No Acne No Cry Program dari ERHA Untuk Pejuang Acne

No Acne No Cry program dari ERHA Ultimate Acne Cure.

Halo sahabat ismi, pada setuju nggak dengan quote di atas? Kalau sesuatu yang indah itu enggak datang secara kebetulan. Contohnya kulit glowing tanpa acne. Enggak mungkin ada begitu saja Tanpa usaha, bukan?

Perjalananku Sebagai Pejuang Acne

Aku pribadi adalah pejuang acne sejak SMA. Saat itu, kehidupanku memasuki masa-masa puber. Sebagai perempuan dengan kulit berminyak, ternyata jerawat mulai tumbuh di wajahku. Aku yang belum mengerti bagaimana cara merawat wajah, main asal pencet jerawat-jerawat tadi.

Iya sih jerawatnya jadi kempes, tapi bekasnya dimana-mana. Akhirnya, di wajahku muncul bopeng bekas jerawat. Dulu, aku pakai skin care ya pelembap saja. Pelembap untuk remaja yang bisa dibeli di supermarket/minimarket dekat rumah. 

Semakin dewasa, aku mulai tahu cara merawat wajah. Aku menyadari bahwa nggak seharusnya aku memencet jerawat. Kondisi tangan yang kotor/tidak steril justru membuat bakteri semakin merajalela.

Hiks, sedih rasanya. Tapi sudah terlanjur terjadi dan nggak bisa diubah. Kecuali dengan cara semakin memperhatikan kondisi kulit wajahku. Aku sempat menggunakan produk MLM dan cocok, sampai suatu hari produk tersebut discontinue. 

Sejak hari itu, aku berjuang mencari skincare yang cocok. Nggak mudah, karena selain berminyak berjerawat, kulit wajahku juga sensitif. Kalau ada satu kandungan saja yang tidak cocok, maka kulitku akan bruntusan, komedoan, bahkan muncul breakout berupa jerawat besar-besar.

No Acne No Cry, Solusi Jerawat Aktif

Hingga akhirnya aku mendengar ada yang namanya ERHA Ultimate Acne Cure yaitu solusi klinis untuk mengatasi permasalah jerawat aktif maupun bekas jerawat oleh skin expert. Program yang diberikan aman, efektif, dan personalized. 

Teknologi yang digunakan dalam ERHA Ultimate Acne Cure modern dan terkini. Selain itu, treatment atau perawatan yang diberikan sudah teruji secara klinis. 

Aku senang sekali sewaktu ERHA Ultimate Acne Cure mengeluarkan program baru yaitu No Acne No Cry. Program ini merupakan solusi efektif untuk mengatasi masalah jerawat aktif, mulai dari yang bersifat ringan, sedang, maupun berat.

Yang menarik adalah, program ini dirancang secara personalized sesuai dengan kebutuhan masing-masing pasien. Keunggulan program No Acne No Cry adalah mendapatkan konsultasi dengan skin expert, mendapat treatment khusus dan mendapat satu set produk sesuai hasil konsultasi.

Program No Acne No Cry benar-benar bikin aku penasaran. Apalagi kondisi kulit wajahku sedang tidak baik-baik saja. Ada banyak komedo hitam dan jerawat meradang akibat dari salah pilih skincare.

Pengalaman ke ERHA Clinic Depok

Tanpa perlu berpikir dua kali, aku mencari tahu lokasi ERHA terdekat. Alhamdulillah, ada ERHA Clinic berjarak sekitar 3 km saja dari rumahku. Lokasinya di Jalan Kartini No. 22, Pancoran Mas, Depok.

Karena dekat, aku datang ke lokasi menggunakan mobil online. Sesampainya di sana, aku cukup terkejut karena bangunannya besar. Dari luar terlihat tingkat sampai tiga lantai, dengan halaman parkir yang luas.

Setelah turun dari mobil, seorang satpam menyambutku dengan mengucapkan selamat datang. Kemudian satpam tersebut mempersilahkan untuk mengecek suhu tubuh menggunakan sensor otomatis yang sekaligus mengeluarkan hand sanitizer.

