Storytel itu apa ya?
Sebagai penggemar buku, membaca adalah duniaku. Dari membaca buku, aku akhirnya bisa menjadi seorang penulis buku. Sungguh, perjalanan panjang yang tidak pernah aku duga. Siapa sangka, anak kecil yang dulunya berlangganan bobo dan saat remaja membaca berbagai majalah perempuan di zamannya, kini justru berhasil menerbitkan buku sendiri.
Terus terang, aku sangat bersyukur dilahirkan di sebuah keluarga yang suka baca buku. Berlangganan bobo adalah salah satu upaya Papaku agar anak-anaknya suka buku. Oleh karena itu, aku mengikuti jejak beliau, yaitu menyediakan buku-buku berkualitas untuk anak-anakku.
Buku sebagai jendela dunia juga menjadi kunci pendidikan dan pengentasan kemiskinan. Terbukti dari kenalan saya yang mencintai buku hingga akhirnya bisa mengenyam pendidikan tinggi padahal tadinya menjadi TKI di Hongkong. Dari situ, ia mendirikan sebuah komunitas untuk memberikan beasiswa bagi anak petani agar dapat meneruskan pendidikan setinggi-tingginya.
Buku genre apapun, jika isinya berkualitas tentu akan menambah wawasan orang yang membacanya. Saya sendiri melahap berbagai genre buku mulai dari fiksi seperti novel romantis, horor, dan cerpen, hingga non fiksi parenting, agama, motivasi, self development, dan sebagainya.
Sebagai milenial, tahukah sahabat ismi kalau saat ini ada cara baru Untuk melahap buku, yaitu melalui audiobook. Bukan dibaca, tapi didengarkan. Mirip di tahun 90-an saat masih ada radio. Kalau buku fiksi, persis sayembara radio gitu.
Storytel, Menambah Wawasan Via AudioBook
Saya berkenalan dengan Storytel baru saja beberapa minggu ini. Sekilas, saya teringat Spotify yang berisi musik dan podcast. Beberapa podcast bahkan mengulas tentang buku. Bedanya, podcast buku hanya bisa mengulas secara general, tidak menyampaikan seluruh isi buku. Sedangkan Storytel justru berupa audiobook yang berisi setiap kata yang tertulis di sebuah buku.
Tentu saja semua konten audiobook di Storytel original, bukan bajakan, dan legal. Bahkan aplikasi audiobook ini sudah tersebar di lebih 20 negara dengan lebih dari 150.000 judul buku baik yang berbahasa Indonesia maupun berbahasa Inggris.
Sebagai informasi, Storytel berasal dari Swedia. Aplikasi audiobook Storytel berisi buku Best Seller dari berbagai genre seperti non fiksi, buku anak, buku islami, dan novel fiksi. Audiobook Indonesia ini resmi diluncurkan di Indonesia sejak 2017 lalu.
Tren mendengarkan buku memang semakin populer. Terutama bagi masyarakat urban yang sibuk. Mereka ingin menambah wawasan, tapi tidak punya cukup waktu untuk membaca buku sehingga Storytel menjadi angin segar karena cukup didengarkan saja.
7 Keunggulan Storytel bagi Penggemar Buku
Selain bisa disambi-sambi saat mendengarkan buku, apa saja sih keunggulan dari Storytel?
-
Bisa Mendengarkan Buku Kapan Saja dan Dimana Saja
Aplikasi audiobook Storytel bisa didengarkan kapan saja dan dimana saja. Saat perjalanan di mobil atau KRL, saat menjelang tidur, maupun ketika menunggu antrian. Asal pakai headset, sahabat ismi bisa mendengarkan buku di ruang publik.
-
Praktis Tidak Perlu Membawa Buku Tebal
Saya termasuk penyuka buku tebal, tergantung genre dan bagaimana isinya. Kalau isinya seperti Negeri Lima Menara karya A. Fuadi, atau Game of Thrones, tentu saja saya betah membacanya. Hanya saja, buku tebal tersebut kurang friendly jika akan dibawa kemana-mana. Akibatnya, saya biasanya membaca buku-buku tebal tersebut di rumah.
Tapi semenjak ada Storytel, saya tidak perlu membawa buku tebal. Bahkan Harry Potter Audiobook bisa dilahap tanpa perlu memikirkan tas sebesar apa untuk membawa buku seri Harry Potter.
