Pentingkah Penghargaan Atas Peran Ibu dalam Keluarga?

Facebooktwitterredditmail

Pentingkah Penghargaan Atas Peran Ibu dalam Keluarga?

Wanita dilahirkan dengan sifat alami lemah lembut dan penyayang, oleh karena itu, mereka dipercaya menjadi pendidik pertama para generasi penerus. Meski saya sendiri justru menjadi tidak selembut sebelum menjadi ibu, dan saya yakin 80% ibu lainnya akan mengiyakan, tapi tanggung jawab tak tertulis akan tumbuh kembang anak ada di tangan kami, para ibu.

Peran Ibu Tak Pernah Mudah

Tanggung jawab akan tumbuh kembang anak itu tidak pernah mudah. Akan berbeda kisahnya bila anak-anak langsung tumbuh besar, langsung bisa makan sendiri, bisa mandi sendiri dan memenuhi kebutuhan dasarnya sendiri. Sementara kenyataannya adalah sebaliknya, mereka butuh pendampingan dan pemberi contoh sejak kecil. Ibu harus siap melihat rumahnya porak poranda akibat polah si kecil yang menumpahkan susu lah, yang mengompol lah, atau mencorat-coret tembok. Ibu harus siap mendengar teriakan, tangisan, atau kecemburuan kakak terhadap adiknya. Ibu harus siap melerai anak-anak yang bertengkar dan mengajajarkan makna meminta maaf dan berdamai. Bahkan sikap jujur, berempati dan berterimakasih untuk hal kecil sekalipun dibiasakan oleh ibu pada umumnya. Apakah semua hal yang saya ceritakan tadi mudah dilakukan? Tentu tidak!

Betapa tak terhitungnya peran ibu terhadap tumbuh kembang anak

Untuk perbandingan, tiga hari ini saya amat disibukkan dengan aktivitas mengurus anak, terasa sekali kerepotannya. Lha sebelumnya kemana? Teman-teman dekat saya sih tahu kalau selama sebulan sebelumnya saya sedang PK (Pembelajaran Klinik) semacam PKL di rumah sakit di Surabaya. Otomatis saya hanya bertemu anak-anak tiap akhir pekan saja, saat mudik ke Jogja. Percaya nggak percaya, buat saya pribadi, lebih capek momong anak dan urusan rumah tangga dibanding aktivitas pekerjaan lainnya.

Sebagai seorang ibu, saya memang ingin mendampingi anak-anak saya tumbuh besar, sama seperti Anda. Saya ingin, kelak ketika anak-anak saya dewasa, saya bukan hanya dekat secara fisik dengan mereka, tapi juga dekat secara jiwa, secara hati. Semua itu, karena saya ingin anak-anak dapat curhat ke ibunya sendiri, menjadi sahabat mereka di saat genting usia remaja.

Dimana Peran Ayah?

Tulisan Pak Anies Baswedan mengenai Peran Ibu, Keluarga, dan Kemerdekaan mewakili apa yang ada di benak saya. Para Ayah biasanya hanya tahu beres. Kelelahan mencari nafkah mungkin membuat mereka tak punya waktu lagi untuk mengurus remeh temeh soal anak dan rumah tangga. Padahal, banyak pula ibu yang bekerja membantu mencari nafkah, dan mereka tetap mendapat porsi lebih urusan anak-anak. Saya tidak bermaksud untuk iri, membandingkan, atau sejenisnya, melainkan ingin membuka mata para suami, Ayah, dan perempuan-perempuan lainnya sesama ibu, sesama istri, bahwa setiap wanita yang telah menjadi ibu (baik anak kandung atau anak adopsi misalnya) memiliki jiwa mengayomi yang besar. Dan kami para ibu, butuh dukungan kalian.

Pentingkah Penghargaan?

Kami, tak pernah mendapatkan predikat pekerja terbaik. Kami juga tak pernah mendapatkan reward ke pulau Dewata, atau hadiah piala, pin emas dan uang puluhan juta atas prestasi kami mendidik anak-anak. Tak ada riuh tepuk tangan saat kami berhasil menghantarkan putra-putri kami berjalan dan mengucap kata pertama kalinya. Tak ada sertifikat saat kami berhasil menjaga kesehatan anak-anak kami dari makanan dengan pengawet dan pewarna berbahaya. Kadang yang diterima adalah cibiran, “Ngapain aja kamu di rumah?” atau “Hari gini masih momong anak?” tapi kami tak pernah gentar. Oh, bukan, bohong bila kami tak pernah merasa kecewa dan sedih terhadap minimnya penghargaan atas peran kami dalam keluarga. Kadang rasa kecewa itu muncul dalam bentuk turunnya kepercayaan diri, keterpaksaan mengurus anak, bahkan ekstrimnya, ibu menjadi depresi.

