Sebesar Apa Semangat Orang Muda dalam Menjaga Bumi?

Facebooktwitterredditmail

Selamat sore sahabat ismi, aku lama enggak nulis karena memang belum sempat. Karena Jumat tanggal 20 Oktober 2023 kemarin aku ikutan gathering online bersama eco blogger squad, aku mau berbagi apa saja yang disampaikan oleh tiga orang narasumber yang luar biasa. Yuk, lanjut baca. 

Menjaga bumi

Mengenal Ketahanan Pangan Melalui Eathink

Narasumber pertama ada Kak Jacklin dari eathink. Pada tahun 2018, terbentuk sebuah komunitas bernama food sustainasia. Kemudian, komunitas ini menjadi eathink yang merupakan social bussiness. Semangat eathink adalah mengedukasi isu-isu pangan berkelanjutan, dan meningkatkan awarness ke konsumen. 

Eathink membuat kelas pembelajaran, workshop, learning program, community support, dll. Selain itu ada eathink market yang mem- provide UMKM lokal untuk dikurasi produk-produknya, lalu dijual ke konsumen.

Yang dimaksud sistem pangan yang berkelanjutan adalah pangan aman tersedia untuk masa depan. Sedangkan yang dimaksud dengan food security adalah ketersediaan, akses scara fisik dan ekonomi, menggunakan makanan apakah memenuhi nutrisi atau tidak, dan stabilitas pangan. Dimana dalam sistemnya melibatkan banyak pihak. Keseimbangan sosial dan natural.

Tiga isu ketersediaan pangan

Terdapat tiga isu terkait pangan yang diangkat oleh eathink yaitu:

Food sustainability

  1. Sustainable agriculture

Isu emisi produksi pangan, dan isu pembukaan lahan serta deforestasi.

2. Nutritional challenge

Bukan hanya isu malnutrisi (stunting, dll), tapi juga tentang affordability diet yang sehat dan berkelanjutan. Terjangkau atau tidak.

3. Food loss and food waste

Jejak karbon cukup tinggi. Emisi dari produksi makanan (terutama live stock). Termasuk ketahanan makanan yang berbasis hewani (sapi, kambing, dan turunannya) dari sisi farming, makanan hewannya. Dibanding berbasis nabati. Makanya banyak gerakan vegan. 

Ada pula isu penggunaan lahan yaitu 22% dari makanan. Pembukaan lahan ilegal dengan pembakaran lahan sehingga menghasilkan polusi dan emisi rumah kaca. Misal sawit.

Lalu apa yang bisa sahabat ismi lakukan? Konsumen punya power karena merupakan orang yang create demand. Sahabat ismi bisa memilih produk yang mau dikonsumsi. Sehingga memengaruhi kebijakan/ policy. The power of people itu nyata, termasuk power of social media.

Selain itu, terdapat isu air untuk industri dan pertanian/perkebunan dimana 70% fresh water digunakan untuk agriculture. Kadang rebutan dengan penduduk dan pariwisata. Sehingga penting untuk dievaluasi lagi penggunaan dan ketersediaannya. 

Dari sisi nutrisi, penting bagi konsumen untuk memahami. Ada isu double burden nutrition (kekurangan nutrisi dan ada juga yang over nutrisi), dan hal ini terjadi di satu area yang sama (level rumah tangga, provinsi, sampai negara). 

Food waste paling tinggi di dunia adalah di Saudi Arabia. Indonesia menempati urutan ke-8 dunia. Di Indonesia, data menunjukkan bahwa food waste paling tinggi di level rumah tangga dibandingkan dengan pelayanan atau toko makanan. Sampah organik akan menumpuk dan menghasilkan gas metana. Bisa mengakibatkan kebakaran di TPA. Enggak hanya berbahaya untuk orang-orang di sekitar TPA, tapi juga lingkungan karena bisa menjadi penyebab global warming.

Apa yang Bisa Sahabat ismi Lakukan untuk Mengonsumsi Pangan yang Berkelanjutan?

Faktor pemilihan makanan tiap individu berbeda-beda. Dipengaruhi oleh selera, pengalaman masa kecil, budaya, religi, sumber pangan, dan lain-lain. Berikut ini adalah hal-hal yang perlu sahabat ismi ketahui sebelum memilih makanan.

