Pentingnya Transisi Energi Demi Penipisan Selimut Polusi

Facebooktwitterredditmail

Transisi energi di Indonesia, mungkinkah?

Energi terbarukan contohnya

Bila manusia terus menggunakan energi fosil, akan tiba saatnya selimut polusi menebal, dan energi tak terbarukan ini habis.

Pandangan mata saya tidak lepas dari tumpukan sampah di pinggir rel KRL yang terlewati. Entah area tersebut merupakan TPA, atau justru tempat terlarang untuk membuang sampah. Bagi saya tak ada bedanya, karena sama-sama hanya menumpuk sampah.

Sudah semestinya jargon tentang sampah berubah dari “Buang sampah pada tempatnya” menjadi “Pilah dan kelola sampahmu”. Karena membuang sampah di tempat sampah, lalu dibawa ke TPA bukanlah solusi. Mungkin jadi solusi sementara tapi tidak sustainable. 

Mengapa? Karena pada akhirnya TPA akan menjadi gunung sampah yang tidak bisa terurai. Gunung sampah yang semakin membesar terancam mengakibatkan longsor sampah yang pada akhirnya menjadi kekhawatiran penduduk sekitar TPA. Belum bau menyengat dan masalah sanitasi yang bisa menyebabkan berbagai penyakit. 

Lalu apa solusinya? Ya pilah dan kelola sampah. Untuk sampah non organik bisa dipilah sesuai jenisnya, dan diberikan kepada pihak yang bisa melakukan recycle atau reuse. Sedangkan sampah organik dikelola dengan cara dikompos atau dibuat biogas.

Biogas dari apa?

Apa sih biogas itu? Biogas adalah energi terbarukan (non fosil) penghasil energi listrik yang berasal dari sampah dan limbah organik. Selain biogas, adapula biodiesel yang berasal dari minyak jelantah. Biodiesel jenis ini dapat digunakan sebagai bahan bakar nabati (biofuel) untuk kapal laut dan kapal penangkap ikan.

Saya amat tertarik dengan bahan bakar/ energi dari bahan-bahan yang terlihat tidak bermanfaat ini. Pas banget, Jumat tanggal 25 November 2022 saya berkesempatan mengikuti Online Gathering bertema Transisi Energi dan Selimut Polusi bersama Eco Blogger Squad dan Traction Energy Asia. Narasumber yang memberikan materi adalah Mas Fariz Panghegar. 

Benarkah Transisi Energi Bisa Menipiskan Selimut Polusi?

Sebelum menjawab pertanyaan di atas, mari sahabat ismi pahami dulu apa sih yang dimaksud dengan transisi energi.

Pengertian transisi energi

Transisi energi adalah upaya pindah dari satu jenis energi (energi fosil), ke energi lainnya (non fosil) untuk mengurangi dampak efek rumah kaca/ perubahan iklim yang bisa menipiskan selimut polusi.

Dari pengertian tersebut, terjawab sudah bahwa transisi energi dapat menipiskan selimut polusi. Pertanyaan berikutnya adalah, bagaimana caranya?

Fungsi transisi energi

Efek gas rumah kaca yang ditimbulkan akibat pemakaian bahan bakar fosil tidak main-main. Polusi yang menyelimuti amosfer bumi akan meningkat sehingga suhu permukaan bumi juga naik dan mengakibatkan perubahan iklim. Selanjutnya, perubahan iklim akan menyebabkan terjadinya bencana lingkungan. 

Efek dari gas rumah kaca

Memangnya bencana apa saja yang disebabkan oleh efek gas rumah kaca? Jawabannya, mulai dari banjir, banjir bandang, tanah longsor, gelombang pasang, kebakaran hutan,  hingga kekeringan-gagal panen.

Perubahan iklim di dunia

Dampak perubahan iklim tak hanya dirasakan oleh Indonesia saja, tapi sudah terjadi secara global. Seluruh dunia mengalaminya. Bila manusia tidak berubah, dampak negatif ini akan terus menghantui generasi selanjutnya. 

