Handcrafted Bros dan Pendant dari Polymer Clay

Facebooktwitterredditmail
“Something handmade is so much more meaningful”- Anonim-

Kalau boleh mengingat masa lalu, saya termasuk yang “berbakat” di bidang seni. Bakat yang pada akhirnya kurang digali, sehingga hilang begitu saja, hehe. Saya suka menggambar, menari, dan bernyanyi (meski sumbang). Maka tak heran ketika pelajaran seni rupa di SD, SMP dan SMA, saya pun menikmatinya. Mulai dari membuat kipas dari anyaman bambu, mendesain hiasan dinding tempat surat, sampai bikin patung dan topeng dari tanah liat, semua saya kerjakan dari hati. Hasilnya pun lebih dari lumayan menurut saya. Begitu juga menurut bapak dan ibu guru, rata-rata nilai A saya dapatkan untuk kerajinan tangan di atas. Bakat itupun memudar seiring saya dewasa. Hingga akhirnya saya menggeluti dunia blogging. Ya, menurut saya menulis itu termasuk seni lho. Seni merangkai kata, merangkai kalimat, hingga enak dibaca.

Tak ada yang mengira dari blogging, saya bersentuhan lagi dengan kerajinan tangan. Mulai dari merajut saat arisan ilmu di Gendhis Bag, dan yang terakhir membuat handcrafted bros dan pendant (bandul kalung) dari polymer clay di Joglo Ayu Tenan.

polymer clay

Mbak Yayuk (berbaju merah), dan Mbak Eta (berbaju kuning)

Hari itu, saya bersama 5 blogger lainnya, menimba ilmu dari Mbak Eta @neverta_gallery dan Mbak Yayuk pemilik @JogjloAyuTenan. Jogja Ayu Tenan sendiri adalah sebuah tempat berkumpulnya berbagai crafter di Jogja. Ada yang bergerak di bidang decoupage, handmade jewelry, kain shibori, dan masih banyak lagi. Mereka bersama-sama membangun kreasi di bidangnya masing-masing, dan saling dukung, baik dalam hasil pengembangan produk, marketing, maupun membagikan ilmunya ke masyarakat umum. Mbak Yayuk sempat cerita bahwa dulunya sebelum membentuk perkumpulan ini, para crafter bergerak sendiri-sendiri. Ternyata dengan bekerja sama, crafter Jogja justru lebih maju.


Apakah Polymer Clay itu?

Polymer clay adalah sebuah bahan yang berasal dari clay, dimana sifat aslinya keras, sehingga harus diempukkan terlebih dahulu agar dapat dibentuk. Menurut Mbak Eta, hasil perhiasan dari polymer clay itu nantinya seperti keramik. Bedanya, kalau keramik harus dibakar pada suhu di atas 1000 °C, sedangkan polymer clay dapat dipanggang menggunakan alat yang ada di rumah kayak oven toaster yang ada api atas bawah. Keramik juga dapat pecah jika jatuh atau dibanting, sedangkan produk dari polymer clay tidak dapat pecah.

Ada juga yang namanya airdry clay, yaitu clay yang bisa kering tanpa dioven, tetapi kekurangannya adalah lebih mudah jamuran, tidak tahan air, dan mudah patah. Berbeda dengan polymer clay yang tahan banting, tidak jamuran dan tahan air.

Bahan apa saja yang dibutuhkan untuk membuat handcrafted bros dan pendant?

  1. Polymer clay merek FIMO

polymer clay

Merek ini berasal dari Jerman, dan berkualitas tinggi. Terdiri dari beberapa jenis polymer clay yaitu kids, soft, classic dan professional. Perbedaannya terletak pada kelembutan clay -nya. Jenis kids lebih lembut sehingga lebih mudah dibentuk oleh anak. Jenis soft juga lebih lunak dibanding classic dan professional. Polymer clay dari FIMO itu beraneka warna lho, mulai dari warna terang seperti warna pelangi, hingga warna gelap. Ada juga warna-warna netral kayak putih, hitam, dan cokelat.

  1. Alas keramik

polymer clay

Tegel, rol, cutter

Keramik atau tegel digunakan sebagai tatakan untuk membuat perhiasan dari olymer clay. Tujuannya adalah memastikan bahwa alasnya datar sehingga memudahkan dalam proses pembuatan. Teman-teman dapat mengadon, menggulung polymer clay di atas tegel tadi. Usahakan memilih keramik yang berwarna terang dan tanpa motif, jadi enggak bias dengan clay -nya. Selain keramik, saat di rumah saya menggunakan meja anak biasa sebagai tatakan. Yang penting cari yang datar.