Apa yang perlu diketahui konsumen agar bisa memilih pangan yang lebih berkelanjutan?

Ketahanan pangan

1. Kalau mau makan sehat harus mulai darimana?

Sudah ada guideline makanan sehat tergantung dari daerahnya masing-masing. Sahabat ismi di Indonesia pakai dari Kemenkes dimana ada makanan pokok, sayuran lokal, lauk pauk dan buah lokal. Perbanyak keanekaragaman baik dari karbo maupun proteinnya. memilih makanan yang lebih sehat mengurangi emisi gas rumah kaca.

Makanan sehat itu enggak harus mahal. Cek lokal taste, dan jenis makanan sesuai daerahnya. Mengubah stigma bahwa makanan sehat itu enggak harus mahal, tapi tetap bergizi. 

Nggak harus mengubah semua makanan jadi sehat, tapi perlahan dan bertahap. Enggak harus semua makanan jadi vegan atau plant based. Diet dengan bahan lokal dan sesuai musim. Fungsinya untuk diversity dan tidak oversupply. Jadi kalau lagi musim mangga, ya makan buah mangga aja, jangan buah lain.

2. Pay attention terhadap food label

Kalau mau tahu smua isu tadi, makanan yang mana yang berkelanjutan mana yang enggak? Dari label terutama eco label. Filter makanan dari labelnya. Apakah ada label gluten free? Organik? Atau label lain. Semua label bisa membantu sahabat ismi dalam memilih makanan.

Food label

Terutama pada makanan kemasan/ cepat saji. Benar-benar diperhatikan dari sisi komposisi dan nutrisinya. Untuk makanan gluten free ditujukan bagi orang-orang berkebutuhan khusus seperti dengan autoimun, alergi, atau autis. 

Ada logo lebih sehat juga dari BPOM yaitu produk dengan garam, gula dan lemak yang lebih rendah. Bila ada kata organik, perlu dicek lebih lanjut benar-benar organik atau tidak.

3. Bagaimana mencegah food waste? Jangan sampai makanan tersebut masuk ke TPA

Kurangi surplus makanan agar enggak sampai menjadi limbah. Pertama adalah kurangi sumbernya dulu, bikin meal planning (porsi dalam seminggu atau sebulan). Bukan sekedar tahu porsi sahabat ismi atau menghabiskan makanan. Tapi harus tahu apa yang sahabat ismi beli sehingga bisa memanage penyimpanan makanan. Yang kedaluwarsanya cepat ditaruh di depan sehingga dipakai duluan. Dengan kata lain, peran sahabat ismi di dapur sangat penting. 

4. Bagaimana mengubah narasi tentang makanan. Bukan telat karena sudah terjadi climate change tapi lebih ke masih bisa diusahakan oleh konsumen agar berimpact ke bumi.

Cara mencegah food waste

Pakai kata-kata yang positif sebagai agen of think. Misal lebih ke benefit (misal compare ikan lele dengan salmon), aksi apa yang bisa sahabat ismi lakukan seperti cara menyimpan makanan agar lebih awet, possibility termasuk cara mendukung pertanian lokal atau usaha lokal, dll. 

Skelas Siak, Komunitas Orang Muda Dukung Bisnis Ecofriendly di Siak

Kak Cherly mewakili sentra kreatif lestari (skelas.siak). Skelas merupakan komunitas/gerakan orang muda yang mengembangkan inovasi produk lokal untuk melestarikan alam, pengembangan budaya dan peningkatan ekonomi. 

Skelas Siak

Sekelas punya 3 fungsi yaitu:

  1. Promosi dan komunikasi membangun narasi pustaka lestari
  2. Inkubasi, akselerasi dan agregator
  3. Pusat data dan informasi

Skelas bekerja sama dengan pemerintah dengan mendukung visi Siak hijau sesuai perda Siak untuk menjaga lingkungan. Tahun 2012, Menteri KLHK mendeklarasikan Siak sebagai kabupaten hijau.

