Assalammualaikum. Pagi dari Januari 2019. Awal tahun ini saya memulai semuanya dengan kepadatan agenda. Mulai dari menyelesaikan nilai semesteran mahasiswa, bolak-balik Jogja- Jakarta untuk survei SD dan selesai SD anak, hingga mempersiapkan keberangkatan ke suatu tempat. Puncaknya tanggal 21 nanti, saya berharap di negara yang saya kunjungi, saya bisa istirahat sejenak dari hiruk pikuk dunia. Mohon doanya ya.
Nah, hari ini saya ingin merangkum beberapa tempat wisata di Malaysia yang pernah saya kunjungi selama dua kali ke sana. Kali pertama, saya tinggal di Cyberjaya selama dua Minggu keempat menempuh praktek perkuliahan kerjasama dengan CUCMS. Kali kedua, saya menginap di Klang selama dua hari dan Kuala Lumpur empat hari, karena ada pernikahan saudara dari pihak suami, sekaligus jalan-jalan.
Selama di Malaysia, kami membuat itenerary jalan-jalan sendiri. Menyesuaikan dengan budget dan kondisi rombongan yaitu ada anak-anak dan orangtua. Tiga generasi gitu jadinya. Sedangkan ketika praktek kerja, saya dan teman-teman hanya sempat berwisata di akhir pekan. Maklum hari kerjanya bolak-balik ke rumah sakit dan kampus.
Ok, kita mulai saja ya list 15 objek wisata gratis di Malaysia. Mungkin ada yang kamu sudah ketahui, tapi ada juga yang belum.
Wisata Gratis di Malaysia yang Wajib Kamu Kunjungi
1. Menara Kembar/Petronas
Menara Kembar atau Twin Tower atau yang dikenal sebagai Menara Petronas adalah ikon dari Malaysia. Rasanya belum sah jika tidak menginjakkan kaki di sini. Tahukah kamu jika sebagian besar wisatawan berfoto di depan Menara Kembar tanpa harus membayar tiket masuk? Yup, Menara kembar termasuk dalam wisata gratis di Malaysia.
Menara Kembar terletak di atas sebuah mal bernama Suria KLCC. Tempat ini sebenarnya adalah sebuah perkantoran dengan lebih dari 40 lantai. Kalau kamu ingin melihat Malaysia dari atas via Sky Bridge di Menara Kembar, kamu harus membayar sebesar 35-85 RM. Lebih lengkapnya pernah saya ulas di One Day Trip to Three Unique Places, Third Place is Twin Towers
2. KLCC Park
Kita lanjut ke objek wisata gratis di Malaysia berikutnya. KLCC Park masih satu kawasan dengan Menara Kembar. Di sana terdapat taman hewan, dan air mancur menari. Kamu tidak ditarik biaya untuk menikmati semua fasilitas di KLCC Park. Menyenangkan bukan? Kalau di Indonesia semacam taman kota gitu deh. Detailnya juga saya tulis di link nomor 1.
3. Masjid Jamek
Wisata masjid merupakan hal wajib yang tidak saya sia-siakan. Mengingat masjid bersejarah banyak dibangun di Malaysia. Arsitekturnya juga unik-unik. Salah satunya adalah Masjid Jamek yang terletak di Kuala Lumpur.
Masjid Jamek dibangun tahun 1909. Jadi sudah berdiri hampir 100 tahun lamanya. Nama “Jamek” adalah bahasa Melayu yang setara dengan kata Arab (جامع) yang berarti tempat di mana orang berkumpul untuk beribadah. Masjid Jamek juga disebut sebagai “Masjid Jumat” oleh masyarakat sekitar.
Akses menuju Masjid Jamek
Letak masjid ini satu kompleks dengan Dataran Merdeka dan Istana Sultan Abdul Samad, dan akses untuk menuju ke sini juga cukup mudah. Saya dan rombongan menaiki LRY (Light Tail Transit) dari Berjaya Times Square. Dari penginapan ke Berjaya Times Square, kami naik grab dengan biaya 10 RM saja. Murah meriah untuk 4 orang dewasa dan 2 anak. Di dalam mal Berjasa Times Square, jalan kaki menuju stasiun Imbi. Tinggal ikuti petunjuk berupa plang, atau bertanyalah ke satpam yang ditemui. Sesampainya di stasiun Imbi, pilihlah rute yang menuju stasiun Masjid Jamek. Dari stasiun tinggal jalan kaki saja dua menitan sudah sampai di Masjid Jamek.
