Dulu saya termasuk ibu yang say no untuk jajanan apapun. Kalau bisa buat camilan sendiri, kenapa anak harus jajan? Anak pertama saya nyaris nggak mengenal jajanan sebelum usianya dua tahun.
Ketika kami pindah ke Depok, situasi tanpa jajan tak terhindari. Anak tetangga setiap hari jajan. Belum lagi kalau bertamu atau main ke komplek sebelah di sore hari, ada saja yang menawari biskuit, permen, dan jajanan lainnnya baik kemasan atau jajan basah. Kadang saya menolak, tapi pernah juga saya izinkan anak untuk menerimanya. Saya mulai bersikap rasional, membatasi dan mengenalkan anak tentang jajanan sehat tampaknya lebih masuk akal daripada sama sekali tidak membolehkannya makan camilan dari luar.
Anak kedua apalagi. Ia lahir ketika kakaknya berusia 4 tahun. Saat sudah MPASI, terutama ketika berusia 1 tahun, kakaknya berumur 5 tahun. Di usia tersebut tentu saja si kakak sudah makan segala rupa. Mulai dari wafer, crackers, keripik hingga kerupuk. Otomatis adiknya melihat dan minta. Jadi si adik sudah mengenal jajanan lebih dini dibanding kakaknya dulu di usia yang sama.
Saya sendiri masih sesekali membuat sendiri camilan untuk anak-anak seperti puding, brownies, cupcake, pancake, roti bakar, dan makanan simpel lain. Tapi saya nggak memungkiri jika tidak sempat atau sedang keluar kota, ya anak ngemil apa yang ada di rumah. Kakeknya juga sering membawa kue-kue dari luar. Neneknya juga membeli jajanan pasar. Saya nggak masalah, asal sesuai kriteria jajanan sehat.
Jajanan sehat itu yang bagaimana?
Jajanan sehat tentu saja yang terjamin keamanan dan kualitasnya. Untuk keamanan pada jajanan kemasan, orangtua dan anak bisa mengandalkan label BPOM, Dinkes, P-IRT. Label masa kadaluwarsa juga penting. Jangan sampai makanannya berkualitas, tapi malah beracun karena sudah kadaluwarsa.
Sedangkan jajanan basah bisa dilihat dari warna, aroma, dan rasa makanannya. Kalau terlalu gonjreng, rasa dan baunya aneh, bisa jadi jajanan tersebut mengandung pewarna, perasa, atau pengawet berbahaya.
Untuk kualitas, orangtua dapat melihat label informasi nilai gizi pada kemasan jajanan. Komposisinya apa saja? Label komposisi sudah melalui penelitian yang detail dan panjang sehingga dapat dipercaya sebagai standar kualitas pangan. Bagi muslim dan muslimah, label komposisi juga membantu kita dalam melihat apakah jajanan tersebut halal atau tidak. Lebih aman lagi kalau ada sertifikasi kehalalan dari MUI.
Cara memilih jajanan sehat
Orangtua membolehkan anak jajan bukan berarti masa bodoh dengan apa yang masuk ke perut anak. Orangtua memegang peranan penting dalam edukasi dan pengenalan jajanan sehat. Kalau di rumah anak terbiasa makan pangan sehat, maka anak akan lebih mudah dibekali dengan “dos and don’ts” dalam memilih jajanan di luar rumah. Sebaliknya, anak yang “pemakan segala”, akan tumbuh menjadi remaja yang masa bodoh dengan pangan aman dan sehat. Apa saja sih dos and don’ts tersebut?
Dos
1. Untuk jajanan kemasan, perhatikan kemasan makanan. Pilih kemasan yang tersegel dan bersih.
2. Perhatikan pula label pangan, antara lain nomor BPOM, kode dari Dinkes, dan juga masa kadaluwarsa.
3. Untuk jajanan basah, atau minuman, perhatikan warna, aroma, dan rasanya. Warna yang terlalu mencolok, rasa yang terlalu manis atau bahkan cenderung pahit, dan aroma yang menyengat adalah beberapa tanda bahwa makanan atau minuman tersebut bisa saja mengandung bahan tambahan berbahaya.
