10 Rekomendasi Oleh-oleh dan Suvenir dari Turki

Oleh-oleh dari Turki

Assalammualaikum sahabat ismi, kali ini aku mau melanjutkan cerita saat traveling ke Turki. Memang sudah cukup lama sih, sebelum pandemi melanda dunia. Wisata Turki kabarnya telah dibuka untuk mancanegara. Jadi bagi sahabat ismi yang mau jalan-jalan ke sana, pas banget bisa baca tulisan-tulisanku saat ke Turki. 

Oleh-oleh dari Turki

Kali ini, aku ingin memberikan rekomendasi oleh-oleh dari Turki. Beberapa ada yang bisa ditemukan di Indonesia, baik didatangkan langsung dari Turki, maupun dibuat oleh negara lain. Yuk, intip ada cendera mata apa saja?

1. Turkish Delight

Turkish delight adalah manisan dari Turki. Turkish delight dibuat dari gel pati dan gula. Jenis tradisional dari Turkish delight sering dibumbui dengan air mawar, air bunga jeruk, lemon, atau getah damar wangi.

 Jenis premium dari Turkish Delight berisi kurma cincang, pistachio, hazelnut, atau walnut. Ada pula yang bagian atasnya dilumuri dengan kelapa dan topping lainnya. Rasa Turkish Delight sangat manis sehingga meningkatkan mood dan energi.

2. Madu dan Cokelat

Beberapa kali mengunjungi toko suvenir di Turki, selalu ada aneka jenis madu. Bahkan di rest area pun madu selalu ada dalam berbagai kemasan. Mulai dari yang harganya mahal, sampai terjangkau. 

Madu dikemas dalam berbagai ukuran. Mulai dari 100 gram, 250 gram, 500 gram, sampai 1 kg. Sarang madu juga dijual di Turki.

Yang menarik, di salah satu hotel, tersedia sarang madu saat sarapan. Jadi aku dan teman-teman rombongan tur bisa makan sarang madu sepuasanya. Rasanya manis, legit, dan caramelize.

Oleh-oleh cokelat memang biasa dibawa dari Eropa. Cokelat yang terkenal dari Belgia, dan Swiss. Meski demikian, cokelat dari Turki juga terkenal enak. Cokelat Turki ada yang seperti cokelat kiloan dari Arab, adapula yang dibungkus dengan kemasan cantik sepeti cokelat dari Belgia.

Ketika mampir ke minimarket di rest area, terdapat beberapa cokelat lokal batangan yang enak dan harganya terjangkau. Tak heran banyak yang membelinya untuk dijadikan oleh-oleh.

3. Minyak Zaitun

Saat umroh, pembimbing umroh sempat menawarkan minyak zaitun dengan harga yang lebih affordable dibanding di toko oleh-oleh. Ternyata di Turki, minyak zaitun juga melimpah.

Travel and tour yang aku ikuti bahkan mampir ke salah satu toko khusus minyak zaitun. Tentu saja harganya luar biasa. Harga tersebut tergantung kualitas minyak zaitun yang dijual. Untuk minyak zaitun premium, tentu harganya lebih mahal.

4. Perhiasan

Sejak zaman kekaisaran Utsmani/Ottoman, Turki terkenal dengan perhiasan emas, perak dan batu-batu mulianya. Aku dan rombongan juga diajak ke pusat pembuatan perhiasan.

Di sana, kami melihat cara membuat cincin, kalung, terutama bagaimana mereka mengolah bebatuan mentah hingga menjadi batu cantik untuk perhiasan.

Aneka jenis batu-batu mulia seperti safir, ruby, zamrud, amethyst, dan berlian dikreasikan sebagai perhiasan. Ada satu batu unik dari Turki, namanya zultanite. Batu ini langka dan cukup mahal. Harganya tergantung karat dan kualitasnya. 

Keunikan batu zultanite adalah bisa berubah warna, tergantung banyaknya cahaya di sekitarnya. Perubahan warnanya bervariasi warnanya bervariasi antara hijau kekuningan, juga emas muda, dan merah muda keunguan.

Batu zultanite ditambang di pegunungan lbir di barat daya Turki pada ketinggian lebih dari 4000 kaki – 1200 meter. Tergantung pada sumber cahayanya, warnanya bervariasi antara hijau kekuningan, juga emas muda, dan merah muda keunguan. 

Sewaktu di toko perhiasan, aku tidak sanggup untuk membelinya karena harganya jutaan rupiah. Tetapi saat berkeliling grand bazar, aku menemukan cincin dengan batu zultanite dengan harga yang cukup terjangkau. 

Kalau sahabat ismi ingin membeli perhiasan Turki dengan harga yang lebih murah, cobalah untuk datang ke grand bazar. Tapi pastikan tidak membeli perhiasan palsu, dengan mempelajari terlebih dahulu perbedaan batu mulia asli dengan yang palsu.

5. Karpet Turki

Siapa sih yang tidak mengenal karpet Turki? Karpet Turki bulunya halus, tebal, dan awet. Selain itu motifnya cantik, dan ukurannya bervariasi. Mengapa karpet Turki bisa awet? Alasannya adalah karena simpulnya ganda sehingga bisa awet hingga tiga generasi.

Zaman dulu, kalau ingin menikah, perempuan Turki wajib menenun karpet sendiri untuk dibawa ke rumah barunya. Tapi zana sekarang sudah jarang yang melakukan tradisi tersebut. Perempuan Turki tetap membawa karpet handmade, meskipun buatan neneknya.

