Apa yang terjadi bila sahabat ismi salah minum obat? Atau ternyata konsumsi dua obat dengan dua merek berbeda tetapi kandungannya (zat aktifnya) sama? Tentu akibatnya bisa fatal. Salah minum obat berujung pada penyakit yang tidak kunjung sembuh. Bahkan gejalanya bisa memburuk. Sedangkan duplikasi obat dapat mengakibatkan terjadinya over dosis yang mengarah pada peningkatan risiko kejadian efek samping obat.
Obat sering disebut memiliki dua sisi, seperti madu dan racun. Pernyataan ini mengingatkan saya dengan sejarah obat zaman dulu. Istilah farmasi sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu Pharmacon yang berarti racun atau obat.
Bagi sahabat ismi yang belum tahu, perkembangan ilmu farmasi diawali dari para tabib dan pengobatan tradisional yang berkembang di Yunani, Timur-Tengah, Asia termasuk Cina, dan wilayah Asia lainnya. Pengobatan tradisional berarti menggunakan bahan alam/ herbal.
Ilmu pengobatan zaman dulu diketahui oleh orang-orang tertentu secara turun-temurun dari keluarganya. Sama halnya dengan pengobatan Indonesia yaitu jamu, yang keamanan dan manfaatnya dibuktikan secara turun temurun (empiris).
Sejarah industri farmasi modern dimulai pada tahun 1897 saat Felix Hoffman menemukan cara untuk menambahkan dua atom ekstra karbon, lima atom ekstra karbon dan lima atom ekstra hidrogen ke dalam sari pati kulit kayu willow. Hasil penemuannya dikenal dengan nama Aspirin. Penemuan ini kemudian diikuti dengan lahirnya perusahaan industri farmasi bernama Bayer.
Selanjutnya, perkembangan Riset & Development sangat aktif pasca Perang Dunia I. Lalu pada Perang Dunia II para ahli berusaha menemukan obat-obatan yang sedang sangat dibutuhkan oleh dunia, seperti obat TBC, steroid, kontrasepsi dan anti psikotik.
Kini, industri farmasi berkembang sangat pesat. Sama halnya dengan dunia kesehatan yang terus berkembang. Oleh karena itu, masyarakat perlu terus menambah pengetahuannya agar tidak salah dalam menggunakan obat.
Masalah Dalam Penggunaan Obat
Menurut data dari Susenas Badan Pusat Statistik, lebih dari 60 % masyarakat melakukan pengobatan sendiri. Sementara itu, hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 menunjukkan bahwa 35,2 % masyarakat Indonesia menyimpan obat di rumah tangga, baik dibeli secara bebas maupun didapatkan dari resep dokter. Dimana sebesar 27,8 % nya merupakan antibiotik (Kementerian Kesehatan, 2013).
Terdapat beberapa masalah yang kerap terjadi akibat pengobatan sendiri oleh masyarakat, antara lain:
-
Penggunaan obat bebas secara berlebihan (over use)
Obat bebas dan bebas terbatas memang boleh dibeli tanpa resep dokter. Tapi bukan berarti bisa digunakan secara berlebihan. Apalagi bila masyarakat membeli obat di berbagai apotek, toko obat, bahkan supermarket. Otomatis tidak ada tenaga kesehatan yang bisa memantaunya.
-
Kurangnya pemahaman tentang penggunaan obat yang tepat dan rasional
Kurangnya pemahaman masyarakat terhadap penggunaan obat yang tepat dan rasional dapat mengakibatkan terjadinya over use obat, kejadian efek samping obat, interaksi obat bahkan penyalahgunaan obat. Semua hal tersebut bisa menyebabkan masalah kesehatan baru.
-
Kurangnya pemahaman tentang cara penyimpanan dan pembuangan obat yang benar
Selain itu, sebagian besar masyarakat masih menyimpan dan membuang obat sembarangan. Dampaknya, obat yang disimpan dengan tidak benar akan mudah rusak dan menjadi tidak efektif.
Sedangkan pembuangan obat rusak atau kedaluwarsa yang tidak tepat, bisa disalah gunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Selain itu, lingkungan juga bisa terkena dampak negatifnya. Misalnya kualitas air dan tanah jadi terganggu.
