Apa kabar para pembaca ismyama.com? Sebelumnya saya mau ngucapin Selamat Tahun Baru Islam ya. Semoga di tahun yang baru ini, ibadah kita bertambah baik, begitu juga dengan amalan kita. Aamiin
Nah, liburan kali ini, saya mau ngenalin yang namanya bullet jurnal ke teman-teman. Ada yang pernah dengar? Saya sih mikirnya mirip-mirip diary gitu, atau agenda. Cuma yang ini lebih cute karena biasanya dilengkapi dengan ilustrasi, gambar-gambar dan pernak-pernik lucu.
So, here we go, saya mendapat kesempatan untuk mengikuti free workshop bullet jurnal dari Standardpen. Acara ini diadakan selama 2 hari dari tanggal 8-9 September 2018. Selain bullet jurnal, ada juga workshop hand lattering, doodle, dan sketsa. Semuanya gratis!
Tak tanggung-tanggung, selain free workshop, Standardpen juga mengundang Maudy Ayunda lho. Yup, Maudy memang merupakan brand ambassador Standarpen. Ada meet and great -nya juga.
Workshop Bullet Journal
Hari Sabtu tanggal 9 September, pukul 11.00 wib, bertempat di Atrium JCM, saya dan teman-teman blogger mengikuti workshop pembuatan bullet journal. Materi dibawakan oleh Mbak @artikadewanti @nocturvis (Nath Afnita) yang sudah malang melintang di dunia bullet journal.
Apa sih Bullet Journal itu?
Bujo atau bullet jurnal adalah sistem perencanaan yang memungkinkan kita untuk merencanakan masa depan, melacak yang lampau dan mengontrol kondisi saat ini.
Tuh, kan, mirip dengan diary, tetapi bisa juga jadi goal planner.
Saya jadi ingat saat SMP-SMA dulu pas lagi seru-serunya nulis diary. Tiket nonton teater, stiker, karcis kereta aja ditempel di diary.
Balik lagi ke bujo, jadi sejarahnya, bujo itu pertama kali dibuat oleh Ryder Carol, seorang pria yang mempunyai keterbatasan dalam belajar. Oleh karena itu dia membuat bujo yang ternyata sangat membantunya.
Buat saya yang suka lupa mau ngapain saja dan ada deadline apa saja, bujo ini sangat bermanfaat. Saya bisa menuliskan to do list harian, weekly, bahkan tahunan.
Mbak Artika mengatakan bahwa bujo dapat digunakan untuk banyak hal, antara lain:
1. Habit tracker
Kalau kita ingin memulai sebuah kebiasaan baru yang baik, coba deh dituliskan di bujo. Nanti kelihatan apakah aktivitas baik tersebut sudah menjadi habit atau belum. Kalau belum, progress -nya bagaimana?
Contohnya jika teman-teman ingin konsisten puasa Senin-Kamis, catat saja di bujo. Lalu lihat berhasil puasa Senin Kamis nya berapa kali dalam sebulan. Jika masih banyak bolongnya, buatlah reminder atau reward khusus agar makin semangat.
2. Rencana Harian
Rencana harian itu kayak to do list. Biasanya di bujo terdapat kode khusus yang hanya dimengerti oleh pemiliknya. Misal kode love untuk planning. Love yang diwarnai merah artinya terlaksana. Love yang disilang artinya batal. Love di garis miring artinya ditunda.
3. Mencatat Produktivitas
Siapa bilang mainan bujo jadi enggak produktif? Justru seharusnya bujo membuat kita lebih produktif. Makanya bujo bisa digunakan sebagai goal planner. Rencana yang sifatnya jangka panjang pun bisa teman-teman catat di bujo.
Dengan mencatat di bujo, kita akan selalu ingat terhadap apa yang sudah direncanakan, atau apa impian kita.
4. Melacak Masa Lampau
Saya biasanya nulis jadwal kegiatan di kalender gawai doang. Itupun cuma berupa tulisan singkat sebagai pengingat. Otomatis kalau mau mencari data aktivitas setahun yang lalu, bakal agak ribet.