4. Belilah dari penjual atau toko terpercaya yang jajanannya terbukti aman.
5. Sebisa mungkin bawalah bekal dari rumah agar lebih aman, lebih higienis dan lebih sehat.
Don’ts
1. Membeli jajanan yang harganya terlampau murah, jauh dari harga pasaran/ jauh dari harga pedagang lain yang menjual makanan sejenis.
2. Membeli atau menerima makanan dari orang tak dikenal yang tingkah lakunya mencurigakan.
3. Menerima makanan atau minuman secara cuma-cuma dengan iming-iming hadiah atau iming-iming lainnya.
4. Membeli makanan atau minuman yang proses pengolahannya terlihat atau terbukti tidak higienis.
5. Membeli makanan atau minuman kemasan tanpa label pangan, terutama bila tidak terdapat masa kadaluwarsa.
Terus terang saya sendiri masih terus berproses mengenalkan dos and donts ini. Kalau selama ini sih anak-anak masih saya dampingi dalam memilih jajanan sehat. Kebetulan di TK anak juga camilan dan makan siangnya dari sekolah. Jadi anak nggak jajan di luar.
Sedangkan bila kami ke supermarket, kadang anak memang mulai memilih sendiri jajanan yang ia inginkan. Tapi saya sebagai orangtua akan melihat terlebih dahulu baru memutuskan apakah makanan tersebut jadi dibeli atau tidak. Misalnya saja ketika anak mengambil permen dari rak supermarket. Saya akan mengecek terlebih dahulu apakah permen itu memenuhi syarat jajanan sehat di atas.
Anak saya boleh makan permen dan cokelat, dengan syarat tertentu. Antara lain, maksimal makan permen 3 permen sehari. Untuk cokelat maksimal 1x sehari. Setelah makan permen dan cokelat, maka harus sikat gigi. Hal ini penting agar gigi anak nggak mudah gigis.
Usia berapa anak dibolehkan makan permen? Tentu di atas dua tahun. Tujuannya agar anak tidak tersedak. Anak kedua saya pernah nih minta permen padahal usianya belum dua tahun, alhasil saya potong kecil-kecil permennya. Itupun hanya permen empuk yang boleh dimakan.
Pindy Permen Susu, Aman Dikonsumsi
Ngomong-ngomong soal permen, saya sudah menemukan permen yang terjamin keamanan dan kualitasnya lho. Namanya Pindy Permen Susu. Permen ini ada label BPOM dan MUI nya. Nah, sudah aman, halal pula.
Selain rasanya enak, kualitasnya juga sudah diuji laboratorium. Pabrik Pindy Permen Susu terjamin kebersihannya karena sudah mengantongi sertifikat standar manufaktur ISO 9001 (standar internasional dalam hal manajemen penjaminan mutu produk). Selain itu juga tersertifikasi Sistem HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Points). Pabrik Pindy Permen Susu juga telah mendapatkan Sunkist Certificate of Achievement dengan rating excelent.
Ada tiga varian rasa Pindy Permen Susu yaitu rasa susu (Milk Chew Candy), rasa susu dan cokelat (Chocolate and Milk Chew Candy) dan rasa susu dan stroberi (Strawberry and Milk Chew Candy). Anak-anak suka dengan semua varian rasanya. Saya sebagai orangtua juga nggak khawatir, karena sudah terjamin keamanan dan kualitasnya. Lihat deh Kakak Najla dan Adik Sara riang sekali saat makan permen.
Ketika saya meniliti kemasannya, sudah dilengkapi dengan tabel informasi nilai gizi, komposisi, beserta kode produksi dan tanggal kadaluwarsanya. Informasi penyimpanan juga disebutkan. Untuk No.BPOM yaitu MD 224510033005. Sedangkan nomor MUI 00110067461213. Bahkan dilengkapi dengan kontak customer services apabila ada pengaduan konsumen terkait produk.
