Mengabadikan Momen Lebaran dan Liburan dengan Kamera Ponsel

Facebooktwitterredditmail

Mengabadikan Momen Lebaran dan Liburan dengan Kamera Ponsel

Lebaran kali ini memang sedikit berbeda, karena jatuh di hari Rabu sehingga libur pun menjadi lebih panjang. Otomatis ayahnya anak-anak juga bisa ambil cuti lebih lama dari biasanya, alhamdulillah banget ya. Nggak cuma saya nih yang senang, tapi anak-anak, terutama si kakak jadi gembira sekali. Dia sudah membayangkan aktivitas menyenangkan bersama ayahnya, dan tentu saja bisa jalan-jalan keliling kota.

Oh ya, soal mengabadikan momen lebaran dan liburan yang nggak setiap hari ini, saya punya perlengkapan khusus lho. Apakah itu? Alat yang wajib ada adalah kamera ponsel! Bukan DLSR, SLR atau kamera digital, tapi justru si multifungsi kamera dari ponsel.

Ada beberapa alasan mengapa kamera ponsel itu jadi pilihan utama saya, yaitu:

1. Ringan

Kamera ponsel jelas ringan dibanding kamera lainnya. Bisa masuk saku baju atau celana sehingga mudah dibawa kemana-mana. Termasuk kalau mau mudik jarak jauh atau liburan naik gunung misalnya.

2. Mudah pengoperasiannya

Nah, penting ini! Kalau boleh jujur, saya memang sempat pingin punya DSLR, tapi kan perlu belajar cara pengoperasiannya dong, nggak bisa asal jepret kalau mau hasil yang oke. Sementara waktu dan niat buat belajar juga masih maju-mundur nih. Jadi, demi kepraktisan saat memotret, jelas kamera ponsel lebih unggul. Tinggal buka aplikasi kamera, dan cekrek! Fotopun jadi dengan eloknya.

3. Nggak perlu dobel nge-charge.

Buat saya yang agak malas nge-charge, mempunyai kamera digital terus terang bikin saya harus ekstra mengingat untuk mencharge baterainya. Pernah lho, karena nggak ingat, eh saat mau motret pakai kamera digital malah lowbet gitu, berasa zonk banget deh! Solusi simpelnya, pakai kamera ponsel dong. Kalau baterai ponsel habis gimana? Ya pakai ponsel suami, hehe. (saya banget kalo ini)

4. Nggak perlu pindah file foto.

Buat penyuka traveling kayak saya, kamera ponsel memiliki keunggulan dalam menyimpan foto. Otomatis masuk galeri “camera” dan bisa diakses kapan saja. Kalau pakai DSLR atau kamera digital kan kapasitas filenya lebih terbatas, mau nggak mau harus mindahin foto-foto ke laptop. Buat saya, itu lumayan makan waktu.

5. Langsung bisa upload dan forward foto.

Well, sebagai blogger yang suka jalan-jalan, makan-makan, dan eksis memberikan informasi terkini, kamera ponsel memberikan keuntungan double bahkan triple! Setelah berfoto, saya bisa langsung meng-upload-nya ke sosial media, berasa update banget, kan. Udah gitu, keunggulan lainnya adalah bisa langsung diedit juga dengan berbagai aplikasi foto, seperti photogrid, picsart, termasuk membuat komik dengan picstory. Sebelum upload di blog misalnya, foto juga bisa langsung saya resize lho dengan photoczip. Editing menambahkan watermark dan kalimat-kalimat tertentu juga jadi lebih cepat kalau fotonya langsung dari kamera ponsel.

Edit dengan aplikasi terus tambahin kalimat, sudah jadi kartu ucapan digital deh=)

Sebagai ibu yang berusaha memberikan update soal anak-anak ke suami, saya juga bisa langsung forward foto anak ke wa/bbm suami, sehingga info real time-nya dapat.

Kamera ponsel itu penting banget buat pasangan LDR

Pernah juga foto dari kamera ponsel saya gunakan untuk konsultasi dengan dokter anak saya, bruntusan di wajah anak langsung saya foto dan dikirim ke whatsapp dokter tersebut.

