Tidak ada superwoman atau wonderwoman di dunia ini. Yang ada adalah orang yang tahu bagaimana mendelegasikan, memanage waktu dan memilih prioritas.
Sama halnya wanita, peran ganda sebagai istri, ibu, wanita karir dan makhluk sosial tentunya membuat wanita harus pintar-pintar membawa diri. Nah, penghargaan Woman of Worth yang digagas oleh Loreal Paris ini memberikan oase baru bagi wanita indonesia yang tengah menjalankan begitu banyak perannya, tetapi masih mau membantu sesama. Program Women of Worth ini sebenarnya telah berlangsung sejak tahun 2006 di dunia, tetapi baru pertama kalinya digelar di Indonesia pada bulan September 2014. Saya mengetahui program ini semenjak penjaringan onlinenya, yaitu di www.womanofworth.co.id. Tentu saja karena beberapa teman blogger saya di nominasikan atau mendaftar untuk mengikutinya. Terang saja saya mendukung mereka dengan memberikan vote. Dan alhamdulillah dari 3000 nominasi, 2 orang yang saya kenal masuk 20 besar. Belakangan saya baru tahu kalau juga ada penjaringan offline melalui roadshow di Jakarta, Bandung, Semarang, dan Surabaya.

Puncak acara diadakan tanggal 9 Desember 2014 Bertempat di Nusantara Ballroom, Dharmawangsa Hotel, Jakarta. Diawali dengan registrasi ulang, para undangan media dan blogger menikmati suguhan di ruang masuk ballroom. Cemilan dan minuman ringan ditawarkan oleh para waiters. Terdapat beberapa backdrop bertema loreal paris dan woman of worth yang bisa digunakan untuk berfoto-foto. Senang sekali karena diacara ini saya dapat bertemu teman-teman blogger dari berbagai komunitas. Sebut saja founder KEB mba Mira Sahid yang juga merupakan salah seorang dari 20 finalis, mba Indah Julia, mba Femma, mba Icul dan teman-teman KEB Kumpulan Emak Blogger yang lain. Lalu ada mba Evi Sri Rezeki perwakilan Warung Blogger dan saya sendiri bersama mba Rahmi mewakili IIDN Ibu-ibu Doyan Nulis. Langsung deh kenarsisan berlangsung.


Yang tak kalah menarik perhatian adalah booth foto ” Who is the woman that inspires you and why?” Jawabannya kita tulis di whiteboard lalu diambil fotonya dan di posting di instagram/ facebook/ tweeter. Tentu saja akan ada gift untuk postingan terbaik. Seru, kan? Saya sendiri menuliskan nama teman saya mba Heni Jaladara sebagai perempuan yang menginspirasi. Mungkin tahun depan saya akan menominasikannya dan tentu saja teh Indari Mastuti untuk ikutan Woman of Worth.

Kemudian datanglah para juri. Sebelum memasuki ballroom, mereka terlebih dahulu berfoto di depan salah satu backdrop. Dewan juri yang terdiri dari Dian Sastrowardoyo, Maudy Koesnaedi, DR. Dewi Motik Pramono Msc. (Ketua Umum Kowani), Melanie Masriel (Head of Communications PT LOréal Indonesia), Hanifa Ambadar (pemilik perusahaan media online), dan Dr. Fenny M. Dwivany, Ph.D (tokoh perempuan peneliti, pemenang LOréal-UNESCO For Women in Science International 2007) ini beramah tamah dengan para media dan blogger.

Selanjutnya kami para undangan dipersilahkan masuk menikmati hidangan makan malam. Wah lengkap banget deh menunya. Mulai dari nasi, pasta, lasagna, baked potato, udang ikan dan ayam yang dimasak dengan bumbu indonesia dan mancanegara benar-benar membuat perut kami penuh. Belum lagi ada sup, desert berupa buah dan cake-cake yang penampilannya menarik serta mengundang untuk dimakan. Alhamdulillah. Ada juga stand skin check dan make over by Loreal Paris. Saya nggak nyobain sih, soalnya lumayan ramai yang antri, hehe.

Setelah menikmati makan malam, acara puncak dimulai dengan pembukaan dan perkenalan dewan juri diatas panggung. Lalu performance musik jazz yang membuat para undangan terkagum-kagum. Lalu sampailah pada acara inti, yaitu pengumuman 3 orang pemenang woman of worth. Para dewan juri sendiri telah duduk bersama pada 27 November lalu untuk melakukan observasi dan wawancara langsung terhadap 10 orang finalis Women of Worth. Pemilihan 3 (tiga) orang pemenang dilakukan dewan juri melalui penilaian yang terfokus pada 3 faktor, yaitu: kontribusi yang dilakukan (40%), data yang tervalidasi (20%), serta voting yang dilakukan oleh publik (40%). (Sumber: siaran pers gala dinner Woman of Worth).
Ketiga orang sosok perempuan yang dinilai paling inspiratif yang dinobatkan sebagai Women of Worth 2014 tersebut adalah:
1. Megarini Puspasari (aktivis peduli pendidikan untuk anak kurang mampu yang mendirikan yayasan hoshiZora)

