Memilih Tempat Bermain yang Aman dan Nyaman untuk Anak

Facebooktwitterredditmail

“Bunda, Najla bosen!”
“Bunda, ayok kita main!”
“Bunda, main apa lagi ya?”

Pernahkah Bunda mendengar kalimat ini keluar dari mulut anak-anak? Saya sering banget! Sebagai ibu dari anak yang aktif, cenderung nggak bisa diam, anak pertama saya seolah nggak pernah kehabisan energi untuk bermain. Bahkan kalau diminta istirahat (tidur) pasti akan bilang, ” Nggak Bunda, Najla mau main!” Kyaa, yang ada Bundanya tepar atau bingung mau ajak main apalagi.

Sedihnya, nggak semua orangtua mau mengajak anaknya bermain. Kecanggihan teknologi telah membuat orangtua merasa bahwa gadget dapat menggantikan peran manusia dalam mengajak anak bermain. Sebenarnya saya tidak anti gadget, asal dibatasi, dan untuk 2 tahun ke bawah, sebaiknya memang lebih baik no gadget dan minimalkan menonton televisi, meski kartun anak sekalipun.

Play is the highest form of research -Albert Einstein-

Bermain merupakan hak mutlak bagi anak-anak. Dan memberikan permainan yang aman dan nyaman bagi anak merupakan tanggung jawab dasar orangtua.

Saya sepakat dengan quote di atas, bahwa bermain sendiri mempunyai banyak manfaat bagi anak. Mulai dari mengasah kreativitas, menyalurkan energinya dalam bentuk kegiatan positif, hingga membuat anak belajar banyak hal tanpa dia sadari. Kadang saya memang merasa anak terlalu banyak bermain, padahal hal tersebut wajar. Dunia mereka memang dunia bermain.

Bingung mau ajak main apa saja? Saya juga pernah kok berada dalam posisi tersebut. Padahal ada banyak cara untuk menyediakan permainan anak. Bisa dari membeli, mendatangi tempat bermain, ataupun berkreasi dengan membuat permainan sendiri.

Apalagi alhamdulillah libur sekolah telah tiba. Saya sendiri hari Jumat kemarin, baru saja mengambil raport anak saya yang masih duduk di bangku TK. Senang dan haru rasanya, akhirnya tahun pertama anak saya sekolah selesai juga. Meski beberapa kali mogok sekolah, meski sempat berminggu-minggu ditungguin sama neneknya di sekolah, dan meski dengan berbagai kerempongan lainnya.

Baca juga Cara Mengatasi Anak Mogok Sekolah

Selama liburan yang hampir sebulan ini, tentunya saya mempersiapkan berbagai alternatif, antara lain memasukkan anak ke les balet seperti yang dia inginkan, mengajaknya menginap di rumah ibu mertua yang banyak sepupu-sepupunya, atau bermain saja di rumah bersama adeknya. Kalau selama Ramadhan sih, kakak dan adek TPA setiap sore, tapi dari pagi sampai sore itu yang bingung mau diisi kegiatan apa. Sempat juga berpikir untuk datang ke sanggar menggambar yang dikelola oleh salah satu teman blogger di Jogja. Intinya pingin anak ada kegiatan positif sehingga energinya tersalurkan dan tidak bosen selama liburan.

Selain itu, salah satu alternatif lainnya yang pasti akan saya fasilitasi adalah mengajak kakak Najla ke tempat bermain, yeay! Tempat bermain yang seperti apa sih yang kakak sukai? Gampang banget, cari aja playground terdekat, dijamin betah deh. Tapi nggak semua playground saya acc untuk kakak bermain di sana, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi sebelum tempat bermain tersebut menjadi tempat pilihan kakak dalam mengisi waktu luang atau liburannya.

Simak yuk apa saja syaratnya:

1. Tempatnya luas dan terang.

Contoh playground yang luas. Bundanya pun bisa masuk nih. Lokasi: Playground di Griya Persada Convention Hotel and Resort.
Contoh playground yang terang karena outdoor. Bila indoor, pastikan penerangannya cukup.