Zaman semakin maju, konsultasi dengan dokter semakin terbantu dengan foto dari kamera ponsel

6. Bisa pakai tongsis.

Zaman dimana selfie menjadi hal yang umum, tongsis jelas cs-an sama kamera ponsel. Tongsis sepertinya memang didesain untuk bekerjasama dengan kamera ponsel dalam menghasilkan angel-angel yang lebih luar biasa dan menarik. Dengan menggunakan tongsis, kamera ponsel dapat menangkap objek yang lebih luas, sehingga foto yang dihasilkan juga lebih variatif dan lebih banyak orang yang dapat masuk ke frame kamera ponsel. Sebuah penemuan yang outstanding!

Duh, Yan, panjang amat cerita tentang kamera ponselnya, coba mana bukti bahwa kamera ponsel dapat mengabadikan momen lebaran dan liburanmu?

Momen Lebaran

Bawa kamera ponsel pas Salat Ied, nggak tengsin dong karena kayak bawa ponsel biasa yang semua orang juga punya. Cukup taruh di saku baju atau tempat mukena, lalu keluarkan di waktu yang tepat.

Selfie dulu habis Salat Ied

Setelah salat ied, langsung deh foto keluarga di depan rumah dengan kamera ponsel. Wajah masih fresh karena hari masih pagi dan make up belum luntur #eh.

Lebaran ke rumah  mertua pun bisa diabadikan dengan kamera ponsel. Kakak Najla senang sekali nginep rumah neneknya dan bisa bermain bersama para sepupunya. Pak suami bawa kamera ponsel ke pasar seni di stadion pun, nggak perlu ribet, karena tinggal masuk saku celana aja, terus jeprat-jepret deh saat naik andong maupun si kakak naik odong-odong.

Momen Liburan

Hari +4 lebaran, kami baru jalan-jalan keliling Jogja, niatnya sih mau ke tempat wisata yang belum pernah dikunjungi. Alhamdulillah terlaksana juga nih keempat tempat, yaitu desa wisata Dome Teletubies, Tebing Breksi, Candi Ijo, dan Museum Biologi. Sayang kami nggak jadi ke pantai, karena ada info dari BMKG bahwa selama tanggal 10-14, dihimbau untuk tidak ke pantai karena gelombang setinggi 2-4 meter di pantai-pantai Indonesia, termasuk pantai di Yogyakarta dan sekitarnya, hiks.

Mengelilingi desa wisata dome teletubies dengan berjalan kaki memberikan pengalaman tersendiri, antara lain, untung bawa kamera ponsel, jadi lebih ringan kaki melangkah, hehe. Sedikit cerita, desa wisata ini dibangun setelah gempa Jogja yang memakan ribuan korban baik meninggal dunia dan luka-luka. Proyek pemerintah senilai 60 US dolar per rumah, dimaksudkan sebagai relokasi warga yang kehilangan rumahnya sekaligus dengan harapan bila terjadi gempa lagi, rumah berbentuk kubah ini lebih tahan dari kerusakan akibat gempa.

Teman-teman juga bisa memanfaatkan kamera ponsel untuk memfoto anak yang sedang bermain pancing ikan, odong-odong atau naik sepeda unik di sini.

Hasil kamera ponsel oke juga kan ya. Tanpa editan lho

Daerah wisata Tebing Breksi, tadinya merupakan lokasi eksploitasi penambangan kapur oleh warga. Setelah adanya penelitian yang mengungkapkan bahwa bukit kapur tersebut berasal dari abu vulkanik gunung api purba Nglanggeran, pemerintah menghentikan aktivitas penambangan tersebut. Tak lain karena situs purba ini dianggap merupakan cagar budaya yang seharusnya dilestarikan. Untungnya, pengalihan fungsi menjadi lokasi wisata justru memberikan angin segar dan mata pencaharian baru untuk penduduk.

