Pulau Tegal Mas, Pasir Timbul, dan Pulau Mahitam. Tiga pulau cantik di Lampung. Asalammualaikum sahabat ismi, kali ini saya mau sharing pengalaman main ke pulau-pulau eksotis nan sunyi di Lampung. Setelah berkeliling Pahawang selama sehari, hari berikutnya saya dan keluarga memutuskan untuk jalan-jalan di daratan saja. Salah satunya, kami sempat ke Penangkaran Kupu-kupu.
Besoknya seharusnya jadwal pulang, tapi kok rasanya nanggung kalau belum ke Tegal Mas yang penampakannya mirip Derawan. Apalagi ternyata trip ke sana sekaligus ke Pasir Timbul yang terkenal itu. Akhirnya saya membujuk suami untuk satu kali lagi mengambil trip nyebrang laut. Alhamdulillah beliau setuju.
Kali ini kami mengambil paket one day trip tanpa snorkling, tanpa dokumentasi dan tanpa konsumsi. Dengan kata lain, hanya sewa kapal saja selama sehari.
Mengapa? Karena saat di Pahawang sudah snorkling dan ternyata hanya orang dewasa yang memungkinkan. Anak-anak hanya berenang saja karena mereka belum bisa bernapas melalui alat snorkling.
Biayanya tentu lebih murah. Untuk dokumentasi kami memotret dan memvideo dengan handphone pribadi. Sedangkan konsumsi kami beli di kota berupa ayam crispy karena kami belum tahu kondisi di pulau-pulau tersebut bagaimana. Kan gawat kalau ternyata warungnya terbatas atau enggak ada warung.
Mahitam, Pulau Sunyi Cocok untuk Kamping
Sahabat ismi yang suka kamping mana suaranya? Tur guide menyampaikan ke kami Bahwa Pulau pertama yang dituju adalah yang paling jauh yaitu Pulau Mahitam. Dari jauh Pulau tersebut tampak bersih dan jernih airnya.
Sewaktu turun dari perahu eh bener dong, pantainya termasuk sepi. Di sana juga tidak ada penginapan, dan tidak ada resto. Tapi wisatawan bisa berkemah di tepi pantai. Saat ke sana, saya sempat melihat ada satu rombongan family gathering yang sedang kemah dan membakar ikan untuk santap siang. Mereka juga membawa perbekalan lainnya seperti nasi, teh dan kopi.
Para orang dewasa menyiapkan makan siang, sedangkan anak-anaknya bebas bermain di pantai. Arus airnya termasuk tenang sehingga anak-anak bisa berenang. Seperti biasa, anak-anak saya bermain pasir, bahkan mereka sempat membuat kolam.
Oh ya, di Pulau Mahitam ada dermaganya yang bisa untuk memancing. Saya enggak tahu sih bakal dapat ikan atau tidak. Yang jelas saat saya sedang foto-foto ada satu bapak yang sedang memancing.
Pasir Timbul, Fenomena Pulau Kecil di Tengah Laut
Saya pernah mendengar cerita tentang pasir timbul yang dipakai sebagai istilah naiknya daratan di tengah laut sehingga menjadi calon pulau. Entah istilah tersebut digunakan untuk semua fenomena yang sama, atau penamaan pasir timbul hanya digunakan di Lampung.
Yang jelas, Pulau Pasir Timbul yang kami datangi sungguh memanjakan mata. Masyaallah perpaduan airnya itu hijau dan biru. Daerah dangkal terlihat hijau, sedangkan area yang dalam berwarna biru. Jadi ketika berjalan di air, sahabat ismi perlu memperhatikan perbedaan warnanya.
Tadinya saya tidak berani turun ke dalam air, mengingat jalan menuju area dangkal cukup jauh.Tapi begitu memakai pelampung, hasrat untuk berjalan sampai menjejak pasir yang dangkal langsung membuncah.

Rasanya luar biasa ketika akhirnya berada di tengah-tengah Pasir Timbul. Pasirnya lembut, tapi butirannya cukup besar. Kadang area paling dangkalnya bergeser-geser karena selalu terkena ombak. Seru deh! Kayak lagi di kolam ombak gitu, tapi beneran di tengah laut.
Kadang saya was-was juga sih, gimana kalau tiba-tiba semua pasirnya tenggelam alias air sedang pasang. Huaa auto panik karena kami masuk ke air bareng dua anak. Kak Najla dan Kak Sara aalnya sempat sedih karena merasa Pasir Timbul enggak seru (hanya ada dermaga tempat berjalan kaki dan foto-foto). Lalu sikap mereka berubah menjadi bersemangat dan sumringah karena diperbolehkan berenang menuju area dangkal.