Somehow, saya lebih tenang aja kalau arena bermain kakak itu luas dan terang. Mengapa? Karena kalau luas, mau seramai apapun anak yang bermain, masih bisa lah semua anak kebagian permainan, jadi nggak ada istilah harus mengantri sampai kayak ular melingkar gitu, atau malah rebutan mainan.

Kalau untuk penerangan, menjadi hal wajib juga nih, tempat bermain yang terang memudahkan saya orangtuanya untuk mengawasi anak saya saat bermain, tanpa perlu takut anak menghilang atau kenapa-kenapa tanpa ketahuan, jadi berasa lebih aman kan. Soalnya kan nggak semua playground membolehkan orangtua ikut masuk ke arena bermain, kadang orangtua hanya bisa menunggu di depan arena, jadi hanya bisa lihat dari jauh. Lain halnya kalau bisa ikut menemani (lalu Bunda tepar karena harus naik turun tangga dan plosotan:D)

Terus terang saya ada cerita soal ini. Jadi saat sedang bermain di sebuah playground hotel di siang hari, ada satu anak laki-laki yang kakinya kejeglong gitu, duh apa ya bahasanya, jadi kakinya nyungsep kena tali jembatan, sampai luka:(. Untung karena terang, jadi ketahuan deh saat anak tersebut terluka, jadi bisa dengan cepat mendapat pertolongan.

2. Ada pengawasnya

Lokasi: Playground di Transmart Jogja

Pengawas ini penting lho teman-teman. Meskipun orangtua juga mengawasi, tetapi biasanya kan cuma bisa dari luar arena, sementara pengawas yang disediakan dari playground memang khusus menjaga di dalam arena bermain. Pengawas bertugas mengamati apakah ada anak-anak yang tersesat misalnya, atau kebingungan saat bermain. Terutama untuk balita yang memang masih kecil-kecil. Seperti saya tuliskan di atas, nggak semua playground membolehkan orangtua dengan anak balita untuk ikut masuk ke dalam. Nah bagi yang tidak diperbolehkan masuk, seharusnya ada petugas pengawas yang memadai. Mereka nggak hanya melihat keamanan anak-anak kita saja, tapi juga memperhatikan apakah ada alat bermain yang rusak misalnya. Dengan begitu, ibu jadi tenang, dan anak-anak dapat bermain dengan aman dan riang.

Video di bawah ini adalah salah satu contoh tempat bermain anak selain playground, yang juga ada pengawasnya. Saya ambilkan dari video kakak Najla saat bermain perahu dayung.

3. Keamanan dan kebersihan arena bermain dan alat bermain terjamin

Anak saya pernah datang kecepatan saat akan bermain di salah satu playground, ternyata oh ternyata, petugas sedang masih mencuci bola-bola di sana. Wah ternyata kebersihan alat bermain juga menjadi prioritas mereka lho. Soal larangan makan dan minum di arena juga menjadi perhatian khusus oleh saya, karena saya sepakat terhadap larangan tersebut. Tentu saja agar tidak ada makanan atau minuman yang tumpah dan berceceran di arena bermain, yang dapat mengundang datangnya semut atau hewan lainnya. Belum lagi jadi bikin kotor playground, bayangkan ketika anak bermain eh malah nginjek bekas nasi, hii..tentu nggak mau begitu kan ya? Jadi mending anak teman-teman diberi makan sebelum dan sesudah bermain saja, di food court misalnya.

Aman, karena kubusnya empuk. Aman, karena trampolinnya sesuai usia anak. Aman, karena di sekitar arena bermain ada pagarnya sehingga orang yang tidak berkepentingan tidak bisa masuk. Foto diambil dari balik “pagar”. Lokasi: Playground Transmart Jogja.
Aman, karena rolling ball -nya empuk. Aman, karena Bundanya boleh masuk ke dalam bola:)). Lokasi: Playground Jogja City Mall (JCM).

Soal keamanan, salah satu faktor yang bisa dilihat adalah jenis-jenis permainannya, sesuaikah dengan usia anak? Bila ada permainan yang tidak sesuai, teman-teman harus memberitahu petugas agar membantu mengawasi anak. Selain itu, adanya petugas pengawas juga dapat menjadi indikator keamanan arena bermain. Kondisi alat dan fasilitas bermain juga perlu teman-teman perhatikan lho, kalau terlihat ada tali yang sudah copot misalnya, atau ada mainan yang sudah tidak layak pakai, lebih baik pindah playground deh, hehe.