Tujuan transisi energi

Tak hanya itu, menurut data yang disampaikan oleh Mas Fariz, penambangan energi fosil seperti batubara dan minyak bumi juga mensyaratkan penebangan hutan. Padahal kita sama-sama tahu fungsi hutan bagi perubahan iklim. Akibatnya dobel deh, dua sumber emisi terbesar mendapat panggung dalam penggunaan bahan bakar fosil. 

Transisi Energi Misalnya Apa?

Sebagian dari sahabat ismi mungkin masih ada yang bingung. Terus kalau bahan bakar  dan penghasil listrik yang selama ini digunakan di Indonesia mau diganti, diganti dari apa dong?

Transisi di Sektor Transportasi

Biodiesel dari apa?

Bahas dari bidang transportasi dulu yuk. Dari gambar di atas, jelas bahwa solar dan BBM yang selama ini dipakai, bisa digantikan oleh bahan bakar yang lebih ramah lingkungan dan bisa terbarukan yaitu biodiesel B30, biodiesel B100, bioavtur B 2,4 dan bahkan kendaraan listrik.

Bahan bakar kendaraan terbarukan

Tentu saja transisi energi di sektor kendaraan tidak semudah teorinya. Ada beberapa tantangan yang perlu dipikirkan bersama solusinya. Misalnya saja, untuk tantangan terhadap keberadaan kendaraan listrik bisa diatasi dengan mulai membangun ekosistem untuk kendaraan listrik seperti pabrik baterai untuk produksi baterai,  pabrik smelter untuk produksi nikel pakai PLTA, pengelolaan sampah baterainya, dan sebagainya. Tujuannya agar usaha untuk menipiskan selimut polusi bumi semakin optimal. Rantai pasok dari hulu ke hilir menghasilkan polusi serendah mungkin.

Begitu pula dengan produksi biodiesel dari minyak jelantah. Minyak jelantah ini banyak sekali bila dikumpulkan dari masyarakat. Sayang, pada minyak jelantah sering ada serpihan makanannya sehingga harus disaring lagi. 

Mas Fariz pernah mendapatkan sampel minyak jelantah dari Bali dan diuji. Ternyata kandungan airnya lebih tinggi dari mutu standar baku yang ditetapkan oleh kementrian ASDM. 

Kandungan minyak jelantah itu airnya banyak dari proses memasak. Contohnya air masuk ke minyak setelah bahan masakan dicuci, atau dari produk frozen food (es yang mencair). 

Dengan kata lain, kualitasnya biodiesel generasi kedua ini rendah. Cocoknya dipakai untuk kendaraan yang mesin dieselnya berkecepatan rendah seperti kapal laut/ mesin pemindah peti kemas. Kurang cocok untuk truk yang kecepatannya tinggi (membutuhkan biodiesel generasi pertama yang dari CPO langsung).

Sebagai informasi, Rudolf Diesel penemu mesin diesel menggunakan minyak sayur sebagai bahan baku pertamanya. Tapi minya sayur memiliki risiko karena merupakan bahan nabati yang mudah ditumbuhi mikroba. Akibatnya, bisa tercipta selaput di saringan mesin diesel sehingga pemeliharaannya menjadi lebih mahal/sulit.

Oh ya, beberapa perusahaan besar seperti Danone sudah mulai beralih ke biodiesel lho. Biodiesel tersebut dibeli dari Bumdes Panggung Lestari yang membuat biodiesel dari minyak jelantah. Kerjasama antara Danone dengan Bumdes merupakan bukti bahwa transisi energi bisa berjalan bila ada sinergi dari perusahaan dengan masyarakat/pemerintah.

Transisi di Sektor Kelistrikan

Selain bidang transportasi, sektor kelistrikan juga perlu perhatian khusus. 

Listrik murah

Selama ini, listrik di Indonesia dipasok dari penambangan batu bara, padahal ada lho pembangkit listrik dari energi non fosil. Misalnya saja pembangkit listrik tenaga angin, tenaga air, dan panel surya. Belum lagi potensi energi listrik dari biogas juga menjanjikan. 

Kulit buah, kulit sayur, bisa dimanfaatkan untuk mnejadi gas metana (bisa jadi bahan bakar). Tapi kalau hanya dikumpulkan ke TPA justru jadi polusi. Makanya lebih baik dibuat menjadi biogas sehingga bisa jadi sumber energi bersih. 