-
Aktivitas Rumah Tangga Semakin Seru Sambil Mendengarkan Storytel
Ibu rumah tangga mana suaranya? Siapa yang paling malas menyetrika atau mengepel lantai? Saya punya solusi jitu agar aktivitas rumah tangga bisa dikerjakan dengan lebih menyenangkan. Caranya dengan sambil mendengarkan Storytel.
Lumayan kan, berjam-jam menyetrika bisa selesai beberapa bab novel romantis Divortiare karya Ika Natasha. Sesekali menggalau biar enggak terasa lama saat menyetrika.
Bagi ibu yang ingin mengembangkan diri, saya merekomendasikan buku Sapiens, A Brief History of Humankind karya Yuval Noah Harari. Hampir semua orang merekomendasikan Sapiens, bahkan Podcast Tim Ferris saat diwawancarai mengatakan bahwa Sapiens adalah buku yang paling sering mereka berikan dan Amazon memberinya nilai 4,6 bintang. Wow!
-
Mata Terlindungi Dari Paparan Layar Gadget
Baca buku online jelas mempunyai keunggulan berupa bisa dinikmati dimana saja dan kapan saja. Bedanya, Storytel berupa aplikasi audiobook sehingga sahabat ismi tidak perlu berlama-lama menatap layar gadget atau laptop.
Sahabat ismi cukup menyimak buku menggunakan telinga. Bisa sambil tiduran tanpa khawatir mata akan terkena paparan cahaya biru dari layar gadget.
-
Langganan Berbayarnya Terjangkau
Storytel Indonesia memang berbayar. Tapi sahabat ismi akan mendapatkan 7 hari freetrial sehingga dapat mencoba terlebih dahulu. Biaya berlanggannya terjangkau yaitu 39 ribu rupiah karena sedang promo.
Kalau menurut saya sih murah banget, dibanding beli buku fisik yang harganya minimal 50 ribu rupiah- ratusan ribu rupiah. Harga novel Dilan: dia adalah Dilanku Tahun 1990 saja berkisar 70 ribu rupiah. Sedangkan e-book atau buku digitalnya 40 ribu rupiah. Nah, kalau dihitung-hitung jelas lebih murah berlangganan Storytel kan? 39 ribu rupiah per bulan, bisa untuk menamatkan beberapa buku, termasuk novel Dilan.
Pengalaman Masuk ke Kehidupan Sintong
Salah satu rekomendasi buku untuk didengarkan via Storytel adalah novel karya Tere Liye yang bercerita tentang Sintong. Tokoh utama di novel Selamat Tinggal ini merupakan mahasiswa sastra abadi (alias tidak lulus-lulus) yang akhirnya justru menjadi penjaga toko buku bajakan.
Novel Selamat Tinggal menyoroti tentang peredaran buku bajakan dari sudut pandang sang penjual buku bajakan. Seru banget deh mendengarkan Kisah Sintong. Anak rantau yang sempat berprestasi, lalu hidupnya berubah menjadi tak seperti yang ia harapkan.
Sintong merantau dari Sumatera Barat ke Jakarta untuk kuliah di jurusan sastra. Awalnya ia merupakan mahasiswa yang sangat dikagumi oleh para dosen, karena sering menang lomba menulis, bahkan diundang menjadi pembicara. Tak hanya itu, pengetahuannya tentang dunia literasi juga diacungi jempol.
Masalah bermula ketika skripsinya tak kunjung usai. Padahal sebenarnya bisa saja dia selesaikan dengan melengkapi data-data.
Bagaimana akhir ceritanya? Sahabat ismi bisa dengarkan langsung di Storytel. Yang jelas, Tere Liye memang enggak pernah gagal dalam setiap novelnya. Semua tokoh punya peran dan karakter yang kuat. Narator di Storytel juga bisa membawakan karakter-karakter tersebut dengan tone suara yang pas.
Setelah membaca novel Selamat Tinggal, saya lebih aware dengan buku bajakan. Termasuk pembelian online di marketplace. Pokoknya kalau harganya miring, wah sudah indikasi bajakan tuh. Jadi harus benar-benar teliti soal harga buku.
Fitur-Fitur Keren pada Aplikasi Storytel
Keunggulan lain Storytel adalah aplikasinya user friendly. Sahabat ismi bisa saja hanya membuka websitenya, tapi percayalah bahwa aplikasi Storytel sangat nyaman digunakan.