Alhamdulillah suhu tubuh normal sehingga diperbolehkan masuk ke ERHA Clinic Depok. Pak satpam membukakan pintu masuk yang terbuat dari kaca. Oh ya, untuk dapat masuk ke ERHA sahabat ismi juga diwajibkan memakai masker.

Aku memandang ke sekeliling ruangan dan merasa nyaman. Suasana di ERHA Clinic nyaman karena bersih, rapi, dan adem.

Di kananku terdapat rak pajangan kosmetik dari ERHA Clinic. Warna-warninya sungguh membuatku ingin melihat lebih dekat. Di kiriku terdapat sofa untuk menunggu. Ada pula meja berisi air mineral yang bisa diambil secara gratis oleh pengunjung.

Sebuah area dengan tulisan registrasi, kasir, dan penyerahan obat berada tepat di hadapanku.

Aku melangkahkan kaki menuju meja registrasi. Ada stiker yang bergambar kaki sebagai penanda agar pengunjung menjaga jarak saat sedang antri. 

Semua petugas yang berdiri di hadapanku menggunakan masker, dan face shield. Seorang petugas laki-laki menyapaku dan mengucapkan selamat pagi. Ia juga menanyakan apa yang bisa dibantu.

Aku mengatakan ingin berkonsultasi mengenai masalah kulitku. Petugas tersebut menanyakan aku sudah mendaftar atau belum. Bila sudah, dengan dokter siapa? Karena aku belum mendaftar, ia membantuku menscan QR code agar bisa mengisi form registrasi.

Aku mengisi form yang berisi data diri, permasalahan kulit, dan tujuan yang diharapkan dari treatment di ERHA Clinic. Setelah mendaftar, petugas memintaku untuk menunggu di lantai tiga.

Aku menaiki tangga dan semakin takjub dengan kenyamanan di ERHA Clinic Depok. Meskipun pasien sudah mulai berdatangan, aku sama sekali nggak merasa terganggu oleh suara berisik. Semua pengunjung menunggu dengan tenang karena sofa di ERHA Clinic Depok empuk.

Selain itu, fasilitas di ruang tunggunya sangat lengkap. Ada AC, toilet yang bersih, koran, majalah, televisi, dan air mineral. Aku duduk menunggu namaku dipanggil. 

Beberapa menit kemudian, namaku dipanggil. Wajahku di foto menggunakan kamera. Nanti hasil foto tersebut akan dilihat oleh skin expert yaitu dokter. 

Setelah selesai difoto, aku diminta menunggu lagi. Tak lama, namaku dipanggil untuk masuk ke ruangan dr. Susanthy, Sp.KK. Beliau adalah skin expert yang akan memeriksaku.

Konsultasi dengan Skin Expert, Ngapain Aja?

Begitu masuk ke ruangan dr. Susanthy, aku langsung dipersilahkan untuk duduk. Beliau memakai APD lengkap. Mulai dari masker, face shield, kacamata, dan baju hazmat. Baju hazmatnya lucu deh, warna biru dan ada motifnya gitu, trendy. Oh ya, di antaranya dokter dan pasien terdapat sekat  bening sebagai bagian dari protokol kesehatan.

Dokter Susanthy membuka percakapan dengan memastikan data diriku. Kemudian beliau menanyakan riwayat kondisi kulit, dan penggunaan skincareku. Mulai dari sejak kapan berjerawat, sampai apakah sudah pernah memakai krim resep dokter. 

Aku menjawab jujur bahwa mulai berjerawat sejak SMA, tapi hilang timbul. Aku juga belum pernah memakai krim dari dokter. Dengan kata lain, selama ini ya pakai krim OTC (krim yang dijual bebas) saja.

Setelah itu, dr. Susanthy mengecek foto dan mengatakan bahwa jerawatnya tidak terlalu banyak. Ia akan memeriksa langsung dengan menyentuh wajahku. Karena masih pandemi, aku diperbolehkan melepas masker, tetapi dengan syarat tidak boleh bicara/ membuka mulut.

Aku naik ke atas kasur khusus pasien, dan membuka masker. Perawat yang membantu dr. Susanthy menyalakan lampu sorot sehingga lebih jelas ketika dokter memeriksa kondisi kulit wajahku. Aku membuka masker dan menutup mulut. Dokter Susanthy mulai memegang kulit wajahku, dan sesekali menekan di area yang berjerawat.