-
Masyarakat menggunakan antibiotik tanpa pemantauan dari tenaga kesehatan
Tak hanya obat bebas dan bebas terbatas yang menyebabkan masalah kesehatan bila tidak digunakan dengan bijak. Antibiotik yang termasuk dalam obat keras akan lebih lagi mengakibatkan dampak jangka panjang yang tidak diinginkan.
Persepsi yang salah dan banyaknya orang yang membeli antibiotik tanpa resep dokter memicu masalah resistensi antibiotik. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat indikasi, tidak tepat dosis, tidak tepat frekuensi, tidak tepat durasi, dan tidak dihabiskan jelas menambah panjang daftar penyebab resistensi antibiotik.
-
Peran tenaga kesehatan dirasa masih kurang dalam memberikan informasi dan edukasi tentang penggunaan obat
Dari keempat masalah sebelumnya, masyarakat merasa bahwa tenaga kesehatan masih kurang berperan dalam memberikan edukasi dan informasi. Tak jarang, masyarakat mencari sendiri informasi tersebut melalui internet. Sementara itu, banyak dari mereka yang belum bisa membedakan mana informasi yang valid, dan mana yang sebaliknya.
Sering juga informasi yang didapat dari internet justru menyesatkan. Sungguh seperti dua sisi mata uang.
Oleh karena itu, sebagai seorang tenaga kesehatan dengan background apoteker, saya merasa terpanggil untuk memberikan edukasi dan informasi tentang obat di internet.
Bila pemerintah telah meluncurkan program Gema Cermat yang dilakukan secara tatap muka, maka saya memilih untuk menjangkau masyarakat melalui internet.
Sebagai informasi, Gema Cermat sendiri merupakan upaya bersama antara pemerintah dan masyarakat melalui rangkaian kegiatan dalam rangka mewujudkan kepedulian, kesadaran, pemahaman dan keterampilan masyarakat dalam menggunakan obat secara tepat dan benar.
Gema Cermat bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menggunakan obat dengan benar, meningkatkan kemandirian dan perubahan perilaku masyarakat dalam memilih dan menggunakan obat secara benar sehingga akhirnya akan meningkatkan penggunaan obat secara rasional, termasuk penggunaan antibiotik.
Gema Cermat sudah berjalan di hampir semua daerah di Indonesia, dan mendapat sambutan positif. Hasil yang didapat juga memuaskan karena terdapat peningkatan pemahaman masyarakat dalam menggunakan obat.
Manfaat Internet dalam Edukasi Kesehatan
Lalu, apakah masyarakat masih membutuhkan informasi dan edukasi obat melalui internet? Menurut saya sih masih. Mengapa? Seperti yang sudah saya tuliskan di atas, alasannya adalah karena internet kadang menyajikan informasi yang salah atau bahkan menyesatkan.
Oleh karena itu, dibutuhkan peran dari tenaga kesehatan untuk mengisi internet dengan konten edukasi obat dan kesehatan yang valid dan sesuai dengan bukti ilmiah.
Saya sendiri mengikuti akun media sosial beberapa dokter yang rutin membagikan edukasi tentang penyakit dan kesehatan. Contohnya dokter Adam Prabata (@adamprabata) yang rutin sharing tentang covid dan info kesehatan yang sedang viral melalui platform Instagram.
Ada pula dr. Meta Hanindita (@metahanindita) yang sering membagikan informasi dan edukasi mengenai MPASI dan ASI. Di Tiktok juga banyak dokter yang aktif membagikan informasi kesehatan terkini. Salah satunya adalah dr. Farhan.
Mungkin beberapa orang sudah mengetahui bahwa ilmu obat dan kesehatan berkembang dengan pesat. Yang dulunya boleh, sekarang tidak boleh. Yang dulunya memberikan dampak negatif, sekarang bisa jadi sebaliknya. Hal ini disebabkan karena penelitian yang terus berkembang.
Misalnya saja, dulu sayuran hijau yang mengandung purin tidak boleh dikonsumsi oleh penderita asam urat. Karena purin dalam tubuh akan diubah menjadi asam urat sehingga asam urat menjadi tinggi.
Akan tetapi studi terkini menyatakan sebaliknya. Sayuran hijau tinggi purin tidak meningkatkan kadar asam urat. Hasil penelitian berbasis meta analisa dan sistematik review terbaru justru menunjukkan bahwa sayuran justru menurunkan kadar asam urat.
Sedangkan yang meningkatkan kadar asam urat antara lain minuman tinggi fruktosa ( misal soft drink), alkohol, daging merah dan seafood.
