ASUS ZenPower Slim 6000, Powerbank Tangguh di Era Revolusi Industri 4.0

Facebooktwitterredditmail

ASUS ZenPower Slim 6000

Era revolusi industri 4.0 sudah berlangsung. Era ini menekankan pada digital economy, artificial intelligence (kecerdasan buatan), big data, robotic, dan lain sebagainya, atau dikenal dengan fenomena disruptive innovation. Mau nggak mau kita harus memahami dunia digital. Bukan berarti terbawa arus, tetapi bagaimana memaksimalkannya untuk hal yang bermanfaat. Para pengusaha mulai beralih ke dunia marketing online, dibanding mengikuti pameran atau menyebarkan flyer door to door. Sama halnya dengan promosi pendidikan, kesehatan, juga merambah ke web dan media sosial.

Banyak profesi dan pekerjaan baru yang bahkan dulunya tidak pernah diduga kemunculannya. Pekerjaan ini menyatu dengan dunia digital, kecerdasan buatan, maupun media sosial. Termasuk menjadi youtuber dan blogger, yang kian hari makin dikenal dan dijadikan cita-cita oleh anak-anak masa kini.

Saya nggak ingin tergerus oleh revolusi industri 4.0. Boleh dibilang, secara kebetulan saya mengenal dunia blog. Lalu merambah ke media sosial. Bila Instagram adalah tempat pameran, maka blog adalah rumahnya. Blog ismyama.com terbentuk karena saya mencari media untuk menyalurkan ilmu saya, termasuk hal-hal yang saya minati. Blog adalah media yang tepat saat itu, sampai kini.

Kalau teman-teman gimana? Sudahkah memanfaatkan internet dengan bijak? Buat silaturahmi, mengeluarkan unek-unek, atau hanya sekedar kepoin orang?:D. Sayang banget sebenarnya kalau tidak dimanfaatkan. Saya yakin sih banyak yang terbantu dengan keberadaan internet. Paling nggak, ketika kita ingin mencari tahu tentang sesuatu, tinggal googling, kan?

Ngomongin internet, media sosial, dan blog, semua hal tadi tak lepas dari yang namanya smartphone. Bangun tidur yang dicari smartphone. Mau makan, eh difoto dulu pakai kamera dari smartphone. Ketika jalan-jalan, siaran langsung dulu di media sosial menggunakan smartphone juga. Hidup memang sudah tak bisa lepas dari smartphone. Kalau dompet ketinggalan masih bisa minta tolong orang rumah atau ojek online buat kirim dompet ke lokasi terkini, tapi kalau smartphone yang ketinggalan? Waduh, mending pulang terus diambil deh hp -nya. Ya, kan?

blogger jogja
Update status dulu:D

Sebagai seorang blogger, kebutuhan akan smartphone juga luar biasa. Saya menulis pun di aplikasi android lho. Lalu membagikan tautan blog ke media sosial juga pakai smartphone. Nah, kadang ada kondisi dimana smartphone menyala terus-menerus tanpa henti. Sedangkan saya sebagai blogger yang sedang liputan atau ada acara menginap, jauh dari colokan listrik. Mau nggak mau, harus membawa powerbank dong ya. Powerbank itu sepaket dengan smartphone. Ibarat dua sisi mata uang. Ibarat sayur tanpa garam. Tanpa powerbank, bisa gagal live tweet dan live IG tadi:(.

Saya pernah lho ngalamin hp mati karena baterai habis. Mana saat itu belum punya mirrorless. Akibatnya, performance sebagai blogger jadi nggak maksimal. Nggak bisa mencatat materi acara di aplikasi. Nggak bisa gercep di media sosial. Dan yang paling parah nggak bisa mengabadikan acara atau kegiatan yang sedang berlangsung. Hiks menyedihkan. Berkaca dari kejadian itu, saya mulai memperbaiki hubungan dengan powerbank. Yang tadinya masa bodoh dengan powerbank, sekarang nyari-nyari terus dimana powerbank. Jangan sampai lupa masuk tas. Tiap malam juga di charge powerbank -nya. Jadi ketika sewaktu-waktu membutuhkan, nggak panik.

Sama seperti akhir Maret lalu. Saya harus bertolak ke Jakarta, menghadiri sertifikasi kompetensi apoteker selama tiga hari. Dalam benak saya sudah terpikir nih. Acara seharian, harus bawa powerbank. Ada lebih dari 500 orang di acara OSCE (sebutan untuk sertifikasi apoteker klinis dan komunitas), bisa gawat kalau mengandalkan colokan listrik. Kecuali mau bawa roll segede gaban.