Oh ya, selain naik LRT, kamu juga bisa naik bus Go KL yang gratis. Minusnya adalah masih harus jalan kaki lumayan jauh. Naik taksi atau grab juga bisa sih. Tinggal pilih yang sesuai budget dan kebutuhan. Karena saya bawa anak-anak, jadinya kami mencoba LRT dibanding bus.
Perasaan saya sewaktu masuk ke sini adalah takjub dan haru. Ada payung putih besar yang mirip di Masjid Nabawi dan Masjid Agung Jawa Tengah. Warna masjidnya unik, putih dan merah bata. Kesannya elegan dan bersih. Di bagian pintu masuk kompleks Masjid Jamek disediakan semacam jubah untuk dipakai oleh wisatawan non muslim/wisatawan Muslim yang bajunya kurang tertutup. Persis dengan yang di Masjid Putrajaya. Tujuannya tentu saja sebagai penghormatan kepada masjid yang merupakan tempat beribadah umat muslim.
Sewaktu kemari, anak-anak senang sekali karena bisa berlarian kesana-kemari. Ada air mancur dengan kolam kecil yang airnya mengalir ke semacam jalan kecil. Anak-anak tanpa dikomando langsung menyebutkan kakinya ke jalan yang penuh air. Di depan Masjid Jamek terdapat semacam sungai atau bendungan. Sore hari, airnya menyala, menyemprot dari ujung tembok menuju sungai. Segar sekali melihatnya, bersih pula.
Sayang saya sedang tidak salat sehingga tidak bisa merasakan salat di dalam masjid. Dari luar saya melihat masjid ini begitu teduh dan adem. Areanya juga luas. Wisata gratis di Malaysia berbalut religi selalu nyaman di hati.
4. Istana Sultan Abdul Samad
Tak jauh dari Masjid Jamek, berdirilah sebuah bangunan megah nan mempesona. Wisata gratis di Malaysia ini bernamanya Istana Sultan Abdul Samad. Istana ini sebenarnya adalah sebuah gedung yang digunakan sebagai kantor pemerintahan kolonial Britania Raya. Gedung Sultan Abdul Samad dibangun abad ke-19.
Dulu, Pemerintahan Britania di Selangor beribukota di Klang yang lumayan jauh dari Kuala Lumpur. Sultan Abdul Samad yang ketika itu memerintah Selangor (dari tahun 1857 hingga 1898) setuju untuk memindahkan ibu kota Selangor ke Kuala Lumpur. Oleh karena itu dibangunlah sebuah gedung pada tahun 1893. Sedangkan peletakan batu pertama dilakukan pada 6 Oktober 1894 oleh Gubernur Jendral Negeri-Negeri Selat, Sir Charles Bullen Hugh Mitchell K.C.M.G. Gedung ini diresmikan oleh Residen Jenderal Selangor, Sir Frank Swettenham K.C.M.G. pada 4 April 1897 menjadi gedung perkantoran bagi pemerintahan kolonial Britania Raya yang dikenal dengan New Government Offices.
Pada tahun 1974, beberapa tahun setelah kemerdekaan Malaysia, seluruh kantor pemerintahan negeri Selangor dipindahkan ke Shah Alam, sedangkan kantor pemerintahan Malaysia dipindahkan ke Jalan Duta, Damansara. Sejak itu, nama gedung ini berubah menjadi Gedung Sultan Abdul Samad berdasarkan nama Sultan Abdul Samad, yaitu Sultan Selangor yang menjabat pada masa pembangunan gedung ini.
Saya terpesona pada bangunan ini. Gaya arsitekturnya dari Mughal dan Moor. Mughal sendiri adalah gaya arsitektur Indo-Islamic yang dikembangkan oleh Dinasti Mughals pada abad ke 16, 17, dan 18. Gaya tersebut dikembangkan dari dinasti Muslim sebelumnya di India sebagai campuran arsitektur Islam, Persia, Turki dan India.
Arsitektur Mughal mencapai puncaknya pada masa pemerintahan Shah Jahan, yang membangun Taj Mahal, Masjid Jama, Benteng Merah, dan Taman Shalimar di Lahore. Akhir masa pemerintahannya berhubungan dengan kemunduran arsitektur Mughal bersamaan dengan kemunduran kekaisaran tersebut.