  1. Plastik bening

Fungsi plastik bening adalah agar polymer clay enggak menempel di tegel. Jadi mudah untuk diangkat ketika akan memindahkannya ke oven, atau ketika ingin memindahkan ke atas tangan, baik untuk dihias atau untuk dirapikan.

  1. Rol

Rol yang dimaksud adalah rol akrilik bening yang berfungsi untuk mengadon, memipihkan, atau membentuk polymer clay. Saat di Joglo Ayu Tenan, Mbak Eta dan Mbak Yayuk menyediakan rol bening tanpa motif untuk memipihkan polymer clay agar adonan lebih lembut. Selain itu juga ada rol motif yang dapat digunakan sebagai alternatif corak pada handcrafted bros atau pendant yang akan kami buat. Untuk pemula, bisa memakai jar selai biasa yang bening itu lho. Jar berbahan gelas lebih disarankan dibanding rol kayu.

  1. Alat pembuat motif

Untuk pengrajin polymer clay profesional ternyata tersedia berbagai alat yang dapat digunakan untuk membantu membentuk motif pada perhiasan yang akan dibuat. Ukuran pendant dan bros yang relatif kecil tentu akan sulit kalau harus menggunakan jari saat membuat corak. Oleh karena itu dibutuhkan bantuan dari alat lain. Nah, kalau kami kemarin sih cukup pakai tusuk gigi dan jarum pentul. Jadi deh motif tutul-tutul. Mbak Eta juga menyarankan bisa memakai sikat gigi yang dipotong ujungnya sehingga bisa menjadi tajam dan bagus jika dicapkan ke clay. Selain itu, juga dapat menggunakan taplak bermotif yang dikasih bedak bayi/maizena, lalu dicapkan ke clay.

Oh ya, ada juga cutter yang bisa digunakan untuk membuat bentuk dan motif. Cutter biasa digunakan untuk memotong polymer clay agar lebih rapi, terutama untuk bentuk tertentu. Lalu cutter motif dapat dipakai membuat pinggiran bentuk jadi bergerigi.

  1. Gliter, cutton bud

polymer clay

Fungsi glitter adalah sebagai hiasan untuk mempercantik bros dan pendant yang teman-teman buat. Glitter ini boleh dipakai atau tidak ya, enggak wajib. Cutton bud digunakan untuk menaruh glitter ke area yang sulit dijangkau dengan tangan.

  1. Oven

Oven diperlukan untuk memanggang agar polymer clay yang sudah berbentuk bros atau pendant dapat menjadi keras dan tahan banting. Setelah dipanggang, maka clay pun tidak dapat diubah lagi bentuknya.

  1. Peniti, atau sekrup

Fungsi peniti adalah untuk menggantungkan pin atau bros ke baju atau kerudung. Fungsi sekrup adalah tempat untuk menambatkan tali atau rantai untuk kalung. Begitu juga jika ingin dijadikan gantungan kunci misalnya, tinggal disesuaikan saja.

  1. Pernis dan kuas

fimo polymer clay

Pernisnya juga dari FIMO lho. Foto by @atanasia_rian

Teman-teman tahu kan pernis itu apa? Nah pernis di sini memang berfungsi untuk menjaga polymer clay yang sudah berbentuk agar lebih tahan lama. Jadi, setelah finishing dengan pernis menggunakan kuas, maka bros dan pendant akan terlindungi dari air, panas, serangan jamur, dan sebagainya. Termasuk agar glitter -nya enggak menempel ketika brosnya dipegang. Selain itu, lapisan mengkilapnya juga membuat bros dan pendant tampak lebih berkilau.


Bagaimana cara membuatnya?

polymer clay

Uleni clay dengan tangan

Langkah pertama yang dilakukan adalah mengadon clay, agar menjadi lembut dan tidak retak atau patah ketika akan dibentuk. Kemarin kami memilih soft clay, karena termasuk yang lumayan lunak. Cara mengadon adalah dengan mengambil clay sedikit, sesuai kebutuhan, lalu adon seperti akan menguleni donat. Soft clay hanya membutuhkan sedikit kekuatan untuk menjadikannya empuk. Berbeda dengan classic clay yang lebih keras, sehingga butuh tenaga lebih dan waktu yang cukup lama untuk menjadi lunak.

polymer clay

Clay sudah diadon dan dibulat-bulat

Sebenarnya, clay dapat melembut tergantung juga dari kehangatan telapak tangan teman-teman. Bila tangan teman-teman hangat, ya cepet banget clay -nya jadi kayak huas gitu. Sementara yang tangannya dingin, ya masih keras aja deh clay -nya meski sudah diadon. Nah, kemarin teman saya Rian itu tangannya panas kali ya, sampai soft clay langsung kayak slime gitu, hehe. Untuk yang tangannya kayak Rian, mungkin sebaiknya menggunakan classic clay. Oh ya, agar adonan lebih merata dan lembut, teman-teman dapat menggunakan rol.