Pembangkit listrik tenaga angin

Sama seperti transisi energi di bidang transportasi yang memiliki beberapa tantangan, sektor kelistrikan juga mempunyai kendala, antara lain pasokan energi matahari dan angin tergantung pada musim. Lalu untuk PLTA dan PLTMH juga memerlukan sungai yang ekosistemnya terjaga kelestariannya. 

Untuk kedua tantangan di atas, saya pernah berdiskusi dengan suami. Kami sempat ingin memasang panel surya sebagai sumber listrik. Memang benar jika matahari sedang jarang bersinar, otomatis energi yang dikumpulkan juga berkurang. Tapi kalau mau dihitung-hitung lagi, penggunakan energi matahari lebih ekonomis daripada dari PLN. Apalagi panel surya ramah lingkungan dan selalu terbarukan.

Bagaimana dengan komponen energi terbarukan yang masih impor sehingga instalasinya menjadi mahal? Tentu saja ini benar adanya, dan justru menjadi pemacu bagi para peneliti dan industri dalam negeri untuk segera memproduksi komponen-komponen tersebut.  

Kan sayang kalau teknologi sudah ada tapi Indonesia masih impor alat-alatnya. Tentu saja harapannya, peminat energi terbarukan akan semakin banyak sehingga industri yang memproduksi komponen energi terbarukan tetap mendulang profit.

Dukungan riset dari energi non fosil perlu diperluas di kampus-kampus khususnya daerah yang kaya akan energi terbarukan. Misalnya di daerah Sulawesi yang sungainya cocok untuk pembangkit listrik tenaga air dan daerah-daerah lain di Indonesia yang anginnya cocok untuk pembangkit listrik tenaga angin.

Apa yang Bisa Dilakukan Untuk Mendukung Transisi Energi?

Yang Dilakukan oleh Masyarakat

Cara mendukung transisi energi

Ada beberapa cara yang bisa dipraktikkan oleh sahabat ismi sebagai masyarakat, salah satunya adalah hemat listrik. Cara lain adalah terlibat dalam pengumpulan limbah rumah tangga yang bisa menjadi bahan baku energi non fosil, yaitu sampah organik dan minyak jelantah. Setelah dikumpulkan, jangan lupa bagikan ke media sosial tentang apa itu energi non fosil dari limbah RT.

Kalau sahabat ismi sering bepergian ke kantor/ ke tempat lain, mulailah untuk mengurangi naik kendaraan pribadi. Sesekali naik kendaraan umum agar polusi dan penggunaan BBM juga berkurang.

Lalu bagi sahabat ismi yang sudah menggunakan energi terbarukan, bisa banget diceritakan ke orang-orang/ ke media sosial. Siapa tahu banyak yang kepo, dan berujung transisi energi ke panel surya misalnya.

Pic isu

Tak hanya itu, sebagai WNI, sahabat ismi dapat ikut serta menggaungkan isu-isu besar yang memerlukan tindakan nyata dari pemangku kebijakan. 

Yang Dilakukan oleh Pemerintah

Sebagai informasi, pemerintah Indonesia sudah mulai menuju transisi energi lho. Seperti yang dilakukan oleh TPA Supiturang, Malang yang telah berhasil mengolah sampah menjadi biogas. Keren! Selain itu, adapula Bantar gebang juga sudah lama direncanakan jadi PTSP tapi sampai sekarang belum dimanfaatkan secara maksimal. 

Pemerintah RI juga membangun MRT dan LRT yang dapat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Patut diacungi jempol sih! Sebagai informasi, negara lain dan beberapa lembaga Internasional sudah mulai membantu transisi energi Indonesia.

Perlu dipahami bahwa perlu biaya besar untuk melakukan transisi energi. Bayangkan bila ke depannya pertambangan batubara akan ditutup. Lalu perusahaan-perusahaan mulai berinvestasi ke energi terbarukan. 

Salah satu contohnya adalah pemanfaatan POME yang limbahnya menghasilkan metana. Pemerintah semestinya bisa membuat regulasi agar perusahaan sawit mau mengolah limbah POME -nya menjadi barang yang berharga yaitu pembangkit listrik. Kalau mau dibuat biogas harus ditempat khusus, bisa menjadi energi gas untuk kompor atau ditaruh ke generator agar menjadi tenaga pembangkit listrik.