Berkat kemegahan arsitekturnya, Istana Sultan Abdul Samad menjadi pilihan lokasi /untuk berfoto pre wedding. Saat saya ke sana ada beberapa pasangan yang sedang berfoto. Wisata gratis Malaysia nomad 4 ini termasuk favorit saya. Makanya sampán saya buat videonya juga:)
5. Dataran Merdeka
Tepat di sebelah Istana Sultan Abdul Samad, terdapat Dataran Merdeka, wisata gratis di Malaysia yang ramai. Tadinya saya kira Dataran Merdeka itu ya bangunan megah yang berwarna putih-merah bata. Ternyata itu justru Istana Sultan Abdul Samad. Sedangkan Dataran Merdeka justru semacam alun-alun.
Dulunya, tempat ini bernama Independence Square, sebelumnya dikenal sebagai Selangor Club Padang atau hanya “Padang” (berarti “lapangan” dalam bahasa Melayu) yang digunakan sebagai lapangan untuk bermain cricket Klub Selangor (sekarang Royal Selangor Club). Di Dataran Merdeka inilah Bendera Union diturunkan dan bendera Malaysia dikibarkan untuk pertama kalinya pada tengah malam pada tanggal 31 Agustus 1957. Sejak saat itu, Lapangan Merdeka menjadi tempat dilangsungkannya Parade Merdeka tahunan (Parade Hari Nasional).
Di sore hari, atau di waktu tertentu, jalan di depan Dataran Merdeka bebas dari kendaraan yang berlalu lalang. Kalau di Indonesia semacam car free day gitu. Tapi enggak ada pedagang kaki lima yang nongkrong. Jadi, kami sempat kehausan tuh jalan kaki keliling Masjid Jamek, Istana Sultan Abdul Samad sampai ke Dataran Merdeka. Meskipun bawa air putih, tapi kan pingin juga jajanan khas Malaysia. Ternyata enggak nemu blas, wkkkka.
6. KL City Galery, Spot Foto I Love KL
Tak jauh dari Dataran Merdeka, terdapat KL City Gallery. Tempat ini terkenal dengan ikon I Love KL yang dijadikan tempat berfoto para wisatawan. Yang menarik, terdapat jalur antrian untuk berfoto. Jadi tiap wisatawan “tahu diri” untuk tidak berlama-lama berfoto. Namanya juga objek wisata gratis di Malaysia.
Oh ya, di sini foto doang sih gratis, jika ingin masuk galerinya baru bayar 10 RM/orang. Karena waktu sudah sore, kami hanya melihat-lihat area lobi galeri dan membeli es krim. Kalau tidak salah harga es krimnya 2 RM atau 5 RM (lupa:D). Ada berbagai rasa, saya memilih durian, anak-anak memilih cokelat dan vanila. Setelah puas makan es krim, kami kembali ke hotel naik grab.
7. Batu Cave
Batu Cave adalah sebuah bukit kapur, yang memiliki serangkaian gua dan kuil gua, terletak di distrik Gombak, Selangor, Malaysia. Tempat ini dinamai dari Sungai Batu, yang mengalir melewati bukit. Batu Caves juga merupakan nama desa terdekat dari kuil tersebut.
Gua di Batu Cave merupakan salah satu kuil Hindu di luar India yang paling populer, yang didedikasikan untuk Dewa Murugan. Tempat ini adalah titik fokus festival Hindu Thaipusam di Malaysia. Apakah festival Thaipusam itu? Silakan browsing:)
Akses menuju Batu Cave
Saya ke Batu Cave bersama teman-teman S2, mertua dan Sara yang masih bayi. Kami berangkat menaiki KTM Comuter dari stesen KL Sentral menuju stesen Batu Cave yang letaknya paling ujung. Herga tiketnya 2,6 RM per orang. Dari KL Sentral, setelah melewati sekitar 7-8 stesen atau sekitar 20-30 menit, sampailah kami di Batu Caves! Cerita lengkapnya pernah saya tulis di Trip to Batu Cave. Saya merekomendasikan wisata gratis di Malaysia ke Batu Cave untuk kamu yang suka wisata religi.
