Apa yang kamu pikirkan jika mendengar kata kanker payudara? Akhir – akhir ini saya semakin sering mendengar si A terkena kanker, si B meninggal karena kanker, baik orang yang saya kenal, maupun orang terkenal seperti artis dan tokoh publik.
Saya pribadi mengenal kanker payudara sejak kuliah, yaitu ketika belajar tentang berbagai penyakit dan pengobatan kanker. Saat menjadi mahasiswa Farmasi, ada mata kuliah khusus terkait kanker yaitu Farmakoterapi Sitotoksik atau Obat-Obatan Anti Kanker.
Saat KKN, saya bahkan membuat buletin mengenai kanker payudara yaitu cara deteksi kanker payudara melalui SADARI. Ada yang belum tahu tentang SADARI? Kita bahas dulu yuk.
SADARI, Pemeriksaan Payudara Sendiri
SADARI adalah kependekan dari Pemeriksaan Payudara Sendiri. Pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan tangan dan penglihatan untuk mengecek apakah ada perubahan fisik seperti benjolan pada payudara.
Bagaimana caranya? Saya rangkum dari alodokter.com ya.
Berdirilah di depan kaca, buka pakaian dari atas hingga pinggang. Pastikan cahayanya terang ya. Lalu lakukan hal berikut:
- Perhatikan payudaramu. Sebagian besar perempuan tidak memiliki payudara yang sama besar (payudara kanan lebih besar atau lebih kecil dari yang kiri).
- Berdirilah dengan lengan di samping tubuh. Perhatikan bentuk, ukuran payudara. Apakah ada perubahan seperti permukaan tidak merata, warna kulit berubah, atau bentuk puting payudara berubah.
- Letakkan tangan pada pinggang dan tekan kuat-kuat untuk mengencangkan otot dada. Perhatikan payudara sambil berkaca dari sisi kanan ke kiri dan sebaliknya.
- Membungkuklah di depan kaca sehingga payudara terjulur ke bawah. Perhatikan dan raba untuk memeriksa apakah ada perubahan tertentu pada payudara.
- Tautkan kedua tangan di belakang kepala. Perhatikan kedua payudara, termasuk di bagian bawah.
- Tempatkan jempol dan jari telunjuk di sekitar puting, lalu tekan perlahan, dan cek apakah ada cairan yang keluar dari puting. Ulangi pada payudara yang lain.
Segera ke dokter jika saat SADARI kamu menemukan keganjilan seperti berikut:
- Benjolan keras pada payudara atau ketiak.
- Perubahan pada permukaan kulit yaitu kulit menjadi berkerut, atau terdapat cekungan
- Perubahan ukuran dan bentuk payudara, terutama ketika mengangkat payudara atau menggerakkan lengan.
- Keluar darah dari puting payudara.
- Keluar cairan dari puting payudara, tetapi bukan ASI.
- Puting berubah bentuk, misalnya menjadi melesak ke dalam.
- Ruam di sekitar puting.
- Terdapat bagian puting yang memerah dan menjadi lembap, serta tidak kunjung berubah menjadi seperti semula.
- Merasakan sakit atau tidak nyaman yang berkelanjutan pada payudara.
Dokter akan memeriksa penyebab perubahan pada payudara. Apakah merupakan gejala tumor, kanker, atau bukan keduanya.
Pemeriksaan yang akan di lakukan adalah pemeriksaan fisik oleh dokter, dan pemeriksaan penunjang seperti mammogram, magnetic resonance imaging (MRI), dan USG. Jika hasilnya dicurigai kanker, maka dokter akan merekomendasikan biopsi.
Saya mempunyai dua orang teman perempuan yang mengetahui bahwa ada benjolan di payudaranya sehingga mereka memeriksakan diri ke dokter. Dokter menyarankan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan apakah benjolan merupakan sesuatu yang jinak atau tidak (kanker).
