“Kayak gini nih tipe istri-istri takut suami.”
“Ini yang enggak aku suka dari Islam, fanatik, ekstrimis, blablabla”
Saya agak lupa sih sebenarnya kalimat pastinya. Tapi adegan awal Film Hanum Rangga cukup membuat terkesan (saya telat masuk bioskop 10 menit). Gimana Hanum menahan keinginannya untuk mengiyakan tawaran magang di GNTV (stasiun TV impiannya di New York), sedangkan Rangga harus segera kembali ke Vienna untuk menyelesaikan disertasinya. Apalagi Sam (Alex Abbad) yang sempet kesal saat melihat Hanum berkali-kali menghela napas karena sebenarnya dia sangat ingin, tapi ada banyak alasan yang membuatnya tidak dapat berkata-kata selain menolak.
Harusnya hari itu Hanum dan Rangga berangkat ke Eropa, tapi demi Hanum, Rangga menunda keberangkatannya. Sebuah keputusan yang saya tidak menyangka akan diambil oleh Rangga. Sebuah keputusan yang membuat Hanum bahagia seolah dunia berada di pangkuannya.
Kenapa kok memilih menonton Film Hanum Rangga? Karena lihat trailer -nya:D. Pas lihat trailer -nya sih, saya sudah tahu bakalan mewek ketika nonton nanti. Kayaknya bagus kalau ditonton bareng Pak Suami. Jadilah suami “dipaksa” nobar:D
Sebelum ke review, kita ke sinopsis Film Hanum Rangga dulu yuk.
Jenis Film: Drama
Produser: Manoj Punjabi
Sutradara: Benny Setiawan
Penulis: Benny Setiawan, Hanum Salsabiela Rais, Rangga Almahendra
Produksi: MD Pictures
Cast: Acha Septriasa, Rio Dewanto, Arifin Putra, Titi Kamal, Alex Abbad, Ciara Nadine Brosnan, Ayu Dewi, Tyson Lynch, Alexandrea Gottardo, Tino Scheunemann
Sinopsis Film Hanum Rangga:
New York yang elegan, namun mengintai soliditas Hanum dan Rangga. New York yang romantis, menghembuskan mantra magis, namun melahirkan kenyataan ironis.Rangga merasa semakin jauh dari Hanum. Tuntutan pekerjaan membuat Hanum sering pulang larut malam. Kebersamaannya dengan Rangga juga semakin berkurang.
Rangga berusaha mengisi kekosongan waktunya dengan bekerja tanpa dibayar di perpustakaan Philipus Brown, tempat kerja yang sama dengan AZIMA HUSSEIN (Titi Kamal). Azima mengagumi sosok Rangga dan membuat Hanum justru cemburu.
Akankah Hanum mampu mengelak pesona Cooper dan New York City?
Mampukah Rangga mempertahankan cinta sejatinya dari impian yang membelitnya? Atau jangan-jangan…impian yang menjadi kenyataan tetaplah ilusi, jika melupakan iman dan keyakinan?
Nah, ada beberapa adegan di Film Hanum Rangga yang bikin saya ngelap air mata, antara lain:
- Sewaktu Rangga meminta maaf kepada para muslimah yang marah kepada Hanum, karena acara TV nya yang dianggap “memalukan”. So sweet banget, Rangga sang suami melindungi istrinya dengan berkata bahwa ia bertanggung jawab terhadap kejadian tersebut, meskipun Hanum dijebak.
- Sewaktu Hanum-Rangga bertengkar, lalu Rangga berkata, “Ada ribuan bintang di angkasa, yakin kamu hanya akan ambil satu?” Ini maksudnya, suami mengingatkan bahwa kadang satu mimpi itu tidak cukup, pasti akan ketagihan, karena memang kodrat manusia tidak pernah puas.
- Saat Rangga seharusnya kembali ke Vienna untuk menyelesaikan disertasinya, dan Hanum “menahan” mengiyakan tawaran magang di TV impiannya. Lalu tiba-tiba Rangga berkata bahwa mereka bisa tinggal di New York beberapa minggu lagi. Iya, Rangga mengalah karena ia tahu yang sedang ditawarkan tsb adalah cita-cita Hanum.