Bisa teman-teman lihat di atas bahwa kamera ponsel ternyata dapat mengabadikan panorama dan keunikan guratan Tebing Breksi yang 11-12 dengan bukit kapur di GWK Bali. Beneran deh indah banget buat foto-foto kekinian=)

Sekitar 500 meter dari Tebing Breksi, terdapat Candi Hindu yaitu Candi Ijo. Meski beberapa candi sudah runtuh karena gempa, tapi masih ada empat candi yang berdiri tegak dan mengundang untuk difoto. Tentunya difoto dengan kamera ponsel dong! Lihat deh kemegahan candi dapat terekam jelas di kamera ponsel. Wefie dengan bantuan tongsis pun oke lho hasilnya. Di sekitar Candi Ijo ini ramai penjual cemilan lho, mulai dari bakso bakar hingga dawet ijo. Jadi kita nggak perlu khawatir kelaparan setelah berjalan kaki menyusuri dan menaiki tangga ke candi. Kalau teman-teman datang di sore hari, tunggulah hingga matahari terbenam, karena view Jogja dari atas terhampar indah dari Candi Ijo. Bila berjalan kaki ke atas sedikit, teman-teman  juga dapat menikmati pemandangan kota Klaten.

Yang di foto itu adalah tulang rangka gajah Kraton Yogyakarta lho

Dalam rangka nyenengin anak, esok harinya, kami memutuskan mengunjungi Museum Biologi. Museum ini memiliki koleksi lengkap mulai dari tanaman dan hewan-hewan di Indonesia. Termasuk yang langka-langka kayak anoa, tapir, burung cendrawasih, dan komodo dapat kita lihat awetannya di sini. Iya, semua tanaman dan hewan telah diawetkan dalam ukuran aslinya. Untuk hewan memang hanya diambil kulitnya saja, sementara organ dalamnya sudah diganti agar tidak menimbulkan bau busuk. Tulang-tulang atau kerangka hewan juga ditata sedemikian rupa sehingga menarik untuk dilihat. Najla tak lupa berfoto di depan awetan dan kerangka hewan dengan menggunakan kamera ponsel lho.

Kamera ponsel apa yang oke punya?

Terus terang saya mupeng dengan kamera ponsel ASUS Zenfone. Meskipun saat ini ponsel saya juga ASUS, tetapi produk terbaru ASUS Zenfone memiliki banyak keunggulan lain, seperti di video ini:

https://youtu.be/zSWES5qtht8

Fitur-fitur di kameranya seperti laser auto-focus, low light, beautification, dual color real tone flash, dan selfie panorama, tentu akan membuat hasil foto kamera ponsel menjadi lebih sedap dipandang. Untuk keperluan blog dan monitize instagram jelas bermanfaat banget, kan. Saat mau upload ke IG, sepertinya saya nggak perlu lagi utak-atik brightness, warmth, saturation, shadow, dan sebagainya lagi (hehe ketahuan deh efek fotonya dari editing IG)

Momen lebaran dan liburan saya benar-benar terabadikan oleh kamera ponsel, kan?! Kalau teman-teman, biasanya mengabadikan apa dengan kamera ponsel?

 ‘Giveaway Aku dan Kamera Ponsel by uniekkaswarganti.com‘.

(Visited 220 times, 1 visits today)
Facebooktwitterredditmail Nih buat jajan

10 thoughts on “Mengabadikan Momen Lebaran dan Liburan dengan Kamera Ponsel

  1. Ety Abdoel Reply

    Wah, saya belum.punya tongsis nih untuk ponsel saya. Padahal membantu banget tampil eksis meski pake kamera ponsel doang.

  2. Juliastri Sn Reply

    Baru inget, aku juga gak punya tongsis, dulu malah suka ketawa liat orang foto2 pake tongsis, sekarang malah pengin punya 😀

  3. Leila Reply

    Betul Mbak, sebagai ortu saya juga terbantu banget oleh kamera ponsel. Praktis dan mengurangi keribetan :).

Leave a Reply

Your email address will not be published.