Sama halnya dengan obat, terdapat pula penyesuaian- penyesuaian dan update terkini yang bisa saja berbeda dengan terapi zaman dulu. Tentu saja update keilmuan ini sangat cepat dan menurut saya hanya internet yang bisa mengikuti kecepatannya.
Apoteker Meluncurkan Platform @medicine.talks
Saya adalah seorang apoteker yang tersertifikasi, sehingga merasa terpanggil untuk turut berperan dalam mengedukasi masyarakat. Saya memilih platform Instagram dengan harapan konten berbentuk infografis dan video pendek (Reels) bisa menjangkau berbagai tipe pengguna Instagram.
Pada tanggal 12 November 2021, Medicine Talks berdiri bersamaan dengan terunggahnya konten pertamanya. Meskipun masih bayi, masih sedikit follower -nya, tapi saya yakin ada pembaca dan penonton video di Instagram yang memperoleh manfaat internet dari Medicine Talks.
Konten yang saya unggah melalui Medicine Talks lebih fokus kepada obat dan dunia farmasi. Untuk reels, saya membuat video ringan yang relate dengan permasalahan obat yang dialami oleh masyarakat.
Sedangkan konten berupa carousel berbentuk infografis lebih fokus kepada update keilmuan di bidang obat. Seperti penelitian-penelitian terkini, obat yang sedang viral (misal ganja medis) dan obat yang baru diluncurkan. Intinya bagaimana caranya agar manfaat internet bisa dirasakan oleh pengikut Medicine Talks.
Terus terang, pembuatan konten tersebut membutuhkan niat dan konsistensi yang besar. Mulai dari brainstorming, riset, hingga proses membuat infografis dan video.
Sebagian besar proses membuat konten di Medicine Talks membutuhkan internet. Saya harus membaca beberapa jurnal, menerjemahkan, hingga meramu hasil dari penelitian agar menjadi informasi yang lebih singkat dan mudah dipahami. Saya juga membuat infografis melalui canva yang terkoneksi secara online baik melalui smartphone maupun laptop.
Untuk editing video Reels, saya mengunakan aplikasi video editing yang harus terhubung dengan internet. Belum lagi saat menggunggah ke Instagram, saya jelas membutuhkan koneksi internet yang cepat. Bayangkan, apa jadinya Medicine. Talks tanpa internet?
Oleh karena itu, akses internet cepat menjadi pilihan saya. Saya tidak ingin salah pilih sehingga saya mencari layanan digital yang jaringannya sudah tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan internet terbaik bagi masyarakat. Mengapa? Karena itu artinya, manfaat internet yang didapat pun akan meningkat.
Kegunaan Internet IndiHome
IndiHome, sebuah layanan fixed broadband dari PT. Telkom Indonesia jelas memenuhi kriteria internet cepat yang saya butuhkan. Keyakinan saya ini bukan tanpa bukti.
Sebagai informasi, IndiHome telah melakukan dalam hal digital connectivity yaitu berupa perbaikan ratio Upload dan Download (UL:DL) sehingga membuat upload pelanggan semakin cepat, peningkatan throughput atau bandwidth aktual yang terukur, dan penurunan latency yang dapat membuat pelanggan berselancar di internet semakin cepat dan stabil.
Berdasarkan studi dari berbagai survei eksternal, angka throughput IndiHome mencapai 102%, dan rata-ratalatency sebesar 2,0 mili second (ms). Latency adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengirimkan suatu data sampai ke tujuan. Lebih kecil angkanya, berarti data lebih cepat sampai.
Berkat IndiHome, manfaat internet lebih dari sekedar untuk mencari hiburan semata. Internet bisa digunakan untuk membuat dan mengunggah konten edukasi bagi masyarakat.
Dengan IndiHome, saya yakin jangkauan orang-orang yang mendapatkan informasi tentang obat juga lebih luas.
Sebagai informasi, layanan IndiHome menggunakan jaringan fiber optik dan tersebar di seluruh negeri. Selain cepat, akses internet IndiHome lebih stabil dan tahan terhadap cuaca. Benar-benar sesuai kebutuhan saya yang tinggal di Depok dengan kondisi perubahan cuaca ekstrim. Kadang cerah, lalu tiba-tiba hujan angin.
