“Maaf Rom, kita putus!” Petir disiang bolong menampar kelelakianku.
“Apa maksudmu?”, teriakanku menggema tanpa jawaban.
Ratna meninggalkanku setengah berlari menuju pintu.
Aku limbung, nyaris pingsan jatuh ke sofa.
Entah apa yang ada di otakmu, Ratna.
Setahun tampak bagai angin, kau lupakan.
Liburan ke Bali, tiket konser Metallica adalah hadiah yang lumrah untukmu.
Kita memang sering berselisih pendapat, tapi tak sampai putus.
Perkenalan dengan Ayahku dan adik-adikku, kau hempaskan bak celana bekas.
Padahal setahuku, wanita paling senang jika sudah dikenalkan kekeluarga kekasihnya.
Teganya kau mencampakkanku, Romy Hardi Atmowijaya, pewaris tahta Atmowijaya Industries.
Aku tak habis pikir, Ratna.
***
“Maaf Rom, kita putus!”
Masih terngiang kelantanganmu mengerdilkan Romy.
Tunai sudah janjimu, Ratna.
Memastikan dirimu bukan milik siapa-siapa.
Hingga aku bisa mengecup manis madumu.
Tentu saja kau lebih memilih aku, pria gagah nan mapan.
Mantanmu itu tak ada apa-apanya dibanding aku.
Kelihaian Romy menggaet wanita, bukan tandinganku.
“Ratna…tunggu sebentar, jangan pergi dulu,” kukejar Ratna yang nyaris menghilang di belokan.
Ratna berbalik, tersenyum tapi mematung.”Sudah kupenuhi maumu, Sayangku. Jadi, kapan kita bisa menikah?”
“Tenang Ratna, besok undangan akan kucetak. Akan kutunaikan janjiku, menjadikanmu Nyonya Atmowijaya.”
184 kata.
rebutan dengan sang ayah ya?
He he,iy.udah ga rebutan lagi, ayahnya yg dapet:)
agak membingungkan. garis ayah – anak tidak terlihat. bisa saja kakak adik….
He he, iyakah mba? Ini benernya versi editan.yg pertama saya tulis “menjadikanmu ibu dari Romy dan anak-anakku”. Ternyata mungkin lbh jelas versi pertama kali ya?
waduh… satu keluarga rebutan wanita