Flashback 10 Tahun Ngeblog di BloggerDay 2025

Facebooktwitterredditmail

“Berikutnya, Juara 2 Lomba Blog Gelar Pelaku UKM DIY diraih oleh Dian Farida Ismyama, dengan artikel berjudul Jogja Surga Kuliner Halal. Kepada pemenang, dipersilakan maju ke atas panggung!”

Tanganku berkeringat, dadaku berdegub kencang, dan lututku gemetaran. Dengan sisa kekuatan yang ada, kulangkahkan kakiku menaiki panggung. Setelah Juara 2 disebutkan, Juara 1 juga diumumkan, dan tepuk tangan penonton semakin riuh.

Lampu sorot menerang, bersamaan dengan flash dari kamera dan handphone para blogger dan jurnalis yang ingin mengabadikan momen malam itu. Mata dan telingaku juga merekam momen langka ini. Meskipun bukan pertama kalinya menaiki panggung sebagai juara lomba blog, tapi kali ini terasa beda. Panggung ini berada di JEC, tempat yang sudah aku kenal. Bahkan dulu wisuda SMA di sini.

Simbolis hadiah berupa uang tunai diberikan kepadaku. Diikuti dengan piala paling besar yang pernah kuterima seumur hidupku. Teman-teman blogger mengucapkan selamat. Akupun menyelamati diri sendiri. Sebagai ibu rumah tangga bergelar S2, kemenangan ini merupakan prestasi.

“Bunda, bangun! Kakak mau ke kamar mandi.”

Tidur nyenyakku dikagetkan oleh suara mungil dari tubuh mungil berponi. Ketika ia berbicara, tidak menangis, hidupku terasa nyaman. Tapi lain waktu, saat ia berteriak-teriak sambil menendang-nendang kakinya, hatiku hancur. Aku sudah keliling dari satu psikolog ke psikolog lain untuk mencari apa yang salah dengan anakku. Meskipun semua psikolog tersebut mengatakan tidak ada yang salah, tapi naluriku mengatakan lain.

Hari-hariku seperti roller coaster. Kadang menyenangkan, seringkali mengerikan. Entah berapa kali aku ingin lari. Lari dari rumah, atau dari kehidupan. Hidup dalam sangkar emas yang monoton, telah merenggut mimpi-mimpiku. Aku masih ingin melanjutkan S2, masih ingin berkarir kembali, masih ingin keliling dunia. Tapi semua itu tidak mungkin kulakukan, karena ada tubuh mungil berponi yang membutuhkan perhatianku.

Lucunya, sekuat apapun aku berdiam diri, ada yang memberontak. Kata-kata berlarian di kepalaku. Menyuruhku untuk bergerak. Awalnya aku mulai menyibukkan diri dengan berjualan online. Tapi tak bertahan lama karena semua kukerjakan sendiri. Mulai dari mencari produsen/ suplier, mempromosikan produk, menerima dan membungkus pesanan, hingga mengirimkannya ke pelanggan. Lelah, tentu saja. Karena semua dilakukan sembari mengurus anak yang ternyata dikemudian hari didiagnosa berkebutuhan khusus.

Kala aku ingin berhenti bergerak, sebuah tawaran mengikuti grup flashfiction di FB menarik atensiku. Akupun segera join dan menyimak isi grup. Tanpa kusadari, aku mulai belajar merangkai kata dengan plot twist di akhir cerita. Inilah awal mulanya aku terjun di dunia asing bernama menulis.

Flashfiction sudah kugenggam, kini ada hal lain yang membuatku penasaran. Dunia asing bernama blog, yang konon katanya bisa menghasilkan cuan. Mimpiku berkarir kembali mungkin harus bergeser, dan blog adalah jawabannya.

Aku mulai tenggelam dalam permainan kata-kata. Cara menulis paling mudah adalah berkisah tentang dirimu. Itu yang kulakukan. Bak seorang ibu peri, kutuliskan kisah-kisah ideal pengasuhan. Padahal kenyataannya berkebalikan. Aku jungkir balik menyelamatkan pengasuhan dan rumah tanggaku sendiri. Inilah hebatnya tulisan, bisa menjadi alter ego.