Selimut polusi terjadi karena apa?

Memang butuh biaya untuk mewujudkan transisi energi, tapi kalau hasilnya sepadan, kenapa tidak?

(Visited 370 times, 1 visits today)
Facebooktwitterredditmail Nih buat jajan

68 thoughts on “Pentingnya Transisi Energi Demi Penipisan Selimut Polusi

  1. Nabilla - Bundabiya.com Reply

    indonesia ini katanya sudah mulai transisi energi yaa.. tapi emang masih belum bener2 masif ya kak, jadi masih terlhat setengah2 aja gitu kesannya. mudah-mudahan bisa segera ada gerakan yang agak besar mengingat perubahan iklim juga udah di depan mata banget

  2. Nabilla Reply

    indonesia ini katanya sudah mulai transisi energi yaa.. tapi emang masih belum bener2 masif ya kak, jadi masih terlhat setengah2 aja gitu kesannya. mudah-mudahan bisa segera ada gerakan yang agak besar mengingat perubahan iklim juga udah di depan mata banget

    • Iin Fauziah Reply

      Sepakat dengan wacana transisi energi, meskipun di satu sisi tantangan yang saat ini dihadapi masih berpusat pada rendahnya pemahaman publik tentang apa itu transisi energi, serta riset yang belum menjadi prioritas pemerintah saat ini.

  3. winda Reply

    bener mba, walau menguras kocek lebih dalam tapi kalau hasilnya sepadan untuk masa depan bumi dan keturunan kita, kenapa nggak ya?

  4. Mugniar Reply

    Nah iya, di TPA tuh butuh penyelesaian serius juga dalam urusan timbunan sampah, bahkan ada yang kejadian orang2 meninggal kan ya karena longsornya timbunan sampah. Setuju nih, transisi energi sangat dibutuhkan. Butuh pula ketegasan dari pemerintah dalam hal aturan dan itikad baik.

  5. Inda Chakim Reply

    Jadi terinspirasi nih, sekali-sekali mau share aktivitas aku berkebun, bikin pupuk dari sampah sisa makanan, sama kreasi barang bekas ah, sapa tahu ada yang ikutan share aktivitas yang sama. Semakin banyak yang share semoga semakin banyak yang tertular untuk turut serta menjaga bumi dimulai dari diri sendiri. Makasih idenya ya, Mbak

  6. YSalma Reply

    Langkah untuk mewujudkan transisi energi dibutuhkan kemauan kuat dari setiap individu ya mba.
    Biaya yang dikeluarkan untuk mewujudkannya akan sebanding dengan hasil yang nanti akan didapatkan, kondisi bumi dan iklim lebih membaik.

  7. Miyosi Reply

    Meski bukan berarti menghilangkan, tapi setidaknya bisa mengurangi masalah y, Mba
    Suka sedih juga kalau lihat sampah masih berserakan di mana2 padahal tempat sampah banyak
    Semoga kita bisa seperti Jepang suatu saat nanti
    Heuuu

  8. Inda Chakim Reply

    makasih idenya mbak, jadi mau ah sekali-sekali share soal aktivitasku berkebun, bikin pupuk dari sisa makanan, dan sebagainya. sapa tau ada yang ikut share juga, makin lama makin banyak yang share trus nular deh kemana-mana. semangat deh pokoknya demi menjaga bumi

  9. YSalma Reply

    Semoga gerakan transisi energi ini segera teralisasi. Kita sebagai masyarakat mendukung dengan melakukan kegiatan rutin yg harusnya menjadi kebiasaan, contoh sederhananya memilah sampah yg dapat di daur ulang.

  10. YSalma Reply

    Transisi energi harus sesegra mungkin diwujudkan ya. Kita membantu dgn memilah sampah dan kegiatan lain yg tidak memperparah polusi.

  11. Yuni Handono Reply

    Permasalahan sampah dari dulu memang belum terselesaikan dengan tuntas ya mbak. Meski sudah banyak berdiri bank sampah, pemanfaatan limbah sampah menjadi produk bermanfaat, namun tetap saja masih ada pihak yang belum sadar akan bahayanya tumpukan sampah. Semoga permasalahan2 ini bisa cepat terselesaikan sehingga tidak membuat negara kita makin tercemar akibat limbah sampah.

