Hal Menyenangkan dalam Hidup, I Love February

Facebooktwitterredditmail

Hal Menyenangkan dalam Hidup. Kata orang, Februari itu bulan penuh cinta. Buatku pribadi, semua bulan penuh cinta, jika kita mengisinya dengan membagikan cinta kepada orang-orang yang kita sayangi. Nah, kali ini aku mau cerita tentang hal-hal menyenangkan dalam hidupku, yang terjadi pada bulan Februari 2021.

Sebelumnya, aku nulis ini karena ikutan CR Challenge #02ย dari creameno.com. Pas banget temanya, karena alhamdulillah Februari ini aku merasa banyak hal menyenangkan yang terjadi. Yuk, kita lihat apa aja sih yang bikin aku senyum-senyum di Februari.

1. Buku Solo Pertamaku Terbit

Setelah sekian lama mempunyai impian menerbitkan buku solo, akhirnya pada tanggal 1 Februari 2021, editor divapress menyampaikan bahwa bukuku sudah terbit dan bisa dipesan melalui pre order๐Ÿ˜

 Tantrum pada anak
Lihat ada buku dengan namaku sebagai penulisnya itu rasanya luar biasanya menyenangkan ๐Ÿ˜Š

Masyaallah perasaanku saat itu benar-benar enggak karuan. Antara senang, kaget, bingung, sekaligus terharu. Buku yang aku tulis selama dua bulan. Tetapi aslinya sudah aku dalami selama bertahun-tahun, akhirnya bisa dibaca oleh banyak orang. Aku berharap buku ini bisa bermanfaat untuk orang tua, pengasuh (kakek nenek, baby sitter, guru di daycare), siapapun yang membutuhkan.

Sampai lupa kasih tahu, judul bukuku adalah Anti Stres Hadapi Tantrum pada Anak. Sebuah buku non fiksi parenting. Sejujurnya, aku itu enggak pede kalau nulis tentang parenting. Ya karena ilmuku ini masih secuil dibanding para profesional, atau ibu lain. Tapi ketika Allah memudahkan penulisan dan penerbitan buku ini, aku yakin memang sudah ditakdirkan agar bukuku sampai ke pembaca dan bisa menjadi solusi atau jawaban dari pertanyaan-pertanyaan mereka tentang tantrum.

Aku menikmati proses pre order buku. Mempromosikannya di media sosial, menandatangani dan menuliskan pesan inspiratif di setiap buku yang dipesan oleh teman-teman. Hingga mengikuti berbagai IG live sharing tentang tantrum dan launching bukuku yang tentu saja digagas oleh beberapa teman dan komunitas yang mengenalku. Sungguh, aku enggak menyangka mereka mengapresiasi sampai sebegitunya. Intinya, aku bahagia sekali.

Oh ya, buku Anti Stres Hadapi Tantrum pada Anak bisa ditemukan di toko buku offline lho. Untuk teman-teman yang di luar Jawa atau suka ke toko buku, bisa banget cari bukuku di toko buku terdekat seperti Gramedia, TogaMas dan sebagainya. Sedangkan yang lebih suka versi e-book nya, bisa juga memesan melalui Google Book.

Buat teman-teman ingin mendapatkan bukunya secara gratis, saat ini sedang ada book tour . Ikutan ya. Sebarkan virus cara mengatasi tantrum yang tepat.

2. Sesi Play Terapi Anakku telah Selesai

Mungkin enggak banyak yang tahu, kalau salah satu anakku mengikuti terapi sensori integrasi dan play terapi. Semua terapi tersebut dilakukan dengan cara bermain. Untuk play terapi sendiri sebanyak 12 sesi, yaitu 4 sesi bersama Ayah dan terapis, 4 sesi bersama Ibu dan terapis, lalu 4 sesi terakhir bersama keluarga (Ayah, Ibu, Adik) dan terapis.

