Tes TOEFL online dimana saja dan kapan sana untuk mahasiswa dan calon karyawan.
“Aku menolak komentar-komentar orang lain, karena aku tahu hidup seperti apa yang ingin aku jalani. Yang paling penting adalah itu, bahwa kita paling mengenal diri kita sendiri. Dan kalau kita menginginkan sesuatu, kita harus mengejarnya.” -Maudy Ayunda-
Kalimat di atas adalah kutipan dari video Youtube Maudy Ayunda yang berjudul “My Stanford Graduation- What I Learned”. Video tersebut telah ditonton sebanyak 624 ribu kali, dan dikomentari oleh 3800 orang. Sebuah video inspiratif dari sosok sempurna yang humble.
Maudy sukses membranding dirinya sebagai perempuan muda multitalenta. Tak hanya dikenal dengan karyanya (lagu, buku, dan film), Maudy juga menjadi inspirasi anak-anak muda untuk terus bersemangat mengenyam pendidikan setinggi mungkin.
Maudy memang memiliki privilage (hak istimewa) yang tidak dimiliki oleh semua orang. Ia cantik, berasal dari keluarga mampu, dan sejak kecil mendapatkan fasilitas pendidikan yang lebih dari layak. Meski demikian, tak semua orang dengan hak istimewa seperti Maudy, mampu memanfaatkan hak istimewanya dengan baik dan optimal.
Oleh karena itu, menurut saya, Maudy tetap patut dijadikan panutan generasi muda. Ia membuat banyak orang percaya bahwa pendidikan perlu diperjuangkan. Tak peduli latar belakangmu dari keluarga dengan perekonomian menengah ke bawah, atau kelas menengah ke atas.
Tak hanya itu, Maudy juga menyampaikan bahwa ia mendengar suara sumbang di sekitarnya, seperti buat apa sekolah tinggi, bila ujung-ujungnya jadi ibu rumah tangga, di dapur saja. Buat apa berpendidikan tinggi, toh sudah sukses sebagai aktris.
Seperti Maudy, perempuan Indonesia biasanya mendengar suara sumbang yang sama. Remaja perempuan yang hendak mengambil S2 akan ditakut-takuti dengan susah menikah karena laki-laki enggan mendekati perempuan dengan pendidikan tinggi.
Bahkan, di daerah terpencil, tidak semua perempuan bisa mencicipi manisnya bangku perkuliahan. Tentu saja, alasan utamanya adalah biaya dan buat apa. Pada akhirnya, mereka dinikahkan dini dengan harapan ekonomi keluarga membaik.
Tapi tahukah sahabat ismi, pernikahan dini tidak menjamin kesejahteraan ikut meningkat. Justru muncul masalah baru, bila menikah dalam kondisi tidak siap. Akan lahir anak-anak yang masih terjerat lingkaran kemiskinan.
Lalu, solusi apa yang lebih efektif untuk meningkatkan taraf hidup?
Jawabannya adalah pendidikan!
Pendidikan, Kunci Untuk Meningkatkan Taraf Hidup dan Membuat Perubahan
Pendidikan adalah hak semua orang. Berjenis kelamin apapun, dan berusia berapapun. Dengan pendidikan, kita tidak hanya memutus rantai kemiskinan, tapi juga bisa membuat perubahan.
Saya termasuk salah satu perempuan yang suka sekolah. Sebenarnya, alasan utamanya adalah agar tetap bertumbuh dan mengupgrade diri. Tidak harus dengan sekolah lagi sih, ada banyak pendidikan non formal yang bisa diikuti untuk meningkatkan kompetensi atau keahlian seseorang.
Saya tahu tidak semua orang mempunyai pandangan yang sama. Ada pula yang bisa makan saja sudah syukur. Bisa hidup sehat dan mendampingi anak-anak saja sudah Alhamdulillah.
Bagi saya, makna syukur luas sekali. Selain menjaga amanah yang telah dititipkan oleh Allah, saya juga bisa bersyukur dengan cara mengamalkan ilmu yang saya punya. Bisa berkontribusi di ranah publik adalah impian saya.
Selama ini, ketika kondisi masih terbatas (anak masih kecil, masih menyusui, dan sebagainya), saya memilih untuk berkontribusi dengan cara menulis. Tapi jauh di lubuk hati, saya masih punya impian untuk meneruskan sekolah dan bekerja di sektor formal.

Alhamdulillah salah satu impian saya terwujud pada tahun 2017 lalu, lulus S2 sebagai Master of Clinical Pharmacy. Dan perjuangan tidak berhenti sampai disitu. Saya akhirnya bisa mengajar di salah satu kampus swasta di Indonesia sebagai dosen Fakultas Farmasi.
Satu tahun setelahnya, saya kembali melahirkan seorang bayi lucu, dan pandemi menghantam dunia. Aktivitas mengajar pun saya hentikan, fokus terlebih dahulu di ranah domestik.