  12. Yuni Handono Reply

    Sebenarnya kalau limbah sampah bisa dipilah dan dimanfaatkan dengan baik tentu akan membuat bumi ini tetap terjaga. Memang butuh dana dan kerjasama yang baik antar berbagai pihak untuk menekan polusi yang makin merusak bumi ini.

  13. Inda Chakim Reply

    Jadi pengen daftar eco blogger squad biar bisa dapat ilmu sekece ini.
    Tapi makasih sharingnya ya, Mbak. Aku jadi tahu nih benda-benda di sekitar kita yang bisa dijadikan sebagai pilihan untuk transisi energi. Semoga transisi energi ini bisa segera terlaksana sehingga bumi tak lagi berselimut polusi aaminn

  14. ida Reply

    Yang mengurangi penggunaan pribadi tuh agak susah secara di Bandung transformasi publiknya belum bagus, yang ada jadi buang waktu karena banyakan ngetem alias diemnya. Semoga next transformasi Bandung membaik deh…

  15. Fenni Bungsu Reply

    Cuss lakukan transisi energi secara masif. Karena juga dalam pemakaian energi perlu untuk memerhatikan lingkungan. Dan transisi energi jadi solusinya

  16. Ida Reply

    Meminimalisir penggunaan kendaraan pribadi sepertinya agak sulit di Bandung mengingat transportasi umunya masih belum sebagus di Jakarta sekarang. Jadinya malah buang waktu banyak deh… Berharap next bisa leluasa menggunakan transportasi umum nih…

  17. Inda Chakim Reply

    Makasih ya mbak sudah berbagi informasi sekece ini. Aku jadi tahu nih benda-benda di sekitar kita yang sekiranya bisa dijadikan sebagai energi alternatif. Semoga transisi energi ini bisa segera terlaksana di semua wilayah negeri ini sehingga bumi pun tak lagi berselimut polusi.

    • Fenni Bungsu Reply

      Setuju kak,
      Informasi seperti ini memang harus disebarkan, agar makin banyak yang siap dan melaksanakan untuk transisi energi

  18. Andy Hardiyanti Reply

    Pengen banget di Kota Mataram, bahkan di Pulau Lombok tempat saya tinggal ini mulai melakukan transisi energi di sektor transportasi. Mulai menyediakan transportasi publik, biar anak-anak pada ke sekolah naik itu..demikian juga yang bekerja, atau untuk keperluan lainnya. Sekarang tuh masih pada naik kendaraan bermotor pribadi soalnya. Huhuhu.

  19. inda Reply

    terima kasih informasinya ya, mbak. semoga transisi energi ini bisa diterapkan di seluruh wilayah Indonesia agar bumi tidak berselimut polusi lagi aamiin

  20. Iin Fauziah Reply

    Setuju sekali dengan wacana transisi energi. Walaupun diakui banyak PR besar dan sejumlah tantangan menanti terkait hal ini, mengingat hambatan pengembangan energi terbarukan di Indonesia saat ini masih berpusat pada rendahnya pemahaman publik tentang apa itu transisi energi, hingga riset yang belum menjadi prioritas pemerintah kita saat ini.

  21. Iin Fauziah Reply

    Sangat setuju dengan wacana transisi energi ini, meskipun di sisi lain sejumlah tantangan menanti. Mengingat hambatan pengembangan energi terbarukan di negara kita saat ini masih berpusat pada rendahnya pemahaman publik tentang apa itu transisi energi, hingga riset yang belum menjadi prioritas pemerintah kita.

  22. Inda Chakim Reply

    Makasih banyak sudah share informasi sekece ini, mbak. Aku jadi tahu nih benda-benda di sekitar kita yang sekiranya bisa dijadikan sebagai energi alternatif. Semoga transisi energi ini bisa segera terlaksana di semua wilayah negeri ini sehingga bumi pun tak lagi berselimut polusi.

