Test virus corona. 10 Tips Masak Hemat Saat Pandemi Corona
Halo pembaca ismyama.com, bagaimana kabarnya selama #dirumahaja? Apakah teman-teman sudah mendengar tentang larangan mengunggah makanan selama pandemi corona? Saya justru baru tahu dari beberapa status teman. Ternyata ada sosok artis (padahal beliau idola saya) yang melarang mengunggah masakan atau makanan di media sosial agar tidak ada orang yang sedih karena tidak bisa makan enak.
Sayangnya, saya terlanjur suka mengunggah makanan di media sosial sejak dulu. Awalnya, saya melakukan hal tersebut sebagai apresiasi terhadap diri sendiri. Setelah seharian berjibaku di dapur, memotret masakan adalah sebuah kesenangan. Memang, ada teman saya yang pernah protes dan menganggap saya pamer. Tetapi tidak saya gubris, karena niat saya sungguh bukan itu.
Hingga suatu hari, saya berkenalan dengan food fotografi. Foto makanan saya yang tadinya enggak enak dilihat, lama-lama menjadi sedap dipandang. Alhamdulillah dari situ rezeki datang. Baik memenangkan lomba foto, maupun endorse review produk makanan. See? Kesenangan alias hobi yang berujung rezeki. Sama sekali bukan berniat pamer atau riya.
Apalagi di masa pandemi corona ini, masakan saya harganya hemat alias low budget. Selain itu, saya juga memasak makanan yang simpel. Karena di masa pandemi, tugas saya sebagai ibu bertambah banyak. Semua orangtua mengalaminya, harus mendampingi anak-anak yang sekolah di rumah. Oleh karena itu, saya mengunggah masakan sebagai inspirasi untuk ibu-ibu di rumah. Agar mereka tetap bisa makan sehat, enak, dan hemat.
Nah, saya ingin berbagi tips masak hemat saat pandemi corona. Semoga bermanfaat ya.
Tips Masak Hemat Ala ismyama.com
1. Pilih Dua Menu Per Hari
Biasanya saya memasak paling tidak tiga menu. Terdiri dari protein, sayur, dan gorengan. Tapi selama pandemi corona, saya menguranginya menjadi dua menu saja. Terlebih di bulan puasa, keluarga berbuka dengan camilan yang cukup membuat kenyang.
Dua menu sudah cukup sehat dan bergizi. Buah biasanya saya jadikan minuman sehingga kebutuhan cairan dan serat juga tercukupi.
2. Sesuaikan Banyaknya Masakan dengan Jumlah Anggota Keluarga
Selama pandemi corona, teman-teman harus hemat dan menyesuaikan banyaknya masakan dengan jumlah anggota keluarga. Di rumah saya, ada tiga orang dewasa, dua anak dan satu bayi. Bayi belum MPASI dan saya masih menyusui sehingga saya harus menakar kebutuhan makan saya yang dua kali lipat orang dewasa lainnya.
Kebetulan dua anak saya makannya tidak terlalu banyak sehingga lebih hemat. Kadang kalau tidak mau lauk yang saya masak, mereka mau makan abon atau telur ceplok. Kalau bisa, pastikan menunya juga sesuai kesukaan anak sehingga tidak perlu menambah menu lain.
3. Beli Bahan Mingguan Untuk Protein
Untuk protein seperti ikan, kadang di tukang sayur langganan tidak lengkap. Jadi saya lebih sering beli mingguan ke pasar. Yang ke pasar biasanya sih orang lain. Saya hanya menuliskan bahan belanjaan saja. Protein seperti ikan, ayam, udang, sesekali cumi dan kerang. Kalau di tukang sayur bisa beli telur puyuh, dan beberapa jenis ikan lainnya.
Ketika membeli ke pasar, pastikan hanya membeli yang sudah di catatan ya. Agar hemat, pengeluaran tidak berlebihan.
4. Pilih Protein yang Murah
Selama pandemi corona, teman-teman bisa memilih jenis protein nabati yang jauh lebih murah. Misalnya tahu dan tempe. Telur juga tergolong murah bila dibandingkan dengan seafood.