8. Bukit Bintang
Apakah Bukit Bintang itu? Bukit Bintang adalah Orchard Roadnya Malaysia, alias surganya belanja. Mau cari apa saja ada di Bukit Bintang. Mulai dari fashion, kuliner, oleh-oleh, hingga pasar malam dan hiburan pun bisa ditemui di Bukit Bintang. Wisata gratis di Malaysia ini dapat kamu kunjungi mulai pagi hingga malam hari.
Saya sendiri hanya pernah lewat saja. Jalanannya memang menanjak gitu, seperti bukit. Oh ya, hotel-hotel murah juga banyak di sana. Di kalangan pemuda pemudi Malaysia dan wisatawan, tempat ini begitu populer.
9. Petailing Street
Kalau Semarang punya Semawis, maka Malaysia punya Petaling Street. Yup, tempat ini adalah kawasan Pecinan di Kuala Lumpur. Seperti Semawis, di sana terdapat banyak restoran dan makanan enak. Makanan yang jadi favorit misalnya ikan bakar (barbequed fish), asam laksa dan curry noodles. Tidak hanya kuliner Cina yang ada di sini, tapi juga Melayu, India, dan Bangladesh.
Wisata gratis di Malaysia dalam segi kuliler ini memang jadi kebanggaan karena gaungnya terdengar kemana-mana.
10. Alor Street
Alor Street 11-12 dengan Petaling Street. Kawasan ini merupakan surganya kuliner. Mulai dari jajanan khas, tradisional, hingga kuliner seafood. Kami sempat ke Alor Street di hari ketiga di Malaysia. Memang agak susah mencari makanan halal di sini, karena banyak yang menjual daging babi atau olahannya. Namanya juga food street, cenderung bebas, kan? Berbekal Googling, ketemulah satu restoran halal bernama Alor Food Corner. Memang sih logo halalnya sebatas tulisan halal dalam bahasa Arab. Menurut saya itu sudah cukup.
Menu yang kami pesan pun yang standar, seperti mie goreng sea food, nasi goreng, udang asam manis, cah kangkung, dan sebagainya. Minumannya tentu saja teh tarik, dan Milo untuk anak-anak. Harganya sendiri ternyata lumayan mahal. Malam itu kami makan untuk 4 porsi dewasa habis 80-an RM.
Oh ya, yang saya ngiler itu sebenarnya es-es nya. Aneka es terlihat menggoda di pinggir jalan. Ada yang menggunakan batok kelapa sebagai wadahnya. Es krim berbagai rasa juga terlihat. Durian pun ada lho. Banyak juga yang berjualan oleh-oleh Malaysia seperti gantungan kunci, magnet, dan sebagainya. Tapi saya tidak membelinya, karena nanti di hari berikutnya kami akan mampir ke Central Market.
Akses menuju Alor Street
FYI, kami berangkat dari hotel menggunakan grab, dan turun dimana saja. Karena Alor Street itu bentuknya diapit gang-gang kecil gitu. Lalu ada jalan besar yang digunakan para pedagang untuk berjualan makanan. Nah, saat pulang lah kami kesulitan mendapatkan grab. Jarang ada yang mau mengambil. Itupun kami harus jalan kaki terlebih dahulu mencari jalan raya terdekat agar tidak crowded. Akhirnya, di depan sebuah hotel, kami menemukan taksi yang mau mengantar ke hotel. Harga sudah ditentukan diawal, 10 RM. Alhamdulillah sampai hotel tanpa dipalak oleh argo:).
Saya sudah meng-upload video kulineran di Alor Street di YouTube ya.
11. Masjid Putrajaya
Masjid Putrajaya (Masjid Putra) atau Pink Mosque terletak di Putrajaya, kurang lebih 24 km. Masjid ini didirikan di masa pemerintahan Mahathir Muhammad. Namanya diambil dari Perdana Menteri Malaysia Pertama yaitu Tunku Abdul Rahman Putra Al-Haj.
Putrajaya sendiri merupakan pusat pemerintahan administratif Malaysia yang didesain sedemikian rupa dengan fasilitas yang lengkap dan perencanaan pembangunan yang tertata. Danau di belakang saya itu buatan lho, dan Masjid Putra seolah-olah terapung di atasnya.
Hampir sebagian besar bangunan masjid berwarna merah muda. Arsitekturnya perpaduan modern dan tradisional, yaitu merujuk pada seni arsitektur Persia zaman Kerajaan Safawi dan unsur lain dari arsitektur Muslim.
