Penulis : Grace Melia
Editor: Triani Retno A.
Proof reader:Herlina P. Dewi
Penerbit: Stiletto Book
260 halaman
Back cover Letters to Aubrey
Congenital Rubella Syndrom merupakan kumpulan kelainan bawaan akibat virus rubella yang menginfeksi kehamilan seorang perempuan.
Melalui buku Letters to Aubrey , penulis mengajak kita masuk dalam perjalanan yang penuh warna ketika membesarkan putrinya yang berkebutuhan khusus akibat terinfeksi virus rubella. Ada penolakan, kecewa, dan juga letih yang lambat laun menjadi rasa ikhlas dan optimis. Sebagai ketua komunitas Rumah Ramah Rubella, penulis juga membuka wawasan kita tentang TORCH pada umumnya dan Rubella pada khususnya. Dia pun menyerukan pesan kepada orangtua yang memiliki anak berkebutuhan khusus untuk terus optimis karena mereka tidak berjuang sendirian.
Semua informasi, pesan, serta rasa cintanya pada sang anak dituangkan dalam bentuk kumpulan surat dengan kata-kata yang ringan dan penuh makna. Buku ini sarat akan cinta seorang ibu pada anaknya. Lewat kumpulan surat dalam Letters to Aubrey , penulis ingin putrinya mengerti bahwa ia dicintai dan dibanggakan sebagaimana adanya.
Review Letters to Aubrey
Mami Ubii berhasil membuat saya menangis bahkan sejak halaman-halaman pertama buku Letters to Aubrey. Buku nonfiksi yang pengemasannya seperti cerita fiksi ini merupakan curahan hati langsung Grace Melia sebagai seorang ibu yang membesarkan buah hatinya Aubrey Naiya Kayacinta. Dari daftar isinya saja kita sudah dibuat deg-degan dengan membaca judulnya. Sebut saja judul “Ubi Nggak Bereaksi terhadap Suara”, “USG Otak!”, “Drama Saat Minum Obat”, “Stop Staring at Us!”. Judul- judul tersebut membuatsaya menahan napas sambil membayangkan bila ada diposisi mami Gees.
Cerita di buku Letters to Aubrey begitu runtut, menggunakan bahasa yang mudah dimengerti walaupun ada istilah- istilah medis, tetapi penulis menjelaskannya dengan bahasa yang ringan dan apik. Saya sebagai pembaca dibawa menyusuri rangkaian peristiwa sejak ubi di dalam kandungan hingga ulang tahunnya yang kedua.
Buku ini sangat recomended untuk para ibu yang dianugerahi “kejutan” serupa, sehingga mempunyai gambaran apa saja yang harus dilakukan, yang dapat dilakukan untuk mensuport tumbuh kembang anak yang special tersebut. Para tenaga medis, calon ibu, calon ayah maupun para orangtua yang menunggu kelahiran / mempunyai buah hati juga sangat tercerahkan dengan adanya detail mengenai TORCH di buku ini, sehingga mereka lebih aware mencegah ibu hamil terinfeksi TORCH.
Quote- guote Letters to Aubrey yang bikin termotivasi
“ Mommy loves you to the bone. That is a fact. But know this anda this only, Ubii. Will your condition make us have to struggle to survive? YES! Can we do it? YES! What do you mean to Mommy? THE WORLD. Please keep that in mind.” (halaman 43)
“ It was not easy, really. There were many things that made Mommy almost give up. But we didn’t.” (halaman 56)
“We past those difficult moments anyway. You have got to know this, Ubii; breastfeeding you is one of the best things that Mommy’s ever felt. There are no words that best explain the joy!” (halaman 57)
“Parenthood is not an ego trip. Sometimes you have to put aside your ego to choose what’s best for your children even if that choise breaks your personal desire.” (halaman 66)
“Today you taught us that an accident does not necessarily mean something bad. Sometimes it can be a sign of something good to happen. Sometimes it can be a lesson to be more careful and attentive. Thank you for your lesson, my daughter. Thank God you fell down from the bed.” (halaman 79)
“Fifth, please be grateful for what you are and aren’t, have and don’t. Do believe that God has a fantastic plan beautifully arranged for you and for us.” (halaman 94)
“Keenam, tolong JANGAN membandingkan Ubii dengan anak-anak lain.Ubii itu special. Pandanglah diri Ubii dengan cara seperti itu.” (halaman 94)
“Seventh, please have positive thoughts in everything. You’ve got two choices when you wake up in the morning; either be happy or be gloomy all day. Hati yang gembira itu efeknya menular ke hal lain lho. Saat Ubii gembira, Ubii akan menyadari bahwa ada pintu kesempatan, kemungkinan dan persahabatan yang terbuka untuk Ubii.” (halaman 94)
“Kesembilan, pahamilah bahwa Ubii harus berusaha untuk bias bertahan. Kenapa? Kadang- kadang dunia ini bias terasa kejam. Ubii nggak akan bisa bertahan kalau ubii lemah dan mudah patah semangat.” (halaman 94)
“Please do like reading. Mommy and Daddy really like reading. It is such a great way to learn and see many things. Mommy wants you to know many things.” (halaman 95)
“Ketiga belas, hargailah apapun yang ada di sekeliling Ubii. Never take anything for granted. Itu hanya membuat Ubii berpikir dangkal dan kurang menghargai hal- hal baik yang terjadi pasa Ubii.” (halaman 95)
“As what Mommy has said before, a bitter truth is always better than a sweet lie. That is what Mommy expects Ubii to understand someday.” (halaman 116)
Dan masih banyak quote yang bagus- bagus di sepanjang halaman berikutnya. Coba perhatikan, sebagian besar berbahasa inggris nih quotenya. Nah ini salah satu hal yang mau saya review juga. Mungkin nggak sampai 5% isi buku ini berbahasa inggris, sayangnya nggak ada footnote-nya sama sekali atau glossary di halaman belakang mungkin? Soalnya untuk ibu-ibu yang nggak familiar dengan bahasa inggris tentu saja jadi mengurangi kenikmatan membaca buku ini. Mana pas yang berbahasa inggris pas kalimat-kalimat penuh motivasi,hehe. Sayang kalau nggak semua orang mengerti artinya..:). Walaupun kalau saya sih justru senang, sekalian belajar bahasa inggris, vocab yang nggak tahu di catat terus buka kamus, haha.
Bonusnya di buku ini ada homemade edutoys yang mudah di buat dan relatif murah bahan- bahannya (banyak bahan yang sudah tersedia di rumah), seperti sensory play: jelly and ice cubes, frozen toys, playing with coloured rice, dan sebagainya. Seru, kan buat di praktekkin langsung?
Rating
Dengan senang hati saya memberi 4,5 bintang dari 5 bintang untuk buku Letters to Aubrey, congrats Mami Ubii, you are definitely inspiring mom:)
Terima kasih atas partisipasi Mama Najla dalam Lomba Review #LetterstoAubrey :))