Gommunity (Goverment Coommunity) karena Skelas tidak bisa bekerja sendiri sehingga perlu kolaborasi dengan pemerintah, swasta dan komunitas. Kolaborasi ini dalam bentuk program inkubasi yang dijalankan sekelas, misal bekerja sama dengan dinas pariwisata yang ingin UMKM kreatifnya dilatih. Pendanaan dari dinas, program inkubasinya dari Skelas.

Tujuan Skelas adalah memberikan ruang bagi orang muda untuk mengembangkan dan memanfaatkan potensinya secara kreatif. Dulu berdiri ada festival kabupaten lestari tahun 2017, sehingga terciptalah Skelas.

Pada Tahun 1997, di Siak sudah ada kebakaran lahan gambut. Oleh karena itu, Skelas mengambil peran bagaimana caranya agar lahan gambut bisa terjaga, dan tetap basah. Salah satu caranya campaign dengan membuat produk yang ramah gambut. Beberapa contoh produk yang dikembangkan oleh @skelas.siak adalah ikan gabus yang berkembang biang di lahan gambut.

Akhirnya menjadi sentra inkubasi dan kerja sama dengan lab lokal juga. Selain itu Skelas juga mendorong ekonomi kreatif lestari di kabupaten Siak. Salah satu contohnya program desain produk yang ramah lingkungan.

Di kabupaten sebenarnya cukup sulit untuk edukasi pelaku usaha dalam hal keramahan lingkungan baik dari produknya, kemasannya, maupun dari hal lainnya. Tapi kalau enggak dimulai dari sekarang, ya kapan lagi. 

Inkubasi bisnis Lestari (Kubisa) yaitu pendampingan untuk pelaku usaha agar produk makin bagus, marketing meluas, inovatif dengan memberi dampak sosial dan lingkungan.

Produk ramah lingkungan

Salah satu contohnya adalah sirup nanas yang berbeda dibanding sirup nanas biasanya, yaitu dengan cara dikemas dalam bentuk kaleng. Enggak hanya jadi minuman kaleng tapi juga ada narasinya, yaitu nanas cocok ditanam di lahan gambut, bisa mencegah kebakaran hutan. Puan Pina juga dibuat oleh wanita tani, dimana suami bekerja sebagai petani nanas, dan istrinya membuat Puan Pina.

Produk lainnya adalah bolu kemojo (hanya bisa bertahan 3 hari saja), akhirnya ikut inkubasi lalu membuat tepung premix dengan bahan dari bolu kemojo. Yang awalnya rasa original pandan, lalu memanfaatkan kulit ari padi (bekatul) dicampur mocaf sehingga gluten free dan rendah gula. Dengan kata lain menambah nilai ekonomi bekatul, juga bisa menciptakan produk gluten free. 

Promosi produk juga disediakan oleh Skelas bernama Kantin Skelas. Hasil inkubasi dan semua produk baik di Siak maupun diluar Siak boleh menjual produknya di Tangsi Belanda. 

Ada platform Kawan Skelas juga sebagai pusat data para pelaku ekonomi kreatif di Siak. Jadi ketika ada wisatawan yang datang ke Siak, mencari fotografer, ingin belajar tarian khas Melayu Siak, bisa mencari di Kawan Sekelas. 

Trend Asia, Fokus pada Transisi Energi yang Benar-benar Ramah Lingkungan

Narasumber ketiga ada Kak Amel dari Trend Asia. Trend asia sebuah singkatan dari Transformasi Energy and Sustainable Development in Asia. Trend Asia baru berdiri selama 4 tahun, dan fokus ketiga isu yaitu tentang energi, urban, dan solusinya. Terutama terkait urban dan permasalahan energi agar transisi dari energi kotor (fosil) ke energi terbarukan. 

Energi terbarukan

Bagaimana kehidupan di urban mengonsumsi banyak energi sehingga ada kebutuhan untuk membangun pembangkit listrik untuk memenuhi kehidupan kaum urban. Solusi tidak hanya fokus mendorong energi terbarukan tapi juga komunitas masyarakat bisa membangun ekonomi yang berbasis sosial (eko-sosionomic). 

Program terkait energi ramah lingkungan

Empat program di atas bertujuan agar Indonesia bisa keluar dari ketergantungan energi fosil, bioenergi, energi terbarukan dan critical minerals (misal ekosistem nikel di Indonesia Timur terkait mobil listrik). 