Untuk ikan, pilihlah ikan yang harganya murah tapi tetap ikan segar ya. Bagaimana dengan menu daging? Kalau ada budget lebih boleh saja membeli daging. Kadang saya juga beli daging giling agar bisa dimasak menjadi beraneka menu. Kalau yang agak murah bisa pakai kornet.
Tips nya agar protein nabati tetap bisa lezat adalah variasi menu. Bahannya itu-itu saja tidak masalah asal pintar memvariasi menu. Misalnya untuk tempe bisa dibuat mendoan, atau diolah menjadi baceman. Untuk tahu bisa dimasak pepes. Atau diolah menjadi tahu isi. Sekreatif mungkin sesuai selera teman-teman dan keluarga.
5. Beli Bahan Harian Untuk Sayur
Untuk sayur, saya lebih sering beli harian. Alasannya karena kulkas kecil dan belum sempat food preparation lagi menggunakan wadah yang lebih rapi dan hemat tempat. Sebenarnya food preparation ini penting dan bisa menjadi tips jitu untuk masak hemat selama pandemi corona.
6. Bikin Es Buah Sendiri Untuk Buka Puasa
Pandemi Corona memang memasuki bulan puasa. Ramadhan kali ini terasa beda. Lebih sepi. Tak ada lagi ngabuburit atau buka puasa bersama keluar rumah. Tak ada lagi takjil gratis di masjid-masjid. Oleh karena itu, saya membuat es buah sendiri untuk buka puasa.
Selain lebih hemat daripada beli, es buah bikinan sendiri juga jelas kebersihan air dan esnya. Buah sangat bagus untuk menggantikan cairan yang hilang selama puasa. Intip yuk es buah apa saja yang sudah pernah saya buat.
Pic
8. Bikin Camilan Homemade
Ada yang anak-anaknya jago ngemil? Sejak pandemi Corona, anak-anak sekolah di rumah. Hal ini jelas membuat frekuensi ngemil mereka bertambah. Ibu-ibu pasti pusing kalau harus menuruti keinginan ngemil mereka. Bisa-bisa uang ludes jika harus membeli terus. Makanya saya menyiasati dengan membuat camilan homemade.
Saya sering bertanya anak-anak mau ngemil apa? Atau saya memberikan alternatif dua camilan untuk mereka pilih. Jangan lupa ajak anak-anak untuk membantu membuat camilan sehingga mereka makin gembira.
Bagaimana tips membuat camilan yang hemat biaya? Pikirkan bahan dasarnya. Pilihlah yang mudah dicari atau yang harganya murah. Pisang goreng, ubi goreng, kolak pisang, bubur sumsum, bubur kacang hijau, agar-agar, dan pancake tergolong camilan mudah, dan hemat.
9. Tidak Lapar Mata
Saat berbelanja bahan masakan di pasar maupun tukang sayur, jangan lapar mata. Buatlah catatan dan patuhi. Memang lebih aman kalau orang lain yang membelikan. Karena biasanya perempuan itu suka lapar mata=).
Susunlah menu per hari, per minggu, atau per bulan. Senyamannya saja. Lalu persiapkan kebutuhan bahan masakan dengan membuat catatan baik di kertas, notes, maupun di smartphone.
9. Manfaatkan Makanan Sisa yang Masih Layak
Seringkali lauk atau camilan kemarin masih ada yang bersisa. Jika makanan tersebut memang tahan lama alias belum basi, hangatkan kembali dan makan untuk esok harinya. Jika bhan tersebut bisa diolah kembali, maka manfaatkanlah. Misalnya saja mengolah kembali bubur kacang hijau menjadi gandasturi. Atau sisa ayam, ikan menjadi nasi goreng.
10. Mulai Berkebun Sayur dan Bumbu Dapur
Disadari atau tidak, perekonomian keluarga terdampak akibat pandemi Corona. Makanya teman-teman sebaiknya berhemat. Karena pangan adalah kebutuhan pokok, alangkah baiknya mencoba menanam sayur, bumbu, atau rempah di rumah.