  23. inda chakim Reply

    Diri sendiri pun bisa mulai berpartisipasi dalam usaha membebaskan bumi dari selimut polusi ya, mbak. semangat pokoknya mah demi bumi bebas dari selimut polusi

  24. Diah Alsa Reply

    dari limbah bisa jadi energi yang baru lagi, ini tentu harus didukung dan kita semua harus menjadi bagian kampanye ini ya.
    saya nih masih on off pilah sampahnya, kalau lagi rajin ya dipisah, tapi seringnya masih dicampur aja, hiksss *sebuah pengakuan

  25. Heni Puspita Reply

    Penggunaan kendaraan pribadi kalau di kota saya jujur agak sulit dilakukan. Terlebih setelah munculnya ojek online, angkot berkurang. Dulu ada damri dalam kota, tapi karena proyek bus trans akhirnya damri terpinggirkan. Tapi sekarang bus transnya juga nggak jalan 😅 Nggak semua tempat ada jalur angkot jadi ya mau nggak mau makin banyak kendaraan pribadi. Terasa efeknya jalan makin ramai. Tapi yah banyak hal yang masih bisa dilakukan ya untuk mengurangi polusi. Dari hal2 yang keliatannya kecil seperti kalau pergi ya seperlunya aja, hemat listrik, kumpulkan minyak jelantah, berusaha mengurangi sampah dsb

  26. Miyosi Reply

    Menilik lagi tulisan ini dengan saksama
    Betapa kita semua harus aware karena berkaitan dgn kelangsungan anak cucu
    Ga bayangin nanti anak cucu kita gmn hiks

  27. Susi Yanti Nuraini Reply

    Wah, artikelnya meng-edukasi sekali kak. Setuju banget sih pentingnya transisi energi demi penipisan selimut polusi, ini bagus untuk kesehatan bumi dan juga penghuninya.
    Energi yang berasal dari biogas tentu lebih ramah lingkungan.

    Meskipun gerakan transisi energi ini tidak mudah, harapannya semoga Indonesia dapat melakukan ini secara bertahap.

  28. Julia Pasca Reply

    Menengok dari yang terdekat denganku ni, Mbak. Yaitu perdapuran yang menghasilkan sampah dari sayuran atau buah-buahan. Aku juga baru belajar setelah membaca salah satu artikel bloger tentang ecoenzym, bisa jadi salah satu langkah sederhana untuk mengurangi polusi juga ya, Mbak

  29. Friska Julia Reply

    Mengelola TPA sebenarnya ada banyak cara. Kuncinya ada kemauan dari masyarakat. Saya pernah mendengar kisah menarik dari seorang pedagang barang bekas. Menurutnya, plastik kresek sisa kita belanja di pasar bisa didaur ulang menjadi peralatan rumah tangga, seperti sapu plastik. Pertanyaan, berapa banyak orang yang sudah tahu dan mempraktekkan?

  30. lendyagassi Reply

    Modalnya besar di awal ya.. Bagi pemerintah harus menyediakan transportasi massal yang nyaman. Namun impacnya bisa sampai puluhan tahun ke depan. Semoga dengan kajian yang baik bisa membuat alam menjadi lebih baik dan tentunya nyaman ditinggali oleh kita semua.

  31. Friska Julia Reply

    Ada banyak cara mengelola TPA. Kuncinya ada pada kemauan dari masyarakat. Saya pernah mendengar kisah menarik dari seorang pedagang barang bekas. Menurutnya, plastik kresek sisa kita belanja di pasar bisa didaur ulang menjadi peralatan rumah tangga, seperti sapu plastik. Pertanyaan, berapa banyak orang yang sudah tahu dan mempraktekkan?

  32. Friska Julia Reply

    Ada banyak cara mengelola TPA. Kuncinya ada pada kemauan dari masyarakat. Saya pernah mendengar kisah menarik dari seorang pedagang barang bekas. Menurut ceritanya, plastik kresek sisa kita belanja di pasar bisa didaur ulang menjadi peralatan rumah tangga, seperti sapu plastik. Pertanyaan, berapa banyak orang yang sudah tahu dan mempraktekkan?

