Memiliki kulit yang cerah adalah dambaan setiap wanita, tetapi kadang ada area tubuh yang justru lebih gelap dibanding daerah lainnya. Misalnya saja daerah ketiak, paha bagian dalam dan sekitar area kewanitaan. Saya pun termasuk satu di antara banyak wanita yang mengalami hal tersebut. Dulu, saya mengira, ketiak berwarna hitam karena pemakaian deodorant yang mengandung bahan tertentu dan tidak cocok di kulit saya. Tapi, mengapa yang berwarna hitam bukan hanya ketiak, namun juga paha bagian dalam? Padahal kan saya nggak pakai deodorant di paha. Usut punya usut, ternyata bukan hanya pemakaian kosmetik yang menyebabkan hal tersebut, tapi masih banyak penyebab lainnya.
Soal ketiak yang nggak cerah itu, bukan hanya membuat saya nggak pede, tapi juga bikin baper (bawa perasaan). Saya memang bukan wanita yang demen pakai pakaian terbuka apalagi tanktop yang memperlihatkan ketiak, tapi melihat para artis dan bintang iklan di televisi yang ketiaknya putih dan mulus tentu membuat saya iri. Iri positif karena pingin juga kayak mereka.
Apalagi setelah bersuami, duh, yang tadinya nggak ada yang lihat bagian tubuh yang tertutup baju, sekarang jadi ada yang lihat (hoho), makin baper deh. Memang sih, suami nggak komplain apa-apa, tapi sebagai wanita jelas merasa ada yang kurang dan perlu diperbaiki.
Terlebih semenjak hamil anak pertama. Area paha dalam dan sekitar vagina menjadi lebih gelap. Bukan hanya itu, bahkan perut saya juga menghitam! Hiks, sedih sekali rasanya. Ternyata setelah saya baca-baca dan hasil sharing dengan bidan, penyebab perut menghitam saat hamil adalah hormonal! Ya, peningkatan hormon estrogen lah penyebabnya. Pantas saja ketika hamil, mau digosok pakai apapun tetap nggak ilang-ilang. Nah begitu sudah melahirkan, baru lebih mudah dihilangkan tuh hitam-hitamnya. Biasanya saya pakai kapas dan baby oil untuk mengangkat semua kotoran di bagian perut tadi, dan hasilnya mengejutkan! Kayak daki gitu pada nempel di kapas, huaa.
Bagaimana dengan area kewanitaan?
Saat hamil, daerah tersebut juga menggelap. Seperti yang sudah saya sebutkan di atas, bukan hanya kosmetik dan hormon saja yang menjadi penyebabnya. Lalu, karena apa dong? Kita simak hasil penelusuran saya yuk.
1. Ventilasi
Privat area seperti ketiak, paha bagian dalam dan sekitar area kewanitaan adalah daerah yang tertutup dan jarang menerima udara segar, sehingga membuat warna dan tekstur kulit di area tersebut menjadi berubah.
2. Kelembapan
Sama seperti ventilasi, daerah tertutup biasanya menjadi tempat akumulasi lembap yang dapat mengubah warna.
3. Keringat
Keringat adalah hasil metabolisme tubuh, yang mengandung berbagai zat kimia yang dibuang oleh tubuh. Karena area-area di atas adalah tempat yang sering berkeringat, jadilah keringat tersebut nersarang di sana hingga saat mandi tiba. Hal ini ditengarai menimbulkan perubahan warna.
4. Pakaian ketat
Pakaian ketat membuat kulit tidak dapat bernafas, sehingga kulit menjadi lebih gelap.
5. Gesekan
Gesekan antara pakaian dengan permukaan kulit saat kita berjalan atau beraktivitas, dapat mengubah warna dan tekstur kulit.
6. Usia
Usia berpengaruh terhadap keberadaan hormon yang juga berkaitan dengan pigmen kulit.
7. Genetik
Beberapa orang memang terlahir memiliki kulit yang lebih gelap di area tertentu.
8. Kehamilan
Seperti saya ceritakan di atas, saat kehamilan, ada hormon estrogen dan hormon lain yang meningkat. Jadilah warna kulit di daerah tertentu menggelap.
Setelah mengetahui penyebabnya, pasti saya mencari solusinya dong. Untuk yang bisa dihindari ya saya hindari, antara lain tidak memakai pakaian yang ketat, pakaian yang tadinya polyester diganti katun agar lebih mudah menyerap keringat, termasuk mengganti pakaian dalam bila sudah lembap. Selain itu, setelah saya baca-baca, bisa juga treatment memakai bahan rumahan untuk menghilangkan warna gelap area kewanitaan tadi.
Bahan rumahan apa saja yang bisa jadi solusi?
Oleskan lapisan tebal dari campuran beberapa bahan tanpa gula, yaitu yoghurt segar dan beberapa tetes jus lemon pada daerah yang menghitam, lalu bilas setelah 20 menit. Yoghurt sendiri mengandung bakteri baik yang mencegah berkembangnya masalah di sekitar area kewanitaan. Bisa juga menggunakan campuran jus lemon dan pasta kunyit yang diaplikasikan dengan lembut. Selain itu, dapat pula menggunakan bubuk kulit jeruk dan oatmeal bubuk yang sudah dihaluskan.
Pakai bahan-bahan di atas secara berkala sehingga hasilnya yaitu kulit yang gelap menjadi lebih cerah, akan teman-teman dapatkan dalam beberapa hari kemudian. Jangan gunakan bedak talk atau bedak apapun untuk area kewanitaan, karena justru dapat mengiritasi dan membuat gatal.
