Self Laundry, Menjadi Mandiri di Negeri Orang
Ternyata tinggal di Indonesia itu memanjakan kita banget ya. Apa-apa dilayani, semua tinggaal terima beres meskipun kita ngekos. Bila telah terbiasa seperti itu, maka jangan kaget ketika bepergian ke negara lain yang lebih menuntut kemandirian penduduknya. Kalau di Eropa, Australia, Amerika, bekerja part time untuk para mahasiswa itu hal biasa. Tapi coba tengok mahasiswa di Indonesia? Jarang sekali yang menyambi bekerja. Mungkin karena uang saku dari orangtua lebih dari cukup. Atau karena malas, mau fokus belajar. Sebenarnya semua sah-sah saja sih. Lalu apa hubungannya dengan kemandirian?
Tulisan ini bukan bercerita tentang bekerja part time sembari kuliah, tetapi saya ingin berbagi kisah tentang self service di Malaysia. Istilahnya “melayani diri sendiri” lah. Misalnya, ketika memesan makanan, ya ambil sendiri nasi dan lauknya, mirip di beberapa warteg gitu. Nah, contoh yang sedikit berbeda adalah laundry. Di Indonesia, laundry artinya, kita menyerahkan baju ke jasa pencucian, baju kotor diambil kembali dalam keadaan bersih dan biasanya sudah disetrika, sedangkan di beberapa negara lain, termasuk Malaysia, laundry berarti membawa sendiri pakaian kita, untuk dicucikan oleh mesin. Dengan kata lain, self laundry!
Kayak gimana sih self laundry itu?
Saya akan memberikan gambarannya.
Jadi kita akan berhadapan dengan 2 mesin, yang pertama mesin cuci (washer), yang kedua mesin pengering (dyrer).

Seperti yang tertulis di gambar, ada beberapa tahapan untuk menjalankan self laundry.
1.Masukkan pakaian anda dan tutup pintu mesin
Sama kayak menggunakan mesin cuci biasa, kita memasukkan baju, celana, dll yang akan dicuci. Jangan lupa dicek adakah benda logam/benda tajam seperti peniti, koin dan sebagainya yang bisa nyangkut di mesin.
2. Masukkan koin 50 sen sebanyak 8 kali (sebenarnya 9x karena harga total sekali cuci adalah 4,5RM), lalu pilih cold button dan tekan.
Di tempat ini minimal laundry dihitung sebanyak 10 kg/mesin, sehingga lansung dihargai 4,5RM (1RM=3400-3500 rupiah) sekitar 20.000 rupiah kalau dikurs kan (lumayan mahal ya, meski katanya nggak boleh ngitung jadi rupiah kalau tinggal di negeri orang, hehe)
3.Masukkan deterjen, pelembut, pemutih, dan sebagainya

Kita bisa membawa deterjen sendiri atau beli juga ditempat tersebut. Belinya pun self service, dengan menggunakan mesin yang tinggal memasukkan koin 50 sen an, lalu pilih barang (deterjen atau pelembut atau pemutih), kemudian barang akan keluar dari mesin. Uhuy, praktis ya.
4. Tekan tombol start
Ini artinya, mesin akan segera mencuci
5. Setelah 3 detik, mesin akan mulai mencuci
Yeay, dimulailah pencucian pakaian kita. Tinggal ditunggu deh. Kemarin untuk mencuci membutuhkan waktu sekitar 60 menit. Kamu bisa menunggu di tempat laundry (tersedia meja dan kursi di sana) atau kembali ke kamar, dan turun lagi ketika mesin sudah selesai mencuci). Saya memilih ke kamar karena Sara sedang tidur dan khawatir dia akan bangun mencari ASI.
Ketika kembali, benarlah pakaian sudah bersih dan wangi, alhamdulillah.
Saatnya mengeringkan dengan mesin berikutnya.