Sayuran seperti kangkung, bayam, sawi, mudah tumbuh. Begitu juga dengan bawang merah, bawang putih, daun bawang, dan jeruk nipis. Saya pribadi sedang menanam meskipun belum panen. Dulu di rumah lama saya mempunyai jeruk purut, kangkung, bayam, pepaya, dan jahe.
Masak berarti teman-teman berinteraksi dengan tukang sayur, atau pedagang di pasar dan supermarket. Kalau ada yang tanya saya takut enggak tertular virus corona dari para penjual bahan makanan yang saya temui? Tentu saja ada perasaan khawatir. Tapi pangan termasuk kebutuhan dasar sehingga tetap harus jadi prioritas.
Apakah saya membeli bahan masakan secara online? Iya, saya juga beli online dan puas. Tapi dari segi harga memang beberapa bahan lebih mahal. Padahal sudah free ongkir lho. Saat ini, concern saya adalah mencegah penularan corona dan konsultasi online bila sakit atau mengalami gejala yang mirip corona.
Saya yakin teman-teman sudah tahu cara mencegah penularan virus corona. Wajib pakai masker. Tukang sayur juga wajib lho. Cuci tangan setelah berbelanja, sebelum masuk rumah. Jadi di depan rumah saya sediakan sabun cair untuk cuci tangan. Segera ganti baju atau mandi setelah keluar rumah. Jangan lupa untuk cuci bersih semua bahan masakan.
Bagaimana dengan konsultasi online ketika merasakan demam, batuk, dan sebagainya? Kok enggak langsung ke rumah sakit saja? Jawabannya adalah untuk meminimalkan risiko terkena berbagai virus dan penyakit lain. Buat saya hal ini penting sekali. Apalagi di rumah ada bayi dan. anak-anak.
Test Virus Corona
Ada berbagai test virus corona antara lain rapid test, test PCR atau swab tenggorokan, dan test online.
Hal penting yang perlu teman-teman ketahui adalah rapid test harus diikuti dengan test PCR bila hasilnya positif. Karena tingkat sensitivitas PCR lebih tinggi daripada rapid test. Jangan lupa melakukan isolasi mandiri bila hasil rapid test atau PCR test teman-teman positif tapi tanpa gejala.
Lalu bagaimana jika teman-teman merasakan gejala seperti corona antara lain batuk, demam, meriang, sesak napas, dan sebagainya? Apakah langsung ke rumah sakit untuk konsultasi ke dokter? Eits tunggu dulu, bila kondisi teman-teman tidak gawat (masih bisa beraktivitas, tidak sesak napas), maka teman-teman bila melakukan test online terlebih dahulu.
Kemana test virus corona nya? Halodoc menyediakan test online untuk membantu skrining awal dalam mendeteksi COVID-19 di masyarakat. Test online ini berisi dari beberapa pertanyaan mengenai gejala atau risiko penularan COVID-19.
Cara Test Virus Corona Secara Online
Cara melakukan test virus corona secara online ini sangat mudah. Teman-teman hanya perlu menjawab pertanyaan yang telah disediakan. Di akhir test online, akan muncul hasil mengenai kategori risiko COVID-19, berdasarkan jawaban pertanyaanya yang telah teman-teman pilih.
Bila masih ragu atau sulit membedakan dengan gejala flu biasa, teman-teman bisa memanfaatkan fitur Chat dan Voice/Video Call di Halodoc. Melalui fitur tersebut, teman-teman dapat mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Wah, cocok sekali dengan kondisi saya yang masih #dirumahaja
Sekarang saya bisa berbelanja lebih tenang karena ada test virus corona secara online melalui Halodoc. Tidak perlu khawatir jika merasakan gejala mirip virus corona karena bisa bertanya langsung ke dokter spesialis di Halodoc
Kenapa nggak boleh posting makanan di sosial media? Karena ada yang sirik? Wah, lha sirik kok dipelihara. Menurut saya postingan makanan adalah postingan yang paling netral. Tidak pamer lah, kalau dibandingkan dengan jalan-jalan ke luar negeri, baru beli mobil atau perhiasan, atau pamer rumah mewah. Lagian, fungsi sosmed kan sama seperti film bioskop: menjual mimpi.
tipsnya berguna banget sih, salfok ke gambar-gambar makanannya bikin ngiler 😉