Jangan lupa untuk memberitahu pihak terkait soal alat yang rusak tersebut, agar segera diperbaiki. Arena bermain dan alat permainan yang aman akan membuat anak merasa nyaman.

4. Banyaknya jenis permainan

Jenis permainannya buanyak banget. Kakak Najla suka. Lokasi: Playground Transmart Jogja.

Jenis permainan ini lumayan ngaruh ke antusiasme anak. Kalau banyak jenis permainannya, tentu anak semakin senang. Kayak anak saya, pasti lihat dulu ada plosotannya nggak, ada tempat bermain perannya nggak (jadi dokter, koki, atau guru misalnya).

Kakak Najla berperan jadi perawat:). Lokasi: Playground JCM.
Kakak Najla berperan jadi guru. Lokasi: Playground JCM.
Salon-salonan:D

Selain itu, tema playground kadang juga jadi pertimbangan anak lho. Kalau temanya lucu kayak princes, jungle, atau luar angkasa, biasanya anak suka. Meski begitu, yang nggak bertema pun asal permainannya warna-warni sih anak-anak tetep suka, hehe.

5. Harga terjangkau

Hal yang kalah penting saat memilih playground adalah harganya! Haha, terus terang si kakak sudah pernah masuk ke playground yang paling murah yaitu gratis karena ada di taman kota, sampai yang lumayan mahal dengan hitungan waktu bermain tak terbatas.

Biasanya untuk playground memang diberikan pilihan harga, jika hanya bermain selama 1 jam, maka harga lebih murah, berbeda dengan yang main sepuasnya. Kalau saya sih lihat-lihat dulu timing -nya misal anak pas capek nggak, ke playground -nya sudah kemalaman apa nggak, dan harganya mahal banget atau nggak. Selama jawabannya tidak, maka kadang saya pilih yang paket sepuasnya, tapi kalau harga mahal, dalam sejam kedepan sudah waktunya makan atau waktunya tidur, maka saya pilih yang 1 jam saja. Asal anak diberi pengertian, biasanya mereka mau kok, nggak harus berjam-jam main di playground.

6. Ada petugas P3K-nya

Nah, syarat keempat ini buat saya cukup penting. Kalau lokasi playground ada di mall, bandara, dan hotel misalnya, rata-rata sudah ada petugas P3K-nya, tapi di tempat lain seperti di pasar malam, atau di taman kota, biasanya belum tentu ada tenaga kesehatannya, sehingga orangtua mestinya membawa sendiri P3K milik anak. Setidaknya obat-obatan dan alat kesehatan seperti obat merah, plester, minyak kayu putih, alkohol swab atau pembersih luka ,dan termometer dapat teman-teman persiapkan di tas atau kantong khusus.

Ada satu obat lagi yang juga perlu dipunyai oleh para ibu, yaitu pereda nyeri yang juga dapat berfungsi sebagai penurun panas. Saat anak nggak sengaja terjatuh saat bermain di playground outdoor seperti di taman kota (meskipun jangan sampai sih, hiks), atau ketika anak nggak sengaja kedorong temannya hingga jatuh dan lututnya terluka, anak pasti merasa nyeri, apalagi kalau tempat bermainnya beralas tanah atau konblok. Pernah juga saya melihat anak yang jatuh dari ayunan hingga keningnya benjol, duh kasian pasti sakit dan pusing juga. Dalam kondisi tersebut, selain membutuhkan obat merah dan plester untuk luka luarnya, bila lukanya dalam dan sangat nyeri, tentu anak membutuhkan pereda nyeri, seperti Tempra syrup.

Teman-teman pasti sudah mengenal Tempra kan? Pereda nyeri dan penurun panas yang mengandung parasetamol ini sudah lama saya kenal, bahkan sebelum menikah dan memiliki anak.