Siapa sangka, akhirnya aku memulai debut pertama liputan. Sebuah seminar parenting di ibukota. Tiket seminar, snack, dan uang transport, dibarter dengan ulasan seminar tersebut. Aku sih senang-senang saja karena bisa keluar rumah bertemu tubuh-tubuh tinggi dan besar.

Pengalaman demi pengalaman kudapatkan di dunia blog. Lambat laun, keahlianku tidak hanya dibarter produk lagi. Rekeningku mulai penuh, hingga bisa kubelikan logam mulia. Bahkan keinginanku mulai membara untuk melanjutkan S2 dengan uang dari hasil ngeblog. Setidaknya kalau aku tidak lolos beasiswa, ada plan B dari tabunganku.

Kepindahanku ke Jogja menjadi angin segar keahlian menulisku. Aku semakin sering menang lomba. Tawaran meliput keluar kota juga datang. Aku juga diminta menjadi narasumber kepenulisan dan media sosial di radio, kampus-kampus dan perusahaan. Semuanya berawal dari kegabutan, dan kegigihanku belajar merangkai kata. Bakat terpendamku ditemukan.

Aku memberanikan diri menulis kisah traveling untuk maskapai penerbangan, dan berhasil terbit. Kelak dikemudian hari, buku soloku pun terbit. Keahlianku menulis sangat berguna ketika akhirnya menjadi dosen di usia 36 tahun. Menulis artikel ilmiah, proposal hibah, hingga menjadi humas di program studi kampusku, semuanya menjadi mudah karena pengalaman belasan tahun di dunia blog. Sungguh indah skenario Allah. Kehidupan sulit pasca punya anak, ternyata Allah siapkan untuk menghadapi karir yang bukan untuk semua orang.

Meski saat ini dunia blog mulai redup karena gemerlap media sosial, aku tak pernah melupakan blog. Menulis bagiku adalah jalan menuju kebebasan. Dulu dengan menulis, aku keluar dari sangkar emas. Kini dengan menulis, aku terbang membawa hasil pemikiran dan penelitianku untuk diketahui oleh pelajar, akademisi dan peneliti dari negara lain.

BloggerDay 2025, Kembali ke Akar

Kondisi inilah yang menjadi latar belakang diadakannya BloggerDay 2025 dengan tema Meneguhkan AKAR (Aktif, Kreatif, Adaptif, Relevan) dan mengukir Jejak Digital. Meskipun dunia digital berubah, meskipun kita berubah, jangan pernah menggadaikan kejujuran dan integritas sebagai seorang blogger/ penulis. Blogger perlu menjaga nilai-nilai kejujuranagar menjadi rujukan masyarakat. Karena konten apapun yang pernah kita buat dan kita tayangkan, akan kita pertanggung jawabkan.  Mas Satto juga menyampaikan bahwa menulis adalah titik temu untuk networking. Nantinya saling empowering satu sama lain

peserta bloggerday2025

BloggerDay 2025 menurutku paket lengkap. Mbak Wawa dan Mas Satto (founder dan co-founder) Komunitas Bloggercrony Indonesia, menggarap acara yang benar-benar dari blogger untuk blogger. Kami peserta offline dan online disuguhi workshop, coaching, counseling, mentoring dan grounding. Belum lagi taburan hadiah yang luar biasa banyak dari para BloggerPreneur. Sebut saja Zindo Mart Toko aneka kurma, madu, dan oleh-oleh haji & umroh, Bukufaridapane koleksi novel berbagai genre, spray deodoran tawas kalium Milla Vanilla Hand Made Product, produk dekorasi dinding, totebag, tumbler, gelas, dan pernak-pernik menarik dari Kamiya Project.