Saya rangkumkan ya ada fitur apa saja di aplikasi Storytel.
-
Home
Saat mendaftar Storytel, sahabat ismi akan ditanyabuku-buku bergenre apa saja yang disukai. Jawaban dari pertanyaan tersebut akan menentukan buku-buku yang direkomendasikan oleh Storytel di Home.
Selain itu, rekomendasi buku juga diberikan menurut kategori Top Titles Indonesian, Top Titles in English, Editor’s Pick, Familiar Voice (dinarasikan oleh aktor, aktris, dan public figure), Certified Best Sellers, Upcoming Books in Indonesian, This Week’s NY Times Best Sellers, Our Pick, New (baru tiba di Storytel), Oscar-Worthy Stories, dan sebagainya.
Dari rekomendasi berdasarkan kategori di atas, Sahabat ismi tidak perlu pusing dalam memilih mau mendengarkan buku apa. Tinggal pilih saja salah satu rekomendasi dari Storytel.
-
Profile
Halaman profile Storytel sangat lengkap. Selain nama, dan foto profil, terdapat pula listening goal dan statistik. Jadi sahabat ismi bisa menentukan sendiri ingin membaca berapa buku dalam 30 hari, 90 hari, 180 hari, setahun, atau akhir tahun 2022 ini. Seru banget, kan? Enggak perlu menghitung sendiri lagi karena sudah otomatis diitungkan oleh Storytel.
Dengan demikian, sahabat ismi akan semakin termotivasi untuk mengikuti reading challenge yang sering diadakan oleh beberapa pihak. Saya sendiri membuat tujuan jangka pendek yaitu 2 buku dalam sebulan. Semoga tidak muluk-muluk ya.
Bagaimana dengan statistik?
Sayang belum ada data yang cukup untuk menggambarkan statistik saya dalam mendengarkan buku di Storytel. Wah, saya jadi semakin terpacu nih untuk menyelesaikan beberapa buku di sini.
-
Search
Fungsi fitur search tentu saja untuk mencari buku berdasarkan judul atau nama penulisnya.Jika saya mengetikkan sebuah nama, ternyata tak hanya buku karyanya saja yang muncul, tapi juga buku yang dinarasikan. Contohnya saja ketika saya mengetik nama Dee Lestari, maka buku-buku inilah yang muncul.
4. Bookshelf
Fitur bookshelf seperti rak buku di perpustakaan pribadi. Sahabat ismi bisa memilih buku yang menarik hati, lalu mendengarkannya.
5. Fitur lainnya
Saat mendengarkan buku di Storytel, terdapat berbagai tombol untuk mempermudah penggunaan.
Keren ya Storytel, bisa didengarkan menjelang tidur tanpa khawatir lupa mematikan aplikasi karena sudah ada sleep timernya. Jika suara narator dianggap terlalu lambat, bisa dipercepat juga sesuai selera.
Selain itu adapula fitur memundurkan dan memajukan cerita selama 15 detik. Ada fitur download, save, dan bisa memilih chapter mana terlebih dahulu yang ingin didengarkan. Persis ketika memiliki buku cetak yang bebas dibaca dari bagian mana saja. Tombol kembali ke bagian awal juga tersedia.
Fitur share ke teman dan berikan free trial ke teman atau kenalan juga ada lho. Jadi sahabat ismi bisa merekomendasikan buku tertentu ke mereka. Lengkap, bukan?
Sahabat ismi yang suka buku yuk unduh Aplikasi Storytel untuk iOS atau Aplikasi Storytel untuk Android. Mumpung harga promonya masih Rp 39.000,-
Setelah menyelesaikan novel Selamat Tinggal, saya mau mendengarkan novel Mariposa. Apalagi novel tersebut sudah diadaptasi menjadi film drama komedi romantis yang dapat rating 7.7 dari IMDb. Nilai yang cukup bagus untuk film Indonesia.
Saya juga ingat masih punya buku cetak Hunger Games yang belum selesai dibaca. Daripada mencari novel tersebut di rak buku, mending search saja di aplikasi Storytel. Mau saya dengarkan sebagai pengantar tidur.
Jadi gimana sahabat ismi tertarik untuk melahap buku via juga?

Yang pake storytel reviewnya beneran banyak yang positif ya kak, Memang sangat memudahkan membaca buku tebal dengan nyaman karena cukup didengerkan. Bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja, sungguh parktis sekali
Asiikk, ada aplikasi yg memudahkan kita teteuppp baca buku, sambil nyetriko, cuci piring, masak, dll dst
penting banget nih buat ibu2 jaman now
Bahagia banget dengan kehadiran aplikasi audiobook Storytel di INdonesia.