Langkah-langkahnya sebagai berikut :

1.Masukkan pakaian ke mesin dryer
Sama seperti langkah mencuci, kita pindahkan pakaian bersih yang masih basah ke mesin pengering
2. Masukkan 8 koin 50 sen (sebenarnya 9 koin karena harga mengeringkan 10 kg pakaian 4,5RM)
Oh ya, jangan sampai salah memasukkan ke tempat koin mesin pencuci ya. Karena tempat koinnya bersebelahan, jadi kita harus jeli. Untuk total sekali cuci 10 kg=4,5 RMx2=9RM, hampir 35.000 rupiah.
3. Pilih kekuatan pengeringan
Ada pilihan no heat, warm, medium dan hot. Kemarin saya memilih medium, dan ternyata setelah selesai, pakaian kering dalam keadaan panas seperti habis disetrika, hehe.ย Mungkin lain kali bisa pilih warm.
4. Tekan tombol start
Yeay, mesin akan mulai mengeringkan baju kita. Untuk tahapan ini membutuhkan sekitar 40 menit. Baiklah, bisa ditinggal tidur dulu=)
Zzzzz…
40 menit kemudian=)
Yeay, alhamdulillah pakaian sudah kering, maklumlah, di hostel kami tak ada tempat menjemur, jadi memang mengandalkan dryer. So far menurut saya, kelebihan dari self laundry adalah kecepatannya, sehari saja selesai (ya iyalah kan kayak nyuci sendiri), sementara kalau laundry di Indonesia, normalnya 2-3 hari baru bisa diambil (ya iyalah kan pakai disetrika). Kelebihan self laundry lainnya, kita bisa nyuci kapan saja, buka 24 jam bo. Jadi kalau baru sempat malam ya bisa saja, atau subuh mungkin.
Ternyata self laundry melatih kemandirian saya di negeri orang. Saya sih termasuk terbiasa menggunakan mesin cuci sendiri, tapi buat mahasiswa- mahasiswa cowok Indonesia, tentunya jadi lebih lihai mencuci dibanding menyerahkan begitu saja ke laundry terima beres. Kalau menurut teman-teman gimana?
Perlukah ada self laundry di Indonesia?=)

Buka usaha kayak gitu laku gak di Indo? secara org Indo lebih suka taruh ambil bayar, ahaha
Haha..Nah itulah,efeknya begitu di negeri orang jadi berasa kurang mandiri karena terbiasa dilayani
Aku lebih setuju dengan self laundry di Malaysia ini. Kalau di Indonesia bajunya dicampur bersama orang lain. Kadang pulangnya lebih kecil dari saat datang. Yang bertukar hanya baunya lebih harum sedikit tapi menyakitkan mata saat dipandang. Aku pelanggan pertama jika ada safe laundry di dekat tempat tinggal ๐
Iy benar,enaknya adalah baju sendiri masuk 1 mesin cuci. Dterjen juga bebas pakai apa. Hihi, ayo buat di Indonesia=)
murah di laundryan di kampungku, 35 ribu/ 10 km sudah terima bersih dan rapi tersektrika, hehe
bagaimana ngga bikin saya malas
Haha..iy nyetrikanya masih harus sendiri kalau yg ini. Atau langsung dilipat juga sudah rapi sih=)
Kalau di Indo, takutnya banyak yang ngakalin gimana bisa cuci gratis mak, hehehehehe.
Cara cuci gratisnya gmn Mba? Kan harus masukin koin alias uang receh
Done reading, Mba. Mahal juga ya bayar nyuci bajunya, hehe. Makasih Mba udah berbagi ๐
Iya lumayan, soalnya harus per 10 kg
Kalau aku jujur nggak minat Mbak, lha wong tujuanku ke laundry untuk meringankan pekerjaan nyuci dan setrika. Kalau aku tetep yang melakukan semua, ya mending di rumah aja ada mesin cuci he3
Haha, mau ga mau krn ga ada mesin cuci di asrama mahasiswa Mas. Mungkin listrik juga jatuhnya lebih mahal=D
Perlu kayaknya ya mesin2 otomatis kayak gitu di Indonesia. Biar lebih mandiri, efektif, dan efisien.