Beliau berkata, “Ini nggak terlalu banyak sih jerawatnya. Masih termasuk kategori jerawat sedang. Hanya memang sangat berminyak kulitnya. Dan terlihat kurang terawat. Kalau lebih dirawat pasti akan semakin bagus kulitnya.”

Setelah itu, kami kembali duduk di kursi konsultasi. Dokter menjelaskan penyebab munculnya jerawat, antara lain makanan yang mengandung dairy product seperti susu. Untuk turunannya, lebih baik dihindari sebisa mungkin.

Tak hanya makanan dan minuman, ada beberapa faktor lain yang juga menjadi penyebab jerawat. Misalnya penggunaan make up, masker, kerudung, dan hormonal. Untuk make up sendiri, aku jarang memakainya, apalagi sejak pandemi.

Penggunaan masker juga tidak sering karena aku jarang keluar rumah. Sama halnya dengan menggunakan kerudung. Dokter Susanthy menyarankan agar aku menggunakan kerudung berbahan katun, yang mudah menyerap keringat. 

Penjelasan dari dr. Susanthy amat lengkap dan mudah dimengerti. Beliau menganalisa kondisi kulitku, dan menjelaskan secara detail tentang berbagai penyebabnya. 

Setelah itu, dokter menjelaskan treatment apa yang akan aku dapatkan. Beliau menyarankan aku mengambil treatment No Acne No Cry berupa Acne Peeling karena kondisi kulitku tidak banyak jerawat meradang, tetapi sangat berminyak. Saking berminyaknya, sampai-sampai dokter tahu bahwa rambut aku berketombe.

Selain menyarankan Acne Peeling, dr. Susanthy juga menuliskan resep berupa facial wash (scrub) dan empat krim yang nantinya harus aku pakai. Dokter Susanthy menjelaskan cara penggunaan masing-masing produk dengan detail.

Acne Peeling, Solusi Untuk Kulitku yang Berminyak dan Berjerawat Sedang

Acne Peeling merupakan metode untuk membantu menghilangkan jerawat dan bekasnya. Acne peeling mempunyai manfaat antara lain:

1. Mengurangi peradangan
2. Mengangkat sel kulit mati
3. Mengobati dan mencegah timbulnya jerawat baru
4. Mengontrol minyak berlebih di wajah
5. Membersihkan pori-pori agar tidak tersumbat.

Sebelum memulai treatment Acne Peeling, petugas memberikan APD, dan obat kumur untuk digunakan. Aku berkumur dan memakai baju APD di kamar mandi. Setelah itu, aku memasuki ruangan treatment.

Ruangan terdiri dari satu bed dengan lampu sorot di atasnya. Sebelum memulai Acne Peeling, petugas menjelaskan apa saja yang akan dilakukan pada treatment ini. Ternyata Acne Peeling yang aku dapatkan adalah chemical peeling menggunakan BHA (Beta Hydroxy Acid).

Kandungan BHA inilah yang berfungsi untuk mengangkat sel kulit mati yang menyumbat pori. BHA juga mampu menyingkirkan minyak pada kulit wajah. Selain itu, BHA bisa mengatasi jerawat.

Sebelum treatment dimulai, mataku ditutup menggunakan kapas basah agar mata tetap terpejam dan tidak terpercik BHA. Petugas ERHA juga memberikan tisu untuk membersihkan jika ada cairan kimia yang mengalir hingga ke leher.

Aku juga dibekali cotton bud untuk menggaruk jika nanti ada bagian kulit yang terasa gatal. Petugas memberikan peringatan yaitu mungkin wajah akan terasa perih selama treatment Acne Peeling.

Sebelum mengoleskan BHA, dr. Susanthy terlebih dahulu membersihkan wajahku. Kemudian, beliau mengoleskan chemical peeling hingga ke seluruh bagian wajah, dan sedikit area leher. Cairan kimia yang menetes aku usap dengan tisu.

Setelah semua wajah tertutup dengan BHA, aku diminta menunggu selama 20-30 menit. Pada waktu inilah terjadi proses pengangkatan sel kulit mati pada lapisan tanduk. Nantinya, sel kulit mati tersebut akan digantikan oleh sel kulit baru yang lebih sehat dan cerah.