Sekilas tentang Tempra syrup

Untuk anak usia 1 – 6 tahun

Komposisi: Setiap 5 ml Tempra Syrup mengandung 160 mg paracetamol.
Tempra Syrup mengandung parasetamol yang bekerja sebagai antipiretika (penurun panas) pada pusat pengaturan suhu di otak dan analgetika (pereda nyeri) dengan meningkatkan ambang rasa sakit

Indikasi: Untuk meredakan demam, rasa sakit dan nyeri ringan, sakit kepala dan sakit gigi, demam setelah imunisasi atau atas petunjuk dokter.

Dosis: Gunakan sesuai anjuran dokter, bila perlu satu dosis setiap 4 jam, namun tidak lebih dari 5 kali sehari.

Dibawah 2 tahun sesuai petunjuk dokter/gunakan Tempra Drops
2 – 3 tahun 5 ml
4 – 5 tahun 7.5 ml
6 – 8 tahun 10 ml atau gunakan Tempra Forte.

Tersedia gelas takar dengan dosis yang tepat di dalam kemasan.

Saat memilih obat pereda nyeri dan penurun panas, ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan saya, antara lain:

1. Apakah dibuat khusus untuk anak?

Artinya lebih teman-teman memberikan obat dalam bentuk drop atau sirup agar sesuai dosisnya untuk anak. Tinggal lihat usia anak, maka langsung sesuaikan takaran dengan yang tertulis pada kemasan.

2. Apakah ada alat takar di dalam kemasan?

Alat takar ini penting lho, memudahkan banget buat ibu-ibu kayak saya. Keberadaan pipet, sendok takar, ataupun gelas takar sangat direkomendasikan dalam pemberian obat untuk anak, sehingga meminimalkan salah dosis. Keberadaan alat takar ini menjadi salah satu penentu keamanan dalam memberikan obat untuk anak.

3. Apakah rasanya enak?

Anak-anak tentu nggak mau minum obat yang pahit. Oleh karena itu, sirup anak dibuat beraneka rasa seperti anggur, strawberry, jeruk, agar anak mau meminumnya, tapi untuk anak yang sudah agak besar, jangan lupa teman-teman memberitahu bahwa sirup tersebut adalah obat, agar anak hanya meminum sesuai takaran saja.

4. Mudah dicari?

Pernah nggak teman-teman mendapat rekomendasi suatu obat tetapi susah dicari? Wuih, kalau nggak kepepet banget, saya jelas memilih obat yang mudah dicari. Kayak Tempra syrup di atas, pasti ada di apotek terdekat, bahkan di supermarket.

5. Harganya?

Soal harga ini tergantung masing-masing ibu ya. Murah buat saya, bisa jadi beda untuk ibu lain. Yang jelas, kualitas obat dapat terlihat dari efektivitas obat saat diberikan pada anak, dan buat saya, obat yang berkualitas itu tak ternilai harganya.

Nah setelah membaca sharing saya tentang memilih tempat bermain yang aman dan nyaman untuk anak, semoga teman-teman jadi lebih mudah ya dalam menentukan atau mencari tempat bermain yang ramah anak tersebut.

Sesekali kalau bosen bermain di luar rumah, boleh juga mengisi waktu liburan dengan bermain di rumah lho.

Baca juga:

Sekolah di Rumah ala Najla

Anak Mudah Bosan? Coba 15 Permainan Anak ini di Rumah

Kalau boleh saya simpulkan, dua hal penting yang perlu diperhatikan dalam memilih tempat bermain, yaitu faktor keamanan dan kenyamanan bagi anak, baik arena bermain di dalam ruangan maupun outdoor, seperti playground yang bisa berada dimana saja. Orangtua harus jeli benar tentang hal tersebut, ikuti juga intuisi teman-teman sebagai seorang Bunda.

Jadi, sudah siap mengisi liburan anak dengan bermain di playground yang aman dan nyaman?:)

Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog Tempra yang diselenggarakan oleh Blogger Perempuan Network dan Taisho. Artikel ditulis berdasarkan pengalaman dan opini pribadi. Artikel ini tidak dapat menggantikan hasil konsultasi dengan tenaga kesehatan profesional.