Saya sendiri mempraktekkannya hanya beberapa hari, setelah itu cenderung nggak telaten, sehingga hasilnya pun kurang tampak.
Ada cara yang lebih mudah?
Karena saya nggak punya banyak waktu untuk menyiapkan bahan-bahan di atas (maklumlah masih harus kuliah, mengurus bayi, menemani balita bermain dan berbisnis #sokSibuk) jadi saya memilih solusi lain yang lebih nyaman dan efektif, yaitu menggunakan Lactacyd White Intimate.
Sebenarnya saat hamil, saya juga memakai Lactacyd Feminine Hygiene karena ada keputihan yang berlebihan, maka dokter kandungan saya meresepkan Lactacyd tersebut ditambah obat untuk diminum. Keren ya Lactacyd jadi pilihan para dokter juga.
Kembali ke Lactacyd White Intimed, apa saja kandungannya?
1. Susu
Susu telah lama diketahui dapat memutihkan kulit, bahkan sejak zaman Ratu Mesir Cleopatra saja sudah memulai mandi susu. Ekstrak susu dalam produk kosmetik identik dengan menjaga agar kulit tidak kering, tetap segar dan cerah. Kandungan asam beta hydroxynya mengangkat sel-sel kulit yang mati dan menggantinya dengan sel kulit yang baru, sementara kandungan asam laktatnya berfungsi untuk mempertahankan keseimbangan pH alami area kewanitaan.
2. Bengkoang
Actipone B pada bengkoang menjadikan kulit lebih cerah. Kandungan vitamin B dan vitamin C nya juga baik untuk kulit, karena dapat menutrisi dan meremajakan sel kulit.
3. Algowhite
Algowhite adalah ekstrak dari Alga coklat. Mekanisme aksi algowhite dalam mencerahkan adalah dengan cara menghambat produksi melanin dan melindungi sel dari peroksida lipid.
Mengapa Lactacyd White Intimate?
Ada beberapa alasan mengapa saya memilih Lactacyd White Intimate. Selain memang direkomendasikan oleh para dokter, Lactacyd mempunyai beberapa keunggulan, antara lain lolos uji dermatologi dan terbukti klinis lebih cerah dalam 4 minggu. Uji klinis ini dilakukan terhadap 200 wanita Asia pada September -Oktober 2011.
Terus cara pakainya bagaimana?
Nggak perlu banyak-banyak, cukup sebiji jagung saja untuk satu kali pemakaian ya, dan cukup dua kali sehari pemakaiannya. Memakainya dari depan ke belakang ya, jangan terbalik, agar kuman di daerah anus nggak terbawa ke area kewanitaan. Pembilasan dengan air juga harus sampai bersih, jangan ada sisa Lactacyd. Setelah itu, keringkan dengan handuk khusus bagian intim yang sebaiknya memang tidak dicampur handuk mandi. Ingat, harus benar-benar kering sehingga ketika sudah ditutup pakaian dalam, tidak ada sisa air yang dapat memicu kelembapan. Oh ya, kalau Lactacyd dipakai teratur, akan lebih terlihat hasilnya lho.
Review
Sedikit cerita, sebelum memakai Lactacyd White Intimate, saya cium dulu aromanya nyegrak nggak? Eh ternyata nggak lho, aromanya lembut dan feminin. Saat saya tuang, larutannya cukup kental dan berwarna putih cenderung bening. Sewaktu digosok eh ternyata nggak berbusa.
Ketika di usap ke area V pun nggak perih sama sekali, jadi saya nggak ragu untuk menggunakan dengan rutin. Ada, kan, kandungan yang juga khusus daerah kewanitaan, tapi ketika dipakai katanya sih bikin keset, tapi kok malah berasa sangat kering ya? Kalau Lactacyd White Intimate justru berasa lebih segar, kenyal, dan kembut.
Dari segi kemasan pun user friendly karena ada berbagai ukuran, 150 ml untuk di rumah, sedangkan yang 60 ml bisa dibawa kemana-mana atau ketika travelling. Harganya bila dibandingkan dengan lama pemakaian yang bisa habis lebih dari sebulan, ya jelas nggak rugilah. 23.000 rupiah untuk kemasan kecilnya, sesuai dong dengan isi kantong wanita yang ingin daerah kewanitaannya lebih segar, bersih, cerah dan sehat.
Hasilnya?
Saya sudah memakainya sejak tangga 7 April lalu, hampir seminggu ya. Alhamdulillah memang ada perubahan, daerah yang tadinya menggelap, perlahan-lahan menjadi lebih cerah sehingga terlihat lebih bersih. Kalau dipakai sudah 4 minggu saya yakin lebih terlihat lagi bedanya dibanding hari pertama pakai.
Jadi, sudah tercerahkan dong, tentang masalah area kewanitaan yang menghitam? Kalau pikiran sudah cerah, kini saatnya cerahkan juga area kewanitaanmu dengan Lactacyd White Intimate #ProvenSelfV!=)
Iyaaa baper kl menghitam.. lactacyd ini oke.. aku juga punyaa…
Samaan ya
Kalau aku, biasanya krn pakaian ketat. Makasih sharing nya, Mak Dian.
Sama2
hati hati lhoo mbak, mencoba coba produk untuk area sensitif. bila kurang beruntung bisa berakibat biaya mahal 🙂
Hehe, iy Mas. Makanya kudu jeli mencari tahu kandungan, kelegalan dan uji yang sudah dilakukan
Lactacyd yang ini aku belum pernah coba, kalau yang pink pernah, itupun punya tante aku pakai, hehee
Coba aja Mba..enak lembut dipkai