Saya beri contoh, seorang Nancy Matthews Edison, adakah yang kenal siapa beliau? Beliau adalah ibu dari Thomas Alva Edison. Semua orang tahu bahwa Thomas Alva Edison adalah penemu lampu pijar. Dia bahkan memiliki hak paten terhadap 1.093 penemuan, dan merupakan founder dari 14 perusahaan. Tapi tahukah Anda, ada peran luar biasa seorang ibu di balik kisah sukses tersebut? Tahukah Anda bahwa Thomas hidup dengan keterbatasan pendengaran dan sebagainya hingga guru sekolahnya pun menyerah? Berkat dorongan, keuletan, dan kasih sayang ibunya lah, Thomas menjadi tokoh dunia! Dan kisah Thomas hanya satu dari banyak kisah lainnya peran ibu dalam mencerdaskan anak-anaknya. Apakah dunia mengenal Nancy dan memberi penghargaan untuknya? Mungkin baru-baru ini saja. Tapi itulah ibu, tak mengharap penghargaan dari sesama manusia.

Kembali ke soal penting atau tidak pentingnya penghargaan, untuk saya pribadi, sebuah ucapan terimakasih rasanya cukup sebagai penawar kelelahan. Bolehlah sesekali suami mengambil alih pekerjaan rumah tangga dan membuatkan segelas teh hangat atau sarapan untuk kami, sebagai ungkapan terimakasih.

Apalagi kalau Pak suami atau teman-teman dekat mau ngasih Voucher Belanja Sodexo atau Merchant Sodexo, kan lumayan buat mengobati badan yang pegal-pegal sehabis mengejar anak-anak yang berlarian saat dipanggil mandi, hehe. Kami para ibu, butuh voucher agar mata lelah kami menjadi cerah kembali saat dapat membeli barang yang diinginkan tanpa perlu memotong anggaran belanja rumah tangga.

Kami para ibu, butuh merchant baik berupa food pass (penting nih mengisi tenaga ibu dengan makanan bergizi), gift pass, reward pass, discount pass, ataupun electronic pass, yang tentunya akan membuat hari-hari kami menjadi lebih ceria dan berwarna. Asyiknya, sodexo gift pass memiliki 269 merchants dan 14.170 outlets di Indonesia, banyak kan pilihannya. Para ibu bisa memilih sendiri merchants mana yang sedang dibutuhkannya atau yang sesuai dengan kesukaannya.

Saya jadi ingat sebuah pepatah:

Bila para ibu ini bahagia, maka anak-anak akan tumbuh dengan bahagia juga.

Jadi, bahagiakan lah hati kami, hati para ibu=)

(Visited 216 times, 1 visits today)
Facebooktwitterredditmail Nih buat jajan

19 thoughts on “Pentingkah Penghargaan Atas Peran Ibu dalam Keluarga?

  1. Aya Reply

    Suka quote nya ” ucapan terimakasih dadi suami dan anak anak adalah penghargaan tak ternilai untuk para ibu.”

    Dan kemudian mengingat ingat, seberapa sering saya mengucap “terimakasih” untuk ibu saya *mewek…

  2. Murtiyarini Reply

    Sebagai ibu, aku sering membiasakan anak-anak memuji masakanku kalau suka ataupun diam aja tanpa mencela kalau gak suka. Hehehe.. aku ini emak butuh penghargaan.

  3. Maya Siswadi Reply

    sederhana aja ya penghargaan buat ibu, dikasih ucapan terima kasih aja udah bahagia ya. Ya, pengennya sih dikasih voucher sodexo segepok sih *ngarep

  4. Keluarga Biru Reply

    Penting banget dan saya setuju ibu bahagia akan melahirkan anak-anak yang bahagia juga. Semoga kami para suami selalu diberi kemudahan untuk mewujudkannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.