  33. Jihan Reply

    Aku juga udah pengen banget pake panel surya, tapi kendala sama lahannya wkkwkw. kalau di lahan terbatas gitu cukup ngga ya untuk serumah? Itu yg lagi dipikirin skrg sih

  34. Friska Julia Reply

    Ada satu cara mengatasi tumpukan sampah plastik di TPA. Saya pernah dengar cerita menarik dari penjual barang bekas. Menurutnya, plastik kresek bekas belanja dari pasar bisa didaur ulang jadi peralatan rumah tangga, seperti sapu plastik. Pertanyaan, berapa banyak orang yang tahu dan sudah mempraktekkan?

  35. Kennia Reply

    Sebagai warga negara kita bisa bantu dari benar-benar memilah sampah ya. Dikumpulkan di tempat pengolahan limbah terpadu yang benar. Sekarang mulai banyak tempat pengolahan limbah yg benar

  36. Mei Daema Reply

    belum banyak yang bisa saya lakukan untuk melakukan perbaikan bumi namun belakangan ini saya sudah sering menghemat energi di rumah mulai dari penggunaan listrik untuk urusan rumah tangga, dan belakangan ini juga sudha mulai menggunakan kendaraan umum kemana saja, apalagi fasilitas public transportasi di tempat tinggal saya mulai membaik, seenggaknya baru itu yang bisa saya lakukan mba Dian

  37. Anggita R. K. Wardani Reply

    Sebenarnya udah lama banget Indonesia di push oleh pegiat lingkungan untuk segera transisi energi. But, ada begitu banyak kepentingan “lain” dalam energi batu bara yang membuat transisi energi terhambat

  38. Juwita Reply

    Hal ini perlu terus di edukasi dengan baik. Agar semua orang sadar lingkungan. Untuk masa depan anak generasi kita

  39. Dyah Kusuma Reply

    mengeluarkan biaya lebih untuk saat ini, tetapi mendapatkan hal yang lebih baik untuk masa depan yang lebih baik kenapa tidak

    • Idah Ceris Reply

      Perihal sampah ini memang harus ditangani serius oleh seluruh lapisan masyarakat ya, Mbak. Dan betul, dibuang ke TPA itu enggak sustainable. Jadi pingin ke Malang, nih. Lihat² pembuatan biogas.

  40. Dyah Kusuma Reply

    mengeluarkan biaya lebih untuk saat ini, tetapi mendapatkan hal yang lebih baik untuk masa depan yang lebih baik kenapa tidak

  41. Rizka Amita Reply

    Jadi ingat pengalaman pribadi rumah emakku di kampung. Dulu sebelum di pagar ada aja yang buang sampah ke belakang rumah kami. Rumahnya bersih eh rumah kita jadi kotor. Ditegur bolak balik ga mempan. Akhirnya dipagar keliling baru aman.

  42. Yusriah Ismail Reply

    dampak perubahan lingkungan memang makin lama makin meresahkan yaa mba.. apalagi polusi disana sini.. kuncinya memang berubah dari diri sendiri dulu

    • Mei Daema Reply

      Yang sudah rutin saya lakukan saat ini untuk mengurangi kerusakan lingkungan injnadalah menghemat energi, air, penggunaan public transportation yang hampir kemana mana, apalagi saat ini transportasi umum sudah membaik fasilitasnya

  43. Risalah Husna Reply

    Semoga makin banyak orang yang peduli dengan alam ya, biar bumi kita tetap terjaga. Karena kalo bukan kita yang jaga, ya siapa lagi? Semoga bumi tetap bisa bersahabat ya

  44. Oemy Ikbar Reply

    Masalah lingkungan ini adalah maslah semua orang ya Kak…semua pihak harus bertanggungjawab bukan hanya pemerintah saja. Mulai dari hal-hal kecil seperti menghemat listrik, BBM, memilah sampah insyaAllah akan berdampak besar pada lingkungan jika dilakukan secara konsisten

  45. Ada Resensi Reply

    Keren, Malang udah mengolah sampah jadi biogas! Bandung nih, sejak peristiwa longsor TPA Leuwigajah dulu itu udah ada wacana mau bikin pembangkit listrik tenaga sampah. Tapi yaaa…. entah aku yang kudet atau gimana, ya 🙁

    • Dewi Nuryanti Reply

      Sepertinya masalah sampah masih menjadi PR negeri ini. Terutama pengolahan sampah beserta pemanfaatannya. Padahal sampah bisa dimanfaatkan utk dijadikan pembangkit listrik ya

      • Maliha Reply

        Dengan keadaan sekarang ini krisis iklim kian makin mengkhawatirkan ya, maka ya perlu dimulai dari langkah kecil yang nyata

  46. Kyndaerim Reply

    Jujurly, aku suka auto merinding deh kalo bahas bumi, kayak gimanaaa gitu, huhu.. Karena memang makin ke sini kita makin ngerasain “marah”nya bumi akibat ulah manusia-manusia yang nggak bertanggungjawab, huh..