- Saat mereka marahan, lalu Hanum memutuskan tetap tinggal di New York, sedangkan Rangga harus segera kembali ke Vienna. Paginya, Rangga meninggalkan pesan suara bahwa ia mengizinkan, meridai apa yang diputuskan oleh Hanum.
Tidak cuma Hanum yang nangis pas adegan itu, tapi saya juga. Kebayang ya, istri digituin malah jadi terharu, lalu mikir, bener enggak keputusan yang diambilnya. Di balik jendela di belakang Hanum ada kota New York yang gemerlapan, lalu ia mengedarkan pandangan ke sekeliling apartemennya yang sepi, sunyi tanpa Rangga:(
- Saat Rangga di pesawat menuju Vienna, nah bagian ini sensor dulu lah, nanti jadi spoiler:D
Ah, banyak pokoknya yang bikin haru.
Kesimpulannya, film Hanum Rangga memberikan makna tentang:
-
Menghargai pasangan
Dengan saling menghargai, maka rasa sayang akan selalu terpupuk. Dengan menghargai, tidak ada salah satu yang merasa terpaksa dalam menjalankan sesuatu.
-
Tidak ada yang lebih berkorban
Dalam rumah tangga, semua berkorban. Suami dan istri berkorban dengan cara yang berbeda. Maka bila pengorbanan dijadikan alasan, tidak akan ada habisnya.
-
Bukan tentang siapa yang salah, tapi siapa yang meminta maaf dan memaafkan
Keluarga tanpa masalah? Kayaknya tidak ada deh. Pasti pernah ada khilaf, pernah ada perbedaan pendapat, pernah ada kesalahpahaman. Tapi pasangan yang saling meminta maaf dan memaafkan lah yang membuat rumah tangga tetap bertahan.
-
Punya impian boleh, tapi tetap berpijak di bumi
Tidak ada yang melarang seorang perempuan untuk mempunyai impian. Boleh-boleh saja, bukankah semua makhluk Allah adalah khalifah di dunia. Kita punya kewajiban yang sama untuk menjadi manusia yang bermanfaat. Tapi sebagai istri, ada rida suami yang perlu diperhatikan. Kadang, insting suami juga lebih tajam sehingga apa yang diputuskannya bukan berdasar emosi semata.
-
Berusaha untuk selalu bersama-sama
Ini ngomongin tentang seatap atau tidak. Yup, pejuang LDM tertohok banget lah. Saya sendiri pernah berkonsultasi dengan ustad dan konselor pernikahan, bahwa LDM itu boleh saja, asal ada batas waktunya. Lalu yang saya lihat dari film Hanum Rangga juga senada, bahkan digambarkan Hanum dan Rangga sama sekali tidak bisa berpisah. Meskipun ego mereka mengatakan lain, tapi hati kecil tidak bisa bohong. Duh, baper deh jadinya.
Ada seseorang yang me- review film ini, ia mengatakan bahwa film Hanum Rangga tidak terlalu berkesan untuk pasangan suami-istri yang tinggal serumah, atau istrinya tidak berkarir. Sedangkan bagi yang LDM atau wanita karir, akan meninggalkan kesan mendalam. Pantas saja saya mewek terus sepanjang film. LDM iya, bekerja (meski freelancer) juga iya.
Ada satu adegan di mana Rangga berkata, ” Bagaimana aku bisa terbang, kalau satu sayapku tertinggal di sini?”
Uhuy, Dilan kalah bo! Yang baper nonton film Dilan- Milea, coba deh nonton film ini. Dijamin lebih baper, apalagi kisah romansanya berada dalam mahligai pernikahan.
Baca juga Kenapa Film Dilan 1990 Bisa Bikin Cewek Kelepek-Kelepek
Buat saya yang sudah mengalami suka duka pernikahan, film ini tuh kayak refleksi. Bagaimana seharusnya bersikap sebagai istri. Bagaimana seharusnya bertanggung jawab sebagai suami, dan sebagainya.
