman-teman ketahui, warna hitamnya berasal dari hasil rebusan dari kacang merah (kacang tolo), jadi nggak pakai pewarna. Bakpia varian kumbu hitam dapat bertahan sampai minimal 7 hari tanpa bahan pengawet. Anyway, anak saya habis banyak lho makan Bakpia Mutiara Jogja rasa kumbu hitam, nambah terus gitu.

Bakpia Mutiara Jogja rasa keju spesial

Bakpia Mutiara Jogja

Siapa sih yang nggak suka keju? Gurih, enak, dan menyehatkan. Seperti teman-teman ketahui, keju merupakan olahan dari susu sapi. Keju pada Bakpia Mutiara Jogja adalah 100% keju murni, dengan kualitas dan standar MUI dan BPOM. Saya juga penggemar keju, dan rasanya memang keju banget. Lumer di mulut, lembut, dilapisi oleh kulit luar yang crispy. Sama seperti varian cokelat spesial, bakpia varian keju spesial juga dapat bertahan selama 9 hari.

Bakpia Mutiara Jogja rasa green tea

Bakpia Mutiara Jogja

Varian berikutnya yang nggak kalah pamor adalah rasa green tea. Saat mencicipi rasa ini, ada sensasi mint sehingga segar dan semriwing di mulut. Meski begitu, rasa green tea -nya tetap ada. Warnanya memang hijau terang, berbeda dengan rasa kacang hijau yang warnanya lebih muda dan kekuningan. Bakpia isi green tea memiliki sensasi rasa tersendiri yang berbeda dengan bakpia-bakpia biasanya. Bagi teman-teman yang ingin merasakan inovasi bakpia, tak ada salahnya mencoba varian ini. Dinikmati bersama green tea latte, atau green tea ice tentu cocok. Bakpia Mutiara Jogja rasa green tea bisa bertahan sampai minimal 7 hari.

Bakpia Mutiara Jogja Aneka rasa

Bakpia Mutiara Jogja

Kalau teman-teman ingin mencicipi banyak rasa, atau bingung karena nggak tahu rasa kesukaan saudara yang akan diberikan oleh-oleh, maka sebaiknya pilihlah varian aneka rasa. Bakpia Mutiara Jogja aneka rasa terdiri dari empat rasa, yaitu kacang hijau, cokelat spesial, keju special dan kumbu hitam. Aneka rasa ini dapat tahan minimal 7 hari ya.

3. Kemasannya menarik dan aman

Bakpia Mutiara Jogja

Kemasan Bakpia Mutiara Jogja sangat menarik. Warnanya beragam, terang, dengan desain yang modern. Ketika saya pegang, cetakan pada dusnya berbahan doff sehinga terkesan elegan. Buat oleh-oleh jadi terkesan mewah dan mahal.

Bakpia Mutiara

Kalau teman-teman mau membawa atau mengirimnya keluar Jogja, Bakpia Mutiara Jogja bersedia membungkusnya dengan aman menggunakan kardus khusus. Bakpia Mutiara Jogja telah terbiasa mengirim produknya hingga ke Sumatera, Kalimantan bahkan Papua lho. Paket oleh-oleh ini akan sampai di tujuan dengan selamat, tidak lembap, dan terlindung dari debu dan cuaca.

4. Tidak menggunakan bahan pengawet dan perasa

Seperti sudah saya tuliskan di atas, bakpia ini dapat bertahan 7-10 hari meski tanpa pengawet. Bakpia Mutiara Jogja juga tanpa perasa buatan, dengan kata lain rasa isiannya ya berasal dari bahan asli. Bakpia yang tanpa pengawet dan perasa tentu membuat teman-teman lebih yakin untuk membelinya sebagai oleh-oleh. Di makan oleh anak-anak pun aman, karena ada beberapa anak yang alergi pengawet atau perasa, bakal batuk-batuk gitu kayak anak saya. Nah, Bakpia Mutiara Jogja ini nggak membuat saya khawatir.

5. Tanggal kadaluwarsanya tertulis di kemasan

Bakpia Mutiara

Saat melihat-lihat kemasannya yang eye catching, saya menemukan tanggal kadaluwarsa di bagian bawa kemasan. Jadi teman-teman dapat mengetahui kapan Bakpia Mutiara Jogja nggak boleh dimakan lagi. Tanggal kadaluwarsa ini penting lho, apalagi bakpia menjadi camilan untuk oleh-oleh. Bukan hanya dimakan sendiri, tapi akan diberikan ke orang lain, sehingga harus dipastikan kualitas dan keamanannya. Bila rasa atau aroma bakpia sudah berubah sebelum tanggal kadaluwarsanya, bagaimana? Jawabannya dapat teman-teman temukan di nomor enam ya.

