Pentingnya Nutrisi 1000 Hari Pertama Kehidupan

Facebooktwitterredditmail

Sabtu tanggal 10 Februari kemarin, saya bersama teman-teman blogger menghadiri acara Nutrisi Untuk Bangsa di Mezzanine Eatery and Coffee. Acara ini terdiri dari cek kesehatan, talkshow mengenai Nutrisi 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), dan demo masak.

Booth Cek Kesehatan

cek kesehatan

Saya mendatangi booth kesehatan dan mengukur berat badan, tinggi badan, dan tekanan darah. Hasilnya, berat badan saya 54,5 kg (huaa ternyata naik 2 kg dari 52 kg). Tinggi saya masih di 159 cm, dan tekanan darah saya 90/60 mmHg. Mbak yang menjaga booth kesehatan menghitung BMI yaitu berat badan/ (tinggi badan x tinggi badan dalam meter). Hasilnya adalah 21,55. Nah berdasarkan Tabel Indeks Massa Tubuh (IMT) atau BMI dari Kemenkes RI, maka BMI saya masuk kategori normal. Berikut saya sertakan tabelnya ya, supaya teman-teman di rumah bisa menghitung sendiri.

Nilai BMI       Kategori

< 17                 Kurus (kekurangan berat badan)

17,0- 18,4        Kurus (kekurangan berat badan ringan)

18,5- 25,0        Normal

25,1- 27,0        Gemuk (kelebihan berat badan ringan)

>27                  Gemuk (kelebihan berat badan tingkat berat)

BMI

Sementara itu, tekanan darah saya tergolong rendah, tetapi memang sehari-harinya ya segitulah tekanan darah saya. Saya mendapat saran untuk mengurangi begadang, dan memperbanyak minum air putih (minimal 2 liter sehari). Selain itu, saya juga masih diperbolehkan berolahraga, dengan catatan bukan olahraga berat. Mbak konsultan kesehatan juga mengingatkan untuk tidak terlalu banyak mengkonsumsi semangka, mentimun, melon yang dapat menurunkan tekanan darah.

Setelah makan siang, talkshow kesehatan dimulai. NUB menghadirkan Dr.Endy Paryanto Prawirohartono, MPH, Sp.AK (Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan/ RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta) dan Ibu Nunik Endang S.SST., SH., M.Sc (Ketua PB IBI DIY). Kedua narasumber tersebut sangat ahli di bidangnya.

nutrisi 1000 hari pertama kehidupan

Pemaparan Dr. Endy mengenai Nutrisi 1000 Hari Pertama Kehidupan

Dr. Endy menyampaikan bahwa untuk mencetak anak Indonesia yang sehat dan cerdas, langkah awal yang paling penting adalah pemenuhan nutrisi anak sejak dini. Yang dimaksud sejak dini adalah mulai dari 1000 Hari Pertama Kehidupan, yaitu fase kehamilan (270 hari), hingga anak berusia 2 tahun ( 730 hari). Mengapa 1000 Hari Pertama Kehidupan penting? Karena menentukan masa depan anak. Pertumbuhan dan perkembangan organ-organ vital terjadi pada masa tersebut.

  1. Nutrisi 1000 Hari Pertama Kehidupan (saat hamil)

Contoh pentingnya nutrisi 1000 Hari Pertama Kehidupan adalah diperlukannya asam folat pada awal kehamilan. Jika kurang, maka janin akan mengalami kelainan bawaan, antara lain tidak memiliki otak (unencephali). Selain asam folat, ibu hamil juga harus mengkonsumsi zat besi, baik dari makanan, maupun suplemen.

Calon ibu memang harus memperhatikan nutrisi atau asupan selama kehamilan. Termasuk mau makan beraneka makanan, sehingga janin ikut mengenal ragam makanan tersebut. Ini penting saat nanti menyusui dan memulai MPASI. Bayi yang dikenalkan aneka makanan sejak di dalam kandungan, terbukti ilmiah dia juga menyukai rasa makanan tersebut ketika mencicip MPASI.

Dr.Endy sempat bilang sih bahwa kebanyakan ibu hamil mengalami mual muntah sehingga tidak selera terhadap makanan tertentu. Padahal secara ilmiah ada penelitiannya, yaitu terhadap dua kelompok ibu-ibu. Kelompok pertama yang mendapat perlakuan meminum jus wortel secara rutin, sedangkan kelompok lainnya tidak diberi jus wortel. Saat MPASI, bayi yang terlahir dari ibu yang rajin meminum jus wortel, ternyata lebih lahap memakan masakan yang menggunakan wortel sebagai bahan bakunya, dibanding bayi yang lahir dari kelompok ibu tanpa asupan jus wortel saat hamil. Wah, jadi pelajaran penting juga nih buat saya. Yang memang berasa sih, anak kedua lebih lahap MPASI, karena saya juga lebih bakoh kali ya pas hamil anak kedua?Ibu hamil juga tidak perlu khawatir jika mengalami mual muntah pada trimester pertama (3 bulan pertama kehamilan), karena perkembangan janin paling cepat mulai trimester kedua. Jadi pada trimester kedua, ditingkatkan deh asupan nutrisinya. Bukan asal makan banyak, tapi makanlah yang bergizi dan dibutuhkan janin.

