Surakarta atau yang lebih lazim dikenal dengan nama Solo, menyimpan banyak keunikan yang menarik perhatian. Tak hanya seni budaya yang membuat wisatawan datang berbondong-bondong ke Solo, tapi makanannya juga membuat siapapun jatuh cinta. Oleh karena itu, rasanya tak salah bila saya memilih Solo sebagai kota dengan citra Wonderful Indonesia.
Lokasi Surakarta hanya berjarak sekitar 60 km dari Yogyakarta. Perjalanan darat dapat ditempuh menggunakan kendaraan pribadi selama dua jam, atau kereta api selama satu jam.
WHERE TO GO
Kamu belum dikatakan menjejakkan kaki ke Surakarta, bila tak mengunjungi salah satu dari dua istana, yaitu Keraton Surakarta Hadiningrat, dan Pura Mangkunegaran. Dua wilayah kekuasaan ini dibatasi oleh rel kereta api. Rel tersebut masih digunakan sebagai penghubung Surakarta dengan Wonogiri. Jika kamu ingin merasakan sensasi berbeda, cobalah melewati rel tersebut dengan menaiki kereta uap Jaladara yang bahan bakarnya masih menggunakan kayu jati.
Pura Mangkunegaran, Istana sang Pangeran
Kembali ke istana, kali ini saya akan mengajakmu menengok keistimewaan Pura Mangkunegaran. Pura Mengkunegaran merupakan kediaman Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegaran. Istana ini dibangun pada tahun 1757, tepat setelah perjanjian Salatiga yang membagi Surakarta menjadi dua bagian, yaitu Surakarta dan Mangkunegaran. Bangunan Pura Mangkunegaran bercorak Jawa klasik dan Eropa. Arsitekturnya dipenuhi ornamen Jawa dan warna-warna Eropa.
Di bagian depan, pendopo besar berbentuk Joglo berdiri dengan gagah. Terdapat patung singa berbahan perunggu yang didatangkan langsung dari Jerman, sebagai simbol monarki. Benda-benda bersejarah lain seperti seperangkat gamelan berusia 380 tahun. Gamelan ini dibawa langsung dari Kraton Surakarta di masa pendudukan Cina.
Alas kaki dan topi (kecuali peci dan blangkon) harus dilepas saat memasuki pendopo. Bersiaplah mengagumi tiang penyangga pendopo yang berasal dari kayu jati asli. Tiap pilar mempunyai nama, contohnya Soko Guru yang merupakan pilar paling besar.
Setelah melewati pendopo, kamu akan memasuki museum. Di dalam museum, terdapat dua patung yang memiliki nilai filosofi yaitu Dewi Sri yang merupakan Dewi Kesuburan, dan Ki Jaka Sedana, sang Dewa Sandang. Di sampingnya ada harimau Sumatera yang diawetkan.
Berbagai benda bersejarah dan bernilai seni tinggi disimpan di museum Pura Mangkunegaran. Barang-barang berharga tersebut antara lain aksesori penari istana, keris, guci dan keramik dari Cina, perhiasan dan mata uang zaman dulu, serta berbagai hadiah dari raja dan ratu negeri asing.
Bungker Kuno di Balai Kota Surakarta
Lorong panjang berwarna cokelat membuat imajinasi saya melayang ke masa Pemerintahan Kolonial. Bungker ini ditemukan pada tahun 2011, dan diteliti pada tahun 2012. Usianya diperkirakan sudah ratusan tahun. Di masa lampau, bungker ini diduga digunakan untuk pertahanan.
Seorang penduduk asli bernama Bapak Mujiono menyatakan bahwa lorong ini dapat menembus hingga ke Benteng Vastenburg. Sedangkan guide kami dari Dinas Pariwisata mengatakan bahwa bungker ini dibangun pada masa pendudukan Belanda, yaitu abad ke-19.
Bungker berukuran 16×24 meter tersebut mempunyai daya tarik magis. Oleh karena itu, banyak wisatawan yang menggunakannya sebagai tempat berfoto, baik untuk pre wedding maupun keperluan lainnya.
WHAT TO SEE
Wayang Orang Sriwedari, Seni Pertunjukan Tradisional Jawa
Sebagai kota yang sarat dengan kebudayaan, Surakarta memiliki warisan seni tradisional yang patut dilestarikan, yaitu wayang orang. Wayang orang memadukan seni peran dengan gerak tari, dan olah vokal.