Kemudian, tahun 2021, pandemi membuat saya merenung. Ternyata ada bagian dalam diri saya yang ingin terjun langsung berperan aktif untuk di dunia kesehatan. Entah menjadi relawan, membagikan berita berbasis bukti ilmiah, menulis terkait obat atau vaksin, dan sebagainya.
Minat terhadap dunia kesehatan khususnya farmasi belum sepenuhnya hilang. Bahkan setiap ada obat kontroversial atau obat baru untuk covid19, saya membaca jurnalnya.
Saya ingin maju ke garda terdepan membantu para tenaga kesehatan lainnya. Tapi tentu saja suami belum mengizinkan karena berbagai pertimbangan. Dan pada akhirnya, terbukalah sebuah pintu lain untuk mengejar apa yang menjadi value saya.
Sebenarnya saya belum ingin membagikan cerita ini sampai ada pengumuman apakah saya lolos atau tidak dalam pekerjaan yang saya lamar. Saya cukup kaget ketika mengetahui bahwa proses penerimaan pekerjaan di sektor formal ini lumayan panjang.
Bukan hanya pengumpulan berkas/ dokumen dan wawancara saja, tapi juga ada tes TOEFL dan TPA (Tes Potensi Akademik). Tes tersebut sudah saya ikuti pada hari Senin tanggal 12 Juli 2021 kemarin. Dan saat ini saya sedang menunggu hasilnya.
Bagaimana rasanya mengikuti tes TOEFL dan TPA setelah sekian lama tidak melakukannya? Tentu saja saya merasa sulit. Waktu belajar hanya dua hari, dan tidak saya gunakan dengan baik. Akibatnya, saya merasa mengerjakan tes TOEFL dan TPA dengan tidak maksimal.
Saya sempat mencari tempat kursus tes TOEFL, tapi saat itu waktunya terlalu mepet sehingga akhirnya saya hanya belajar melalui buku yang dimiliki oleh suami. Andai saya tahu lebih awal, saya pasti akan mempersiapkan diri dengan lebih baik.
Apalagi tes TOEFL online yang saya jalani merupakan EPT (English Proficiency Test) menggunakan aplikasi secara online. Akan lebih pas bila saya berlatih langsung menggunakan laptop atau komputer.
Mengenal TRYOUT.ID Tempat Latihan Tes TOEFL dan Uji Kompetensi
Kalau sahabat ismi sedang mengejar impian yang sama dengan saya, yaitu melamar pekerjaan di sektor formal, pertimbangkan belajar untuk tes TOEFL sejak sekarang. Jangan sampai seperti saya yang terkaget-kaget ketika mendadak diminta untuk tes TOEFL.
Bagi sahabat ismi yang mau meneruskan sekolah baik S1, S2 maupun S3, tentu saja ada syarat tes TOEFL dengan target skor/nilai tertentu. Biasanya syarat untuk mendaftar S2 adalah minimal skor 500, dan syarat untuk mendaftar beasiswa adalah skor di atas 500 atau 550.
Sahabat ismi yang bukan berasal dari english speaking countries tentu merasakan bahwa tidak mudah mendapatkan nilai TOEFL di atas 500. Oleh karena itu, kursus tes TOEFL menjadi sebuah solusi untuk mempersiapkan tes TOEFL yang sesungguhnya.
Ketika membuka website TRYOUT.ID saya langsung merasa tertohok karena pas banget dengan kondisi Senin lalu yaitu ada perasaan takut tidak lulus tes kerja. Begitu pula sahabat ismi yang akan mengikuti ujian TOEFL, tentu ada perasaan takut tidak lulus tes. Dengan kata lain takut kehilangan kesempatan untuk mendaftar sekolah. Atau malah harus mengulang tes sehingga harus membayar dua kali.
Daripada membayar tes TOEFL dua kali, lebih baik gunakan uangnya untuk mempersiapkan diri menghadapi tes tersebut. Sahabat ismi bisa belajar dimanapun dan kapanpun, asal mempunyai handphone dan koneksi internet.
Tryout online tentu menjadi solusi bagi sahabat ismi yang sibuk tapi masih ingin memanfaatkan waktu di tengah kesibukan tersebut. Mencicil belajar tidak akan pernah rugi. Tanpa terasa selesai juga materi yang kadang begitu banyak dan sulit.
Saat muda, saya mengikuti berbagai tryout sebelum menghadapi ujian masuk perguruan tinggi. Nah, sekarang ada TRYOUT.ID sebagai tryout online yang bisa diakses oleh semua orang di masa pandemi.
Selain tes TOEFL online, ada juga latihan soal uji kompetensi bagi rekan dokter, guru SMA, guru SMK, dan bidan. Saya sendiri telah mengikuti uji kompetensi pada tahun 2018 lalu. Saat itu, uji kompetensinya berlangsung di Jakarta selama dua hari. Alhamdulillah lulus dan sertifikat kompetensi berlaku sampai tahun 2023.
Memang, bagi profesi tertentu seperti guru, pengacara, hakim, dokter, bidan, dan apoteker, uji kompetensi dilakukan persekian tahun untuk menjaga kompetensi sehingga nantinya dapat berpraktik dengan baik. Oleh karena itu, persiapan uji kompetensi amat penting.
