Beberapa postingan saya di blog ini berisi tentang makanan. Bahkan saya memberi label khusus yaitu kuliner. Bukan tanpa alasan tentunya, karena saya memang suka sekali mencoba makanan yang baru, atau merasakan bagaimana suasana tempat makan yang belum pernah saya kunjungi.
Ada beberapa hal saat kulineran yang membuat saya antusias. Di antaranya adalah, kalau menunya dibilang sangat enak oleh orang-orang, atau bila tempat makannya terlihat unik. Siapa sih yang nggak ingin mencicipi langsung menu enak tersebut? Siapa sih yang nggak ingin mengabadikan langsung resto yang spesial?
Food blogger itu
Nah, ngomong-ngomong soal kuliner, saya langsung ingat istilah food blogger. Mungkin kalau saya sendiri belum pantaslah disebut sebagai food blogger, hehe. Lebih cocok disebut sebagai blogger doyan makan:).
Sementara itu, ada seorang teman saya yang bernama Atanasia Rian, yang memang blognya itu fokus ke kuliner dan wisata,yaitu kulinerwisata.com. Kita ngobrol-ngobrol sama pemilik blog tersebut yuk soal kuliner atau food blogging.
Mak barbie kan branding nya kuliner dan wisata. Nah soal wisata, saya sudah pernah ikut sharing nya waktu acara blogger. Jadi soal kuliner nih mau saya tanyain.
1. Kalau lagi review kuliner gitu memang direncanakan atau gimana?”
Bisa direncana bisa enggak. Kalau gak biasanya iseng aja nyoba kemana gitu. Kalau sekarang lebih sering ke review aja.
2. Tempat makan seperti apa yang dicari? Harus yang kekinian kah? Yang ngehits?
Bebas mana aja, yg jelas belum pernah main kesana.
3. Terus better kulineran sendirian atau sama temen? Alasannya?
Aku lebih senang ada temannya, ada yang bisa diajak ngobrol.
4. Pernah nggak, mau review kuliner eh ternyata rasanya nggak enak atau ada minusnya? Terus tetep ditulis nggak hal minus tersebut?
Pernah dan sering. Cuma tinggal pengemasan tulisannya aja yang positif. Jd tetap kelihatan nyaman dan baik.
5. Pengalaman kuliner yang paling seru, menegangkan, atau paling diingat?
Pengalaman ya? Aku bingung jadinya. Semua punya khas masing-masing. Paling senang kalau menemukan tempat baru yang nyaman dan enak.
6. Tips kalau mau jadi food blogger, atau mau review kuliner?
Tipsnya cuma senang mencoba hal baru aja. Jangan takut mencoba.
Yeay, terimakasih Mak Rian alias Barbie atas sharing dan tips nya.
Kalau saya boleh menambahkan, beberapa hal yang perlu dipersiapkan untuk menjadi food blogger mungkin kamera mumpuni atau teknik fotografi yang oke kali ya? Karena kalau saya lihat, food blogger profesional itu foto-foto makanannya juga bagus, sehingga menggugah selera para pembaca nya untuk ikutan makan ke tempat tersebut. Ini nih contoh foto ciamik dari tangan Mak Rian.
Sekian tips review makanan kali ini, semoga bermanfaat ya buat teman-teman 🙂
Oh iya, sedikit tambahan mbak dian.
Food blogger bukan cuma kita2 yang doyan makan di luar atau resto.
Emak-emak yang hobi masak dan memposting hasilnya di blog, mereka juga disebut food blogger.
Intinya, blogger yang suka memposting hal-hal berhubungan sama makanan.
Itu sih sharing yang kudapat di grup food blogger.
Aku termasuk keduanya, masak sendiri dan hunting makanan di cafe. : D
Wah makasih mbak Ivon tambahannya, iyah bener yang suka masak dan posting juga food blogger.
Aku pengen banget gitu jadi foodblogger tapi kadang terkendala harapan pengen diet. Jadinya ada perasaan was2 kalo mau incip2 makanan…???
-sundulerparents-
Wkkka untung aq ga perlu mikir diet. Eh Barbie santai aja tuh ga diet juga:)
Barbie apa aja pasti doyan…
Jadi tantangannya apa makanan yang dia ga doyan? :p
Wkkkka bener juga ya..smua doyan, mungkin dedaunan di hutan pun kalau terpaksa ya dimakan:)
Aku termasuk food blogger ala-ala, udah ada beberapa resto cafe yang dikunjungi namun mau menulis masih males. Padahal foto2nya sudah seabrek. Makasih tipsnya Mbak Dian.
Wah keburu lupa lho ntar. Aq juga masih ada yg didraft nih
Kalo ke Jogja kudu ketemu Mbak Atanasia Rian nih..hahaha. Eh, Mbak juga boleh ikut. :))
Kyaaa aq ga di ajak? Ajak dong:)