Ada satu inovasi IndiHome yang membuat saya terpana. Bila dulunya sahabat ismi hanya membutuhkan internet dengan kecepatan 10 Mbps, lalu tiba-tiba butuh yang lebih cepat lagi, tak perlu khawatir.
Karena sebagai internetnya Indonesia, IndiHome menghadirkan Higher Speed Same Price (HSSP). Melalui program HSSP, pelanggan setia IndiHome dapat menyesuaikan dengan kecepatan internet yang lebih tinggi tanpa adanya biaya tambahan. Keren, kan?
Oh ya, IndiHome tak hanya menyediakan layanan internet saja. Melainkan juga layanan TV Interaktif, Minipack Channel TV, add-on, 10 OTT partner diantaranya Disney+Hotstar, Vision+, VIU, CATCHPLAY+, MOLA, Vidio, WeTV, Lionsgate Play, HBO Go, dan Gameqoo.
IndiHome juga memiliki jumlah channel terbanyak hingga mencapai 238 channel yang dapat ditawarkan kepada pelanggan.
Bagaimana dengan harganya? Sahabat ismi sudah tahu belum kalau untuk masyarakat dan mahasiswa dengan segmen low-affordability terdapat paket IndiHome voucer. Tentunya, harga paket menjadi lebih terjangkau.
Doakan semoga ke depannya platform Medicine Talks lebih banyak dikenal, dan semakin lengkap konten edukasinya. Tentunya semua itu sejalan dengan manfaat internet Indonesia bagi penggunanya.
Referensi:
sehatnegeriku.kemkes.go.id
https://indihome.co.id/
Kalau saya lihat, banyak orang beli obat sendiri ke apotik yang sepertinya tanpa resep dokter. Dan menurutku itu beresiko karena saat konsumsi obat harus menyesuaikan kondisi tubu pasien. Cuma kan banyak dari masyarakat yang bilang “halah gak papa ko” untuk mengabaikan.
Kalau saya sendiri gak gitu. Saya malah lebih suka minum jamu atau obat herbal karena lebih sehat tanpa efek samping.
Iya ya mbak, obat warung istilah masyarakat awam ini terkadang penggunaannya sudah berlebihan. Minum obat pereda nyeri seolah permen padahal yg mesti dituntaskan kan penyebabnya, berobatlah ke ahli dulu.
Keren sekali medicine talksnya mbak. Untung ada IndiHome, ngonten jadi lancar karena konektivitasnya yang stabil.
MasyAllah mba Dian sengaja bkin blog ini khusus edukasi soal kesehatan ya. Sesuai jurusan ya mba Dian. Semoga berkah ya Mba Dian ilmunya. Kontennya mengedukasi banget. Masyarakat butuh konten yang terpecaya kayak gini.
Oh ya jaman sekarang kan emang butuh internet ya dan indihome ini emang cepet ya buat akses internet
dulu emang masih sulit ya buat cari-cari info soal bahaya obat atau kandungan obat, sekarang tinggal googling. Tapi emang harus bisa cari yang valid jangan sampai kita salah dapat informasi ya.
IndiHome sebagai penyedia layanan internet memang banyak manfaatnya ya mbak. termasuk bisa mengedukasi masyarakat untuk tahu kandungan obat sebelum mereka konsumsi.
Bener banget. Sekarang internet sangat berguna untuk mengedukasi masyarakat termasuk penggunaan obat ini. Di saat semua orang seperti tidak pernah lepas dengan gadget, di situlah kita membantu menyebarkan berbagai edukasi bermanfaat. Pastinya harus didukung internet stabil seperti IndiHome ini ya mbak
Hoaks paling banyak adalah hoaks kesehatan, di samping hoaks isu politik. Karena itu kalau ada tulisan-tulisan di internet dan sosmed soal kesehatan apalagi obat-obatan akan sangat membantu sekali, Mbak. Tentunya supaya kita bisa paham dan menghindari juga salah gunakan obat.
Aku adalah salah satu yang terbantu banget sama internet. Banyak akun/web/dll yg trusted berbagi info farmasi /obat yang dibutuhkan masyarakat awam. Makasih juga karena jaringan inet IndiHome jadi makin lancar cari info ^^
Aku pernah nih punya pengalaman sputar salah minum obat karena info yang minim dengan adanya internet yang jaringan stabil.kita bisa mendapatkan informasi yanb benar seputar obat yang dipakai sebelum kita minum dengan efek2 yang kita dapatkan setelah meminumnya ya mba
Edukasi seputar obat ini mah penting buat saya, kadang suka belanja obat tapi emg wajib perhatiin apapun ttg obat ya Mbak, biar gak sembarang minum obatnya
Nah edukasi seperti ini memang sangat penting buat menghalau berita hoax soal kesehatan.