Ini sudah bulan ke 2 ku langganan lo… Semoga dengan adanya Storytel, minat membaca masyarakat Indonesia semakin meningkat.
Asyik dan seru ya, pakai storial, jadi bisa baca dengan telinga kapan pun dan di mana pun tanpa meninggalkan aktiviitas
Asik banget deh aplikasi storytel audiobook ini karna kita tetep bisa melakoni aktivitas lain sambil dibacain bukunya. Jadi bisa dilakukan dimanapun dan kapanpun lebih praktis deh
Aku suka cerita, makanya suka baca cerpen dan novel. Aku suka baca buku. Storytel ini kayaknya cocok buat media baru mendengarkan buku. Biasanya aku juga suka dengar podcast, biar pas sambil aktivitas sambil dengar.
Keren banget sih serasa di dongengin ya, ada yg bacain, serasa ada yg ngoceh cerita di rumah jadi kerjaan di rumah gak terhambat gara2 baca buku, mantap
Sekarang jadi lebih gampang membaca buku dengan storytel ya.
Penasaran jadi pengen download aplikasinya. Sepertinya gak butuh waktu lama membaca ya.
Aku juga lagi seneng-senengnya mendengarkan buku via storytel praktis gak bikin sakit mata, hehhe…bisa mendengarkan sambil mengerjakan sesuatu
Suenang deh akhirnya ketemu Storytel ini krn audiobook novel dlm Bahasa Indonesia tuh buanyaaaaaak, biasanya aku akses audiobook banyakan masih dlm bahasa Inggris. Seneng dengerinnya, antara kaya dengerin podcast atau radio, nggak bosenin krn terasa didongengin juga. Trs aplikasinya jg ringan gt sukaak
Aq harus infoin ke abangku pecinta baca buku banget dan dirumah hampir 1 kamar buku dia, pgn deh dia tau storytel skg ga perlu buku cetak hanya perlu storytel untuk baca buku jadi ga buat sempit ruangan
ini beneran jadi mudah banget kalau mau menyelesaikan buku tebal tapi ngga ada waktu buat baca. Ini jadi solusi banget karena bisa didengar kapan saja dan dimana saja
Tepat banget kak, kalau ada storytel asik nih
sambil tidur mendengarkan, sambil mengerjakan pekerjaan bisa juga mendengarkan so happy
nggak keberatan buku juga
Aku salut sih sama pencipta storytel ini, kepikiran buat ngeupgrade kegiatan mendengarkan radio. ya kan zaman dulu, dengerin audio gini, di radio kan ya.
Buat aku yg skrg susah waktu buat baa buku, ini tuh kabar gembira banget, bisa dengerin cerita tnpa harus sambil pegang buku, ckup pasang headset ditelinga.
Ya ampun ini seru banget aplikasinya. Aku harus langganan, nih. Aku pernah ikut seminar literasi keuangan, di acara itu kami disarankan untuk nggak hanya berlangganan aplikasi yang sifatnya hiburan, tapi juga yang bisa nambah wawasan atau keahlian, misalnya aplikasi desain gitu. Nah, menurutku Storytel ini juga merupakan investasi untuk nambah wawasan.
Aku udah cobain install stprytell di hp dan suka banget deh, jadi pengalaman baru membaca buku bisa sambil beraktiftas jg
Saya dengerin Mariposa di Storytel
Senang dengar kisah Aca dan Iqbal di sini
Bikin ingat romansa SMA
Baca buku via aplikasi Storytel ini lebih mudah ya kak, soalnya kalo pas lagi malas baca kita bisa cukup dengerin aja, jadi bisa sambil ngerjain aktifitas lainnya
Mantap audiobook satu ini. Jadi ikutan install Storytel. Karena jadi praktis dan mudah, bisa baca buku dimana saja dan kapan saja
Memang storytel ini seru ya, Mbak. Saya sudah mendengarkan hampir 3 buku sejak awal April. Storytel memang bikin produktif ya, karena bisa mengerjakan tugas harian sambil mendengarkan buku.