Anakku direkomendasikan mengikuti play terapi sejak sebelum corona menyerang. Rekomendasi tersebut diberikan oleh psikolog di SD nya. Awalnya, sesi play terapi dilakukan di sebuah klinik psikologi swasta di Jakarta. Tentu saja lumayan jauh dari rumahku di Depok. Setiap akhir pekan, aku atau suami harus mengantar anak ke Jakarta menggunakan transportasi umum, yaitu ojek dan KRL. Hampir 4 jam PP kami habiskan setiap harinya. Kalau ditotal dengan lama play terapinya yaitu 1 jam, plus makan, salat dan sebagainya, rasanya kayak seharian gitu di Jakarta๐Ÿ˜.

Februari 2020 play terapi di klinik tersebut selesai dan psikolognya merekomendasikan untuk cek sensori integrasi di rumah sakit di Depok. Sayangnya, di akhir bulan Februari tahun lalu, corona justru melanda Indonesia. Aku dan suami menunda pemeriksaan ke rumah sakit karena kondisi saat itu yang sangat menegangkan.

Lalu di bulan Juni, aku mulai mencari klinik psikologi swasta di Depok yang menerima terapi offline. Alhamdulillah akhirnya ketemu sebuah biro psikologi bernama Ruang Mekar Azlia. Di sanalah anakku akhirnya mengikuti play terapi selama kurang lebih 12 sesi. Akhir pekan nanti, merupakan sesi konsultasi atau konseling hasil dari play terapi selama ini. Belum apa-apa aku sudah terharu. Akhirnya usai juga perjalanan kami mengikuti play terapi.

Play terapi
Ilustrasi play terapi

Kalau ada yang bertanya, apakah anak ada kemajuan? Apakah play terapi efektif? Tentu aku menjawab iya. Karena sebenarnya kunci dari bermain adalah attachment atau connection, maka hal tersebut yang orang tua pelajari untuk dipraktikkan di rumah.

Kami dilatih untuk bermain secara mindfulย selama minimal 15-20 menit/hari. Terus terang, right here, right now itu cukup susah bagi saya yang masih punya bayi, dan bagi suami yang sedang wfh. Tapi nyatanya, kami bisa bermain 10 menit/hari saja sudah merupakan kemajuan.

Sedangkan kemajuan kakak secara personal jelas ada. Ia menjadi lebih percaya diri dalam berinteraksi dengan orang asing, dunia luar. Suaranya mulai terdengar lebih keras, dan ia bisa memulai percakapan terlebih dahulu dengan orang baru.

Kalau boleh saya simpulkan, play terapi enggak hanya mengembangkan soft skill dan kepercayaan diri anak, tapi juga kelekatan anak pada orang tua. Termasuk mengembangkan kemampuan orang tua untuk berinteraksi ke anak dengan cara yang lebih tepat dan menyenangkan.

3. Kebahagiaan Datang dari Membahagiakan Orang Lain

Hal menyenangkan berikutnya yang terjadi pada bulan Februari adalah anak keduaku ulang tahun pada tanggal 2 Februari. Sebenarnya anak pertama juga ulang tahun pada tanggal 12 Januari. Nah, karena ulang tahunnya hanya berbeda 2 minggu, kakak ingin agar dirayakan bareng-bareng saja. Mereka meminta makan-makan di tempat makan yang ada danau dan perahunya (tempat yang dulu pernah didatangi kakak saat adik belum lahir)

Ternyata, sebuah perayaan sederhana bisa membuat anak-anak bahagia. Mengikuti permintaan mereka, membuat aku ikut bahagia.

Mungkin kamu pernah dengar tentang resep bahagia, yaitu bahagiakanlah orang lain. Entah itu suami, anak-anak, tetangga, bahkan asisten rumah tangga atau orang yang tidak kamu kenal.

Itulah yang aku lakukan pada bulan Februari. Aku juga sempat membantu seseorang. Tapi tidak bisa aku sebutkan siapa orangnya dan bantuan apa yang aku berikan. Biarlah itu menjadi rahasia. Intinya, saat aku membuat orang lain bahagia, aku ikut bahagia.