Semoga makin banyak lagi edukasi ini dan masyarakat lebih cerdas memilih berita benar ya mbak
Bnayak sekali kadang ornag beli obat sendiri tanpa resep dokter di warung-warung, maupun apotik. Tanpa ada pengetahuan tentang funsgi obat itu sendiri. Ada yang sekedar dari pengalaman ornag lain, dia percaya begitu saja, dan beli. Untung ada internet sehingga bisa manfaatkan medicine talks.
Aku terbantu dengan postingan mbak isyama ini berkaitan dengan obat makasih ya
Dan bersyukur kita bisa terhubung fdengan orang2 yang jangkauannya lebih luas dg adanya internet
Banyak sekali di desa yang masih menggunakan obat secara bebas, enggan bertanya kepada dokter apakah obat itu cocok atau tidak. Beruntung ada internet, dan juga ada konsultasi yang bisa dilakukan olnline, jadi makin memudahkan proses edukasi pada masyarakat. Tidak ujug-ujug langsung beli di warung
Edukasi obat dan kesehatan ini penting sekali, masih banyak yang konsumsi obat sembarangan. Konten kesehatan seperti Medicine Talks ini yang dibutuhkan masyarakat.
Oya aku di rumah juga pakai indihome. Internet yang cepat memang sangat dibutuhkan sekarang ini. Tidak cuma semata untuk hiburan tapi untuk banyak hal positif lainnya ya.
Memang gak boleh sembarangan konsumsi obat dan harus selalu di bawah pengawasan tenaga kesehatan yaah, karena berita berubah terus kita juga harus selalu update dengan berita terbaru deh.
Keren banget akunnya mbak, semoga bisa terus konsisten menyebarkan edukasi yah mbaak! Semangaat!
Keren Mba Dian. Berbagi sesuai keahliannya. Memang kalau berbagi di media sosial itu kita butuh internet yang bagus, cepet dan sinyalnya ga ngajak berantem. Soalnya kita butuh internet ya buat bikin kontennya agar kita semakin semangat berbaginya. Untung ada indihome ya dan semoga informasi yang ada di web ini banyak dibaca buat banyak orang. Amin
Memang masih ada aja yang ngentengin obat. Mengkonsumsi antibiotik pun udah kayak minum obat bebas. Penting deh edukasi tentang hal ini. Bisa cari infonya lewat internet, ya
Mbaaa, informasi mengenai pengetahuan seputar obat sangat penting. Aku rasain banget gimana waktu kecil, sering salah saat mengkonsumsi antibiotik, sering break tengah jalan. Pun mengenai bahaya deksametasone jika digunakan tanpa resep yang benar dari dokter. Dengan adanya platform/akun seperti medicine talks ini, harapannya semakin banyak orang yang tidak salah lagi dalam penggunaan obat-obatan ya. Amiiiin
Wah, urusan minum obat ini ga sedikit masyarakat yang menjadi dokter pribadi bagi diri sendiri dengan beli obat warung jika sedang sakit 😀 Kurangnya info maupun ga mau tau soal obat2an ini salah satu penyebab terjadinya kesalahan konsumsi obat. IndiHome dengan jaringan internet yang kencang tanpa hambatan bisa mendukung kita menjelajah mencari info tentang obat2an yang benar.
Keren Mbak..salut padamu, mau berbagi ilmu terutama untuk yang awam seperti aku ini tentang edukasi obat. Semoga kontennya makin menghebat dan bermanfaat. Sukses selalu:)
Saya juga termasuk ke dalam golongan yang berusaha cari obat sendiri kalau ada keluhan sakit mbak. hehehe… berbekal browsing di beberapa platform kesehatan online. memang dibutuhkan koneksi internet yang kencang
Lama lama gerah juga para nakes mendengar dan melihat orang awam pada beli obat sendiri.
Pusing, batuk pilek masuk angin memang masih ditoleransi ya .. tapi belakangan obat jantung, diabetes sampai darah tinggi mereka pada beli “racik” sendiri coba!