Saya juga menikmati kisah Sintong di Storytell, Mbak. Seru juga ya, menikmati buku sambil melakukan aktivitas lainnya
Dengan storytell audiobook kebantu banget nih…yg susah cari waktu buat baca. Dengan aplikasi ini..bisa dengar buku dimana aja disetiap kesempatan..aku juga dwnload loh..
Ada fitur timer-nya di Storytel. Kalau kepulesan, bisa mati sendiri jadinya. Berasa didongengin dong.
Ahaha….terutama nyetrika, tuh Mbak. Itu pekerjaan rumah yang paling nyebelin dan makan waktu bagiku. Nggak bisa disambi-sambi. Paling cuma bisa disambi dengerin musik. Setelah kenal Storytel, jadi ada pilihan asik buat didengarkan: buku.
Keren, ya. Sekarang membaca makin mudah. Saat di dalam mobil pun, kita bisa baca tanpa takut pusing lihat huruf. Asal jangan sambil nyetir mungkin, ya 🙂
Saya punya beberapa buku Tere Liye. Beliau salah satu penulis favorit. Belum baca nih bukunya yg berjudul Selamat Tinggal. Masukkan rak dulu deh, saat ini dengar Storytel utk dongengin anak
Asik banget emang kak, saya juga sudah coba ndengerin selamat tinggal karya Tere Liye. Tinggal duduk atau rebahan sambil dengerin. Eeh taunya udah tamat aja satu buku. Nagih bgt sih ndengerin audiobook ini
Aku udah download juga apps ini mbak. Jadi langganan krn ketagihan hehe.
Dengan storytel baca buku jadi bisa didambi dengan melakukan kegiatan lain ya kak. Pas banget kalau ingin baca buku tapi sedanng sibuk
Aplikasi audiobook ini pilihanku juga, kak Dian untuk senantiasa memberikan waktu otakku menangkap demi kalimat di saat waktu sedang gak ingin terpapar gadget. Karena saat layar off pun Storytel terus bisa digunakan.
Juara banget apps audiobook Storytel ini.
Dengerin storytel bisa bareng-bareng sama teman, jadinya makin mengasikkan dengerin cetitanya.
Apalagi kalau yang membawakan ceritanya itu narator kesukaan, wah banget
Samaan kita mbak, waktu kecil langganan Bobo. Bedanya saya belum punya buku sendiri, masih antologi aja.
Btw, Storytel ini asyik ya.. jadi seru aja nikmati buku dengan cara lain.
betul, praktis dan ga ribet pake banget ya dengerin audiobook storytel ini, apalagi bisa didownload dan bisa dengerin kapan pun dan dimanapun nih, walau sinyalnya ngadat-ngadat juga aman
ngga ada masalah sekarang untuk menyelesaikan buku tebal, semuanya bisa efektif dan efisien dengan storytel. Memudahkan banget karena bisa didengar kapan saja dan dimana saja
Storytel ini emang jadi cara asik dalam menikmati buku ya mbak
Banyak buku-buku best seller di sini
Bener banget si mba kutipan dari Ali, aku emang selalu bahagia ketika aku membaca. Aku bersyukur banget si soalnya murah dan mudah jadinya buat aku untuk bahagia hihi. Ternyata ada cara baru dan beda yaaa untuk membaca/melahap buku… Kayanya aku juga bisa bahagia dengan cara baru yang beda ini hihi.
Yeay aku juga pakai Storytel. Alternatif baca buku via audio ya. Bisa jadi teman tidur plus berasa didongengin artes haha
Aku juga dah download plus nyobain storytel sefu sih bisa dengerin buku yang kita mau dimanapun dan kapapun.. super praktisss
Membaca buku sama kayak mendengarkan buku nih di storytel. Bikin nagih. Aku udah berlangganan nih.
beneran jadi bikin menikmati buku lebih praktis ya, dan hemat waktu juga. Bisa kapan aja di mana aja, apalagi setelah jadi ibu tuh ngerasain banget waktu baca buku jadi terbatas huhu
Wah keren banget aplikasinya. Jadi makin betah dong baca bukunya
Gara2 penasaran sama aplikasi storytell stlh baca2 artikel
Auto instal juga beneran dah mbak
Waaaahpenduduk negara Swedia tuh kreatif pisan 😬😬Setelah Spotify, aku Baru tahu Astrid dan storytel sekarang. Makasih info nya yaaa dian
aku jadi banyak tahu judul buku-buku yang terbaru dan menarik untuk dibaca, mudah sekali jadinya hanya di smartphone