Selama di area dangkal, kami bermain ombak, bermain ular naga panjangnya, dan sebagainya. Momen yang diabadikan pun cukup sahdu seolah-olah berada di tengah lautan. Benar-benar depan belakang kanan kirinya itu laut.
Oh ya, selain berenang ke area dangkal, sahabat ismi juga bisa snorkling dan bermain jet ski di sini. Untuk yang tanpa snorkling tiket masuknya 25 ribu per orang ya. Kalau pesan trip snorkling, setahu saya sudah sekalian tiket masuk.
Selain timbulnya pasir di tengah laut, ada satu hal lagi yang unik di Pulau Pasir Timbul yaitu adanya masjid terapung. Menurut saya masjidnya lumayan luas, tanpa dinding kanan kiri sehingga view -nya langsung lautan. Kalau masjidnya lebih terawat saya yakin akan makin megah.
Di pinggir dermaga juga terdapat warung yang menyediakan bean bag dan jaring-jaring untuk tiduran. Kami sempat pesan Teh hangat dan indomi goreng di sana. Enak sih, mi nya tuh masaknya enggak kelembekan. Apalagi kami lapar habis berenang.

Untuk harga memang lebih tinggi dibanding kalau beli di kota. Ya maklum saja penjualnya juga harus gotong kompor, peralatan masak dan sebagainya ke pulau ini.
Tegal Mas, Maldivesnya Lampung
Tegal Mas itu jadi salah satu rekomendasi wisata yang diajukan oleh teman SMAku. Kalau melihat di internet sih seperti Maldives. Di Tegal Mas, terdapat penginapan yang menghadap pantai. Jelas harganya lebih miring. Tapi rata-rata besar juga lho, kayak serumah gitu, Bentuknya berupa rumah kayu.
Saat kami ke sana, kosong sih penginapannya. Nama lain dari jenis penginapan ini adalah villa panggung. Karena memang berbentuk panggung alias ada cagak di bagian bawahnya sehingga bangunan tidak langsung menyentuh pasir/ tanah.
Selain itu, banyak pula resort menghadap laut yang dibangun di sana. Resort sendiri artinya adalah kawasan yang di dalamnya terdapat akomodasi dan sarana hiburan sebagai penunjang kegiatan wisata. Di Tegal Mas, resort jenis ini dikenal dengan nama villa laut.
Sejak awal masuk pulaunya sudah kelihatan tuh ada masjidnya, ada semacam restoran yang dikelola oleh orang lokal/ dapur umum untuk menunjang makanan di resort, ada masjid, shuttle kecil, dan sebagainya. Mungkin kalau kami ke sana malam hari akan semakin terlihat kemewahan resort-resort di sana. Kabarnya wisatawan yang menginap bisa snorkling, canoeing dan free diving, Wah, mantap!
Sayang, jalan ke sana dibatasi hanya VIP alias pengunjung resort saja yang bisa mengakses. Wajar sih untuk menjaga privasi para wisatawan. Kami yang tidak datang untuk menginap hanya bisa melihat dan memotret dari kejauhan. Sembari menikmati sunyinya pantai di Tegal Mas. Itupun area pantai yang diekslpor adalah yang dekat dengan dermaga, bukan yang di area VIP.
Tiket masuk Pulau Tegal Mas termasuk affordable yaitu 50 ribu per orang. Harga tiket segitu tanpa fasilitas apapun ya. Hanya bisa eksplor pantainya saja dan beberapa spot foto. Kalau biaya menginap di resort sahabat ismi bisa cek saja di internet. Setahu saya sih jutaan per malam tergantung tipe kamar atau resort mana yang dipesan.
Kalau kami punya kesempatan ke Tegal Mas lagi, pingin sih nyobain menginap di resort -nya. Atau sekalian saja ke Derawan dan Maldives? Bantu aminkan ya.
Tips ke pulau membawa anak sama seperti di tulisan tentang Pahawang. Bedanya karena tidak mengambil paket all in, kami harus membawa konsumsi sendiri. Jadi selain bawa camilan dan minuman, saya dan suami juga bawa makan besar.
Untuk baju lebih enak pakai baju renang agar tidak berat ketika basah. Jangan lupa bawa alat mandi dan baju ganti ya. Sahabat ismi bisa bilas di Dermaga pantai Sari Ringgung. Kamar mandinya menurut saya sih sangat bersih, luas, dan banyak. Ada musola juga di sana.
Sekian dulu ya cerita saya one day trip ke tiga pulau cantik di Lampung. Lain kali disambung lagi tentang cerita wisata dan kuliner di dalam kota Lampung.

