KEB 11 tahun, salah satu saksi perjalanan hidupku. Apa jadinya ketika rasa marah, kecewa, kesal, tidak disalurkan dengan tepat? Jawabannya dua, yang pertama, bila disalurkan dengan meledak-ledak, maka akan membuat orang lain terluka dan sakit hati. Yang kedua, bila dipendam, maka diri sendirilah yang sakit hati, bahkan mungkin mengalami sakit fisik.
Aku dulunya termasuk orang yang tidak memahami bahwa penyaluran emosi negatif perlu dipikirkan dengan baik. Ada yang namanya basuh luka/ penyaluran emosi dengan seni, menulis, merajut, dan sebagainya.
Saat jadi ibu baru, aku merasa dunia di sekelilingku berubah. Yang tadinya duniaku hanya seputar karir, makan enak, bersenang-senang, tiba-tiba jadi 24/7 urus anak. Sebagian orang beruntung karena memiliki support system, tapi sebagian lainnya tidak seberuntung itu.
Aku termasuk yang tidak beruntung. Mungkin karena memang belum siap secara mental menjadi ibu. Karena tidak ada yang pernah memberi tahuku bahwa jadi ibu itu berat. Jadi ibu itu bukan sekedar naluri alamiah yang bisa langsung dijalani semua perempuan. Jadi ibu itu butuh ilmu, butuh komitmen, butuh komunikasi yang baik dengan suami, butuh kesiapan mental, psikis dan financial.
Apa akibatnya jika perempuan belum siap menjadi ibu? Bukan hanya anak tidak terurus. Pernikahannya juga akan terancam perceraian. Lebih parah lagi, ibu bisa mengalami PPD (Post Partum Depression). Semua akibat tersebut sudah pernah aku alami. Ya anak tidak terurus, pernikahan diambang perpisahan, hingga depresi berujung keinginan untuk bunuh diri.
Awal Mula Berkenalan Dengan KEB
Percaya enggak percaya, aku terselamatkan oleh aktivitas menulis. Diawali dengan menulis fiksi. Hingga akhirnya merasa lebih nyaman menulis non fiksi di blog pribadi. Kumpulan Emak Blogger (KEB) adalah saksi perjalanan hidupku. Dari sosok ibu stres penuh dengan pesimistis dan kemarahan. Menjadi sosok yang menurutku lebih baik dari diriku yang sebelumnya.
KEB adalah komunitas blogger pertama yang aku ikuti. Usianya sama seperti pernikahanku, sudah 11 tahun. Aku pribadi mulai menulis sekitar tahun 2014, artinya baru 9 tahunan. Dengan kata lain selama 9 tahun itu, KEB sangat berperan dalam meningkatkan kemampuan menulisku dan kestabilan emosiku.
Oleh karena itu, saat ada acara syukuran 11 tahun Kumpulan Emak Blogger pada tanggal 28 Januari 2023 di Bali Notes Terrace, Jl. Prof. Joko Sutono SH No.15, Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Enggak mikir panjang, aku langsung mendaftar. Apalagi salah satu narasumbernya adalah penulis idola yaitu Kang Ali. Buku Halo Balita yang saya beli dengan menabung, adalah salah satu dari karya beliau. Mantap, kan?
Syukuran KEB bukan makan-makan semata, melainkan juga mendukung Siberkreasi yaitu gerakan nasional literasi digital. Dengan harapan emak-emak yang melek teknologi bukan hanya bisa menggunakan media sosial dan aplikasi lainnya. Tapi juga menjadi teladan bagaimana bijak dalam bermain internet.
Kenyangkan Perut Dulu Sebelum Acara Dimulai