Sungguh, memandang megahnya kubah Masjid Putra dari dalam membuat saya kagum. Bahkan gerbang masjidnya juga mewah. Ini dia gerbang Masjid Putra yang saya maksud. Gerbang tersebut hiasannya berbentuk geometris yang merupakan ciri arsitektur Islam. Di bagian atas terdapat kaligrafi. Ada yang tahu apa bacanya?? Gerbang Masjid Putra ini didesain mirip dengan gerbang Masjid Raja Hassan II di Casablanca, Maroko.
Lihat deh bagian dalam kubah yang berwarna merah jingga. Kubah ini dibangun menggunakan granit berwarna merah. Indah sekali bukan? Titik tertinggi di bawah kubah adalah 80 meter di atas tanah.
Di basemen terdapat tempat wudhu putri, dan di bagian atas adalah tempat salat putri. Saya sempat menaiki tangga yang banyak sekali. Padahal ternyata ada liftnya?. Karpet bermotif sajadah untuk salatnya senada dengan warna bangunan, merah muda. Terdapat kipas angin di bagian putri agar tidak gerah. Tahukah kamu, Masjid Putra bisa menampung hingga 15.000 jamaah lho?
Di pintu masuk Masjid Putra, kamu akan mendapati beberapa orang yang memakai jubah berwarna merah. Ternyata wisatawan yang tidak memakai baju panjang harus menutupi badannya dengan jubah tersebut. Ada beberapa petugas yang membantu mengecek keamanan dan berkeliling di sekitar masjid.
Akses menuju Masjid Putrajaya
Kami berangkat dari KL ke Putrajaya menggunakan KLIA Ekspress. Nyaman banget, jadi berasa luas. Lebih mahal sih dibanding MRT. Waktu itu dari KL ke Putrajaya 4 orang dewasa + 2 anak kena 54 MYR. Pas nyoba nyari grab dari Masjid Putrajaya ke Hotel di KL kena 44 MYR. Lebih murah tapi nggak tahu ada driver yang mau ambil nggak ? Udah gitu pas hujan lagi jadi bisa dipastikan macet dimana-mana. Memang pilihan ke Putrajaya bisa naik bis, grab, atau KLIA Ekspress ini. Bis jelas lebih murah, tapi waktu tempuh lebih lama.
Nah, dari stasiun Putrajaya, kami masih harus naik grab lagi untuk menuju Masjid Putra. Sewaktu pulang hujan deras. Tadinya diputuskan pulang dengan grab dari masjid sampai hotel di KL, tapi pas mencari grab malah enggak dapat-dapat, enggak ada yang mau ambil gitu. Akhirnya rute diubah hanya dari masjid sampai stasiun Putrajaya saja. Alhamdulillah ada yang mau ambil. Kembali deh kami pulang naik kereta. Poin plusnya bisa beli makan dan minum di stasiun.
Cerita tentang Putrajaya akan saya tulis lebih detail di postingan lainnya. Terutama soal Cruise nya. Yup, saya bersama suami dan anak-anak sempat keliling naik kapal. Seru dan menarik deh.
Keliling lihat apa saja? Biayanya berapa? Bisa baca di tulisan Cruise Tasik Putrajaya. Intinya, wisata gratis di Malaysia yaitu Masjid Putrajaya menawarkan berbagai aktivitas menarik yang data kamu pilih.
12. Masjid Negara
Objek wisata nomor 12-15 terus terang belum saya datangi. Ini adalah informasi tambahan dari @desyw94 (sila follow dulu dia juga mengurus travel trip ke LN lho)
Oke, saya cuplik dari Wikipedia ya, Masjid Negara Malaysia adalah masjid kenegaraan Malaysia yang terletak di Kuala Lumpur. Dibangun pada tahun 1963 dan diresmikan pada 27 Agustus 1965, Masjid Negara merupakan lambang keagungan Islam sebagai agama resmi di Malaysia. Masjid ini dapat menampung sebanyak 15.000 orang jemaah.
Dari foto-fotonya, arsitekturnya modern, dominan warna biru dan putih. Area masjid sangat luas, bahkan terdapat taman dan kolam air mancur juga. Sepertinya seru kalau bawa anak-anak ke sini. Wisata gratis di Malaysia sekaligus wisata religi. Next time deh kalau ke Malaysia lagi.