Pindy Permen Susu juga memiliki akun media sosial, antara lain IG @permenpindy_id sehingga konsumen dapat berinteraksi langsung dengan produsen. Akun media sosial ini sekaligus sebagai media komunikasi dengan konsumen. Seperti saat ada kasus berita hoax bahwa Pindy Permen Susu diduga mengandung narkoba. Begitu BPOM memberikan penjelasan mengenai isu tersebut, media sosial Pindy Permen Susu juga langsung mengklarifikasi. Konsumen pun tenang karena Pindy Permen Susu #Amandikonsumsi.
Dengan mengetahui tips memilih jajanan sehat, orangtua tidak perlu khawatir ketika anak jajan atau menerima jajanan dari orang lain. Alih-alih melarang, lebih baik mengajarkan anak agar bisa membedakan mana jajanan sehat, dan mana yang tidak. Kita juga dapat mengedukasi sesama orangtua, kakek-nenek, dan pengasuh. Jika mereka memberi jajanan pada anak kita, maka kita yakin makanan tersebut termasuk jajanan sehat.
note tipsnya mbak, anakku juga suka makan permen dan bisa nih nanti beli permen susu pindy
wah enak banget isi permen susu, bentuknya permentapi kandungannya top. Anak seneng, emak gak perlu galau hehehe
wuiihhh anaknya kembar ya mba? cakep2 hehe malah jadi salah fokus ..
saya sepertinya jg pernah makan Pindy nih mba yg warna putih.. rasa susu nya terasa banget.. mungkin Pindy ini jajanan utk semua orang bukan cm anak-anak
Yang penting jangan lupa gosok gigi, sipp….habis selama ini terdoktrin dengan kalimat jangan makan permen mbak, gitu. Padahal kan yang penting kita memperhatikan kebersihan gigi, hu um
Iya Mbak, bahkan ada juga yang ga makan permen tetep gigis. Sebaliknya makan permen tapi gigi baik2 saja. Yang jelas porsinya ga berlebih dan menjaga kebersihan. Itu sudah cukup
Sama denganku, Mbak. Anak pertama lebih terjaga d awal-awal mengenal jajanan. Tapi anak kedua dan ketiga baru mengenal MPASI udah disodorin jajanan sama kakaknya. Hadehhh… Hehehe. Setuju sama poin-poin dalam memilih jajanan 🙂
Iya Mbak realitanya begitu. Mungkin juga sama ketika tinggal atau berdekatan sama ipar, eh anaknya udah besar otomatis anak kita yang kecil ikutan juga mengenal jajanan
Wahh sama banget, si bungsuku juga lebih awal mengenal jajanan karena melihat kakak-kakaknya. Alhamdulillah ada pindy ya
Nah kan sama, adik mah ngikut yang dimakan Kakak
Jajan yang ada BPOM dan logo Halal is a must ya, Mbak. Aku selalu berprinsip jajan boleh, asal diseleksi. Biasanya kalau lagi ngasuh ponakan aku bawel banget soalnya, ngajarin mereka buat lihat-lihat logo halal-nya.
Permen Piny mah enak. Aku aja suka. Rasa susunya itu loh, terasa banget.
Waduh pindy..
Kalau saya ikut makan pindy gimana ya? Ga adil kalau anak2 saja hehe.
Kandungannya bagus banget untuk sebuah permen, rekomended deh
Keseringan bilang jangan dan gak kasih jajanan yang beli di luaran juga bikin anak gak pandai memilih nantinya yaa, mba..
Memang jaman sekarang, orangtua mesti cerdas memilah dan memilih jajanan yang baik.
Permen Pindy ini belom jual di warung deket rumah.
Pingiinn…
makasih tipsnya,, beberapa bulan lalu di lingkungan saya sedang ramai permen yang mencurigakan… hingga orang tua was was… Tips ini akan saya share agar orang tua tahu bagaimana memilih jajanan sehat untuk anak-anaknya 😀
Untuk pemilihan jajanan anak anak, aku sih seringkali milihnya yang organik aja, macam jajanan pasar. Kenapa?? Karena selain harga terjangkau juga utk mempertahankan jajanan lokal agar tidak tenggelam pamornya sama jajanan jaman sekarang..