(Visited 1,831 times, 1 visits today)
Facebooktwitterredditmail Nih buat jajan

50 thoughts on “Memilih Tempat Bermain yang Aman dan Nyaman untuk Anak

  1. Witri Prasetyo Reply

    Aku kalau Juna main di playground suka ikut masuk malah mbak…

    Playground mmg asyik kalao luas, sayangnya di boyolali masih sempit

    • dian.ismyama Post authorReply

      Wkkka, aku pernah juga ikut masuk lalu ngos2an, haha. Lebih senang yang ga ikut masuk, biar anak bisa latihan berinteraksi sama sebayanya

  2. arifah wulansari Reply

    Iya nih kalo pas musim libur sekolah kayak gini aku juga suka bingung mau ngajak anak main apa. Main di playground bisa jd pilihan ya mak

  3. April Hamsa Reply

    Wuih playgroundnya kece bgt.
    Di Depok juga baru aja dibuka transmart mbak, di beas kerfur Dewi Sartika.
    Tapi msh rame banget, kapan2 ah nungguin pamornya udah biasa aja, udah sepi, baru ke sana 😀

    • dian.ismyama Post authorReply

      Itu ada yg bukan di Transmart juga Mbak. Dulu di Depok Najla seringnya ke playground Detos, ada yang 15 ribuan, ada yang 30 ribuan, tinggal pilih yang mana:)

  4. Ihwan H Reply

    Playground juga jadi andalan kami jika Mas Aiman minta main keluar rumah. Alhamdulillah playground langganan Aiman so far aman n nyaman buat bermain.

    • dian.ismyama Post authorReply

      Iya anak2 sering minta keluar rumah ya? Sama lah kayak Najla…hehe lumayan banget ada playground deket rumah yang aman dan nyaman

  5. Andiyani Reply

    Playground nya bikin mupeng, kebayang Darell pasti seneng banget ituh main di sana. Anyway thanks tips nya ya mak. Setuju semua akuu

  6. Nunu Halimi Reply

    Waah boleh juga tuh ya main di Transmart, kebetulan rumah di apit dua transmart Cilandak dan Depok, belum pernah kesana ..hihi..

  7. Rahmi Reply

    Transmart Jogja apik yaa, di Semarang baru buka nih Transmart, mau ke sana pasti sedang rame2nya ?

  8. Putu Sukartini Reply

    Najlla cantik sehat-sehat terus ya
    Btw aku suka ide memanfaatkan boneka barbie sebagai aksen pelengkap fotonya
    Anak-anak pasti suka deh liat gambarnya dan gak bakal nolak minum obat kalau dinasehati sama barbie hehehe

  9. Anggi Putri Reply

    Keamanan dan kenyamanan memang hal dasar yang harus dipikirkan para orangtua saat memilih permainan anak ya mbak. Pengawasan juga penting sih, nggak boleh teledor.

  10. Grace Melia Reply

    pengen bisa playdate sama Najla, kapan yah keturutan, hehehe. Ubii dan Aiden juga pakai tempra kalau demam. Kayaknya udah terpercaya banget ya secara turun-temurun dulu zaman aku kecil pun dikasihnya Tempra kalau demam sama mama aku.

  11. Vety Fakhrudin Reply

    Nyaman banget ya mbak kayaknya tempat bermainnya. Itu kalau aku juga jadi suka tuh nganter main disitu… Hihihi

  12. qhachan Reply

    Aku blm pernah nyoba main di playgorund2 nya mall di Jogja hehee. Liat ini ternyata menarik jg yaa ;))

  13. fauziah Reply

    serunya main di bola-bola.. biasanya di situ banyak receh jatuh mbak.. hehhee..
    lengkap ya. ada P3K juga…

  14. Lusi Reply

    Tempat bermain sekarang bagus2, baik indoor maupun outdoor. Yg nyebelin itu kalau di indoor ada ortu yg ikutan masuk ke tempat bola2 sambil nyuapin anaknya.

  15. Prima Hapsari Reply

    Najla lucu ya main salon2an, kalau aku di Playground nyari yg ortu bisa masuk, masih kawatir anak kenapa2, takut kejentlong anak yg badannya gede dll, terlalu protektif kali ya akunya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.