Wayang orang Sriwedari merupakan salah satu kelompok seni wayang orang yang legendaris di Surakarta. Kelompok ini berdiri sejak masa Paku Buwono X yaitu pada awal abad ke-20.
Wayang orang Sriwedari digelar setiap hari pada pukul 8 malam, kecuali hari Minggu. Cerita yang dibawakan berasal dari kisah Mahabarata dan Ramayana. Hanya dengan 10 ribu rupiah, kamu sudah dapat menikmati pertunjukan wayang orang yang disajikan dengan megah dan profesional.
Saya sendiri takjub dengan wayang orang Sriwedari. Menurut saya, dengan kualitas yang di atas rata-rata, seharusnya harga tiket bisa lebih tinggi lagi. Para pemain wayang orang menggunakan kostum yang luar biasa indah, mengingatkan saya pada pakaian khas kerajaan zaman dahulu.
Begitu juga dengan alunan gamelan yang mengiringi pertunjukan. Musiknya dimainkan secara langsung. Akting pemain wayang orang Sriwedari juga patut diacungi jempol. Mereka sudah hafal dialog di luar kepala, baik dalam Bahasa Jawa maupun Bahasa Indonesia.
WHAT TO BUY
Batik Danarhadi, Koleksi Batik Lengkap yang Berkualitas Tinggi
Batik, sebuah Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi yang ditetapkan oleh UNESCO sejak 2 Oktober 2009. Di Solo, terdapat Museum Batik Danarhadi yang menerima rekor MURI sebagai museum dengan koleksi batik terbanyak.
Museum Batik Danarhadi memiliki koleksi kain batik hingga ribuan. Kain batik yang dipajang berasal dari berbagai periode, dan dipengaruhi oleh bermacam-macam kultur.
Koleksi batiknya sangat lengkap mulai dari batik Kasunanan Surakarta, batik Mangkunegaran, batik Kontemporer, batik Cina, hingga batik dari berbagai daerah di Indonesia. Selain terpesona dengan koleksi kain batik, kamu juga dapat melihat proses membatik.
Setelah memasuki 11 ruangan museum, kamu akan melewati tempat suvenir. Aneka batik dalam bentuk baju, dompet, hingga kain utuh dapat dibawa pulang sebagai oleh-oleh. Harganya berkisar dari puluhan ribu hingga jutaan rupiah. Sebuah harga yang sesuai dengan kualitas batik Danarhadi.
Oh ya, di Museum Batik Danarhadi juga terdapat restoran yang bernama Soga Restaurant and Lounge. Kamu dapat menikmati sajian istimewa khas Solo di sini.
WHAT TO EAT
Es Dawet Telasih Bu Dermi yang Legendaris
Pasar Gede Solo didaulat sebagai pasar tradisional terbaik di Jawa Tengah. Pasar ini memang merupakan pasar terbesar dan tertua di kota Solo. Yang unik, Pasar Gede juga merupakan surganya kuliner khas Solo.
Salah satu kuliner yang harus dicoba adalah es dawet telasih Bu Dermi. Es dawet ini sudah ada di Pasar Gede sejak tahun 1930-an. Kini, Bu Rut Tulus Subekti adalah generasi ketiga yang meneruskan usaha tersebut.
Es dawet telasih Bu Dermi merupakan langganan Pak Jokowi. Mengapa bisa demikian? Ternyata rasanya sangat enak. Semangkuk es dawet hitam, tape ketan, biji telasih, dan jenang sumsum dipadu dengan santan dan cairan gula Jawa sungguh menyegarkan tenggorokan.
Rasa manisnya pas, ditambah isian es dawet yang banyak berhasil membuat saya ketagihan. Harga seporsinya 9 ribu rupiah, sesuai dengan ukuran mangkuknya yang lumayan besar.
Selain es dawet telasih Bu Dermi, kamu juga wajib mencicipi Serabi Notosuman yang tersohor kelezatannya.
Wonderful Indonesia menggambarkan keragaman dan kekayaan Indonesia. Baik dari segi seni dan budaya, wisata sejarah, hingga kulinernya. Solo, merupakan salah satu kota yang berhasil membawakan citra Wonderful Indonesia.
Tulisan di atas adalah sekelumit Wonderful Indonesia versi saya. Kamu juga dapat berpartisipasi pada Wonderful Indonesia Blog Competition dan ceritakan versimu.
Wah ke solokah..mampir dong kak
Di Solo bagian mana Masnya?
Saya deket UNS mbk..
Keren, baru tahu deh Solo so wonderful ?