Megarini ini bersekolah dan berkarir di Jepang. Setelah lulus kuliah, beliau bekerja di perusahaan besar di Jepang dengan jabatan yg tinggi. Hingga akhirnya harus memilih antara karir atau keluarga. Padahal di Jepang jabatannya bisa lebih tinggi lagi. Tapi enough is enough, beliau memutuskan untuk pulang ke Indonesia, berkumpul bersama suaminya yang dokter bedah di Jogja. Dan mba Megarini bertekad harus berkarir di bidang lain di Indonesia. Beliau mendirikan Hoshizora sebuah NGO untuk mendukung anak-anak Indonesia agar tetap sekolah. Terinspirasi dari budaya Jepang menghilangkan 1 kali makan siang untuk menyekolahkan anak kurang mampu selama sebulan. Kini, sudah ribuan anak Indonesia yang dibantu biaya pendidikannya.
2. Valencia Mieke Randa (penggagas gerakan donor darah #BloodforLife yang kini tengah membangun Rumah Harapan bagi anak kurang mampu yang menderita penyakit serius)

Valencia adalah seorang ibu dengan tiga anak. Dua diantaranya berkebutuhan khusus. Dari pengalamannya mendampingi kedua anaknya tersebut, Bu Valencia menyadari sulitnya mencari donor darah. Oleh karena itu beliau mendirikan Blood for Life sebagai bentuk rasa syukurnya bahwa kini anak-anaknya sudah tumbuh dan berkembang lebih baik dari sebelumnya. Rumah Harapan juga didirikannya untuk memfasilitasi orangtua dan anak dari daerah yang harus berobat dalam jangka waktu yang lama di ibukota. Di Rumah Harapan, anak-anak tersebut dapat tinggal selama masa pengobatan tanpa harus bolak balik pulang ke kampung halamannya. Sebuah hal yang menurut saya mulia, karena begitu berarti bagi para pasien dan keluarganya.
3. Lisa Virgiano (pecinta kuliner yang tergerak mempromosikan kuliner & budaya nusantara dengan memberikan pelatihan ke para nelayan, petani & pengrajin).

Lisa adalah lulusan master komunikasi di Swedia. Pada tahun 2009, beliau mendirikan Azanaya, sebuah bisnis sosial yang mempromosikan kebudayaan dan kuliner Indonesia. Promosi ini tidak hanya bersifat nasional, tetapi telah merambah ke dunia internasional. Dua dari berbagai program yang di canangkannya adalah Underground Secret Dining dan Baralek Rendang. Baralek Rendang sendiri bekerjasama dengan sound designer London dalam mempromosikan rendang. Saat ini Lisa juga menjadi pendidik petani kopi di lereng Merapi, misinya menjadikan para petani tersebut sejahtera dengan ilmu yang lebih mengenai penanaman kopi. Impiannya adalah menjadikan rakyat Indonesia berdikari dalam sumber pangan.
LOréal Paris memberikan penghargaan sebesar Rp.25.000.000,- (dua puluh lima juta Rupiah) untuk masing-masing pemenang Women of Worth. Tentu saja hadiah tersebut dapat dimanfaatkan untuk organisasi atau gerakan sosial yang mereka dirikan. Selain itu, LOréal Paris juga akan melibatkan para 3 Women of Worth terpilih dalam berbagai kegiatan yang akan digelar LOréal Paris untuk menginspirasi kaum perempuan di Indonesia. Asik ya.

Selain 3 sosok Women of Worth pilihan dewan juri, LOréal Paris juga mempersembahkan sosok pilihan masyarakat secara online. Dia adalah Dian Karraen (aktivis muda yang peduli pada pendidikan anak jalanan). Dian Karraen ini kelahiran tahun 1992, muda sekali bukan? Untuk Dian, LOréal Paris mempersembahkan penghargaan sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta Rupiah) yang dapat dimanfaatkannya untuk terus membantu anak jalanan yang dirawatnya di Rumah Kreatif NARA.

Sampailah pada akhir acara dimana para pemenang, dewan juri dan pihak penyelenggara berfoto bersama di depan panggung. Memberikan papan bertuliskan 25 juta rupiah sebagai simbolis dan juga buket bunga. Sesi foto bersama dari atas panggung dilanjutkan di backdrop di samping tempat gala dinner. Para jurnalis diijinkan untuk mewawancarai ketiga pemenang dan dewan juri. Saya sebagai undangan blogger sih langsung meluncur ke depan ballroom untuk menukar tiket goodiebag dan mengambil print foto yang tadi diunggah di facebook atau tweeter.