Saat pertama kali sampai di Bali Notes Terrace, aku langsung terkagum-kagum dengan nuansa Bali yang begitu kental. Mulai dari ornamen payung khas Bali, hingga jenis pohon yang ada di sana pun berhasil membawaku seolah-olah sedang berada di Bali.
Setelah menyapa beberapa Makmin dan teman-teman blogger, aku dipersilakan langsung makan. Menunya nasi mandhi favoritku. Nasi khas Timur Tengah dengan bentuk yang panjang-panjang, berbeda dibanding beras Indonesia. Ayamnya boleh pilih ayam crispy atau ayam panggang. Aku memilih ayam panggang. Lanjut masih ada mi goreng jawa, capcay, dan favoritku puding fla. Semuanya lezat. Apalagi disantap bersama teman-teman blogger.
Mini Workshop Cari Cuan dan Menulis Kisah Inspiratif
Salah satu alasan aku enggak ingin melewatkan acara syukuran KEB 11 tahun ya karena ada mini workshop -nya. Kapan lagi bisa update ilmu di dunia digital dan kepenulisan. Ada dua narasumber yang digandeng oleh KEB yaitu Oktora Irahadi dari INFINA, dan Ali Muakhir yang sudah aku ceritakan di paragraf sebelumnya.
Om Okto Tora bukan Sudiro membawakan materi dengan judul menarik yaitu Cara Cuan Masa Kini. Emak-emak mana yang enggak langsung melek begitu disodorkan materi begitu. Inti dari ilmu dari Bang Okto adalah banyak peluang pekerjaan di era digital. Bahkan statistik menyatakan bahwa pandemi menyuburkan orang kaya di Indonesia. Wah!
Ada empat strategi penting yang bisa diadaptasi oleh siapa saja, termasuk emak-emak untuk mendapatkan cuan masa kini. Apa strateginya? Cek foto di bawah ini ya.
Narasumber kedua adalah Kang Ali yang sudah menulis ratusan buku, dan mungkin ribuan artikel. Beliau membawakan materi berjudul Menulis Kisah Inspiratif dengan Metode EMAK. Wah, apaan tuh metode EMAK? Aku baru dengar ada metode tersebut.
Jadi, metode EMAK adalah akronim dari
Endapkan Rasa
Mulailah dengan membuat struktur
Apa pesan yang akan disampaikan
Kapan tulisan tuntas?
Gimana, seru banget kan mini workshopnya? Salah satu ciri emak-emak melek digital itu update dengan perkembangan di dunia digital. Makanya setiap ada media sosial baru, atau tren kepenulisan yang baru, paling tidak sudah tahu terlebih dahulu.
Makmin KEB Meluncurkan e-Book
Aku termasuk orang yang penasaran bagaimana caranya sebuah komunitas bisa berjalan selama 11 tahun lamanya. Pasti enggak mudah karena semua Makmin (panggilan untuk para admin) nya adalah perempuan.

Peran sebagai istri dan ibu membuat posisi seorang perempuan termasuk makmin sangat sibuk di dunia nyata. Tapi mereka nyatanya bisa mengembangkan KEB hingga berada pada tahap ini. Aku yakin tak sekedar butuh komitmen. Tapi juga kerja keras, yang mungkin berdarah-darah.
Aku sangat kaget ketik di acara syukuran KEB 11 tahun, diumumkan bahwa KEB meluncurkan e-book berjudul “Warna-warni Dunia Blogging dan Cerita di Balik Dapur Komunitas”. Rasa penasaranku akan terjawab sudah. Bagaimana para emak mengelola komunitas hingga sebesar sekarang. Bagaimana mereka membagi waktu dengan keluarganya, dan sebagainya.
Sahabat ismi penasaran juga? Yuk, beli e-booknya!
KEB 11 Tahun Peduli Terhadap Sesama
Tak lengkap rasanya bila kebahagiaan atas eksisnya KEB 11 tahun tidak dibagi ke sesama yang membutuhkan. Oleh karena itu, pada acara syukuran kemarin, KEB menyerahkan secara simbolis donasi sebesar Rp. 2.500.000 melalui kampanye #KEBCharity11KRun kepada RA Miftahul Jannah, Noborejo, Salatiga.
#KEBPeduli membuktikan secara nyata, enggak hanya omongan belaka. Salut! Nantinya donasi ini akan digunakan untuk keperluan penulasan SPP siswa yang masih menunggak, plus renovasi fasilitas RA Miftahul Jannah.
Bagi sahabat ismi yang memiliki rekomendasi untuk menjadi sasaran dari #KEBPeduli, boleh lho ngomong ke Makmin KEB.
KEB 11 Tahun Mendukung Komunitas PPBN
Perempuan Pelestari Budaya Nusantara atau PPBN baru saja berdiri beberapa bulan ini. Komunitas ini terdiri dari para perempuan yang mencintai budaya Indonesia terutama kain dan kebaya. Misinya adalah agar kain dan kebaya bisa dipakai untuk aktivitas sehari-hari, dengan tetap gaya, tidak kolot.
KEB sangat mengapresiasi visi dan misi dari PPBN. KEB berharap member PPBN bisa terus berkarya di ruang digital dengan karya-karya yang positif dan menyebar informasi kebaikan tentang kain dan kebaya kepada masyarakat.
Aku takjub lho dengan para perempuan dari PPBN. Mereka menggunakan kain dan kebaya, lalu tampil fashion show gitu. Kebaya yang dipakai menurutku sopan-sopan. Ada yang berkerudung, dan big size juga cocok-cocok saja menggunakan kebaya.
Kemeriahan KEB 11 tahun tidak akan terjadi tanpa dukungan dari berbagai pihak, antara lain Siberkreasi, Kominfo RI, INFINA dan Bali Notes.
Sebagai member KEB yang berprogres menjadi lebih baik, aku berterima kasih yang sedalam-dalamnya kepada KEB. Bukan hanya berhasil Berjejak dan Berbagi ke khalayak, tapi KEB juga berhasil menyelamatkan banyak “nyawa” dan kewarasan para emak. Doaku, semoga KEB makin sukses! Aamiin

seru dan sarat manfaat ya acaranya