Apakah film ini menyindir istri yang berkarir? Tidak juga. Menurut saya, justru memberikan pandangan yang bijak. Karena respon yang diambil Rangga di film ini malah membuat Hanum jadi luluh (dan pastinya para istri di luar sana).
Oh ya, untuk akting, kepiawaian Acha sudah tidak diragukan lagi. Adegan tanpa kalimat, hanya ekspresi saja berhasil bikin ketawa dan nangis. Apalagi adegan lainnya.
Baca juga Review Film Bulan Terbelah di Langit Amerika
Bagaimana dengan akting Rio Dewanto? Tadinya saya pikir dia tidak bisa “menggantikan” peran yang dimainkan oleh Abimana. Ternyata dugaan saya salah, Rio Dewanto berhasil memerankan Rangga dengan baik. Menurut saya, chemistry Rio dan Acha justru lebih terasa.
Kalau kekurangannya apa?
Kurang panjang filmnya, 90 menit doang. Aspek sinematografi biar orang lain yang me- review, karena saya tidak terlalu mengerti. Apalagi soal politik, tambah tidak akan saya komentari.
Terlepas dari isu politik atau isu agama, Film Hanum Rangga bagus untuk pasangan suami-istri. Sebagai muslim, saya juga merekomendasikan film ini ditonton, baik oleh sesama muslim atau non muslim. Ada sisi humanisme yang tersirat dalam Film Hanum Rangga.
Sekian dulu review tipis-tipis Film HANUM-RANGGA yang baru saja tayang tanggal 8 November lalu. Semoga film ini memberi dampak positif masyarakat Indonesia:)
Jadi ini tuh versi Bulan terbelah di Langit Amerika lanjutannya atau cuma dibuat ulang? soalnya dari beberapa karakter kayaknya cuma diganti pemainnya aja. hehehe
kirain LDM apaan.. hmmmm
Lanjutannya Mbak
Ini film.sedang ramai diperbincangkan di jagat dunia maya, selain itu film ini juga sering disandingkan, dikaitkan, dan diperbandingkan dengan film yg mengangkat kisah hidup ahok, berikut cerita2 di dalamnya yang berhuBungan soal film ini..
Tapi untuk lebih jauhnya, saya tidak bisa berkomentar baNyak.soal film iNi atau film yang lain , karena sudah beberapa bulan terakhir tidak sempat ke bioskop untuk nonton film, kerjaan sedangvbegitu banyak x)
Hehe iya ternyata memang lagi ramai ya. Aku baru sadar saat nyari picture film ini buat postingan review-nya. Kaget kok judul-judul artikelnya begitu. Membandingkan, hmm. No coment juga soal itu
Ahhh makin pengen nonton film ini.. Meski banyak org yg ngatain kenapa aca main di film yang katanya kurang mutu, bagiku, rasa penasaran ini mengalahkan semua komen jelek orang. Wkwkwk..
Wkkka akting Acha memang bagus banget sih. Mungkin film ini kurang menantang buat Aca
Waduh, kayaknya aku bakal mewek nih mbak Dian kalau aku baca. Sebagai LDM survivor, 6 tahun, wak, aku selalu mewek lihat pasangan LDM lainnya. Apalagi nonton film beginian. Aku pernah diposisi Hanum, saat aku lulus kerja di pelosok Aceh dan suami harus menyelesaikan disertasi di Jerman. Padahal waktu itu suamiku udah nyiapin semuanya agar aku bisa ikut beliau. Dan enggak terasa udah 6 tahun berlalu. Sepertinya aku udah mantap untuk mengakhiri LDM ini mbak Dian, kalau mbak Dian? Hihi. Kok curhat
Hanum enggak jadi LDM Mbak. Aku juga salut sama keputusan nya. Ckckck. Iya, insyaallah tahun depan mau serumah lagi Mbak. Doakan ya
ini film yang lagi ramai diperbincangkan ya, jadi penasaran juga mau nonton, tp belom nonton yang pertama huhuhu semoga filmnya sesuai dengan ekspetasi wkwkwk
Iya ternyata ramai jadi perbincangan ya. Aku nonton dulu baru tau kalau udah ramai di media online
Aku mau banget nonton film ini. Kebetulan favorit duluan sama pasangan ini. Kisah cinta mereka menginspirasi.