Setelah diadon, maka clay siap untuk diolah. Mula-mula, kami diminta untuk membuat bentuk dasar. Bila teman-teman akan membuat bentuk lingkaran, tinggal ambil clay sesuai selera, lalu bulat-bulatkan di telapak tangan. Tangan kiri membuka, letakkan clay di atasnya, lalu putar-putar dengan tiga jari tangan kanan, hingga berbentuk bulat seperti klepon. Setelah itu baru pipihkan. Jadi deh dasar bros atau pendant yang berbentuk lingkaran. Bila menginginkan bentuk tetesan air, langkahnya sama dengan membuat bentuk lingkaran. Sebelum bulatan clay dipipihkan, salah satu ujungnya di guling-gulingkan di telapak tangan agar menjadi sedikit lancip. Kemudian pipihkan, sehingga menjadi berbentuk tetesan air. Teman-teman dapat memakai cutter untuk merapikan bentuk ya.

polymer clay

Tipiskan clay

Langkah berikutnya adalah gunakan rol baik untuk menghaluskan atau menipiskan bentuk clay, atau membuat pola pada dasar clay. Teman-teman juga dapat menggunakan alat lain seperti tusuk gigi, jarum pentul, ataupun cutter motif untuk membantu membuat corak. Corak dasar ini juga bisa dilakukan setelah membuat hiasan lho. Jadi teman-teman dapat membuat hiasannya dulu, seperti mawar, calla lily, atau bunga lainnya. Cara membuatnya pun mudah.

polymer clay

Mbak Eta mengajarkan kami cara membuat mawar, yaitu dengan terlebih dahulu membentuk bagian dalam mawar, yaitu clay yang berbentuk bulat, dipipihkan lalu digulung. Setelah itu, buatlah kelopak mawar dengan cara bentuk clay seperti tetesan air, pipihkan, lalu letakkan di sekeliling bagian dalam mawar tadi. Buatlah dua kelopak terlebih dahulu, baru lanjutkan hingga lima kelopak, dan tujuh kelopak. Jumlah kelopak dapat disesuaikan dengan selera teman-teman ya.

Jangan lupa ketika bunga sudah jadi, tambahkan daun. Cara membuat daun, yaitu dengan membentuk clay menjadi tetesan air, pipihkan, lalu buat tulang daun menggunakan ujung jarum pentul. Hiasan lainnya adalah buat untaian clay seperti cacing yang panjang dan kecil. Lalu untaian tersebut di mlungker-mlungker di atas bentuk dasar clay, atau letakkan dimana saja. Bebas sih cacingnya mau dibentuk apa, sesuka hati, tetapi usahakan tetap matching dengan hiasan lainnya. Setelah hiasan jadi, teman-teman boleh menambahkan glitter sebagai pemanis. Seperti yang sudah saya tulis di atas, menaruh glitter -nya bisa dengan ujung jari atau menggunakan cutton bud ya. Sesaat sebelum menaburkan glitter, Mbak Eta menyarankan agar bentuk dasar diberi motif menggunakan tusuk gigi, biar kayak ada teksturnya gitu.

polymer clay

Nah, kalau sudah, tahap selanjutnya adalah di oven dengan suhu 110 °C api atas bawah selama 30 menit. Suhu dan lama memanggang sudah diperhitungkan hingga nantinya clay menjadi keras tapi enggak gosong. Soalnya saya sempat praktek lagi di rumah, eh suhunya kebablasan jadi 180 °C (keinget suhu manggang kue hiks), jadilah ketika oven berbunyi tanda sudah 30 menit, huaa malah gosong deh bros saya. Sedih banget karena warna clay yang cantik-cantik, mulai dari pink, biru, kuning, berubah semua menjadi hitam dan cokelat:(

polymer clay

Perhiasan dari polymer clay yang sempat selamat. Semua yang difoto ini buatan anak saya Najla=)

polymer clay

Yang boneka buatan saya, tapi jadinya horor, hehe. Kalau anak-anak tetap suka sih, bagus katanya.

Lanjut ke pengalaman membuat handcrafted bros dan pendant di Joglo Ayu Tenan ya. Setelah 30 menit, maka kerajinan tangan kami dikeluarkan dari oven, lalu tunggu agak dingin.

polymer clay

Perekat penitinya bisa dikasih inisial nama teman-teman

Barulah teman-teman dapat memasang peniti menggunakan clay sisa sebagai perekatnya, atau pasang sekrup pada pendant -nya. Setelah itu, bros atau pin dipanggang kembali selama 30 menit dengan suhu 110 °C agar perekat peniti bisa mengeras.