Apakah bioenergi merupakan sumber energi yang bersih? 

Bioenergi bentuk energinya bisa berupa listrik, penghangat, transportasi yang sumber energinya dari material organik yang bisa terurai di alam (tumbuhan, hewan, kayu, sisa makanan atau limbah pertanian, limbah peternakan, dll). Yang membedakan bioenergi dari energi lain adalah sumber energinya. 

Co pairing energi

Sebenarnya bagus, tapi sayang penerapan bioenergi di Indonesia agak berbeda. Dimana pemerintah justru mengoplos batubara dengan biomassa (co-pairing). Pada prosesnya, kayu yang digunakan untuk co-pairing merupakan hasil dari deforestasi, penebangan hutan, perampasan lahan, dan emisi PLTU co-pairing yang semakin besar. 

Kalau dihitung-hitung emisi seolah-olah diserap oleh hutan tanaman energi yang ditanam oleh pemerintah. Padahal sebaliknya. Dampaknya, masyarakat di Mentawai yang tadinya enggak perlu beli air untuk minum, enggak perlu beli beras karena ada sagu, berburu hewan buruan, dll. Tapi sekarang hal tadi enggak bisa dilakukan lagi ketika hutannya hilang.

Apakah masih bisa dibilang berkelanjutan? Kalau ekstraksinya lebih cepat dari regenerasinya, maka bisa dibilang tidak sustain. Pada kenyataannya, hutan dibabat dan dijadikan monokultur (seperti kebun). Lalu setelah 5 tahun kayunya ditebang dan dibakar di PLTU. Belum sempat menyerap emisi eh keburu dibakar.

Dengan kata lain, bioenergi di Indonesia hanya solusi palsu. Padahal bisa jadi energi bersih dan terbarukan asal berbasis komunitas. Contoh ada biogas dari peternakan babi yang memang ada di masyarakat. Dengan kata lain, bioenergi tidak harus sentralisasi dari pemerintah.

Sudah saatnya masyarakat punya inisiatif dan diakomodir. Memang skalanya kecil tapi kalau cukup untuk masyarakat kenapa tidak didorong. Sisi positifnya sahabat ismi masih bisa berperan, karena masih ada 97 hektar hutan di Indonesia. 

Komunitas masyarakat sebagai forest warrior yang bisa mengelola hutan dengan baik. Contohnya masyarakat adat. Sahabat ismi perlu tahu bahwa kebudayaan dan kehidupan masyarakat lokal dan adat di sesahabat ismir hutan perlu dijaga.

Adapula pembangkit listrik tenaga bayu yang ada di Jeneponto merupakan progam pemerintah yang selaras dengan alam. Adapula PLTMH di Kulon Progo atas inisiatif masyarakat yang butuh listrik. 

Dari ketiga narasumber di atas, aku menyimpulkan bahwa menjaga bumi perlu dari semua sisi. Mulai dari memilih pangan yang berkelanjutan, mengurangi limbah pangan, membuat produk yang ramah gambut dan lingkungan, hingga mendorong energi yang ramah lingkungan berbasis lingkungan. 

Sekarang saatnya sahabat ismi juga berperan. Pilih aksi mana yang paling memungkinkan. Mulai dari diri sendiri, lalu ajak keluarga dan orang sekitar. Dengan begitu, gerakan satu orang akan menjadi diikuti oleh lebih banyak orang sehingga memberi dampak besar bagi bumi.

(Visited 187 times, 1 visits today)
Facebooktwitterredditmail Nih buat jajan

32 thoughts on “Sebesar Apa Semangat Orang Muda dalam Menjaga Bumi?

  1. Elya Reply

    Pastinya sangat besar, karena dampaknya juga bukan untuk perseorangan tapi menyeluruh. Jika kita merawat bumi dengan baik insya Allah kita mendapat yang baik juga

  2. Rahmah Reply

    Anak muda justru banyak yang bisa dilakukan
    Apalagi kalau lingkungan sekarang memang care dengan tata cara menjaga lingkungan
    Anak saya pun sudah mulai ikut membuat kompos

  3. Helena Reply

    Food waste pertama di Saudi Arabia, ini apa ada hubungannya dengan ibadah umroh-haji yah?
    eh tapi kejauhan mikirnya, bisa mulai dengan less waste dari mengontrol sampah rumah tangga. Aku masih PR di sini. Belum membuat kompos dari tumpukan sampah organik karena keterbatasan lahan dan pada geli dengan maggot.