Belum lagi kalau gawai saya rusak.
Terus terang, saya pernah beberapa kali ganti gawai, entah karena kena air hujan, atau tombol power -nya eror karena gawai dibanting anak. Akibatnya, semua jadwal saya di masa lampau dan masa kini juga enggak bisa terlacak.
Oleh karena itu, bujo bisa menjadi media untuk mengecek kembali rencana masa lalu kita. Dengan catatan, bujonya disimpan dengan baik dan aman ya.
Bagian-bagian Bujo
Beberapa bagian bujo yang dijelaskan oleh Mbak Artika ternyata tidak familiar di telinga saya. Apa saja?
1. Index
Index itu seperti daftar isi. Ada judul dan nomor halamannya. Jadi kita mengisi halaman isi terlebih dahulu, baru judulnya ditulis di Index.
Kode-kode dan simbol juga boleh dimasukkan di Index lho.
2. Log
Log yang dimaksud adalah future log baik daily, weekly ataupun monthly. Semuanya memudahkan kita dalam merencanakan sesuatu.
3. Collection
Collection berisi daftar apa saja yang ingin diukur dalam waktu tertentu.
Itulah beberapa bagian bujo. Halaman lainnya bisa juga diisi ilustrasi, quote, resep, grafetul list, favorite movie, financial plan, dan apapun yang ingin kita tulis.
Setelah mengetahui sejarah dan seluk beluk bujo, tibalah saatnya bagi para blogger untuk praktek. Sebelumnya, peralatan untuk membuat bujo disiapkan terlebih dahulu. Ada notes yang berisi blank page, lines page dan grid page.
Selain itu, pen warna-warni juga digunakan untuk menghias tulisan dan membuat ilustrasi lebih berwarna.
Teman-teman dapat menggunakan bolpen berupa highlighter, marker, fine paint pen, brush marker dan drawing pen. Boleh juga menggunakan water colour dan brush agar hasilnya lebih kece.
Kemarin para blogger juga dipinjami pernak-pernik untuk mempercantik bujo, seperti kertas lipat warna-warni (kertas origami), isolasi warna-warni, isolasi motif, dan stiker lucu.
Teman-teman juga dapat menggunakan washi tape atau isolasi kertas yang diwarnai sendiri, paper clip, border clip, dan potongan huruf di majalah.
Untuk peralatan lainnya, sebaiknya teman-teman menyiapkan lem kertas, cutter, gunting, penggaris, double tape, dan sebagainya.
Yang seru adalah, para blogger mendapat seperangkat pena dan notes untuk membuat bujo. Yang mau tahu tentang Standardpen lebih detail, bisa klik di http://standardpen.id/.
Blogger dan Freelancer Lebih Produktif dengan Bullet Jurnal
Saya sudah mencoba mengisi bujo selama seminggu ini, hasilnya menunjukkan bahwa saya lebih produktif. Rencana jangka pendek saya tulis di bujo, lalu setelah selesai saya beri tanda. Enggak hanya tulisan pribadi di blog saja, tapi juga job ngeblog yang ber- deadline. Termasuk lomba-lomba blog yang ingin saya ikuti.
Buat freelancer seperti influencer dan buzzer, bujo juga berguna lho. Berbagai kerja sama dengan klien tertulis rapi di bujo sehingga dapat bekerja dengan tepat waktu. Buat saya yang pelupa, penting banget nih fungsi bujo yang satu ini.
Oh ya, menggambar atau membuat ilustrasi menjadi stress release tersendiri lho. Apalagi ketika melihat hiasan imut warna-warni, rasanya seperti kembali ke dunia anak-anak. Pelajaran prakarya yang menyenangkan di saat TK terulang lagi kala kita mengerjakan bujo.
Perasaan fresh pun saya alami setelah membuat bujo. Seru-seru gimana gitu. Meskipun beberapa hari kemudian, tulisan saya mulai acakadut lagi. Sepertinya saya harus melengkapi peralatan membuat bujo dengan isolasi ciamik supaya makin semangat.