Sebagai peserta offline, aku bersemangat karena bisa ketemu para blogger yang sudah lama banget enggak berjumpa di dunia nyata. Apalagi aku beruntung bisa menjadi salah satu dari tujuh pemenang coaching canva bersama Kak Tuty Queen dan Mas Ono dari Tripel C. Bukan hanya aku yang beruntung, dua blogger dan dua relawan lain juga mendapatkan kesempatan sesi konseling tulisan tangan bersama Kak Diana Balienda.

Acara BloggerDay 2025 dimulai dengan sambutan hangat dari Ketua Panitia BloggerDay 2025 dan Direktur Eksekutif Komunitas Bloggercrony Indonesia. Selain itu, Ade Subagyo, Ketua Yayasan Indah Berbagi (YIB) juga memperkenalkan YIB dan visi misinya. Yayasan Indah Berbagi adalah lembaga non profit yang bertujuan menjadi yayasan yang bermanfaat bagi lingkungan dan warga sekitar. Tujuannya adalah untuk membangun ekosistem yang memberdayakan masyarakat pedesaan melalui program-program di bidang keagamaan, ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, dan lingkungan.

Yayasan Indah Berbagi, Berbagi Kemanfaatan dan Kebahagiaan

Sebagai informasi, YIB sudah terakreditasi B oleh Kemensos dan tersertifikasi ISO juga. Selain itu, untuk memastikan uang dari donatur tidak disalahgunakan, terdapat audit. Awal berdiri, YIB meluncurkan program sedekah air. Saat itu daerah Bandung Barat, Banten mengalami kekeringan. Santri-santri di pesantren-pesantren bahkan mencari air sampai harus berjalan kaki berkilo-kilo meter. Mereka juga harus berwudu di kubangan air. Oleh karena itu, YIB membuat program satu sumur untuk negeri. Dari 1 sumur, sampai sekarang sudah sumur ke- 87.

Yayasan Indah Berbagi sudah berdiri selama 7 tahun. Sejak sebelum covid, internet belum masuk di Parung. Hingga akhirnya terjadi pandemi, dan internet mulai ada pada bulan Mei tahun 2021. Lalu pada bulan Juni 2021, YIB mempunyai satu relawan. Akhir 2021 bertambah menjadi 14 relawan dengan satu kantor kecil. Sekarang, YIB sudah mempunyai gedung lantai 2,  transportasi untuk logistik dan untuk mengantar anak yatim. Ternyata dengan hadirnya online, satu per satu impian YIB agar bisa bermanfaat untuk banyak orang terkabul. Tahun 2025 ini, YIB berharap rumah pemberdayaan indah berbagi lantai 3 dan kelas-kelas life skill gratis dapat terwujud.

Saat ini di YIB terdapat program magang dari SMK untuk praktek membuat dan mempromosikan konten-konten di yayasan. Pemagang juga belajar masak dan memberikan service excelent. Dari yang awalnya 1 relawan, tahun 2025 ini sudah ada 96 orang relawan muda di YIB. Mereka berbagi tugas, ada yang di bidang marketing untuk share program dan produk-produk YIB, serta memberikan informasi ke donatur. Selain itu, sebagai yayasan sosial di kabupaten Bogor, Yayasan Indah Berbagi memiliki beberapa unit bisnis mandiri yang dikelola oleh relawan. Kegiatan sosial yayasan didanai sebagian dari keuntungan bisnis ini.

Saung Kampung Sawah dan Warkop Boy, Tempat Makan Enak dan Beristirahat dengan Nyaman

Beberapa diantaranya adalah Saung Kampung Sawah dan Warkop Boy yang dinikmati oleh peserta offline BloggerDay 2025. Saat membangun Saung Kampung Sawah, sebenarnya YIB ingin menciptakan kampung wisata. Tapi karena membuat kampung wisata itu tidak bisa serta-merta, maka langkah awalnya adalah mendirikan kampung ramah lingkungan. Dimulai dari 1 RT bisa mengelola sampah sendiri dan mencukupi sumber pangannya.