Batiknya menggodaaa. Aku udah lama gak beli batik. Kalau ke Solo kudu beli
Batik danarhadi aduhay cantiknya Mbak
Yang paling kusuka dari Solo adalah makanannya hehe.
Paling suka kuliner Solo.
INgat Solo, jadi ingat serabinya dan putri solo yang kaytanya lemah lembut 🙂
Serabi Notosuman kah? Putri Solo dan orang Solo memang lemah lembut
wow ada bunker. Eh tapi ada lampunya kan di dalam? pengap apa enggak, mbak?
Pas restorasi sudah diberi lampu dan ventilasi Mbak, jadi enggak pengap
Ngeces yakin lihat makanannya hahahahah kangen sama dawet ini. Pas ke sana tutup
Jadi ingat pas kirab malam-malam jalan kaki di sini.
Hehe iya enak banget dawetnya. Anyway Selat Solo juga enak lho. Dawetnya tutup karena sudah habis apa gimana?
Pengen jelajah Solo deh ke sana biasanya buat kerja huhu, itu serabi menggiurkan banget
Belum pernah ke Solo, entah masih ada kenalan yang inget diriku atau tidak sekarang. Hahahaha…
Batik Danarhadi kayaknya udah terkenal ya Mbak. Kayak gak asing gitu disebutnya.
Solo memang bikin kangen, kotanya adem dan tenang. Anak saya betah juga mondok di solo….suatu saat pingin berkeliling ke wisata2 nya.
nah kan aku kalau ke Solo cuman ke Pasar Klewer sama mesjid dan pernah sih foto di keraton juga next ah kalau dinas kesini lagi semuanya diubek 🙂 wonderful emang Solo
Aku pas ke Solo tapi nggak sempat jalan-jalan. Sedih banget. Pengen banget nih bisa ke Solo dan menikmati SOlo dengan indahnya 🙂 Makasih ya mba telah menunjukkan keindahan kota Solo yang luar biasa indah
Hiks.. Mupeng es dawet dan surabinya. Hiks.. Bisa di kirim gak ya
Saya pengen kulineran dan berburu batiknya kalau suatu saat ke Solo 🙂
Sempat masuk ke dalam bungkernya gak Mak ? Penasaran kayak gimana isinya eh rasanya. Klo isinya mungkin semacam gua gitu ya, cuma klo rasanya kan yg bisa tau hanya masing2.
Mba, sungguh ku ngiler lihat es dawet & surabinya. Kelihatannya enyaaaakkk. Mau mau mauuuu! :’)
Aku penasaran bunkernya. Belum pernah masuk situ. Kalau datang sendiri gak sama rombongan boleh masuk ga sih?
Bulan kmrn pas mau balik Jkt, sempet mbeliin anak2 batik Solo 😀
Alhamdulillah pernah nginjek Solo meski setengah hari wkwkwk.
Moga kapan2 bisa eksplor SOlo lbh luas dan lbh lama lagi 😀
Duh, Solo. Yang aku inget dan selalu bikin kangen itu tempat-tempat historis dan makanannya. Jadi pengen ke sana lagi. 😀
Es dawet telasihnya nih spesyel banget. Kapan hari waktu ke Solo aku belum nyobain nih. Keratonnya juga bukan yang Pura Mangkunegaran yang kudatengin. Harus diagendakan lagi nih ke Solo. 😉
Aku ingin ke sini. Semoga bisa ke solo dan berkunjung ke keraton surakarta nih mba.
Menginjakan kaki ke Keraton atau Mangkunegaran terasa istimewa. Banyak yang amazing di sana, termasuk pilar2nya itu. Tapi aku baru tahu nama-nama pilar di sana. 😀
Hihi bener Mbak. Kemarin nyobain yang mitos melingkarkan tengan di Soko Guru enggak?
aaah dah lama gak ke solo…kangen sate buntelnya hehehe
Aku kalau pas ke Jogja pasti mampir Solo karena harus makan tengkleng favorit disana. Setelah itu main ke pasar deh jajan printilan buat props foto.
Aku malah enggak ke pasarnya waktu itu. Wah perlu ke Solo lagi nih
Mbak, dirimu masuk ke bunkernya gak? penasaran apa sih isinya. 😀
Mask Mbak, isinya kosongan, ada lubang yang masih dalam sebenarnya, cuma belum dibongkar lagi sama pemerintah. Jadi lubang/ jalurnya itu ditutup
dua tahun di solo belum kesampean nyobaik es dawet selasih 🙁 kangen solo kota paling nyaman menurutkuu, huhu
salam kenal mbaa