  4. Nurul Sufitri Reply

    Muda-mudi zaman sekarang atau lebih akrab disebut Gen Z wajib tahu dan harus merealisasikan semangat menjaga bumi seoptimal mungkin. Salut buat mereka yang sudah memulainya sampai sekarang dengan konsisten. Apalagi kini sedang digaungkan energi baru dan terbarukan yang memang gencar dilakukan.Semoga transisi energi kini dapat turut memelihara harta yang tersisa di bumi untuk kehidupan manusia yang lebih baik lagi aamiin.

  5. Rosa Reply

    Kesadaran menjaga bumi ini gak bisa muncul dengan instan ya, harus ditanamkan sejak anak-anak. Kadang malu sih, aku sendiri juga kadang kesadarannya menjaga bumi masih rendah.

  6. Dwi sumartini Reply

    Pengetahuan tentang perlunya menjaga hutan memang sudah diajarkan di sekolah sejak dini, namun mungkin perlu ditingkatkan intentistasnya, agar anak anak lebih paham akan pentingnya keberlangsungannya untuk generasi yang akan datang.

  7. Ovi Reply

    Keren banget nih aksi kedu pihak ini yaaa.
    Btw… gimana caranya kak biar bisa gabung dg ecosquard? Biar pengetahuan ttg lingkungan bertambah hehe

  8. andiyani achmad Reply

    banyak hal ya yang bisa dilalukan oleh para pemuda di bumi ini dalam menjaga bumi, bahkan dari hal sederhana seperti mengurangi penggunaan plastik

  9. Myra (Keke Naima) Reply

    Masih banyak yang menyepelekan food waste. Bodo amat kalau gak habisin makanan. Padahal ini bisa jadi masalah besar bagi bumi. Akhirnya kita juga yang merasakan dampaknya. semoga aja bisa lebih bijak dalam mengambil porsi makanan

  10. Suciarti Wahyuningtyas Reply

    Keren-keren banget ya semangat mereka, apalagi melihat program-program unggulan yang dimiliki. Semoga semangatnya bisa menularkan banyak anak-anak muda untuk memberikan perubahan yang baik.

  11. Ucig Reply

    Anak aku pas lg nggak musim mangga, pengin mangaa ajaa. Kayaknya aku harus kasih tau ini, masalah makan buah saat musimnya. Nyari jeruk baby jg kan itu musiman jg ya. Maem sehat padahal nggak mahal ya. Kecuali mau makan goreng2an ya mbaa…hehe itu akuu. Makasih infonya mba

  12. Jiah Al Jafara Reply

    Bioenergi itu bagus, tapi karena masih dioplos, jadinya gak oke. Masih PR banget sih ini. Semoga bersama, kita bisa menjaga bumi ya. Mulai dari hal sederhana dulu juga ga masalah. Yang penting bergerak

  13. April Hamsa Reply

    Ngobrolin tentang energi terbarukan, pas banget dengan suasana saat ini kekeringan yang mencekam, di satu sisi ada daerah yang kelaparan ya mbak.
    Memang perlu dipikirkan nih energi terbarukan agar alam gak makin rusak.
    Salah satu langkah nyata yang bisa dilakukan tiap rumah tangga adalah jangan sampai food waste, maka kudu bijak nih belanja, masak, makannya biar gk nambah2 sampah.

  14. nurul rahma Reply

    orang muda harus semangaattt menjaga bumi🙏🍜
    demi kelestarian planet yg kita cintai ini yah
    trima kasih banyaakkk utk insight nya yg menariikk ini

  15. Lintang Reply

    Isu double burden nutrition emang masih jadi isu yang harus diperhatikan pemerintah yaa. Belum lagi food waste kita masih tinggi banget dengan sektor rumah tangga penyumbang terbesarnya. Bener banget kita bisa mengambil Langkah agar food waste ga sampe TPA. Minimal menghabiskan makanan dalam piring masing2 atau mengolah sampah sendiri.

