Karangasri, Bikin Outbond Makin Berkesan

Bersenang-senanglah, karena hari ini akan kita rindukan, di hari nanti.

Sebuah kisah klasik untuk masa depan.

Bersenang-senanglah karena hari ini akan kita banggakan, di hari nanti.

Hari itu, sebenarnya belum sampai 1 tahun kami saling mengenal satu sama lain. Ya, tepatnya, kami baru dipertemukan bulan Agustus 2015 dalam sebuah kelas berjumlah 38 orang. Sebut saja, apoteker dari seluruh Indonesia ada di sini, mulai dari yang berasal dari Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Lombok, hingga Papua. Hari-hari kami lalui penuh dengan perjuangan. Berbagai tugas, presentasi, kajian jurnal, studi kasus, hingga menulis artikel ilmiah popular menjadi makanan sehari-hari. Semua suka dan duka terlalu indah untuk dikenang.

Memasuki semester 2, akan ada Pembelajaran Klinik di beberapa Rumah Sakit, yang mengharuskan kami dibagi menjadi beberapa kelompok, sehingga otomatis pertemuan pun tak akan lengkap 38 orang lagi. Oleh karena itu, untuk saling mengakrabkan diri (jika bukan disebut sebagai awal perpisahan) ,maka diadakanlah gathering dengan konsep outbond.

Di tulisan kali ini, saya mau cerita soal tempat outbond dan keseruan acara kami nih, semoga aja nggak nyelip tulisan yang bikin mewek ya.

Daerah Karanggeneng, Purwobinangun, Pakem Sleman terkenal dengan hawa sejuknya, tapi siapa sangka, tempat ini juga banyak wisata outbondnya. Sebut saja ada Banyu Sumilir, Shaba, hingga Karangasri yang menjadi lokasi gathering kami. Kita mulai dengan alasan mengapa panitia memilih Karangasri yuk.

1. Lokasinya luas dan bersih

Saat pertama kali melihat foto dari teman-teman yang meninjau langsung lokasi acara, Karangasri terlihat benar-benar asri dan bersih. Rumput hijau dan wahana air serta bangunan yang nampak di foto seolah memanggil untuk disinggahi (#apaSih=D). Bahkan dari foto nggak kelihatan lho kalau airnya ada ikannya, soalnya termasuk jernih gitu menurut saya.

2. Tempat nyaman dan fasilitas lengkap

Pendopo ada, toilet jelas, mushola ada, kolam renang, tempat makan baik lesehan atau berkursi, lengkap semua. Wahana outbond yang ditawarkan pun beraneka ragam. Tak heran, saat kami sampai, ada rombongan TK yang juga sedang outbond (untuk anak-anak ada pilihan menaiki perahu karet dan menangkap ikan lho)

3. Pilihan paket makan yang bervariasi

Pilihan untuk menu konsumsi bermacam-macam dengan budget yang terjangkau, 15ribu/orang sudah dapat snack, murah atau murah banget? Hehe. Boleh prasmanan atau kotakan pula, meskipun saat hari H cukup kaget juga karena ayam dan ikan yang disajikan termasuk kecil (ya, kami sebagai panitia mengakui itu), so far secara rasa lumayanlah untuk harga segitu. Snacknya juga oke menurut ibu-ibu kayak saya. Arem-arem sebagai tambahan snack yang dibawa dari luar Karangasri juga enak (iya lah, siapa dulu ketua konsumsinya, colek Mbak Cristin)

4. Pilihan acara outbond, dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan

Kita bisa memilih outbond kering atau basah-basahan. Mau outbond senam otak? Bisa! Mau yang mengandalkan kekompakan tim? Ada! Apalagi yang basah-basahan, ada buanyak! Instrukturnya pun bisa mencairkan suasana alias kocak, jadi kita nggak bosen deh. Demi kepentingan keseruan outbond kalau teman-teman lain ke sini, saya nggak share tipe permainan outbondnya ya, cukup dilihat dari foto aja =)

5. Pelayanannya yang ramah

Saya memang tidak berinteraksi langsung dengan Mbak penanggung jawab outbond dan acara di Karangasri, tapi melihat teman-teman panitia saat berbincang dengan Mbak Evi, tampak suasana yang menyenangkan. Istilah lainnya nggak jutek lah, bisa diajak negosiasi.