Bila sudah 30 menit, keluarkan bros, lalu tunggu dingin. Biasanya sih enggak sampai lima menit sudah dingin, dan dapat dilanjutkan ke tahap akhir yaitu pernis.

polymer clay

Manfaat dan tujuan pernis juga sudah saya di awal, jadi penting banget ya tahapan ini. Oh ya, sebagai informasi, pastikan bahwa bros atau pendant sudah benar-benar dingin ya, agar pernisnya enggak menggumpal di satu titik.

Alhamdulillah jadi juga deh. Untuk pendant atau bandul kalung tinggal dikasih tali deh biar bisa dipakai. Ikatan tali kami  sih dibuatkan oleh Mbak Eta, hehe. Cakep-cakep banget kan jadinya?

Bros dan polymer clay

Bros dan polymer clay

Buatan saya

pendant clay

Ini juga hasil karya saya

Saya senang banget lah pokoknya bisa berkreasi di acara kemarin.

polymer clay

Belajar privat sama Mbak Eta

Kalau teman-teman ingin belajar membuat handcrafted bros dan pendant dari polymer clay kayak saya, bisa banget lho datang langsung ke Joglo Ayu Tenan. Lokasinya ada di Pogung, Jalan Kaliurang. Ajak anak-anak juga boleh banget, Mbak Eta dan Mbak Yayuk menyediakan paket anak-anak.

Kayak gini nih paketnya:

  1. Paket anak-anak 150.000 rupiah/anak minimal 10 anak, yaitu membuat miniatur buah, boneka, dan sebagainya yang relatif mudah untuk anak (bentuk dapat disesuaikan usia ya).
  2. Paket dewasa 250.000 rupiah/orang minimal 7 orang, yaitu membuat bros/pendant/miniatur buah, boneka.
  3. Paket kain shibori 400.000 rupiah/orang mendapat scarf dan kain dengan ukuran 2mx50cm 400rb. Kainnya boleh dibuat bentuk apa saja sesuai keinginan teman-teman.

Jadi gimana? Tertarik enggak bikin perhiasan dari polymer clay? Kalau mau, langsung hubungi Mbak Eta ya di 0856-4331-8885 atau Mbak Yayuk di 0819-0370-7192. Sesuatu yang dibuat dengan tangan sendiri memang lebih penuh makna, karena ada waktu dan kasih sayang yang dicurahkan selama proses pembuatannya. Kapan lagi memberikan hadiah kepada yang terkasih, langsung dari kreasi teman-teman sendiri?

polymer clay

Foto by @atanasia_rian
(Visited 2,740 times, 1 visits today)
Facebooktwitterredditmail Nih buat jajan

19 thoughts on “Handcrafted Bros dan Pendant dari Polymer Clay

  1. Rahmi Reply

    Apiik temenku juga ada yg pinter bikin bros/tempelan kulkas dr bahan ini. Pengen banget belajar bikin, meski aku dr kecil ga punya bakat bikin kerajinan2.

  2. Dian Radiata Reply

    Hasilnya bagus-bagus banget ya.. Dari kemaren waktu lihat foto-fotonya di ig udah gak sabar nunggu ulasannya. Aku pengen banget belajar bikin magnet kulkas dari clay gini..

  3. April Hamsa Reply

    Oooo itu bahannya namanya polymer clay.
    Tapi kalau jatuh kyknya bisa pecah gtu ya mbak?
    Kyknya pernah punya tapi bukan bros, punya kyk hiasan aja gtu

    • dian.ismyama Post authorReply

      ngggak mbak, nggak pecah, kemarin nyoba dibanting juga. Punyaku juga dibanting pas di rumah. Asal manggangnya tepat ga akan pecah kalau dibanting

  4. Maul Reply

    saya juga pecinta clay, dulu biasa bikin sendiri, awet tanpa perlu dibakar asalkan dicat biar gak jamuran. Tapi sekarang ngerasa ribet, memang enaknya cari polymer clay, saya perhatikan hasilkan juga bisa lebih kinclong

  5. Katerina Reply

    Aku kalau lihat produk-produk kerajinan clay pasti ingat mbak Anita Tidore. Dia masternya clay. Aku punya kalung clay hadiah darinya, selalu aku pakai saat berbusana casual. Karya mbak Dian sudah seperti buatan profesional. Diteruskan saja mbak. Cakep itu.

Leave a Reply

Your email address will not be published.