Yup, terutama yang banyak anak kos/pendatang ya yang ga sempat nyuci sendiri
Jadi inget film mister Bean saat nyuci di laundry gitu, itu perlu disetrika lagi nggak Mak Dian biar Alus?
Wah, sama Mbak Prima.
Aku juga inget mesin laundry koin yang di Mr. Bean.
Trus denger2 di Indo juga udah ada, di beberapa apartemen di Jakarta.
Anaknya temen nyokap ada yg buka usaha laundry koin ini, modalnya 300 jutaan *waduh
Kalau pakai dryer medium udah panas kayak habis disetrika, jadi beberapa temen tinggal dilipat sambil ditekan2 saja udah halus dan rapi
Wah, kalo dihitung mending punya mesin cuci sendiri ya, lha sama2 ngerjain sendiri..misal nih harga mesin cuci 3 jt..ini sekali laundry 35 rb..kalo sebulan 8 kali nyuci (seminggu 2x nyuci), setahun jadi :
35x8x12 = 3.360.000
Bayar laundry setahun udah dapet mesin cuci yang bisa dipake selamanya.. ๐
*itungan ala Ibu RT*
Hihi,emak2 berhitung. Inikan ala2 mahasiswa atau orang yang belum berkeluarga gitu. Kalau saya musti masukin ke mesin cuci memang mending beli mesin sendiri. Eh tapi dryernya agak beda sama mesin cuci biasa nih, udah alus
teringat mr bean banget yang seperti ini…
cuma buat yang ada waktu lowong bisa pakai fasilitas ini.. tpi klo yang ga sempat nungguin yaah.. masih oke laundry seperti biasa..
antar tinggal jemput klo selesai…
Ini 24 jam Mbak. Kalau luangnya malam ya nyuci malam, kayak saya jam11 baru nyuci, terus balik kamar pe ketiduran,hehe,untung ga ilang baju di mesin cuci yang sudah terbuka
halo bunda najla, lama ga blog walking nih..
ciiieee yang habis liburan di Malaysia,,
itu dryernya 35000 rupiah mahal ya, di Jepang 10.000 rupiah 15 kg, 8 menit. yang 9 kg 10 menit juga sama harganya, tinggal mau yang berapa menit hehee…
aku salah satu pengguna machine laudry buk, apalagi pas winter, baju susah keringnya..
menurutku, di Indonesia kayaknya jadi mahal di biaya operasionalnya.. kalo di Jepang mahal bayar jasa orangnya, jadi machine laundry laku banget.
Huaa ora liburan Nis,belajar ini mah=D
Iya, ini dryer 40menit Nis,langsung halus mungkin ya bedanya. Itungannya per 40menit kena 17ribuan. 35 rb sama mesin pencucinya. Di sini ngisi pom bensin aja self service, mana ada dilayani. Jepang jg sama ya?
iya e disini ngisi bensin aja self service., rodo nggumun juga kok iso yo ngga ada yang jaga, semua dikerjain sama mesin.. memang ya, negara maju, biaya bayar orang lebih mahal dari pada operasional mesin hmmm….
Bener Nis. Ih aku kangen tulisanmu Nis
Klo di negara2 maju udh lazim ya laundry mandiri gini. Cocok bgt utk.mereka yg tinggal di apartemen dan ga ada lahan utk jemur2 ๐ Keluar dr mesin cuci tinggal lipet udh rapi.
Benar,tapi memang syaratnya ya harus meluangkan waktu buat lipat2&nunggu cuciannya selsai Mbak.meskipun kayak saya,pakai ketiduran dulu.hehe
kalau di drama2, berawal kenalan di self laundry kemudian terjadi hubungan, ini cuma ada di luar negeri ya mbak
Haha..bisa jadi.ketemu dari tempat laundry ya Mbak=)