Di akhir tulisan ini, saya berharap sahabat ismi ikut mendoakan agar tes TOEFL online dan TPA saya memenuhi syarat untuk mengikuti tahapan tes kerja selanjutnya. Mohon doanya juga agar kelak saya bisa berkontribusi di dunia nyata sesuai dengan kompetensi saya sebagai Clinical Pharmacist. Aamiin.

Seakan ga ada yang kurang dari Maudy, makanya disebut sempurna ya.
Secara keseluruhan aku setuju dengan komentarnya soal menolak komentar-komentar, tujuannya biar nggak mempengaruhi apa yang dia sedang tuju. Mungkin maksudnya komentar negatif kali ya. Kalau hal ini gak diperjelas, nanti muncul kritik positif, semacam: “Tidak semua komentar harus ditolak, karena ada yang sifatnya membangun”. Menolak, kadang bisa diartikan sombong. Padahal kita tidak tahu di balik lumpur (komentar negatif misalnya) bisa saja ada setitik cahaya berlian 😀
Sederhananya, kita tetap perlu komentar. Soal komentarnya gimana nanti, tergantung tapi cara kita menyikapinya. Kita harus belajar menerima apapun dengan kebesaran jiwa, baik komentar negatif maupun positif
Menarik mba, ini kayak IG live nya Psikolog Anas sama cici Panda kemarin malam, kritik itu bagus untuk membangun seseorang. Tap hati2 kalau untuk relasi, mengkritik ada caranya misal tidak merendahkan, tidak bersifat menyalahkan, dan sebagainya
Sama e mba dian.. saya juga yang haus ilmu. Saya tadinya mau ambil S2 waktu masih mengajar di SDIT, tapi hompipah sama Pak Suami.. xixixi… akhirnya rejeki beliau dari S2 itu, saya harus mengalah.
Kalau mau kuliah lagi saya kayaknya perlu tryout id nih buat tes toefl saya. udah lama sekaliiiii ga diasah.. xixixi..
duh Maundy Ayunda ini emang idola ya
inspiratif banget kisahnya
Bicara soal bisa kuliah di luar negeri, syaratnya emang skor TOEFL harus tinggi ya mbak
aku pengen ah kapan kapan nyoba tryout TOEFL di TRYOUT.ID ini
siapa tahu bisa buat bekal lanjut S2
Yuk Mba, aktif bikin tulisan edukasi buat counter hoax soal covid, obat2an dan vaksin. Negara ini butuh banyak yg benar2 ahli yang bersuara.
Aku sering share tapi di Facebook mbak. InsyaAllah ya. Biasanya aku nulis khusus ilmiah populer tentang kesehatan khususnya obat di blog satunya di http://www.ismyama.wordpress.com silakan mampir kak
Diawali dengan kisah yg luar biasa, diisi dengan bekal pendidikan, berkiprah di dunia pekerjaan dan rekomendasi tesr Toefl. Runutan artikel yang bagus dan keren. Terima kasih sharingnya.
Semoga apa yang dicita2kan mbak Dian bisa terwujud ya aamiin. Keren ya mbak udah S2, bidang yang diminati dan ingin terjun langsung ke ke bidang tersebut. Namun karena situasi dan kondisi yang belum memungkinkan, jadi tertahan hehehe. Mudah2an lolos tesnya ya mbak dan mbak diterima aamiin.
Masya Allah Mbak Dian … semangat terus untuk mengenyam pendidikan dan berkarya. Semoga semua yang diharapkan bisa terwujud, Mbak. Dan, tryout.id ini sangat membantu ya.
Kalau baca tulisan TOEFL keingetnya sama syarat beasiswa, hehe… Skor TOEFLnya ngga main-main. Untung sekarang sudah ada tryout.id ya. Mari semangat pejuang TOEFL.
aku sepakat dengan Maudy.. betapa pentingnya pendidikan dan betapa luas dunia yang bisa kita jelajahi dan ekplorasi, bersama dengan keinginan untuk mengembangkan diri ya
Semoga sukses ya tes TOEFLnya. Memang harus banyak latihan nih untuk.bisa meraih skor yg tinggi. Jadi kalo ada yang bisa melatih kita untuk menguasai TOEFL ya ikutin aja ya kan. Sip lah.
Semangat belajarnya kak Dian…suka banget.
Semoga banyak perempuan yang menjadi role model bagi yang lainnya seperti Maudi Ayunda begini…sehingga ketika ilmu tersebut di implemetasikan dalam kehidupan, akan bisa menjadikan seseorang lebih bijak dalam menghadapi sebuah masalah.
Semangat belajar di tryout.id.
wah baru tahu nih tempat kursus tryoutid sepertinya patut dicoba.
mbak semogaa dimudahkan segala2nya yaa jadi bisa segera terwujud
Lah aku jadi ingat desember lalu aku baru lulus TPA, tapi lupa sertifikatnya dimana ya. Jadi mau nyari wkwkwk… keren ya mbak ada tryout.id ini ngebantu buat latihan biar enak pas tes nya