Aku mulai merasakan rasa perih di beberapa titik. Tapi masih bisa aku tahan. Begitu pula dengan rasa gatalnya. 

Tak terasa, 30 menit telah berlalu. Kali ini, Mbak petugas ERHA yang membersihkan wajah dari cairan kimia. Nah, proses pembersihan ini yang justru terasa sangat perih. Wajahku dibersihkan menggunakan spons basah, sampai semua cairan kimia benar-benar bersih.

Clekat-clekitnya masih terasa, hingga akhirnya wajahku dioleskan krim pelembap, dan tabir surya. Begitu dioleskan krim tersebut, rasa perihnya mulai hilang. Alhamdulillah, selesai sudah treatment Acne Peeling. 

Petugas menjelaskan beberapa perawatan pasca Acne Peeling/ BHA peeling, antara lain disarankan untuk menghindari sinar matahari secara langsung dalam waktu yang lama, dan tidak berolahraga yang menghasilkan keringat banyak.

Aku juga mendapatkan kertas keterangan mengenai produk apa saja yang nantinya akan dipakai. Dalam kertas tersebut dijelaskan aku tidak boleh memegang/ memencet jerawat sendiri, tidak boleh menarik/ menggosok kulit mati yang sedang mengelupas, dan harus menghindari pajanan sinar matahari langsung yang berlebihan. 

Selain itu, terdapat pula perhatian bahwa dalam masa pengobatan wajah dapat mengalami kemerahan, kering, tertarik, dan berkerak. Saat sesi konsultasi, dr.Susanthy sempat menjelaskan jika terjadi kemerahan/ gatal yang tidak bisa ditolerir, maka aku boleh menghentikan pemakaian krim untuk sementara. 

Hasil Setelah Acne Peeling dan Penggunaan Produk Selama 2 Minggu

Selesai Acne Peeling, aku merasakan kulit wajahku lebih kencang, kering, dan tertarik. Tapi efek tersebut perlahan berkurang dan berganti dengan berkurangnya minyak di wajahku. Sahabat ismi bisa melihat di foto, jerawatku mengering. Wajahku juga lebih lembap karena diberi krim tabir surya.

Aku ke ERHA Clinic Depok pada tanggal 4 September 2021, dan malam itu juga langsung menggunakan krim sesuai panduan. 

Selama menggunakan scrub wash dan empat krim dari ERHA, wajahku sempat kering dan mengelupas. Ya, sel-sel kulit mati di wajahku benar-benar terangkat.

Selain itu, karena aku juga mendapatkan krim totol untuk jerawat, maka jerawatku yang meradang cepat kering dan kempes. Alhamdulillah banget, rasanya senang ketika jerawat besar perlahan mengempes.

Aku juga merasakan pori-pori wajahku mengecil, dan komedo di hidung tidak sebanyak dulu. Yang jelas, kini wajahku tidak berminyak seperti dulu. 

Selain itu, jerawat juga jadi jarang muncul, kecuali saat tamu bulanan datang. Kulit wajahku juga terasa lebih cerah dan bersinar. Tidak kusam seperti dahulu. Sepertinya perkataan dr. Susanthy benar, kulitku hanya kurang terawat:D

Sahabat ismi bisa melihat foto before after setelah treatment Acne Peeling, dan penggunaan krim dari ERHA Clinic Depok selama 2 minggu lebih. Aku sih puas banget sama hasilnya. 

Aku merekomendasikan sahabat ismi yang punya masalah acne untuk mencoba program baru No Acne No Cry dari ERHA Ultimate Acne Care. Mengapa? Karena treatment -nya sangat personalized/ disesuaikan dengan kondisi kulit masing-masing pasien. 

Aku juga mau mengucapkan terima kasih buat Jakarta Beauty Blogger yang sudah merekomendasikan ERHA Ultimate Acne Cure buat para pejuang acne. Buat teman-teman yang ingin tahu tentang skincare dan make up pilihan bisa cek ke website/Instagram Jakarta Beauty Blogger ya. 

Semoga pengalamanku mencoba program no acne no cry ini bermanfaat ya buat semua pembaca.