Dari hasil tersebut dapat diputuskan apakah pasien harus menjalani kemoterapi (pengobatan kanker) atau harus operasi. Bila memang kanker, maka akan diketahui juga sudah stadium berapa. Tingkatan stadium berpengaruh terhadap terapi yang diperlukan. Termasuk radioterapi dan berapa kali siklus kemoterapi yang harus dijalani.
Sebenarnya kanker payudara termasuk kanker yang bisa dideteksi sejak dini dan peluang kesembuhannya besar jika diketahui sejak masih stadium awal. Oleh karena itu, pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) perlu digaungkan lebih agar masyarakat tahu harus kemana jika ada benjolan atau perubahan pada payudaranya.
Kebanyakan perempuan pasti merasa takut dan denial jika terjadi keganjilan pada payudaranya. Mereka memilih menunggu benjolan mengecil sendiri atau hilang sendiri. Padahal jika langsung diperiksakan, penanganan sejak dini dapat dilakukan.
Kanker Payudara, Dua Besar Kanker pada Perempuan
Sebagai informasi, jenis kanker terbesar atau tertinggi yang dialami perempuan adalah kanker serviks dan kanker payudara. Keduanya dapat dideteksi dini. Tingkat kesembuhannya cukup tinggi jika saat dideteksi masih pada stadium awal.
Faktor risiko kanker memang bermacam-macam, termasuk gaya hidup dan genetik. Oleh karena itu untuk pencegahan memang disarankan bagi perempuan agar menghindari atau mengurangi faktor risiko.
Mulainya hidup lebih sehat dengan makan non fast food dan bergizi seimbang. Kurangi gula, garam dan soda. Serta istirahat cukup dan hindari stres.
Bila ada anggota keluarga yang pernah mengidap kanker, maka sangat disarankan untuk memeriksakan diri lebih dini dengan pemeriksaan lengkap. Bahkan sekarang sudah ada tes gen tertentu penyebab kanker lho. Jadi anggota keluarga dapat mengetahui lebih awal apakah ia berisiko tinggi mengalami kanker atau tidak secara genetik.
Ketakutan terhadap Obat Antikanker
Apakah benar bahwa obat antikanker justru membuat pasien semakin lemah dan merasakan banyak efek samping?
Perlu diketahui bahwa obat antikanker memang ditujukan untuk mematikan sel yang aktif bertumbuh. Sel kanker bertumbuh sangat cepat, tetapi ada pula sel normal dalam tubuh kita yang masih betumbuh seperti sel rambut, dan kuku. Oleh karena itu salah satu efek samping dari obat antikanker adalah merontokkan rambut.
Efek samping tersering lainnya adalah mual dan muntah. Ada beberapa obat antikanker yang sangat menyebabkan mual, tapi ada pula yang hanya menyebabkan mual ringan. Efek samping lain yang mungkin dialami oleh pasien adalah mudah mengalami perdarahan karena menurunnya trombosit atau keping darah. Tak perlu khawatir, rumah sakit memiliki guideline atau SOP untuk menangani efek ini.
Obat kanker payudara seperti doxorubicin memiliki efek samping khas yang mungkin terjadi yaitu warna merah pada air mata, air kencing, dan keringat yang dapat berlangsung selama beberapa hari. Pasien tidak perlu panik karena merupakan hal yang wajar.
Lebih lengkap mengenai obat antikanker dapat ditanyakan pada dokter dan tenaga medis. Yang perlu diingat oleh pendamping pasien adalah teruslah memotivasi agar pasien kanker tidak menyerah.
Memang tidak mudah menghadapinya, terutama karena rasa nyeri dan badan yang biasanya kian kurus. Gerak dan aktivitas pasien otomatis menjadi terbatas.
Bila ada teman atau saudaraku yang mengalami kanker, suport mereka dengan buku, kisah para survivor kanker, dan sebagainya. Buat mereka senang dan tertawa. Karena dengan begitu, mereka akan bersemangat untuk berobat dan tidak menyerah pada kanker. Ajak pula untuk hidup sehat dan lebih mendekatkan diri pada Yang Kuasa.