Bisa jadi ini sebabnya, sejak dulu aku lebih menaruh minat untuk bekerja di pelayanan. Bertemu pasien, mengobrol dengan mereka membuatku diliputi perasaan nyaman dan merasa berguna. Bila suatu hari, informasi, konseling, edukasi atau apapun yang aku lakukan dan aku berikan untuk mereka, ternyata berdampak positif, maka aku merasa bahagia.

Sama halnya ketika aku menulis blog, membuat video, atau menulis buku. Manfaat, dampak positif dari karya-karyaku, membuatku jauh lebih bahagia.

Kalau kamu, apa hal menyenangkan yang terjadi dalam hidupmu pada bulan Februari ini? Cerita, yuk!

(Visited 213 times, 1 visits today)
Facebooktwitterredditmail Nih buat jajan

22 thoughts on “Hal Menyenangkan dalam Hidup, I Love February

  1. Intan Rastini Reply

    Selamat mbak atas pencapaian-pencapaian yang terjadi di bulan Februari. Ikut seneng juga mbak udah berhasil meluncurkan buku Anti Stres Hadapi Tantrum pada Anak. Ini buku yang ke berapa mbak?
    Emang rasanya kalau lihat nama kita tercantum di atas sampul buku, begitu bahagia dan campur aduk ya rasanya. ๐Ÿ™‚
    Selamat juga atas selesainya program play therapy si kecil serta happy belated birthday untuk kakak dan adik. Semoga sehat-sehat terus ya sekeluarga.

    • dian.ismyama Post authorReply

      Halo Mbak. Alhamdulillah ini buko solo pertama. Sebelum2nya saya nulis buku antologi sudah ada 12 an buku mulai dari nonfiksi, kumcer, dongeng anak, true story, dll. Makanya yang buku solo ini bikin saya bahagia banget. Enggak nyangka akhirnya bisa juga nerbitin tulisan 150 halaman lebih๐Ÿ˜‚. Kalau antologi paling banyak 10-15 halaman lah, karena digabung sama penulis lain.

      Makasih juga doa2 buat anak dan keluargaku. Aamiin

  2. Rahul Syarif Reply

    Salam kenal sebelumnya kak Ismy,

    Saya salut sama teman-teman yang nerbitin buku. Kak Ismy adalah tulisan kedua hari ini yang saya baca tentang antusiasmenya nerbitin buku. Kalo buku dari Divapress itu, apakah diperjual-belikan di toko buku atau hanya pemesanan online? Soalnya saya sudah jarang main ke toko buku. Tau-tau malah pandemi.

    Saya agak bingung dengan pembagian sesi yang kak Ismy jelaskan. Itukan kak Ismy nyebutnya 12 sesi. 4 dari terapis, 4 dari ayah, 4 dari ibu, dan 4 sesi terakhir bersama keluarga. Itu artinya ada 16 sesi, atau 4 sesi terakhir itu sudah masuk hitungan sesi 2 dan 3?

    • dian.ismyama Post authorReply

      Halo salam kenal juga. Iya, msuk ke toko2 buku di seluruh Indonesia Mas. Bisa ke Gramedia kalau mau ke toko buku offline. Sedangkan online ada di Shopee dan Tokopedia di toko dari penerbit nya langsung. Oh ya, versi Google Book nya juga sudah ada jika prefer ke ebook.

      Wah, thanks koreksinya Mas. Yg benar 12 sesi, 4 sesi pertama dengan terapis itu maksudnya pas awal2 observasi dll, ga ikut hitungan. Jumlahnya juga ga sampai 4 kali. Duh, eror saya nya. Haha. Saya edit ya

  3. CREAMENO ๐Ÿฐ Reply

    Hi mba Dian, salam kenal. Terima kasih sudah ikut CR Challenge, yaaa ๐Ÿ˜

    By the way, selamat untuk kelahiran buku solo barunya. Saya ikut senang ketika membaca pencapaian mba Dian yang sudah sejak lama mba Dian nantikan. Semoga bukunya bisa bermanfaat bagi para orang tua di luar sana ๐Ÿ˜† Dan selamat juga karena play terapi untuk anak mba sudah selesai, ikut senang baca perkembangannya. Semoga anak mba Dian bisa tumbuh sehat, pintar dan ceria ๐Ÿฅณ