Iyaaa sekarang banyak yg ke apotek ga pake resep padahal kadang obatnha termasuk yg keras tapi kok apotek mau ya melayani? Apa apotekernya ga kena sanksi tu mbak? Oya masalab penyimpanan dan pembuangan obat ternyata juga penting ya untunglah skr ada inteenet semua informasi bisa sicari sgn mudab
Platform medicine talk penting bangt nih biar Kita gàk sembarang minum obat pun kalau cuma obat warung…
Cari info apapun kalau internet lancar kayak indihome gini jadi Lebih nyaman y mba
Makasih mbak Dian yg baik.hati atas edukasi tentang obat. Ternyata apoteker ya mb, dengan adanya internet memudahkan sekali ya mb, apalagi ketika pandemi banyak banget yang memanfaatkan internet untuk membeli obat.
Layanan jasa anter obat sangat berguna banget.
Indihome dr Telkom hadir ke pelosok negeri supaya internet bisa dinikmati masyarakat pedalaman, pelan tapi pasti semoga makin banyak daerah yg bisa menggunakan jasa Indihome dalam hal internet dirumah.
Di era digital seperti sekarang ini manfaat internet itu besar sekali, buat menyampaikan informasi paling terdepan diantara media lainnya, karena pengguna internet semakin banyak. Kadang orang juga butuh obat dan memanfaatkan internet buat pesen obat dan resep agar lebih praktis tanpa perlu datang ke apotek
iya ya, kayaknya pengetahuan masyarakat secara umum ttg obat ini kurang ya. Duh aku juga ada yang baru tahu malah. Wajib tahu ya semua orang dengan aturan tentang obat ini.
Beruntungnya kita hidup di jaman digital begini ya mba.. Segala sesuatu bisa kita mudah dapatkan via inet. Tapi kudu jaringan bagus ya, Mba Macam IndiHome.
Edukasi obat itu penting agar tidak asal konsumsi
Alergi atau jadi kebal membuat kesulitan pastinya
Apalagi kalau seringkali mengkonsumsi anti biotik
Internet bisa dimanfaatkan dalam edukasi
Kak Dian seorang apoteker yaa.. Senang sekali bisa membaca dan memperoleh pengetahuan mengenai konsumsi obat dengan bijak. Karena ini kaitannya dengan kesehatan, tentu membutuhkan ilmu dan penjelasan dari sumber terpercaya. Dengan memanfaakan media sosial, kita sebagai Ibu yang notabene adalah dokter, apoteker, guru dan ahli gizi di rumah, kudu banget banyak membaca.
Dengan memanfaatkan internet cepat, mari bersama membuat keluarga lebih bijak dalam konsumsi obat saat ada kondisi anggota keluarga yang sedang sakit.
Masalah psmbuangan obat ini yg sering saya hadapi, jujurly saya bingung buangnya. Mau tuang gitu aja atau bagaimana duh galau pokoknya. Kalau obat pil biasanya sy hancurkan. Obat cair saya larutkan air. Meskipun sederhana edukasi semacam ini penting juga yak
Wah, ternyata mbak Dian ini sebetulnya apoteker aktif ya? Keren!
Aku beberapa kali konsul sama dokter via halodoc atau Alodokter dan saat peresepan obat juga selalu ada edukasi gitu. Supaya gak berlebihan dan tepat pemakaiannya
Mbak, aku udah lama ga praktik, tapi sertifikat kompetensi dan surat tanda registrasi apoteker ku masih berlaku😅 Krn memang kuperpanjang dengan cara ikut ujian
Saya mendapatkan banyak ilmu setelah baca artikelnya. Memang banyak sekali dari kita kalau sakit tinggal beli obat warung sebagai jalan ninjanya tanpa mengetahui kadar dosis yang benar dan bisa diterima tubuh. Dengan menggunakan Indihome kita jadi semakin mudah untuk menggali informasi mengenai dunia obat-obatan ini. Semangat terus ya bikin kontennya
allhamdulillah ya kalau ada platform edukasi obat macam begini
asli mba aku kalo dapet obat tuh, selalu cari tahu ke internet buat apa aja meski udah dibilangin dokter untuk apa tapi selalu kepo dengan detailnya
Kadang masih ada keluarga besar yang asal konsumsi obat tanpa anjuran dokter dan melihat efek samping. Tapi mau mengingatkan agak sungkan juga. Untuk saya pribadi masih coba cek obat yang mau dikonsumsi.