Sudah luama banget nggak ke Mahitam. Dari dulu sih sudah terkenal. Tapi kalau dulu ya belum ada kayak papan nama pulaunya. Saya dan teman-teman jalan dari pinggir pantai ke pulau mahitam saat air sebatas betislah. Tapi di jam tertentu air benar-benar surut dan ada jalan pasirnya. Cakep banget memang. Sayangnya teman2 yang bertugas bawa tenda lupa bawa tali ha ha. Dulu kan pakai tendanya yang segitiga gitu dan butuh tali. Tapi ya jadi pengalaman kemah yang seru.
Wah, pantai di Lampung seperti manggil-manggil untuk dikunjungi.
Pernah lihat foto-foto teman yang ke Pahawang, cakep banget. Sekarang dapat tambahan info tentang tiga pulau yg bagus juga untuk didatangi. Auto dicatet dan makin semangat untuk eksplore pantai di Lampung.
Semoga kesampaian.
Wah cakep banget lautnya. Airnya biru jernih. Pasirnya putih juga. Udah pernah ke Lampung tapi belum pernah explore wisatanya. Kalau lautnya begini sih rugi banget kalau sampai nggak main air.
Asik banget tempat kampingnya. Saya belum pernah camping di pulau. Asik kayaknya dan bisa puas main air. Bisa jadi whistlist traveling di 2023, nih
MasyaAllah, Pulaunya benar-benar indah ya Mbak, mana sepi gitu ya, jadi berasa private island deh ya ini 🙂
kalau lihat air setenang dan biru hijau gini, yakin deh gak ada yang bisa nolak buat langsung nyebur dan berlama-lama main di dalamnya 🙂
MasyaAllah cantiiiik sekali pemandangan nya.. Jadi pengen ke sana juga deh. Oya, aku punya saudara di Lampung, rencanain nengok ke sana asyik kali ya.. Terimakasih ulasan dan foto2 indahnya ya..
yaaaaay…akhirnya main ke sini ya mba. Ini tempat favorit kami saat di Lampung, karena aku dan keluarga suka banget diving dan snorkeling di sini. Lautnya bersih dan kalau snorkeling enak tuh, apalagi diving hehehe
Iya ya sekarang mulai bermunculan fenomena daratan2/ calon pulau2 baru ya? Itu berani gitu mbak ke tengah?
Warna lautnya masih cakepya perpaduan biru dan hijau.
Cukup lengkap ya fasilitasnya di sana? Abis berenang bisa langsung pesan makan, bebersih, hingga sholat di masjid terapung yang cukup lega TFS
Seru juga nih mengikuti one day trip Mbak Dian sekeluarga. Cantik yaaa pantai di Lampung. Pengin juga nih ke pasir timbul dan nginep di Tegal Mas. Klo belum bisa ke Maldives, ke sini dulu aja lah yaaa..
Jadi inget salah satu adegan di drama Boys Before Flower yang Lee Min Ho ngajakin Geum Jan Di ke sebuah pulau. Huhu..cantik banget dan jadi inget karena liat cottage terapung yang berasa menginap di atas laut.
Unik sekali fenomena pulau timbul atau Pasit Timbul ini ya..
RIIL deg-degan banget deh, pas berdiri di tengah-tengah laut ya… Apalagi bagi mama yang menggandeng 2 anak.
Eyaampun cakep deh tempatnya. Iya banget nih, seru kayaknya kemping di sini. Gak rame ya tempatnya. Jadi kayak pantai privat. Asyik pisan ngajak keluarga ke sini. Aamiin, semoga bisa kemping di tempat kayak gini deh aku sama keluarga. 😀
Keren nih ada Maldives nya Indonesia.
Ada yang cakep dan indah begini, bisa memanfaatkan dulu yang dekat kan. Apalagi memang suasananya ciamik
Wah, air lautmya biru sekali dan pasirnya juga putih. Blm pernah kesini. Kapan2 kalau ke lampung aku coba cari lokasinya. Semoga teman2ku di lampung mau mengantar ke sini.
Cantik banget itu Mahitam Island. Dari tiga destinasi, sepertinya Mahitam ini yang punya daya pikat. Sampai mikir, kapan ya kira-kira bisa jalan ke Lampung dan main ke pulau ini. Oh ya, di sini bisa snorkling juga nggak sih Mbak?
Masya Allah.. cantik banget pemandangannya. Suka deh sama tempat wisata yang belum terlalu diutak atik dan gak ramai-ramai amat kayak gini. Senang lihat lautnya yang bersih juga. Semoga suatu saat ada kesempatan wisata ke Lampung.