Terima kasih rangkumannya Dian, bermanfaat. Semoga kita selalu bisa menjaga kesehatan organ2 kewanitaan (yg dipunyai wanita) ya…
ternyata gejalanya bisa dideteksi sedini mungkin ya. Tapi sayangnya kadang rasa takut muncul kalau ada sedikit perbedaan. Padahal pemeriksaan payudara sendiri juga penting. Terimakasih ya infonya
Kalau melakukan SADARI, aku tuh rasanya degdegaan banget.
Betul mbak, yang penting untuk kanker tu deteksi dini ya, biar cepat tertangani. Tapi kadang karena alasan takut para perempuan jarang ke dokter bila menjumpai ada yang aneh dengan payudaranya..
Lebih baik mencegah sejak dini daripada mengobatinya.
Kemarin baru ngobrol sama teman teman tentang kanker, dan dia memang ada benjolan di PD yang ternyata keloid. Betul sekali kita harus lebih SADAR dengan PD kita, demi anak anak juga sih sebenarnya.
makasih mba Di sudah diingatkan lagi tentang ini
terimakasih
Ini cara paling simple nih yang bisa dilakukan sendiri… sebagai wanita kita harus lebih awas dengan penyakit ini ya mak… artikelnya bagus nih, rangkuman lengkap ttg sadari, semoga dibaca banyak wanita di indonesia…
Yeyeyyeyeyey aku sudah ruti melakukan SADARI ini tiap sebelum dan sesudah mens, mesti sadar dan wasapada sejak dini ya mbak
Sadari ini sakjane gampang bgt. Makanya sayang kl sampai kelewatan. Apalagi banyak yg support untuk edukasi perihal sadari, termasuk tmn2 blogerku yg super kece. Makasih sharingnya Mbaaa^^
jadi perempuan memang banyak-banyak harus perduli dengan kesehatan. Salah satunya terhdap kanker payudara, harus aware utk melakukan SADARI secara rutin, berkala dan juga mengedukasi anak-anak perempuannya sejak dini ttg SADARI ini
Temanku juga ada yang awalnya pengen papsmear aja, ternyata ditemukan ada benjolan di payudara, padahal secara kesehatan ia gak merasa sakit apapun. Meski bukan kanker, tapi tetep aja itu benjolan harus segera diangkat karena dikhawatirkan bisa jadi ganas. Jadi memang, kita sebagai perempuan perlu lebih aware terutama seputar kesehatan si perempuan itu sendiri
Aku udah nyobain SADARI cuma belum paham mana mananya perbedaan itu. Semoga aman selalu.
Yang obat antikanker itu kok aku masih ngeri banget. Kasihan sel-sel baiknya
Temen sekantorku ibunya mengidap kanker payudara. Saat-saat ini rutin kemoterapi. Aku ga bisa bantu apa-apa selain doa dan ngasih pinjam buku tentang berdamai dengan kanker. Selain untuk menguatkan ibunya, juga untuk menambah ilmu temanku dalam merawat ibunya tersebut. Aku pribadi belum pernah melakukan SADARI. Melihat sekeliling ada yang menderita kanker payudara, sepertinya memang wajib melakukan SADARI. Makasih ilmunya, Di..
Mbak Di, sampai sekarang, aku masih belum paham benjolan semacam apa itu, karena ambigu sama kelenjar mamae-nya 🙁 would you mind to make it clearly for me? Referensi video misalnya
Detekasi dini kesehatan ternyata memanf penting ya mba, apalagi bagi wanita
Kelenjar mammae bukan berupa benjolan yang menonjol di permukaan kulit mbak. Jadi kalau ada benjolan yg kalau diraba ga rata, cenderung keras dan ga mudah digerakkan, nyeri, sebaiknya memang dicek lebih lanjut