Terus, ngapain aja di Karangasri?

Makan

Makanan yang kami pilih adalah prasmanan, dengan menu ikan dan ayam, sup serta buah. Tak ketinggalan sambal dan kerupuknya.

Outbond

Setelah makan dan salat jumat, kami memulai rangkaian outbond dengan perkenalan dan senam otak. Nah, tadinya kan saya berencana tetap ikut outbond, asal nggak basah-basahan dan terlalu mengeluarkan banyak tenaga (maklum habis lahiran). Jadilah pas awal cek sikon dulu, eh ternyata seru nih senam otaknya. Ronde kesekian baru saya ikutan.

Lihat deh difoto, pada kejebak dengan instruksi senamnya. Butuh konsentrasi tingkat tinggi nih! Bisa dilihat juga siapa pemenang koyo di wajah terbanyak? Hehe.

Outbond basah-basahan seru lho, sayang saya nggak bisa ikut. Padahal bagian ini ada yang menunjukkan tingkat kepercayaan satu sama lain, kekompakan dan tentu saja ada strategi tertentu.

Paling kagum saat ketua kelas kami (Mas Berto) melewati jembatan kayu ini dan berpindah tempat dengan patnernya (Pak Maman). Keren ih berhasil juga!

Foto-foto

Nggak afdol rasanya kalau wisata tanpa foto-foto. Saya yang mengajak Najla pun udah hunting foto duluan pas lagi pada jam istirahat menunggu yang pada jumatan. Najla senang sekali karena bisa berlarian dengan bebas. Teman-teman saya pun udah deh nggak keitung berapa kali jeprat-jepret. Ini buktinya jumlah foto ada 500an=D

Acara inti

Mulai mengharu biru nih. Acara ini dihadiri oleh karyawan dan teman-teman sekelas. Ada beberapa teman yang sudah pulang duluan dikarenakan berbagai keperluan. Namun tidak mengurangi kekusyukan acara inti. Setelah sambutan ketua panitia dan perwakilan karyawan, ada nominasi-nominasi “TER” di kelas kami. Mulai dari teraktif, terlebay, terkompor, hingga terrajin. Tak disangka, saya pun masuk nominasi-nominasi satu dari tiga wonder Mom, yang mana pada hamil semua pas masa perkuliahan.

Thanks ya teman-teman, sejatinya semua ibu adalah wonder Mom untuk anak-anaknya. Saya belajar banyak dari semua yang ada di kelas. Mulai dari yang jauh dari keluarga dan tinggal sementara di Jogja dengan membawa anak, yang melaju dari kota sekitar, hingga yang kuliah sambil bekerja plus momong anak, semua ada di kelas ini!

Maka ketika panitia tim kreatif menampilkan video kolase foto-foto kami semasa perkuliahan, ada rasa bahagia, tawa, sedih, dan terharu, menjadi satu. Seolah memutar kembali peristiwa demi peristiwa yang telah berlalu. Ah, jadi rindu sama semuanya. Pinteran nih tim kreatif bikin video lucu juga.

Berdoa

Acara inti juga terdiri dari doa. Dipimpin oleh Mas Rizal, kami memanjatkan doa agar PK dapat berjalan dengan lancar dan kami semua lulus tepat waktu, Aamiin.

Maaf-maafan dan foto bersama

Kayak mau lebaran, pada salam-salaman saling meminta maaf. Harapannya, segala rasa kesal dan tidak enak hati yang pernah tercipta (bila ada) dapat sirna dengan saling memaafkan, sehingga ke depannya lebih mudah dalam melangkah di semester ketiga, hingga kelulusan tiba. Sedih juga sih, pas salam-salaman ada yang nangis soalnya, aaak Mbak Eny ternyata sensitif, saya jadi kebawa nangis deh (#alesan)

Dan ya, ini dia formasi yang tidak lengkap saat acara gathering berakhir.

Sampai jumpa kawanku..
Semoga kita selalu.. Menjadi sebuah kisah klasik untuk masa depan=)

Nb: Beberapa foto diambil dari dokumentasi acara by Mas Chondro dan Mbak Dian Rehul.

Teman-teman bisa melihat lebih jelas tentang profil Karangasri di www.karangasrijogja.com