  16. Rani R Tyas Reply

    Sebagai ibu pun bisa lho mulai mengajarkan pada anak-anaka tentang bahayanya sampah organik jika dicampur dengan sampah anorganik. Aku baru menerapkan itu sih, hehe

  17. FIRSTY UKHTI MOLYNDI Reply

    Molly baru tahu ada food label untuk makanan2 tertentu yg bikin alergi. Jelasin dong mbak maksud gambarnya satu-satu.

  18. Dawiah Reply

    Wah, bioenergi di Indonesia hanya solusi palsu?
    Merinding bacanya, jadi semacam mengatasi masalah dengan masalah baru atau bahkan tidak mengatasi masalah sama sekali.

    Semoga masyarakat Indonesia semakin menyadari hal itu dan mulai pelihara bumi dari diri sendiri.

  19. Lia Yuliani Reply

    Menjaga keseimbangan lingkungan adalah tugas kita bersama, termasuk generasi muda. Cuaca belakangan ini makin ekstrem, terasa banget makin panas. Memang benar sih, masih jadi PR pengelolaan sampah atau waste rumah tangga, perlu banget sosialisasi ke masyarakat biar lebih aware terhadap lingkungan

  20. Okti Li Reply

    Mendukung sekali untuk tidak menghamburkan makanan, dan mendukung dengan pemilihan energi terbarukan
    Anak muda sebagai generasi penentu bangsa sudah seharusnya ngambil alih hal penting seperti gerakan untuk melindungi bumi dan lingkungan ini ya

  21. Eri Udiyawati Reply

    Banyak PR ya yang perlu kita lakukan demi menjaga bumi. Apalagi masalah transisi energi yang kudu diperhatikan dan pertimbangkan baik-baik. Jangan menyelesaikan 1 masalah, malah bisa menimbulkan baru yang lebih kompleks.

  22. lendyagassi Reply

    Salut banget sama ketiga pembicara yang mewakili anak muda untuk berubah.
    Karena sejatinya, berubah itu tidak mudah. Pastinya butuh kebiasaan dan proses yang pajang. Belum lagi pengaruh dari lingkungan yang memungkinkan untuk kembali ke kabiasaan lama.
    Paling ngena banget pas Eat Think sih yaa..

    • Witri Reply

      Sampah makanan itu enggak boleh disepelekan ya Mak, ngaruh juga ke kondisi sekarang. Aku kalau masak, sebisa mungkin enggak menyisakan makanan, kalau jajan dan sisa ya aku bungkus.

  23. Dian Reply

    Senang sekali kalau banyak muda mudi yang sayang bumi seperti ini
    Masa depan bumi pasti lestari, klo semua muda mudi mau cintai bumi

  24. Istiana Sutanti Reply

    Aku cuma berharap, edukasi kayak gini juga sampai ke anak-anak kita mbak. Soalnya nanti mereka pun akan menghadapi permasalahan yang sama, dan kalau mereka sudah teredukasi, mereka bisa lebih baik dalam menjaga lingkungan.

  25. Utie adnu Reply

    Menjaga bumi mennjadi kewajiban bersama dan perlu dilakukan semua pihak.. ada hal2 kecil juga yg bsia kita lakukan dari rumah dan tentunya harus konsisten jadi kunci

  26. Dedew Reply

    Keren banget ya komunitas anak muda yang peduli lingkungan seperti ini, mereka peduli tentang food waste dan perilaku kita terhadap makanan yang boros dan suka buang makanan dukung banget deh

  27. Maria Tanjung Reply

    Sebisa mungkin kita jangan cuek terhadap kondisi bumi ya mbak. Bagaimana bumi akan terjaga jika dari dalam diri kita belum melakukan dan memberi teladan pada orang lain. Apalagi sekarang cuaca ekstrim banget

  28. Adriana Dian Reply

    Udah mulai banyak juga pengusaha yang sadar akan lingkungan dan menciptakan bisnis ramah lingkungan ya maaaaak.. saatnya orang orang muda buat dukung gerakan iniiii

Leave a Reply

Your email address will not be published.