Powerbank Tangguh ASUS ZenPower Slim 6000 mAh

ZenPower Slim 6000 mAh
Belajar di kamar teman sambil nge- charge smartphone

Pucuk dicinta ulama tiba, powerbank ASUS ZenPower Slim 6000 mAh sudah di tangan dan siap menemani keberangkatan saya ke Jakarta. Powerbank ini bermanfaat tak hanya saat perjalanan saja, tapi juga ketika di lokasi acara, dan selama bepergian di Jakarta. Sebagai informasi, ZenPower ini memiliki 2 varian daya yakni sebesar 3000 dan 6000 mAh. Dapat dilihat bahwa daya yang dimiliki menengah, tetapi kecepatannya bisa maksimal lho.

Body Slim dan Kokoh

Spesifikasi ASUS ZenPower Slim 6000
Spesifikasi ASUS ZenPower Slim 6000

Pertama kali melihat ZenPower Slim, saya langsung jatuh cinta. Bagaimana tidak, warnanya mencolok dan bodinya cantik. Ada dua warna yaitu Gold dan Red. Kenapa saya bilang cantik? Karena slim, langsing! Ibarat orang, ZenPower itu tipe ideal. Dengan bodi yang tipis (sekitar 0,7 cm) atau dengan ukuran 110.9 x 67.6 x 14.82 mm(WxDxH), ZenPower terasa ringan. Beratnya memang hanya 170 gram. Saya bisa membawa ZenPower bahkan di tas kecil sekalipun. Isi ransel saya berupa pakaian untuk menginap tiga hari, nggak bertambah berat dengan membawa ZenPower. Biasanya saya malas bawa powerbank karena terus terang bikin berat tas.

Tak sekedar ramping, ZenPower Slim ini juga kokoh. Cover bagian depannya dilapisi alumunium. Bahan tersebut membuat powerbank ini nggak mudah kotor. Jadi jadi nggak khawatir ketika meletakkan ZenPower bersama barang lainnya. ZenPower Slim yang berbodi metalik ini nggak gampang panas lho. Ketika saya genggam ya memang dingin gitu. Sebelum berangkat, saya menchargenya terlebih dahulu. Kabel charger -nya pendek, jadi nggak bundet seperti kabel lainnya.

Tombol di ZenPower Slim

Dengan bodi yang slim, bagian atas Asus ZenPower cukup lengkap. Terdapat 1 port USB, 1 micro USB, tombol power, dan 4 lampu indikator. Port USB digunakan sebagai penghubung powerbank dengan smartphone. Jumlahnya memang hanya satu, sehingga tidak dapat untuk mengisi daya dua smartphone sekaligus. Micro USB digunakan sebagai penghubung powerbank dengan charger listrik. Tombol power berfungsi untuk menghidupkan atau mematikan powerbank.

Sementara itu, 4 lampu indikator berguna untuk mengetahui kuantitas energi yang sedang tersimpan dalam ZenPower Slim, baik saat di- charge atau digunakan untuk men- charge smartphone. Dari situ akan terlihat apakah powerbank berisi daya atau tidak.

Jika indikator menyala di lampu pertama, berarti daya hanya berisi 0-25%. Jika lampu kedua ikut menyala, artinya daya berada pada level 26% – 50%. Lalu bila lampu ketiga juga menyala, mengindikasikan daya berada pada level 51% – 75%. Terakhir jika keempat lampu menyala, berarti daya powerbank berada pada posisi 76% – 99%.

Fast charging dan Safe Charging

keunggulan ZenPower Slim
Gambar dari www.asus.com

Input ZenPower Slim sebesar 2A sehingga tidak perlu menunggu lama untuk melakukan pengecasan. Cukup 3-4 jam saja, powerbank sudah terisi full. Cepat, kan? Selain itu, ZenPower juga memiliki fitur safety yang banyak, antara lain temperature protection, short circuit protection, reset protection, input over voltage protection, output over voltage protection, input reverse direction protection, dan over charge/over discharge protection. Nah fitur input over voltage protection -nya juga membuat ZenPower Slim otomatis berhenti mengisi daya, ketika sudah penuh.

Temperatur protection menjadikan powerbank ini nggak mudah panas. Baik saat powerbank di charge ke listrik, maupun saat smartphone di charge ke powerbank. Bahkan saya sekalian mendinginkan smartphone ketika sedang terhubung dengan ZenPower Slim.

Smart Safe Charging atau fitur safety output over voltage protection menjadikan ZenPower Slim akan otomatis berhenti mengisi baterai smartphone, ketika terdeteksi bahwa smartphone tersebut sudah memiliki daya yang cukup. Hal ini penting, apalagi saya biasanya men- charge dengan powerbank sembari melakukan aktivitas lain. Jadi nggak bisa setiap saat mencek apakah saya sudah terisi penuh atau belum.

Safe charging ini juga bikin smartphone nggak over charge, sehingga smartphone jadi awet. Oh ya, ZenPower Slim ini juga otomatis charge kalau dicolokin smartphone, nggak perlu memencet tombol power. Saya nih yang kadang kalau pakai powerbank lain suka lupa mencet power, akibatnya dikira udah terisi, eh baterai masih melompong. Usut punya usut ternyata tombol power -nya masih off:(.