Aku merasakan sendiri pengalaman menyenangkan saat menginap di Saung Kampung Sawah. Suasana hommy, lengkap dengan berbagai fasilitas seperti toilet yang bersih, musola, tempat cuci tangan, wifi, event venue, dan karaoke. Konsep wisata sustainability terlihat dari adanya kolam ikan, peliharaan ayam dan angsa, serta pot-pot dari botol air mineral. Tak hanya itu, bagi komunitas/ perusahaan yang mau mengadakan rapat, bisa memilih ruangan khusus ber-AC atau ruangan dengan view pedesaan.

Bagaimana dengan makanannya? Aku akui masakannya enak-enak. Ayam gorengnya gurih, mi nyemeknya enak, bahkan sus cokelatnya juga yummy. Aku juga sempat mencicipi pisang goreng keju dan roti bakar di Warkop Boy sambil bercengkrama di malam panjang bersama para rekan blogger.

limiting belief

BloggerDay 2025 hari pertama juga menghadirkan Bapak Harry Wahyudi S.Kom, C.NLP, Pembina Youth Skill Foundation yang menjadi narasumber grounding dengan tema ”Jalan Kreatif dengan Mengenal Diri“. Koh Harry menceritakan tentang Limiting belief yaitu kepercayaan yang sudah mengendap di otak kita sehingga dapat menjadi hambatan kesuksesan. Contohnya adalah merasa tidak mampu dan tidak pintar, tidak punya resource, tidak punya modal, terlalu muda atau terlalu tua, takut hasil tidak bagus, takut dibandingkan atau dikomen negatif, dan sebagainya.

Ketika diri ini masih dibatasi oleh limiting belief, maka kreativitas tidak akan muncul. Kreativitas sendiri berasal dari ide. Ada 4 jenis kreativitas yaitu menciptakan sesuatu yang baru, memodifikasi hal yang lama,  atau menggabungkan dua hal menjadi satu untuk mempermudah/ simplify. Kesimpulannya, kreativitas dapat memotong proses yang panjang menjadi lebih simpel, atau menyederhanakan hal rumit.

BloggerDay 2025 hari pertama ditutup dengan selebrasi kue ulang tahun yang didukung oleh Besty Andini Harsono. Acara berikutnya adalah pengumuman pemenang Most Wanted Blog Award, dengan Lazwardy Perdana Putra, pemilik blog https://www.lazwardyjournal.com/ dari Lombok, Nusa Tenggara Barat sebagai pemenangnya.

Belajar canva bagi pemula
Sesi coaching canva bersama Kak Tuty Queen dan Mas Ono

Malamnya, para peserta offline mengikuti coaching canva/grafologi. Ada pula yang berbincang-bincang tentang kehidupan bersama Koh Harry. Malam itu, ditutup dengan karaokean dan beristirahat di Saung yang sudah dibagi-bagi sesuai kelompok.

Esok harinya, para peserta offline mengikuti workshop DIY Souvenir Lilin dari minyak jelantah dengan mentor Rendi, Relawan YIB. Seru banget karena setiap peserta bisa membawa pulang 1 buah lilin. Yeay!

memanfaatkan minyak jelantah

Bloggercrony sebagai  Komunitas Blogger Indonesia, juga mengumumkan struktur kepengurusan yang baru, di bawah kepemimpinan Direktur Eksekutif, Kak Fawwaz Ibrahim. Lalu sebagai Manajer Keuangan, ada Kak Risalah Husna; Manajer Program dan Kreatif, Kak Akbar Muhibar; Manajer SDM, Kak Bowo Susilo; dan Manajer Partnership/Kemitraan, Kak Efa Butarbutar. Sementara itu, Mbak Wawa dan Mas Satto resmi menjadi pembina organisasi.

Dengan berakhirnya BloggerDay 2025, selesai pula #LastAnnualBloggerDay. Sampai ketemu lagi di BloggerDay 2028!

(Visited 1 times, 1 visits today)
Facebooktwitterredditmail Nih buat jajan

Leave a Reply

Your email address will not be published.