6. Fashion dari Kulit

Kulit sapi menjadi primadona di Turki. Tentunya kulit-kulit tersebut sudah dijadikan berbagai fashion. Mulai dari jaket, tas, topi, hingga dompet. Aku sempat dibawa ke salah satu pusat kerajinan kulit. Di sana banyak pilihan berbagai jaket dari kulit.

Yang seru adalah, rombongan diajak untuk menyaksikkan fashion show. Mereka menghidangkan teh Turki, lalu membawa kami ke satu ruangan berbentuk persegi panjang. Di sekeliling ruangan tersebut terdapat kursi, dan di bagian tengahnya terdapat sebuah panggung mini untuk pertunjukkan fashion.

Usai dijamu dengan teh, musik mengalun dan keluarlah model laki-laki dan perempuan mengenakan berbagai fashion berbahan kulit. Amazing! Rasanya seperti menonton pertunjukkan privat.

Setelah itu, aku dan rombongan memasuki toko yang sangat besar. Kami berkeliling memilih barang apa yang mau dibawa pulang. Baik untuk dipakai sendiri maupun untuk oleh-oleh.

Sebagai informasi, saat ke grand bazar, ternyata ada juga toko yang menjual jaket kulit. Tentunya dengan harga yang lebih murah. 

7. Bumbu Rempah

Makanan Turki terkenal dengan bumbunya yang kaya. Kalau sahabat ismi punya kesempatan untuk mengunjungi grand bazar di Istanbul, belilah aneka bumbu tersebut untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh.

Aneka rempah yang tersedia tidak hanya untuk memasak. Ada pula yang bisa dijadikan obat. Selain aneka rempah, sahabat ismi juga bisa menemukan safron di grand bazar dan toko oleh-oleh.

8. Keramik Iznik Khas Turki

Tradisi membut keramik sudah ada sejak zaman kekaisaran Ottoman. Yang terkenal adalah keramik iznik yang terinspirasi dari ubin iznik.

Ubin iznik berwarna merah dan pirus (turqoise) dan biasanya ditemukan di masjid-masjid kekaisaran di daerah Turki. Meskipun zaman kekaisaran telah berlalu, tetapi tradisi membuat keramik iznik masih terus dilestarikan.

Keramik-keramik iznik tersebut dibuat oleh tangan (handmade) dengan aneka motif. Sahabat ismi bisa menemukan keramik iznik terbentuk piringan, mangkok, hingga pot. Ukuran dan harganya bervariasi. Semua cantik-cantik deh. 

Jika sahabat ismi berminat dengan keramik iznik, pengemasannya harus diperhatikan ya, Karena merupakan barang pecah belah.

9. Tea Set Turki

Sahabat ismi pernah membaca tulisanku tentang teh khas Turki? Kalau iya, pasti pernah melihat cangkir langsing yang biasanya digunakan untuk menyajikan teh di Turki. Nah, tea set cantik tersebut bisa sahabat ismi temukan di toko oleh-oleh.

Aku sendiri membelinya di grand bazar, dengan harga 40 dolar atau saat itu sekitar 140 ribu rupiah. Tea set tersebut sudah dilengkapi dengan alas cangkir, dan sendok aduk. Lucu banget, kan, penampakannya?

10. Aksesori dengan Simbol Nazar

Pernah lihat simbol nazar dari Turki? Itu lho, gantungan yang bentuknya seperti mata . Simbol nazar biasanya berwarna biru tua dengan warna putih, biru muda, dan hitam di bagian mata.

Sebutan lain dari nazar adalah gantungan jimat ‘devil eye’. Gantungan jimat ini diyakini berasal sejak 3300 SM dan telah dipakai secara luas di Turki.

Nese Yildiran, seorang profesor sejarah seni di Universitas Bahcesehir Istanbul, mengatakan warna biru seperti mata itu berhubungan dengan dewa langit Seljuk, Turki.

Orang Turki percaya jimat nazar bisa menolak bahaya dan bencana. Tetapi keyakinan akan devil eye ini tidak sesuai dengan hukum Islam, agama yang mayoritas dianut masyarakat Turki.

Oleh sebab itu, otoritas Agama Turki menetapkan fatwa haram atas jimat devil eye pada Jumat 23 Januari 2021. Cendera mata khas Turki itu kini menjadi simbol terlarang di Turki.

Saat ke Turki pada tahun 2019, cendera mata aksesori simbol nazar dengan mudah aku temukan di semua toko oleh-oleh. Termasuk di penjual suvenir pinggir jalan. Mulai dari yang berbentuk gantungan kunci, gantungan mobil, magnet kulkas, gantungan gelang, kalung, dan sebagainya.

Itulah 10 oleh-oleh dari Turki yang bisa sahabat ismi beli ketika berkunjung ke Turki. Sebenarnya masih banyak pilihan oleh-oleh lainnya seperti pashmina Turki, sutra Turki, kosmetik Turki, dan sebagainya.

Oh ya, kalau ingin mengunjungi Turki, jangan lupa minum vitamin D dan multivitamin  karena butuh energi yang besar berkeliling satu kota ke kota lain di Turki. Apalagi kalau mengikuti jadwal tour and travel agent. Sepuluh hari di Turki, mengunjungi hampir tujuh kota, tentu butuh tubuh yang fit.

Selain itu, stamina sahabat ismi harus bagus agar bisa bertahan di cuaca Turki yang berbeda dengan Indonesia. Saat aku bepergian di akhir Maret, Turki sudah memasuki musim semi. Tapi anginnya masih sangat dingin. Sampai-sampai aku sering mual menahan dingin. Oleh karena itu, bawalah obat-obatan pribadi dan vitamin.

Semoga tulisan ini bermanfaat ya.

Disclaimer: Semua foto adalah dokumentasi pribadi. Dilarang menggunakannya tanpa izin.