Mengejar Sunset di Kebun Buah Mangunan

Facebooktwitterredditmail

photogrid_1453038952504-1.jpg

Mengejar Sunset di Kebun Buah Mangunan?

Kok kayak judulu film aja ya, hehe.

Hari menjelang sore ketika akhirnya kami memutuskan untuk berjalan-jalan ke Mangunan. Kala weekend tiba dan suami pulang, biasanya kami akan bersilaturahmi ke rumah mertua di Bantul. Kadang cukup dengan menikmati keasrian rumah Mbahti yang ramai dengan ke-7 cucunya termasuk Najla. Kalau berkunjung ke rumah sepupu Najla, kami bisa menikmati berjalan-jalan di pematang sawah, memberi makan bebek, hingga melihat sapi dan kuda.Β 

Kali ini, keinginan untuk melihat langsung kesorohan Mangunan membuncah. Gara-gara habis baca postingan perjalanan salah satu teman blogger, dan foto-fotonya seolah berbicara meminta dikunjungi, hehe. Jadilah sehabis asar, tanpa rencana kami sekeluarga (saya, suami, Najla, tiga orang sepupu Najla, mbahkung dan driver) menyusuri jalan Imogiri menuju Kebun Buah Mangunan.

Perjalanan cukup menanjak tetapi sepi. Hamparan pohon pinus dan batuan kapur yang kadang kami lewati termasuk jarang ditemukan di tengah kota. Dari rumah mertua di Gandok jalan Imogiri Timur, kami lurus terus hingga bertemu plank Kebun Buah Mangunan, yaitu di perempatan Jalan Bakulan. Belok kiri, ikuti jalan sampai ketemu tugu Kebun Buah Mangunan. Kebun Buah Mangunan ini lokasinya ada di Desa Mangunan, Kecamatan Dlingo, Bantul, Yogyakarta.

Sesampainya di sana, telinga saya mulai nggak kedengeran nih, persis kalau ke Kaliurang. Ternyata memang Kebun Buah Mangunan ini letaknya berada pada ketinggian 150-200 m di atas permukaan laut di kawasan perbukitan kaki Pegunungan Seribu. Pantas saja telinga jadi sedikit budeg dan udaranya dingin banget ya.

Jam Buka dan Harga TiketΒ 

Kami sampai di sana pukul 3 sore, untung masih bisa masuk. Ternyata ada jam bukanya yaitu jam 8 pagi- 4 sore. Tapi setahu saya, kalau mau menunggu matahari terbit di sini bisa juga kok tetap masuk sebelum jam 6 pagi bahkan. Tiket masuknya murah, hanya 5 ribu per orang. Nanti di dalam masih bayar parkir lagi, karena kendaraan kami masuk hingga ke atas dekat dengan gardu pandangnya.

Aktivitas

Waktu di loket masuk, ada spanduknya tuh bisa ngapain aja di Kebun Buah Mangunan. Selain tentunya misal memetik dan makan buah-buahan di sana. Sayang waktu kami ke sana, banyak yang sedang tidak berbuah (karena tergantung musim), jadilah nggak makan buah sama sekali deh.

1. Outbond.

Wah seru nih bisa outbond ramai-ramai mulai dari flyijg fox, reflying serta jembatan goyang. Harganya gimana? 200 ribu rupiah saja per paket untuk 10 orang.

2. Kemah

Area yang luas ternyata juga disewakan untuk berkemah lho. Biayanya cukup 5 ribu rupiah saja untuk per orang/harinya. Murah, ya.

3. Berenang

Waktu mobil kami menanjak ke atas, kami melewati plank kolam renang. Katanya sih ada 2 kolam renang dengan biaya 2 ribu rupiah/per orang.

4. Memancing

Ada kolam pemancingan juga lho di Kebun Buah Mangunan ini, tarifnya 2 ribu/orang untuk durasi sehari.

5. Bebek Kayuh.

Ada juga wisata bebek kayuh yang ditawarkan.

Dari semua aktivitas di atas tidak ada yang kami coba, karena ketika datang ke Kebun Buah Mangunan, matahari sudah bersiap tenggelam. Jadilah kami berwisata alam saja menikmati udara dingin dan keindahan serta paronama senja. Setelah parkir, kami berjalan kaki menuruni tangga menuju gardu pandang. Di sepanjang tangga banyak penjaja makanan berupa bakso dan cilok. “Nyam-nyam, habis jalan naik turun tangga sepertinya pulangnya bakal lapar nih,” batin saya.

Family man sedang menggendong dan menggandeng anak:)
Family man sedang menggendong dan menggandeng anak:)

Ada beberapa gazebo yang berdiri dan bisa digunakan untuk melepas lelah. Ada tiga orang anak kecil nih yang dibawa, jadi mereka duduk-duduk dulu di gazebo. Sedangkan saya dan suami udah nggak sabar agak turun ke bawah, sedikit curam memang, tapi pemandangannya lebih terlihat. Berada di pinggiran gardu dengan latar belakang pegunungan dan sungai opak, pantesan banyak yang mengabadikannya dengan berfoto. Kemudian ketika sunset tiba, langitpun menampilkan semburat warna oranye dan jingga yang lebih ketara.

Di Kebun Buah Mengunan di larang membuang kenangan ya:D
Di Kebun Buah Mengunan di larang membuang kenangan ya:D

Setelah puas menikmati keindahan alam, kami akhirnya mengisi perut dengan bakso dan es jeruk, yeay! Agar tidak kemalaman, kami langsung melanjutkan perjalanan menuju….

Pulang! Hehe, kembali ke rumah mbahti. Soalnya takut krucil-krucil dicariin bapak ibunya.

Sekedar saran, katanya sih kalau ke sini saat pagi hari lebih indah lagi, karena ada sunrise. Terus, setelah itu masih bisa mencoba aktivitas lainnya bukan?

(Visited 923 times, 1 visits today)
Facebooktwitterredditmail Nih buat jajan

16 thoughts on “Mengejar Sunset di Kebun Buah Mangunan

  1. Arni Reply

    Murah banget ya tiket masuknya untuk area seluas dan semenarik itu
    Kapan-kapan boleh tuh mbak divoba kemping disana
    Kayaknya asik deh

  2. Indah Reply

    Halo mba. Salam kenal πŸ˜€ Aku indah hehe. Nice info mbaa. Cuma aku mau nanya sesuatu.
    Minggu depan rencanany mau ke sini ni mba. Kira-kira jalan dr pintu masuk ke puncak mangunan brp lama ya mba? Jauh ga? Soalny sama ayah ibu hehe.
    Makasi mba πŸ™‚

    • dian.ismyama Post authorReply

      Justru nyari yg g berkabut mas. Biar bisa lihat sunrise dan sunset. eh tapi kalau ada kabutnya jadi kayak di atas awan gitu ya? =)

Leave a Reply

Your email address will not be published.