    Jadi sekarang kita harus paham betul kekmana caranya transisi energi di berbagai sektor. Semoga bisa berdampak baik ya sama bumi ini.

  47. eni martini Reply

    Kejadian perubahan iklim sekarang ini dan banyaknya bencana alam adalah efek dari kitidakperdulian kita terhadap alam, seperti buang sampah sembarangan, pemakaian listrik berlebihan, dan masih banyak lagi, semoga dengan adanya transisi energi yang di canangkan oleh pemerintah dapat memperlambat kehancuran bumi kita. Aminn.

  48. eni martini Reply

    Semoga dengan adanya transisi energi yang di canangkan oleh pemerintah Indonesia bisa mengurangi dampak kerusakan bumi kita, dan bukan hanya sebagai program akhir tahun saja, dan menjadi pisau yang tumpul.

  49. Siska Dian Wahyunita Reply

    Artikelnya daging banget Mbak, jadi nambah pengetahuan saya seputar isu lingkungan khususnya tentang transisi energi ini yang memang penting banget ya untuk menjaga kelestarian alam. Yah walau membutuhkan biaya besar but kalau hasilnya why not nah apalagi untuk masa depan bumi

  50. Atiq Reply

    memang sudah saatnya beralih energi ya, karena dampaknya penggunaan energi sekarang udah terasa banget ke kehidupan

  51. Tukang Jalan Jajan Reply

    Sepertinya masalah transisi energi ini memang topik yang mengemukaka dan sepertinya jadi poin penting dalam mengatasi polusi. Apalagi banyak energi terbarukan yang bisa dimaksimalkan di Indonesia, tinggal teknologinya aja yang harus ada

  52. Dewi Nuryanti Reply

    Aku sering kepikiran loh gimana klo TPA ga lagi sanggup menampung sampah? Krn sampai skrg kita blm dibiasakan utk memilah sampah. Taunya cuma langsung buang aja.

  53. Yanti Reply

    Untuk mewujudkan transisi energi memang dibutuhkan keterlibatan semua pihak supaya kita smua dapat berpartsipasi dalam menjaga bumi ini dari dampak perubahan iklim yang terjadi

  54. Ria Andika Reply

    Gulungan selimut polusi sekarang emang makin tebal ya, aku permah ngecek kualitas udara di jakarta sekitarnya melalui app gitu, ya ampun hasilnya sungguh menyedihkan. Aku jadi tergerak utk mulai memilah sampah dan upaya kecil lainnya

  55. Swastivita Reply

    Kemana aja aku ya selama ini.. Sama sekali buta soal biodiesel dll.. Semoga pemerintah bisa lebih aware dengan ini.. Sehingga seluruh masyarakat teredukasi semuanya.. Dan semoga masyarakat selalu peduli dengan lingkungannya.. Thanks infonya mba..

  56. Afifah Haq Reply

    Transisi energi ini memang sudah banyak yang melakukan, namun baurannya masih belum mencapai target yang diharapkan. Semoga ya, semakin banyak yang tergerak hatinya untuk terus menggunakan energi terbarukan yang minim polusi.
    Btw, untuk sistem PLTS sendiri, selain biayanya ga murah, pihak berwenang juga mensyaratkan kapasitas PLTS On Grid terpasang hanya 15% saja dari kwh terpasang. Solusinya sih, paling ga ada ekspor listrik ke PLN. Jadi siang pakai PLTS, malam pakai listrik PLN. Cuma BEP nya jadi lebih lama jadinya.

  57. BayuFitri Reply

    penipisan selimut atmosfer akibat polusi semakin menakutkan ya kak , bikin sesak nafas juga

Leave a Reply to Risalah Husna Cancel reply

Your email address will not be published.