  1. Hubungan proses persalinan dengan pencernaan bayi

Dr. Endy juga menyampaikan bahwa proses persalinan menentukan kondisi pencernaan bayi. Pada persalinan normal, bayi melewati jalan lahir yang penuh bakteri baik, sehingga akan tertelan dan justru menjadi antibodi alami untuk pencernaannya. Istilahnya sebagai probiotik. Sedangkan pada persalinan s.c, bayi steril, sehingga tidak mendapatkan probiotik tadi. Tapi bukan berarti ketika tidak ada indikasi medis terus kekeh melahirkan secara normal lho.

  1. Nutrisi dari ASI eksklusif

IMD (Inisiasi Menyusu Dini) juga amat penting, karena bayi baru lahir mendapatkan nutrisi yang luar biasa dari proses IMD, ASI adalah makanan utama bagi bayi baru lahir, dan dengan IMD maka bayi belajar menyusu, mengenali ibunya, dan merasa tenang. Ibu dan tenaga medis tidak perlu khawatir bayi kedinginan ketika IMD, karena kulit ibu adalah inkubator terbaik bagi bayi. Ketika kulit bayi bersentuhan dengan kulit ibu, maka akan dengan mudah terjadi penyesuaian suhu sehingga bayi tetap hangat dalam dekapan ibu. Jadi, dalam kondisi s.c sekalipun seharusnya bayi tetap bisa IMD ya. Selain itu, IMD juga bermanfaat untuk ibu, yaitu gerakan bayi saat merangkak di badan ibu, dapat mempercepat penghentian perdarahan paska melahirkan. Fakta medis juga menyatakan bahwa angka kematian neonatus turun 22% jika bayi melakukan IMD. Wah, luar biasa ya IMD ini.

ASI eksklusif jelas tidak diragukan lagi ya manfaatnya bagi ibu dan bayi. Dr.Endy sempat menegaskan dan meluruskan, status ASI eksklusif tidak gugur dengan pemberian obat, suplemen (misal zat besi), vitamin, bahkan oralit. Oleh karena itu, jangan sampai bayi nggak boleh dikasih obat sama ibunya, hanya gara-gara takut dianggap nggak ASI eksklusif lagi. Kalau bahasa awamnya, obat, suplemen itu bukan makanan ciin, sedangkan makanan bayi selama 6 bulan pertama, ya tetap ASI.

  1. Nutrisi dari MPASI

Nah bagian ini cukup seru, soalnya kontroversi soal MPASI di dunia dan di Indonesia lumayan banyak dan bikin momwar :D. Dr. Endy sebagai pakar, memberikan pandangannya sesuai dengan ilmu yang dipelajari. Menurut beliau, kesiapan bayi untuk MPASI memang berbeda-beda. Idealnya, usia 6 bulan bayi sudah siap makan, tetapi ternyata tidak semua bayi lho. Bayi yang ketika dites secara medis belum siap makan (misal kepalanya belum tegak, tangannya belum meraih-raih makanan) dapat mengalami kesulitan saat MPASI, antara lain makanan justru masuk ke saluran pernapasan. Oleh karena itu, orangtua perlu mengamati kesiapan makan anak. Jika ragu, berkonsultasilah ke dokter.

Pemilihan makanan pertama yang dikenalkan pada bayi, sebaiknya disesuaikan dengan kebiasaan di lingkungan bayi. Untuk orang Indonesia, nasi merupakan makanan pokok. Ya seharusnya yang dikenalkan pertama kali adalah nasi (atau makanan pokok lainnya), bukan buah. Dr.Endy juga menekankan bahwa usia 6 bulan- 1 tahun bayi berada dalam masa “belajar” makan. Sedangkan di atas 1 tahun, anak sudah harus makan sesuai usianya, termasuk memakan menu keluarga. Jadi nggak ada istilah masih makan bubur, atau masih makan sesuka anak, sisanya ASI aja. Mengapa? Karena di usia 1 tahun nutrisi dari makanan sangat dibutuhkan untuk perkembangan anak. Kalau sampai kurang gizi, yang terjadi adalah anak dapat mengalami stunting. Akibatnya, lingkar kepala lebih kecil dari usianya, tinggi badan juga lebih pendek dari anak seusianya. Wah ini persis yang dikatakan oleh dokter anak konsultan gizi yang pernah saya temui. Risiko ketika anak makan semaunya (tidak berjadwal), atau picky eater ya begitu, anak bisa kekurangan mikronutrien yang penting juga untuk pertumbuhan otaknya, termasuk lingkar kepala dan tinggi badan, hiks. Jadi bukan sekedar kurus atau nggak kurus ya.