6. Bakpia Mutiara Jogja bergaransi

Bakpia Mutiara Jogja memberikan garansi untuk produknya. Jika sebelum 7 hari ternyata ditemukan bakpia sudah tidak empuk, mengeras atau berjamur, maka akan diganti dengan bakpia baru sejumlah yang dibeli, gratis. Wah, garansi ini yang bikin saya memilih Bakpia Mutiara Jogja sebagai oleh-oleh Jogja sepanjang masa.

7. Berlabel 100% Indonesia

Bakpia Mutiara Jogja

Ya, Bakpia Mutiara Jogja merupakan produk asli Indonesia, yang dibuat di Indonesia. Lokasi produksinya terletak di wilayah Prambanan (dekat dengan Candi Prambanan Yogyakarta, masuk Kabupaten Klaten). Produk dengan bahan baku dari Indonesia, dibuat oleh orang Indonesia, dan menjadi oleh-oleh membuat saya bangga sebagai WNI.

8. Bakpia Mutiara Jogja mudah dicari

Meski lokasi produksinya di Prambanan, tapi bakpia ini dapat teman-teman temui di outlet yang tersebar di seluruh Jogja. Setidaknya ada lima toko, yaitu di Jalan Jogja-Solo km 9, timur Pasar Sambilegi (dari arah Jogja kota -sebelum Bandara Adisucipto); Jogja-Solo km 10, timur Bandara Adisucipto; Jogja-Solo km 10,5 , Depan Gerbang AAU Yogyakarta; Jogja-Solo km 17, Timur Candi Prambanan dan Jalan Kebun Raya No 1, Yogyakarta, Timur Kebun Binatang Gembira Loka.


9. Harga terjangkau dan ada layanan delivery

Bakpia Mutiara Jogja dapat teman-teman bawa pulang dengan harga 33.000 rupiah/box. Sedangkan varian aneka rasa dikenakan harga 38.000 rupiah/box. Harganya termasuk terjangkau, kan, bila melihat kelebihan-kelebihan Bakpia Mutiara Jogja. Yang tak kalah penting, ada layanan pesan antar di dalam kota Jogja dan ke seluruh Indonesia. Untuk delivery order dilayani mulai jam 08.00 wib – 19.00 wib ya.

10. Ada nomor P-IRT dan logo halal MUI

Alasan terpenting nih. Ada nomor  P-IRT dan logo halal MUI di setiap kemasan Bakpia Mutiara Jogja.

Bakpia Mutiara Jogja

Keberadaan nomor P-IRT menjamin kualitas dan keamanan produk Bakpia Mutiara Jogja.

Bakpia Mutiara Jogja

Sedangkan logo halal memastikan kehalalan produk, baik bahan baku dan proses pengolahannya. Kedua label ini menambah keyakinan saya untuk menyantap Bakpia Mutiara Jogja, dan memberikannya sebagai oleh-oleh.

10 nomor di atas tampaknya sudah mendeskripsikan alasan mengapa saya memilih dan merekomendasikan Bakpia Mutiara Jogja sebagai oleh-oleh sepanjang masa. Tak hanya saya dan anak yang menyukai bakpia ini, tapi orangtua saya dan seluruh penghuni rumah juga suka.

Kemana jika ingin memesan Bakpia Mutiara Jogja?

Selain datang langsung ke lima toko yang saya sebutkan di atas, teman-teman dapat memesan langsung ke website Bakpia Mutiara Jogja di www.bakpiamutiarajogja.com dan melalui telepon di 0274 496976 atau menghubungi kontak Bakpia Mutiara Jogja melalui sms/whastap 081328513800 / 082266008890 / 087774444022. Untuk FAQ pemesanan di luar kota bisa dicek di webnya ya.

Media Sosial Bakpia Mutiara Jogja

Bakpia Mutiara Jogja

Facebook: Bakpia Pathok Mutiara Jogja
IG: @bakpiamutiara
Twitter: @BakpiaMutiara

(Visited 3,148 times, 1 visits today)
Facebooktwitterredditmail Nih buat jajan

7 thoughts on “Bakpia Mutiara Jogja, Pilihan Oleh-oleh Jogja Sepanjang Masa

  1. Putu sukartini Reply

    Aku pecinta bakpia
    Paling suka yang original kacang hijau dan kumbu hitam
    Dua varian itu wajib deh kalau pas ke jogja atau ada yang bawain oleh2 [udah dibawain, milih pula hahaha]

  2. April Hamsa Reply

    Bak itu sebenarnya artinya daging babi kalau gk salah 😀
    Cuma kalau di Indonesia dagingnya ya jelas diganti 😀
    Jd sebenarnya dulu bakpia itu isi daging ya mbak, kalau aku suka yg standar aja isi kacang ijo hehe
    TFS info oleh2nya moga2 bisa kebeli klau ke Yogya aamiiin

Leave a Reply

Your email address will not be published.