Wah serius udah fans sama pasangan ini?
Membaca review ini membuatku tergerak untuk menonton film ini. Ingin tahu aja sih gimana rasanya bapak dan ibu jadi LDM selama 13 tahun. Tapi, ga LDM juga sih, kadang ibu pulang ke tempat bapak. Pasti, beban berat banget sih. Aku juga kadang kasihan liat ibu sering menyendiri dan hanya terfokus untuk ngurus aku. Ingin sih bahagiakan mereka berdua kelak. Subhanallah. Semoga mereka tidak lagi LDM kelak deh. Amin. Berhubung, Bapak ada rencana mau pensiun setelah aku sdh dapat gaji tetap. Dan, itu juga muncul dalam pikiranku sih kalau sudah masuk dalam dunia kerja.
Kenapa aku yang sedih bacanya ya? 13 tahun? Aku baru 3 tahun rasanya kasian anak-anak jauh dari ayahnya hiks. Kudoakan semoga bapak dan ibu Mas segera bisa serumah ya. Dan harus adaptasi lagi pastinya
Baca reviewnya aja udah bikin mewek. Ah, apaan sih aku ini. Retjeh banget. Haha
Kayanya bagus nih filmnya, apalagi diangkat dari kisah nyata. Makin ngena deh pastinya.
Menurutku sih lumayan Mbak. Ya karena aku memang mengambil bagus2nya buat dibahas sama Pak Suami. Tapi kalau menurut orang lain bisa beda
Aku mau nonton Kak, tapi duit lagi tipis. Inshaa Allah mau nontonnya minggu depan
aku nonton trailernya aja udah jelas itu yang dibahas apa (soalnya kan aku pernah nonton yang film sebelumnya). tapi yang di sini lebih kepada hubungan LDM nya ya, tentang menghargai dan mempertahankan hubungan.
Iya , ada hubungannya sih sama film sebelumnya, tapi beda inti cerita sih
Huaaa aku belum nonton film ini, kepengen siih karena mau liatin si Rio Dewanto haha. Baiklaah cari waktu senggang deh untuk ke bioskop
Wkkka, iya Rio Dewanto emang bikin gemes #semogapaksuamigabaca:)
Kemarin istri juga ngajak nonton ini, tapi karena satu dua hal maka gak jadi nonton.. Saya dan istri juga termasuk pasangan LDM mba.. tapi seperti yang ditulis mba bahwa komunikasi, sikap saling menghargai dan memaafkan serta kepercayaan itu sangat penting dalam menjalani LDM..
Tapi lama-lama pingin serumah lagi lho:(
Wah cocok buat mbakdi dong yaaaa. Mbak di nontonnya dg siapa? Sayangnya aku udh g pernah nonton dan baca ttg hanum lagi. Btw, bbrp kawan bilang film ini kayak sinetron rcti ya? Itukah yg mbak dian maksud di bagian cinematography nya?
Nonton sama suami dong, Mbak.hehe. film RCTI yang mana? Aku jarang nonton tv soalnya. Bukan, mksdnya aku ga ngerti soal sinematografi, jadi ga aku bahas, gitu
Nah ini aku bersyukur dapat sinopsis disini..
Gak tau kemarin rasanya pada baca yg lebih kepolitik..membandingkan dengan film yg satu..
Tapierwka belum tentu nonton..karena koment negatif semua..asal-asalan dan gak berimbang..
udah nonton filmnya dan setuju sama apa yang mba omongin di atas. Saya juga suka pas Rangga nya bilang “Bagaimana bisa terbang kalau satu sayap tertinggal” di tambah lagi lagunya KD itu pas banget sama situasi di filmnya, emang bener bikin baper sih.
aku agak gimana gitu mbak, perubahan pemain bikin aku shock *alah lebay, tapi emang jujur aku sangat menyayangkan loh, bagusan serial sebelumnya menurutku, #jejakbiru