    Eniho, saya setuju dengan kalimat kutipan di atas, itu pula yang saya rasakan setiap kali melihat orang-orang terdekat saya bahagia. Buat saya kebahagiaan mereka, kebahagiaan saya juga. Berharap, kita bisa terus memberi kebahagiaan kecil untuk siapapun yang berada di sekitar kita ๐Ÿ˜๐Ÿ’•

    • dian.ismyama Post authorReply

      Huaa thanks Mbak Eno atas apresiasinya. Anyway, Challenge2 dari Mbak Eno juga bikin kita2 bahagia lho. Makasih bangets ๐Ÿ˜Š

  4. Ghina Reply

    hai mba dian, senang sekali yaaa buku solonya terbit. rasanya membuncah sekali pasti pas ngasih tanda tangan di buku sendiri tuh..

    aku juga pernah ikutan therapy play kulwapnya bareng ci gesi. here and now itu emang tantangan banget ya mbak. godaan gawai di samping kita sering bikin goyah..

    selamat ulang tahun juga buat kedua anaknya, semoga bertumbuh dengan bahagia, sehat selalu dan tetap ceria.

  5. imeldasutarno Reply

    Halo mbak Dian. Perdana menjejak di sini ya. Selamat untuk buku solo pertamanya ya mbak. Dari dulu aku serring ngimpi (lebih tepatnya halu sih) aku juga bisa punya buku yg kukarang sendiri. Ternyata setelah tau betapa susahnya nulis satu buah buku, rasanya aku mundur teratur untuk hal ini hehe.

  6. Agus warteg Reply

    Alhamdulillah akhirnya bukunya terbit juga ya mbak ismyama, pasti seneng banget akhirnya bisa menerbitkan buku. Semoga bukunya bermanfaat bagi para orang tua untuk menghadapi anak yang tantrum.

  7. Endah April Reply

    Halo mba Dian salam kenal. Selamat atas penerbitan bukunya, wah keren๐Ÿ‘๐Ÿ‘๐Ÿ‘ aku selalu kagum dengan orang-orang yang bisa menerbitkan bukunya๐ŸŒธ semoga suatu saat aku bisa menyusul hehehe.
    Selamat juga untuk play therapy yang sudah selesai, semoga anak mba Dian tumbuh menjadi anak yang sehat dan penuh percaya diri.
    Seneng rasanya baca-baca tulisan peserta CR Challenger #2 ini, bahagia itu nular ternyata ya hehehe.

    • dian.ismyama Post authorReply

      Halo salam kenal. Thanks Mbak. Aamiin moga mbak juga bisa menerbitkan buku ya. Iya senang ya membaca kisah bahagia teman-teman

  8. Rudi G. Aswan Reply

    Bisa dibayangkan senangnya melihat nama kita tercetak di halaman sampul buku yang bisa dijual bebas di toko buku, Mbak. Selamat ya, semoga diikuti buku-buku berikutnya. Aku ingat dulu terbit buku solo pertamaku kayak orang hooh liat Mulu ke Gramedia, padahal biasa aja hehe.
    Poin terakhir nendang banget, Mbak. Betul banget, dengan bantu orang utk ringankan beban, hidup kita jadi dimudahkan pula. Kita jadi bahagia banget.

    • dian.ismyama Post authorReply

      Wah dicoment penulis senior. Iya Mas, rasanya kaget, haru dan bahagia. Ini malah belum ke Gramedia aku nya sejak corona. Pingin euy foto sama buku sendiri di Gramedia. Hehe

  9. Pipit Piharsi Reply

    Salam kenal, Mbak Dian…
    Wah, ikut senang atas terbit buku solonya. Selamat ya, Mbak…
    Selamat untuk semua pencapaian yang di raih dibulan ini.
    Semoga sehat-sehat terus sekeluarga ya mbak

Leave a Reply

Your email address will not be published.