13. Brickfield
Saat pertama kali mendengar nama Brickfield, saya sama sekali enggak dapat clue ini tempat apa? Ternyata Brickfield adalah little India di KL. Wow, luar biasa pastinya. Penduduk India memang dengan mudah kita temukan di India. Kulinernya pun seolah sudah menyatu dengan kuliner lainnya di Malaysia.
Kebayang ya di Brickfield ada apa saja? Tentu saja toko-toko India yang menjual kerajinan tangan (suvenir) dan kain-kain dari sana. Dan kuliner yang musti dicoba. Selain itu ada apa saja? Saya rangkum ya. Salah satu tempat yang wajib dikunjungi di Brickfield adalah Teman Hou Temple, sebuah kuil bagi Taoist yang sering dikunjungi wisatawan. Kuil ini termasuk salah satu kuil Cina terbesar di Asia Tenggara. Lokasinya di Jalan Syed Putra.
Brickfields juga memiliki sejumlah gereja tua abad yang indah, termasuk Gereja Metodis Tamil yang didirikan pada tahun 1896, Gereja Lutheran Injili – sebuah gereja Lutheran Tamil – didirikan pada tahun 1907, dan Gereja Rosario Suci didirikan pada tahun 1903. Yang terakhir memiliki tulisan Tiongkok pada struktur bangunannya yang membuatnya menonjol di antara gereja lainnya. Gereja-gereja ini menjadi tujuan populer untuk pernikahan, karena menjadi tempat pemotretan yang menakjubkan. Lumayan ya, selain termasuk dalam wisata gratis di Malaysia, ternyata tujuan orang mendatangi Brickfields bisa bermacam-macam.
Jalan Tun Sambanthan adalah wilayah pertokoan yang menjual berbagai macam barang seperti sari dan rempah-rempah. Untuk kulinernya, jangan lewatkan nasi daun pisang asli India. Warung makanan tradisional juga harus dicoba. Untuk minum, Lassi akan menjadi minuman penghilang dahaga pada hari musim panas di Malaysia. Apakah Lassi -nya rasanya sama dengan Lassi Indonesia? Enggak tahu, karena saya belum coba yang di Brickfield.
Ke Brickfield naik apa?
Transportasi publik ke Brickfield cukup banyak, salah duanya adalah menggunakan kereta dan bus. Untuk sampai di sini dengan kereta, kamu bisa naik KTM Komuter, stasiun monorel, atau LRT dan turun di stasiun KL Sentral. Jika kamu datang dari Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA), bisa langsung naik KLIA Ekspres atau KLIA Transit lalu menuju stasiun KL Sentral. Untuk bus, banyak yang melewati Brickfield, termasuk bus Rapid KL. Bisa juga turun di stasiun KL Sentral dan berjalan ke Brickfields.
14. Taman Tasik
Taman Tasik Perdana terletak di KL. Tempat ini terkenal sebagai Lake Garden. Pintu masuk ke Taman Tasik Perdana terletak di sepanjang Jalan Parlimen dan di belakang Masjid Negara. Kamu bisa mencapai Taman Tasik dengan menggunakan taksi/grab atau berjalan kaki.
Ngapain aja di Taman Tasik?
Ternyata kita bisa piknik, jogging, naik perahu di danau buatannya, dan bahkan ada playground -nya. Plus ada taman rusanya dimana rusa berkeliaran dengan bebas. Wah, anak-anak pasti senang sekali kalau diajak ke sini. Orangtuanya juga senang karena termasuk wisata gratis di Malaysia, hehe.
Selain itu, ada beberapa objek wisata lain yang letaknya dekat dengan Taman Tasik, yaitu Memorial Tun Abdul Razak, Bird Park, Orchid Garden, Taman Rama-Rama (Butterfly Park), dan National Planetarium. Tentu saja kelima objek wisata tersebut berbayar ya. Tapi sepertinya worthed, terutama buat anak-anak.
15. Sri Mahamariamman Temple
Malaysia itu lumayan lengkap ya, mulai dari wisata masjid hingga wisata candi. Semua ada, kayak di Indonesia deh. Termasuk Sri Mahamariamman Temple ini, yang merupakan candi Hindu tertua di Kuala Lumpur. Candi ini didirikan pada tahun 1873, terletak di tepi Chinatown di Jalan Bandar (sebelumnya High Street).