Selamat Tahun Baru juga Dian. Semoga segalanya menjadi lebih baik ya.
Wah hasilmu bagus. Aku malu sama hasil bujoku wkwkwkwk.
Hihi coba lihat Mak
Menarik. Sementara ini menulis belum serapi itu. Terima kasih sharingnya.
Sama-sama
Pengen sih belajar bullet jurnal gitu tapi saya tipe yang ngak telaten, ngak sabaran kalau harus pelan-pelan bikin jurnal yang cakep gitu.
Hihi idem sih. Ini Minggu kedua udah mulai bubar jalan. Tetep nulis di bujo, tapi udah ga secantik awal
Tertarik banget!
Hihihihi udah dari tahun lalu aku pengen banget bisa teratur bullet journal. Tahun ini mulai nyoba tapi blom rutin. Padahal bullet journal itu asik dan bisa bikin kita jadi terartur ya.
Iya sama aku juga belum rutin.hihi
tertarik dooong
aku juga punya bujo. kalo bojo sih belum punya
punya bujo sejak setahun lalu. lumayan membantu untuk mengatur aktivitas
tapi kadang juga jarang tersentuh, jadinya ya sempet nganggur. terus diisi lagi.
sempet juga beli washitape lucu-lucu. seneng gituuu
hahaha
Wah udah sampai beli washitape segala to. Salut lah
Terariik banget…
Aku dulu sukkkaa banget kalau tulis-menulis, ribet pake ballpoint warna-warni.
Sekarang hobi sudah tergerus status.
Hahha…
Kayaknya perludeh bikin bujo juga biar lebih produktif, dan memang saya suka kesulitan menuliskan perencanaan dan kegiatan
Seru juga ya mbak, jadi kita bebas juga berkreasi mau dibikin dengan desain seperti apa, Nanti coba-coba bikin bujo sendiri ah,,, 😀
dulu waktu sekolah sampai kuliah aku semangat banget bikin bullet jurnal gini mbak. tapi sekarang kok rasanya malas gitum padahal banyak banget manfaatnya. aku jadi tau pencapaian apa yang aku dapatkan, terus rencana2 kedepan, curhat2 gajel, dulu pokoknya semangat banget nulis di bujo. sekarang kayaknya aku harus lebih mendisiplinkan diri menulis bujo nih, harus semangat
Apa apa yang mau dikerjain udah disiapin semua jadi gampang dan ada pengingat juga jadi ngga mungkin kelupaan. Sungguh mantap ya. Jadi kepengen nyobain juga euy!
Soooooooo interesting! Aku juga suka banget bikin jurnal ala2 hiasan gitu atau DIY, tapi biasanya sih rajin di awal ajaaa, but semoga kali ini jangan deh, ngebantu bgt buat list daily task soalnya :3
Dari dulu pengen punya buku catatan pribadi buat diisi setiap hari. Nyatanya semuanya zonk. Hehe
Pengen ngumpulin niat lagi tapi paling ya balik gitu lagi.
Bullet..kayaknya lebih mengedepankan kreativitas..ya.., jadi kita susun dengan tulisan atau bentuk2 unik dan menarik…
Wowwwww daebak.. mestilah rajin rajin ini blogger yg ikut pelatihan ini.. hmmm kalau aku sepertinya krg tertarik mb Dian. Bkn krn bujo ga bagus. Tapi krn aku ga rajin bikin jurnal.. ngerinya anget anget tai ayam aja aku ini.. huhuhu..
Wkkka bisa aja Mbak..
Emang lebih mudah diinget kalo jurnanya dibuat menarik ya…
thanks sharingnya
Aku lebih suka buatnya di HP pakai aplikasi kak. Biar bisa dibawa kemana-mana. Kalau buku suka ketinggalan.
Hihi ini kok aku banget yak
Aku penasaran aama bujo ini. Tapi bingung mau ngisi apaan. Karena biasanya di notes ya paling yang resume2 aja. Ga kaya bujo yg habits dsb. Hehe