Aku ingin seperti kakak. Selalu juara 1 dikelasnya. Bapak memuja dan memanggilnya “anak super”.
Aku ingin seperti kakak.
Menjadi pemenang adalah takdirnya. Buku sahabat karibnya. Pujian menjadi nafasnya.
Sementara aku, mereka memanggilku, “Dasar bodoh! Pemalas! Idiot!
“Dua tahun dikelas yang sama , tidak berubah, dungu!”
Malam hari aku terisak, siangpun gelap bagiku.
Aku benar-benar ingin seperti kakak.
Bahkan aku rela memotong cepak rambut panjangku. Aku sengaja memakai baju bekasnya.
Tapi setiap kali aku membaca, aksara dan angka seperti menari-nari diudara. Abjad hilir-mudik dengan riangnya.
***
Sayup-sayup terdengar suara wali kelasku dari balik pintu, “Maaf, ternyata anak Bapak mengalami disleksia, dia membutuhkan pertolongan kita.”
100 Kata.
Diikutsertakan dalam #FF100Kata
Hari ke 10. Tema: OBSESI
Duh… Miris 🙁
Miris terus ya FF100Kata ku?gara2 film India nih, hehe
sedih.. 🙁
Udah pernah nonton Taree Zammen Par?
haaa.. iya, jd inget Ishaan di Taare Zameen Par
*inget Aamir Khan juga*
Kyaa..aamir khan:)