Takut Terkena Kanker? Cek 10 Faktor Risiko Kanker Ini pada Anda

Facebooktwitterredditmail

 

Akhir-akhir ini saya banyak mendengar dan melihat kisah tentang orang yang terkena kanker. Baik teman fb, teman komunitas, bahkan teman lama. Terus terang saya jadi teringat saat PK (Pembelajaran Klinik) dari kampus beberapa bulan lalu. Salah satu bangsal yang saya ambil adalah onkologi (kanker) jadi saya sempat berinteraksi dengan pasien kanker, terutama yabg rawat jalan, dan rawat inap satu kasus saja. Di rawat jalan, saya dan teman-teman bertugas mengedukasi soal obat kemoterapi yang pasien terima, mulai dari fungsinya, efek samping nya, hingga perhatian-perhatian apa yang musti diperhatikan terkait obat tersebut.

Bertemu mereka, menyadarkan saya bahwa sangat banyak pasien kanker di Indonesia. Dari satu rumah sakit besar saja, jumlahnya mungkin ada ratusan pasien kanker yang menjalankan kemoterapi rawat jalan. Mereka datang dengan berbagai jenis kanker, berbagai usia, jenis kelamin dan berbagai latar belakang. Membuat saya berpikir, bahwa kanker adalah penyakit yang tidak dapat diprediksi, bisa menjangkiti siapa saja. Memang sih ada faktor risiko dan data jumlah orang di dunia yang terkena jenis kanker tertentu, misal saat ini, kanker payudara dan kanker serviks masih merupakan jenis kanker tertinggi yang dialami wanita.

Oleh karena itu, pemerintah dan berbagai komunitas juga sangat menekankan soal deteksi dini kedua kanker tersebut, yaitu dengan SADARI (Periksa Payudara Sendiri) dan Papsmear. Papsmear ini menjadi wajib untuk wanita yang aktif berhubungan seksual atau yang sudah menikah. Fungsinya untuk deteksi dini jika ada sel yang diduga bermutasi/diduga sel kanker.

Sebenarnya sih saya ingin membahas soal obat kanker atau kemoterapi, tapi akan saya buat dipostingan terpisah di blog saya yang satu lagi yaitu www.ismyama.wordpress.com, blog yang saya buat khusus tentang kesehatan pada umumnya, dan obat pada khususnya. Sementara kali ini, saya ingin membahas soal faktor risiko kanker.

Beberapa faktor risiko kanker dapat kita kendalikan, sementara lainnya tidak. Misalnya saja seperti usia dan genetik. Tidak dapat dipungkiri bahwa bila ada anggota keluarga yang terkena kanker, maka risiko genetik terkena kanker juga lebih besar.

Yuk kita simak apa saja faktor risiko kanker?

1. Usia

Tiap jenis kanker mempunyai data statistik yang berbeda. Misalnya pada kanker tulang, sering terdiagnosa pada pasien berusia kurang dari 20 tahun, dan 10% leukimia terdiagnosa pada anak-anak dan remaja di bawah 20 tahun, sama halnya dengan neuroblastoma yang lebih sering terjadi pada anak-anak atau remaja dibanding orang dewasa. Sedangkan usia rata-rata pasien terdiagnosa kanker payudara adalah 61 tahun, kanker kolorektal 68 tahun dan kanker paru 70 tahun. Meskipun begitu, jenis kanker di atas bisa saja menyerang usia berapapun.

2. Alkohol

Biasanya terkait kanker hati dan organ lain yang berhubungan dengan alur masuk dan keluarnya zat alkohol, seperti mulut, tenggorokan, laring, dan payudara. Semakin banyak alkohol yang diminum, semakin besar faktor risiko kanker tersebut.

3. Zat penyebab kanker (karsinogen)

Banyak zat yang terbukti merupakan karsinogen, antara lain radiasi nuklir, zat kimia pada rokok, sinar UV, aflatoxin, arsenik, asbes, benzen, formaldehid, komponen niken, coal-tar, etilenoksida, dan sebagainya.

4.Inflamasi (peradangan) kronik.

Peradangan sebenarnya adalah respon normal tubuh terhadap adanya trauma atau luka. Tetapi peradangan kronik, berarti adanya peradangan yang terjadi tanpa adanya luka dan tidak hilang ketika seharusnya hilang. Hal ini disebabkan oleh infeksi yang tidak kunjung sembuh, reaksi imun yang tidak normal, atau kondisi lain seperti obesitas. Inflamasi kronik dapat mengakibatkan kerusakan DNA yang mengarah ke kanker. Misalnya, orang dengan penyakit bowel seperti kolitis ulseratif dan penyakit crohn, mempunyai peningkatan risiko terjadinya kanker kolon.

5. Diet

Beberapa diet diklaim dapat mengurangi risiko terjadinya kanker, dan sebaliknya menyebabkan kanker. Beberapa penelitian juga menghasilkan kesimpulan yang berbeda-beda. Saya ambil contoh mengenai antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas, dimana radikal bebas memang terkait dengan perkembangan kanker. Tetapi penelitian pada manusia tidak secara langsung mendemonstrasikan bahwa minum suplemen antioksidan dapat mengurangi risiko berkembangnya atau mengurangi kematian akibat kanker.

