Cara Belajar Bahasa Secara Otodidak

Cara Belajar Bahasa Secara Otodidak. Ada yang suka lihat Instagram atau channel nya Fiki Naki enggak? Kalau iya, berarti tahu dong kalau Fiki Naki mahir lebih dari 3 bahasa. Mulai dari Bahasa Indonesia sebagai bahasa ibunya. Bahasa Inggris, Bahasa Rusia, Bahasa Rumania, Bahasa Spanyol, Bahasa Italia, hingga sedikit-sedikit bahasa lainnya.

Yang menarik adalah Fiki Naki itu belajarnya otodidak. Dia mengatakan belajar via Youtube gitu. Kadang baca buku juga. Tapi menurut Fiki, belajar bahasa lewat buku justru kurang sesuai dengan yang sebenarnya. Mungkin karena Fiki langsung praktik conversation kali ya. Jadi dia prefer belajar langsung via Youtube yang lebih mengajarkan percakapan sehari-hari.

Intinya aku jadi terinspirasi untuk seperti Fiki. Kayaknya enak juga bisa berbagai bahasa. Bukan untuk main ome tv, tapi lebih ke kalau nanti mau traveling ke luar negeri yang penduduknya enggak pakai Bahasa Inggris, kan tetep bisa berkomunikasi sama mereka jika aku bisa bahasa lokalnya.

Jadi, ada dua bahasa yang ingin aku pelajari. Apa saja ya?

1. Bahasa Arab

Bahasa Arab jelas ya, sebagai muslim tentu aku ingin bisa Bahasa Arab. Awalnya aku kira kalau pergi umroh atau haji tuh kudu bisa Bahasa Arab. Tapi ternyata di Mekkah dan Madinah, begitu tahu kita orang Indonesia, justru penduduk Arab yang ditemui akan berbahasa Indonesia. Hehe. Kalau pun tidak, mereka rata-rata bisa Bahasa Inggris.

Ya wajar saja, jumlah penduduk Indonesia yang umroh dan haji kan banyak sekali. Mau enggak mau, orang Arab khususnya pedagang, akan mempelajari Bahasa Indonesia.

Selain karena alasan di atas, aku pingin belajar Bahasa Arab agar lebih mudah menghafalkan Al Qur’an. Dan sebenarnya ada satu alasan lagi, yaitu karena suamiku sedang getol belajar Bahasa Arab. Jadi dia punya impian untuk tinggal di Madinah (aku mau mengaminkan agak deg-degan nih, takut kalau kami bakal beneran pindah domisili ke Madinah😅)

Makanya begitu tahu suami punya impian tersebut, aku juga sebaiknya belajar Bahasa Arab dong. Karena nanti kalau jadi tinggal di Madinah, aku akan berinteraksi dengan warga lokal. Baik untuk membeli kebutuhan rumah tangga, maupun ketika mengurus sekolah anak-anak, dan berinteraksi sosial di sana. Doakan kami ya. Kalau Allah berkehendak, bukan tidak mungkin bakal pindah ke Madinah. Aamiin

2. Bahasa Korea

Bahasa kedua yang ingin aku Kuasai adalah Bahasa Korea. Alasannya tak lain dan tak bukan karena aku suka nonton drama korea. Kalau kpop sih aku belum demen. Mungkin karena karang dengerin lagu-lagu korea. Padahal ost atau soundtrack drakor itu bagus-bagus. Hehe.

Siapa tahu suatu hari nanti berkesempatan untuk ke Korea beneran. Kan lumayan kalau sudah bisa bahasa lokalnya. Pas nonton Youtube Kimbab Family vibes koreanya kan kental banget. Dan kayaknya enak kalau bisa bahasanya.

Nah, ngomongin soal cara belajar bahasa, apakah belajar secara otodidak bakal berhasil. Aku share sedikit pengalamanku melihat suamiku belajar Bahasa Arab secara otodidak ya.

Cara Belajar Bahasa Secara Otodidak, Nomor Dua Harus Coba

1. Menggunakan Buku

Suamiku membeli buku dengan tulisan Arab. Bahkan Arab gundul, alias enggak ada harokatnya. Selain buat belajar percakapan, buku bermanfaat untuk mengenali tulisan sesuai bahasa masing-masing. Karena enggak semua bahasa menggunakan alfabet atau huruf latin.

Ada juga yang punya tulisan khusus. Seperti Bahasa Arab yang menggunakan huruf Hijaiyah dan Bahasa Korea yang menggunakan huruf Hangeul. Jadi, belajarnya dobel-dobel deh. Hehe. Berlatih menulis sekaligus berlatih bicara.

2. Menggunakan Aplikasi Audio

Nah, suamiku memperkenalkan aplikasi khusus belajar pronunciation atau cara mengucapkan kata. Nama aplikasinya  Learn Languages for Free- Fun Easy Learn. Ada banyak bahasa yang bisa dipelajari dengan aplikasi ini. Antara lain Bahasa Arab, Korea, Belanda, Spanyol, Inggris, Italia, Jepang, dan masih banyak lagi. Benar-benar lengkap.

Aku sudah pernah mencoba aplikasi Learn Languges for Free. Jadi nanti akan muncul satu kalimat gitu, terus dicontohkan cara pengucapannya. Baru setelah itu, kita berlatih mengucapkan. Kalau benar, maka akan muncul tulisan Arabnya dan berwarna merah. Kalau salah, maka tulisan Arab yang muncul akan berbeda kalimatnya dan berwarna kuning. Begitulah, salah pengucapan akan memberikan makna yang berbeda. Atau justru kata tersebut tidak ada dalam bahasa yang kita pelajari.

3. Menonton Youtube

Selain menggunakan buku, aplikasi audio, youtube juga sangat membantu. Carilah channel dengan kata kunci Learn “bahasa yang ingin dipelajari” in “waktu belajar”. Misalnya Learn Arabic in 5 days atau Learn Korean in 20 minutes

Selain itu, teman-teman bisa menggunakan kata kunci “Bahasa yang ingin dipelajari” for beginners. Misalnya Russian for Beginners, atau Korean for Beginners. Bisa juga mencari judul Learn Korean for Beginners, atau Korean Lesson for Beginners.

Dari kata kunci tersebut akan muncul banyak video yang berkaitan. Carilah yang paling mudah dipahami.

Tambahan Cara Belajar Bahasa Secara Otodidak, Langsung dengan Native

Apakah teman-teman punya tambahan cara belajar bahasa secara otodidak? Hmm, misalnya praktik langsung percakapan dengan native? Wah, cara yang seru dan menantang. Dijamin lebih cepat berhasil mempelajari bahasa tersebut. Karena bisa praktik langsung dan langsung dibenahi bila ada kalimat yang salah.