Berapa lama pengisian daya dari ZenPower ke smartphone? Dengan rated capacity 5.1/3800 mah (19wh) untuk sampai pada pengisian maksimal hape dari 0% membutuhkan  waktu sekitar 2 jam saja. Termasuk cepat, kan ya?

Sebagai informasi, ZenPower Slim memang menyediakan kabel yang pendek sehingga anti ribet. Tetapi saat powerbank dicolok ke listrik, otomatis letak colokan juga nggak bisa yang tinggi, atau jauh dari bidang datar. Kayak waktu saya men– charge di kos adik, eh roll listrik di sana ngegantung gitu, sementara posisi meja agak bawah. Jadinya harus menambah ganjelan agar powerbank bisa nyaman nggak dalam posisi tergantung.

Oh ya, ASUS tidak menyediakan kepala charger di paket ZenPower Slim sehingga saya sarankan teman-teman menggunakan kepala charger bawaan smartphone masing-masing. Terus terang kalau powerbank ada kepala charger -nya sendiri pun biasanya udah entah kemana, pada akhirnya yang saya pakai ya sekalian kepala charger smartphone:D.

Bisa dibawa naik kabin pesawat

Pengalaman pribadi nih. Sewaktu ke Jakarta, saya memang berangkat naik pesawat, pulangnya baru naik kereta. Pembahasan mengenai aturan baru membawa powerbank memang sempat heboh di media sosial. Tapi para traveler yang sudah biasa bepergian sih santai-santai saja, karena batasan dari pemerintah masih masuk akal. Aturan ini dikeluarkan oleh IATA, yaitu asosiasi maskapai internasional. Batas maksimal yang dimaksud adalah powerbank dengan kapasitas 100 Wh tidak bisa masuk bagasi kabin pesawat. Sedangkan powerbank berkapasitas 100-160 Wh harus melalui persetujuan maskapai yang bersangkutan. Sementara itu, powerbank dengan kapasitas lebih dari 160 Wh sama sekali dilarang dalam penerbangan.

powerbank di kabin pesawat

Jika dikonversi dalam mAh (yang biasa tertulis dalam kemasan powerbank), batasan tersebut menjadi sebesar 27.000 mAh. Jadi power bank yang bisa dibawa bebas ke dalam kabin adalah yang berkapasitas di bawah 27.000 mAh dengan voltase 3,6-3,85 V. ZenPower Slim selamat dong, karena kapasitasnya 3.85 V 6000 mAh. Dan benar, saat check in, petugas bertanya apakah saya membawa powerbank? Kemudian Mbak petugas mengecek ZenPower saya dan mengizinkannya masuk ke dalam kabin pesawat. Yeay, Alhamdulillah:)

Tes Ketangguhan

Berdasarkan informasi dari web ASUS, ZenPower Slim 6000 sudah diuji dan lolos beberapa tes ketahanan dan ketangguhan. Antara lain, lolos uji USB plug sebanyak 5000x. Lolos drop test (uji dijatuhkan) berkali-kali dari ketinggian sekitar 80 cm (yaitu tinggi rata-rata jarak saku ke bidang datar di bawahnya seperti tanah, lantai atau jalanan). Dan lolos uji suhu ekstrim antara -40° sampai 70°C. Wow! Terbukti kalau ZenPower Slim 6000 memang powerbank tangguh di era revolusi industri 4.0

Harga ASUS ZenPower Slim 6000 mAh

ASUS ZenPower Slim powerbank

Bagaimana dengan harganya? Powerbank bermerek ASUS, jangan-jangan mahal nih? Ternyata nggak lho. Masih terjangkaulah. ZenPower Slim 6000 ini dapat teman-teman beli seharga 229K. Dimana? Teman-teman bisa mendapatkannya di gerai-gerai ASUS, maupun melalui toko online. Untuk spesifikasi di atas sih harga segitu tergolong sepadan.

Jadi gimana? Siap bersaing dan berkolaborasi di era revolusi industri 4.0? Siap melengkapi dirimu dengan peralatan digital yang tangguh dan mumpuni?
(Visited 161 times, 1 visits today)
Facebooktwitterredditmail Nih buat jajan

7 thoughts on “ASUS ZenPower Slim 6000, Powerbank Tangguh di Era Revolusi Industri 4.0

  1. Mas Kris | www.maskris.co.id Reply

    Pertama kali lihat warnanya kece sama ngejreng abis..
    Abis di pegang, nyaman banget buat di genggam,. Ringan, tipis sama ga ngerepotin kalo dikantongin.
    Power bank yang kece abis lah pokoknya..

Leave a Reply

Your email address will not be published.