Pada tahun 1968, sebuah bangunan baru dibangun, menampilkan menara ‘Raja Gopuram’ yang penuh hiasan seperi gaya kuil India Selatan. Pantas saja bentuk candinya unik. Terutama warnanya, bervariasi.
Itulah 15 objek wisata gratis di Malaysia. Sebagian besar sudar saya datangi, sisanya insyaallah akan saya kunjungi. Lumayan banget, kan, ke Malaysia tinggal memikirkan ongkos tiket pesawat, akomodasi, dan makan selama di sana saja. Wisata gratis di Malaysia membuat budget traveling jadi terpangkas. Ada yang jadi makin mantap wisata gratis di Malaysia?
Udah nyoba makan es cendol durian mbak ? Terus beli top cookies ?
Tempatnya walau gratisan tapi keren sekali ya, Mbak?
jadi pengen ke Malaysia juga, huhu
Ih masjid jamek keren euy, aku belum pernah lihat yang sekeren itu lho, airnya itu bikin pengen mandi. Kalau ke sana siang hari mungkin bisa bikin suasana panas jadi adem kali ya
River of life, Alor Street, Masjid Jamek, kok keren2 semua ya berasa ada di Indonesia juga tapi beberapa tempat :)) bismillah, one day!
Seperti Indonesia, Malaysia adalah juga negara yang kaya dan indah. Sudah beberapa kali ke sana tetapi belum semua sudut dan keindahannya dinikmati. Terima kasih tulisan ini membuat saya kembali tergoda untuk beranjangsana ke sana lagi..
Iyayaa…
Harus pintar-pintar mencari celah. Hiihii~
Secara oleh-oleh juga dinanti keluarga di Indonesia.
Wisata Masjid ini sungguh bikin takjub.
Masjidnya indah sekaliii~
Wow wow wow. Cocok banget nih rekomendasi tempatnya buat para backpacker yang mau jalan-jalan gratis tidak mengeluarkan uang. HAHA.
Masjid Jamek desainnya bagus banget. Itu sungainya ada air mancurnya, keren. Jadi mau kesana, nih. Liburan akhir tahun asyik kali, ya, kesana. 🙂
Pernah dengar dari teman sih soal Bukit Bintang, tapi sebagai orang yang cukup bosan dengan pusat perbelanjaan. Ga begitu bikin aku wah sih, tapi wisata rohaninya. Mantep banget! Mesjid Negara desainnya mantap sih. Mesjid Putrajaya apalagi. Tapi, ya tadi, semuanya tidak begitu bermakna jika belum foto-foto di Menara Kembar.
Wuah ini sih wisata2 yg terkenal ya. Gak asing dengernya. Dan aku baru tau kalo gratis
Ap aku liburan nanti ke Malaysia ya. Tiket pesawat murah. Trrus travellingnya ke tempat yg gratis aja heheh
WAAAAAH makasih banget list objek wisata tragisnya wkwkwk. Bagi anak pecinta gratisan kayak aku mah butuh banget beginian wkwkwk. Aku pengen banget ke batu ceper itu uwuwu
KL ini komplit. Semua ada. Dari wisata yang sifatnya hura hura dan hedon sampai yang alam dan gratis. Semuanya menyenangkan ya. Happy holiday kak
Ooo Batu Cave itu free juga mbak?
Di Malaysia rupanya juga banyak bangunan peninggalan masa lalu yang masih dipertahankan dan bagus ya?
Lumayan kalau banyak destinasi gratis gini, jdnya turis yg keuangannya pas2an bisa menikmati Malaysia puas2 ya 😀
baru kemarin kau juga trip ke malaysia nih mbak, ke malaka dan kuala lumpur juga.. iya ya banyak banget tempat wisata gratis di sana, aku juga mengunjungi beberapa spot di atas seperti jonker walk, masjid putra jaya, klcc, bukit bintang, malah sampai ngemall juga ke pavillion hihi
hampir semuanya sudah kukunjungi.. malah ada tambahan objek wisata di negeri sembilan.. cm bedanya aku cuma foto foto doang. nggak tahu namanya apa hahaah aku aja baru tahu setelah baca disini…
Wah asiknya ternyata banyak juga ya wisata yang gratis, bisa jadi acuan kalonya jalan-jalan ke Malaysia dong ?