Oh ya, perlu dipahami juga, bahwa di usia ini anak harus dikenalkan pola makan yang benar. Ini penting karena dapat berpengaruh pada kesehatan di masa depannya. Pola makan dan nutrisi yang tidak sesuai di usia 0-2 tahun, dapat mengakibatkan anak berisiko tinggi mengalami penyakit seperti diabetes, kolesterol, dan sebagainya di kemudian hari. Kelihatannya sih lucu ya punya anak gendut, tapi kita nggak tahu kan apa yang terjadi dengan organ dalam tubuhnya, jika nutrisi yang masuk tidak sesuai dengan yang seharusnya (atau berlebihan).

Masih terkait MPASI, Dr.Endy mengingatkan bahwa syarat MPASI adalah harus bersih, tidak menggunakan pengawet. Hal ini penting karena MPASI merupakan nutrisi yang masuk dalam tubuh anak. Nah, sekarang jadi tahu kan mengapa 1000 Hari Pertama Kehidupan itu penting.

Sharing Bidan Nunik mengenai kehamilan, persalinan, dan peran bidan

nutrisi untuk bangsa

Ibu bidan Nunik menjelaskan mengenai peran bidan dalam kesehatan ibu dan anak. Terutama pemeriksaan kehamilan, semua ibu diharapkan menemui tenaga kesehatan terdekat yaitu bidan yang biasanya tersebar ke seluruh tempat, termasuk daerah terpencil sekalipun. Pemeriksaan kesehatan ibu selama hamil diperlukan agar ibu dan janin sehat. Bidan Nunik juga menyampaikan bahwa data menyatakan 80% persalinan di Indonesia itu melalui jalan normal, hanya 20% saja yang terindikasi medis harus melalui s.c, induksi, dan sebagainya. Oleh karena itu, para ibu tidak perlu khawatir secara berlebihan soal persalinan. Hamil dan melahirkan adalah proses fisiologi, yang dapat dilalui oleh semua ibu.

Teman saya sempat bertanya mengenai usia yang dianjurkan untuk hamil. Menurut Bu Bidan Nunik dan Dr.Endy, sebenarnya usia berapapun ibu boleh hamil, tetapi tentu saja risiko kehamilan dan persalinannya berbeda bagi ibu yang berusia di atas 35 tahun. Usia 20-35 tahun adalah usia ideal untuk reproduksi, karena pada usia tersebutlah organ reproduksi termasuk otot-otot yang terkait berada pada masa terbaiknya. Di atas 35 tahun, kekuatan otot panggul sudah mulai menurun dan kaku. Belum lagi risiko lainnya.

Ibu bidan Nunik juga menekankan tentang pentingnya kontrasepsi. Tanpa KB, tiap ibu bisa hamil 2x dalam setahun, karena pada dasarnya setelah 42 hari paska melahirkan, ibu sudah dapat ovulasi (mengalami pembuahan) kembali. Oleh karena itu, beliau menyarankan agar para ibu langsung memasang alat kontrasepsi setelah pengeluaran plasenta, sehingga otomatis KB dalam beberapa tahun ke depan.

Closing statement dari Dr.Endy adalah “Nutrisi terbaik merupakan nutrisi yang disesuaikan di setiap kondisi. Mulai dari kehamilan, persalinan, menyusui, memerlukan nutrisi yang berbeda dibanding ketika tidak hamil dan menyusui. Bagaimanapun juga, semua nutrisi yang masuk ke tubuh ibu, juga akan masuk ke tubuh anak. Ketika ibu merasa tak masalah nutrisinya terpenuhi atau tidak, jangan lupa bahwa ada janin yang sedang dikandungnya, atau anak yang sedang menyusu.”

Super lengkap kan ilmu yang didapat. Nutrisi 1000 Hari Pertama Kehidupan ternyata begitu berpengaruh terhadap masa depan anak. Terus terang banyak hal yang baru saya tahu lho, hoho. Sealama 6 tahun jadi ibu saya kemana aja ya, kayaknya masih harus banyak belajar nih. Selanjutnya ada yang nggak kalah seru, yaitu demo masak puding vanila, puding wortel, dan pesto kelor, yeay!

(Visited 245 times, 1 visits today)
Facebooktwitterredditmail Nih buat jajan

10 thoughts on “Pentingnya Nutrisi 1000 Hari Pertama Kehidupan

  1. April Hamsa Reply

    Bener banget mbak. Dulu zaman anak pertama gk terlalu ngeh sama nutrisi sejak hamil, jdnya Maxy lahir BBLR. Pas anak kedua jd bisa belajar bnyk TFS

  2. Putu sukartini Reply

    1000 HPK itu memang benar2 menentukan masa depan anak kita ya
    Ibarat investasi, ini nabung sehat dan tumbuh kembang yang baik untuk hasil liar biasa di masa depan

    Semoga kesadaran masyarakat akan pentingnya 1000 HPK ini semakin meningkat

  3. Dian Radiata Reply

    Sharingnya lengkap banget niih.. Jadi serasa ikut nyimak langsung. Seru banget ya acara kayak gini, dapet ilmu plus bisa sekalian cek kesehatan pula..

Leave a Reply

Your email address will not be published.