Bagaimana dengan pemanis buatan?

Beberapa pemanis buatan seperti sakarin, aspartam, sukralosa, siklamat sudah terbukti aman dengan ADI (acceptable daily intake) tertentu. Tidak ada bukti terang bahwa pemanis buatan terkait dengan risiko kanker pada manusia di Amerika (data di Indonesia saya sendiri kurang tahu) Apalagi jika pemanis di Indonesia misalnya disusupi oleh zat berbahaya di luar pemanis yang dinyatakan aman. Siapa yang dapat menjamin benar-benar pemanis buatan yang asli atau sebaliknya sudah dipalsukan oleh oknum.

Bagaimana dengan kalsium?

Beberapa penelitian menyatakan adda hubungan antara peningkatan konsumsi kalsium dengan penurunan risiko kanker kolorektal, tetapi hasil tersebut belum konsisten. Sama halnya dengan penurunan risiko kanker payudara dan ovarium, juga belum jelas. Bahkan ada penelitian menyatakan bahwa intake kalsium yang tinggi justru berhubungan dengsn kanker prostat.

Baca juga hidup sehat itu simpel 

6. Hormon

Salah satu hormon yang bersifat karsinogen adalah estrogen. Wanita yang meminum terapi hormon menopause kombinasi (estrogen+progestin)dapat meningkat risiko mengalami kanker payudara. Oleh karena itu, perlu didiskusikan dengan dokter mengenai risiko dan manfaatnya sebelum memulai terapi.

7. Obesitas

Kegemukan diketahui meningkatkan risiko terjadinya beberapa kanker, seperti kanker payudara, kolon, rektal, ginjal, pankreas, dan saluran empedu. Memakan makanan sehat, dan menjaga berat badan ideal, diketshui mengurangi risiko beberapa kanker.

8. Radiasi

Radiasi pada panjang gelombang tertentu, yang disebut ion radiasi, dapat merusak DNA dan mengakibatkan kanker. contoh ion radiasi adalah radon (gas radioaktif dari tanah dan batuan), x-ray, gamma ray dan radiasi dengan energi tinggi lainnya. Sementara yang energinya rendah seperti dari telepon dan elektromagnetik tidak merusak DNA.

9. Sinar matahari

 

http://i1180.photobucket.com/albums/x413/dianfaridaismyama/Mobile%20Uploads/faktor%20risiko%20kanker%20sinar%20matahari_zps5khgw9bd.jpg

Sinar UV diketahui sebagai penyebab penuaan dan kerusakan kulit yang mengarah ke kanker. Cara terbaik untuk melindungi diri dari radiasi UV adalah dengan pakaian panjang, celana panjang, topi, sunglasses dan tabir surya.

10. Tembakau

Tembakau merupakan penyebab utama kanker. Baik perokok aktif maupun perokok pasif, memiliki peningkatan risiko terkena kanker karena zat kimia yang terkandung di dalam asapnya dapat merusak DNA. Konsumsi tembakau, merupakan penyebab banyak jenis kanker, yaitu kanker paru-paru, laring, mulut, tenggorokan, ginjal, saluran memih, hati, perut, pankreas, kolon, serviks, dan sebagainya. Tidak ada level aman penggunaan tembakau, sehingga bila memang ingin menurun risiko terkena kanker ya harus berhenti merokok. Berhenti merokok pada pasien kanker, juga dapat menurunkan risiko kematian.

Wah ternyata banyak juga ya faktor risiko kanker. Mana yang dapat kita kendalikan, yuk mulai sekarang berubah jadi lebih aware. Seorang teman saya, pemilik ardiba.com, yang merupakan Teknolog Pangan, sangat aware juga soal isu pangan terkait kanker.

Mbak Ardiba yang saya lingkar merah

Mbak Ardiba menyatakan bahwa salah satu alasan mengapa sekarang yang muda-muda banyak terkena kanker, ya karena makanannya banyak mengandung karsinogen. Terus juga usia perokok pemula sekarang semakin muda, padahal di rokok itu kan racun semua. Oleh karena itu sebagai seorang momblogger, beliau berpesan jika bisa lebih baik menanam sendiri sayuran, serta memasak sendiri  lauk pauknya.

Semoga kita semua bisa menjadi agen untuk memulai hidup sehat ya, paling tidak dimulai dari diri sendiri.

Referensi :

https://www.cancer.gov/about-cancer/causes-prevention/risk

(Visited 317 times, 1 visits today)
Facebooktwitterredditmail Nih buat jajan

8 thoughts on “Takut Terkena Kanker? Cek 10 Faktor Risiko Kanker Ini pada Anda

  1. Ardiba Reply

    Mantap ulasannya tentang kanker. Semua itu dimulai dari apa yang kita makan. Hidup sehat dimulai dr makanan sehat

Leave a Reply

Your email address will not be published.