Namun semenjak baca tulisan ini dan baru tahu soal ada permen pindy, mungkin seterusnya akan lebih memilih pindy utk jajanan ponakan. Selain lebih sehat tentunya, gizi hang terkandung jg cukup banyak
Paling gemes kalau anak merengek minta jajan tapi nggak bisa nolak, khawatir jajannanya kurang sehat, tapi kalau ada permen suus sehta gini sih nggak terlalu khawatir ya
Takaran gulanya kira2 untuk anak sudah aman mba. Misal sehari dibatesin berapa butir aja gitu? Hihi. Dos dan don’ts di atas bisa diaplikasikan dari diri sendiri dulu deh kalo aku hihi 😀
Jajanan sehat ini sebenarnya bukan cuma buat anak. Kita2 yg udah dewasa juga butuh jajanan sehat. Hehe. Beneran, hobi ngemil itu butuh diseimbangkan dengan makan jajanan sehat. Permen Pindy belum pernah kutemui di warung2 dekat rumah, mungkin kalau ketemu nanti aku pengen beli biar bisa ngemil jajanan sehat juga. Hehe
anak saya malah sering kasi jajan ke temannya hehehe
beli di swalayan lalu bawa ke sekolah
dia suka bagi bagi
ntar beli permen ini deh krn bnyak susunya ya
Aman dan enak. coba cari nanti di supermarket ah, ga mahal kan harganya ya mbak..
Oh iya, jadi kepikiran. Siapa yang yang jadi tukang gospi penyebar isu kalau makan permen itu ga bagus untuk gigi anak-anak? hmmm
Untuk menghindari anak jajan makanan yang gak sehat, memang sebaiknya emaknya buat cemilan sendiri di rumah ya..
Apalagi sekarang ada permen Pindy, tinggal nyetok di rumah deh…
Aku blm pinter bikin jajanan rumahan. Jadi kalo jajan ya memang makanan tertentu, termasuk permen jg yg udah dikenal. Belum nyobain Pindy nih. Bisa tenang karena ada sertifikasi halalnya
Aku dulu juga nggak pinter, terus praktek resep yang ada aja. Iya cobain Pindy lebih tenang
Kalo namanya jajan buat anak.. kudu cari yang sehat n aman..juga halal jadi kenapa mesti ragu kasih Lindy ke anak…
Pindy Mbak bukan Lindy, hehe. iya benar udah ga perlu ragu
Ciyeeee mama Dian skrng rajin baking 😀
Emang lbh baik bikin sendiri jajanan/ camilan buat anak2 ya atau kalau gak pilih jajanan yang udah jelas produknya dan jelas informasi bahan, kadaluwarsa, kehalalan dll 😀
cie, lagi rajin aja Mbak. Iya kalau kemasan enaknya semua sudah jelas bisa dibaca di kemasan
Permen susu ini lagi ?. Aku penasaran pengen cobain juga hahaha… Tapi tetap belum boleh buat anakku, secara ini tetap permen sih. Tapi bundanya pasti doyan nih hahaha ?
hehe coba aja dulu Bundanya:)
Bener juga ya, drpd ngelarang ini itu yg ga ada habisnya, mending kita bekali info yang cukup buat si anak kita utk milih2 🙂
Iya, karena di luar sana pasti bakal ada yang kasih jajanan kan
Permen Pindi inj rasanya macamacam yahhj. Aku abru nyoba yg cokelatt nanti mau coba rasa lainnua
iya, aku paling suka stroberi
Wah terimakasih tipsnya.. Nambah refrensi utk jajanan sehat direngah isu jajanan yg menghawatirkan
sama2
Wahhh kalau pindy emang enak banget….
aakk bener
sama mbak aku juga ngijinin anak makan jajanan asal terukur. Daripada dilarang, nanti malah makan tanpa sepengetahuan kita, lebih berabe…
Kalau Tips untuk memilih jajanan sehat untuk papa gimana mbak? 😀
Haha harusnya bisa milih sendiri:)