Kursus Online Gratis Untuk Milenial. Beberapa hari yang lalu, saya mengunggah microblog di Instagram dengan judul “Untukmu Generasi Sandwich”.
Siapa sangka, responnya luar biasa. Banyak teman yang menceritakan kisah atau pengalamannya sebagai generasi sandwich. Untungnya, sebagian besar dapat bertahan dan berhasil melewati berbagai tantangan sebagai generasi sandwich.
Generasi sandwich sendiri merupakan istilah yang diperkenalkan pertama kali pada tahun 1981 oleh seorang Profesor sekaligus direktur praktikum University Kentucky, Lexington, Amerika Serikat bernama Dorothy A. Miller. Generasi sandwich merupakan generasi orang dewasa yang harus menanggung hidup tiga generasi yaitu orang tuanya, diri sendiri, dan anaknya.
Generasi milenial adalah generasi sandwich yang baru. Karena mereka saat ini berada pada usia produktif yaitu 21-40 karena mereka lahir pada tahun 1980 sampai 2000. Tantangan generasi milenial saat ini menjadi lebih berat karena termasuk yang terdampak oleh pandemi COVID-19.
Data dari Kementerian Ketenagakerjaan menyebutkan bahwa hingga bulan Mei 2020 tercatat sudah 2,9 juta pekerja yang dirumahkan. Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyampaikan jumlah tersebut terdiri dari 1,7 juta orang yang sudah terdata dan 1,2 juta orang yang masih dalam proses validasi data. Rinciannya, pekerja formal yang terkena PHK 375.165 orang, pekerja formal yang dirumahkan 1,32 juta orang, dan pekerja informal yang terdampak sebanyak 314.883 orang.
Pandemi membuat hampir semua kalangan memiliki beban finansial, terutama yang berada dalam usia produktif antara 15 sampai dengan 64 tahun.
Selain itu, hampir 68% kaum muda yang terjebak dalam lingkaran sandwich mengaku mengalami penurunan pendapatan sejak terjadi pandemi, dan 25% diantaranya harus menjual aset-asetnya agar tetap bisa bertahan hidup sambil menanggung keluarganya.
Lengga Pradipta, Human Ecology Researcher at Research Center for Population, Indonesian Institute of Sciences (LIPI) menyatakan bahwa pandemi menyebabkan banyak kebutuhan ‘ekstra’ seperti layanan jaminan kesehatan yang memadai bagi orangtua yang rentan akan COVID-19, kebutuhan akan pendidikan anak yang sekarang lebih banyak menggunakan fasilitas daring, serta keharusan memiliki dana darurat di tengah ketidakpastian. Hal tersebut membuat generasi sandwich ‘baru’ menjadi sulit dalam menata emosi dan mencari penghasilan tambahan.
Sebuah riset dari Muhammad Faisal PhD dan Tara Talita Msc dari biro riset Youth Laboratory Indonesia di lima kota besar (Jakarta, Medan, Bandung, Makassar, Malang) mengenai karakter dan perilaku dari generasi langgas mengungkapkan bahwa generasi langgas (milenial) adalah generasi yang terkoneksi.
Dimanapun milenial berada, pasti mencari wi-fi. Bukan hanya untuk membuka media sosial. Tetapi mereka memiliki kebutuhan dasar untuk sharing dan mengetahui update informasi yang berkembang dari berbagai belahan dunia. Generasi langgas atau generasi milenial adalah orang pertama yang mengetahui kabar berita penting di pagi hari.
Milenial juga merupakan generasi memiliki kepercayaaan diri yang tinggi. Mereka terlatih sejak usia dini untuk tampil di depan umum melalui media digital. Generasi milenial adalah storyteller yang hebat, kurator informasi, dan bisa melakukan berbagai keterampilan secara bersamaan.
Oleh karena itu, banyak orang termasuk saya percaya dan yakin bahwa milenial yang merupakan generasi sandwich baru dapat bertahan di masa pandemi. Tanpa mereka harus berhutang dan dikejar-kejar oleh pinjaman online.
Sebagai generasi yang tahan banting dan kreatif, milenial dapat mencari solusi untuk meningkatkan penghasilannya selama pandemi. Mereka menguasai teknologi digital, dan media sosial sehingga tak sulit untuk mendapatkan akses peningkatan kualitas diri. Nah, salah satu caranya adalah dengan terus belajar.
Generasi milenial dapat belajar melalui platform belajar online yang menawarkan berbagai tema pengembangan diri dan keterampilan lainnya. Misalnya saja QuBisa. Apakah ada yang belum tahu tentang QuBisa?
Mengenal QuBisa, Platform Belajar Online Untuk Milenial
QuBisa adalah sebuat platform pembelajaran yang menghubungkan “peserta” (yang melakukan pembelajaran) dengan “instruktur” (yang memberikan pengajaran). QuBisa dapat diakses melalui QuBisa.com dan aplikasi mobile yang bisa di- download melalui playstore.
Untuk generasi milenial, terdapat Program Keterampilan Sukses Milenial (KSM) yaitu keterampilan pengembangan diri untuk membantu mencapai sukses di berbagai bidang. Berbagai webinar pengembangan diri dapat diakses di QuBisa. Teman-teman tinggal memilih sesuai kebutuhan.
Selain itu, ada pula Keterampilan Digital Milenial (KDM) yaitu keterampilan digital yang dapat membantu menjadikan generasi milenial sebagai ahli di bidang digital.
Tak hanya sampai disitu, QuBisa sebagai platform e-learning juga menyediakan kursus online gratis berupa microlearning dengan berbagai pilihan kategori, seperti business, design, motivation, finance dan accounting, human resource, IT development, career development, lifestyle and health, personal development, sales and marketing, teaching and academics. Lengkap, bukan?
Saya sebagai generasi milenial, sudah mencoba platform belajar daring QuBisa dengan menonton microlearning bertema motivasi dan kursus online digital marketing berjudul Cara Mengatasi Peninjauan Monetisasi YouTube Yang Lama. Saya mau bahas sedikit ya mengenai ilmu yang didapat.
Kursus Online Gratis Cara Mengatasi Peninjauan Monetisasi YouTube Yang Lama
Kursus online gratis bertema digital marketing ini dibawakan oleh Su Rahman seorang Web Master, SEO Expert, Penulis 48 Buku & Konten Kreator. Dengan kata lain, pengisi materinya bukan orang sembarangan.
Saya tertarik dengan judul kursus online gratis ini, karena saat ini sedang berusaha mengejar 4000 jam tonton dan 1000 subscriber agar channel Youtube saya dapat dimonetisasi. Oleh karena itu, saya mempersiapkan diri kalau-kalau nanti mengalami kendala ketika mengajukan monetisasi Youtube.
Pertama-tama, kursus online gratis ini dibagi menjadi tujuh video yaitu berjudul Pendahuluan, Sosial Media Youtube dengan Waktu Respon Tercepat, Studi Kasus – Cara Kerja Team Youtube Dalam Melakukan Peninjauan Monetisasi Akun, Studi Kasus – Tanda-Tanda Akun Youtube Gagal Monetisasi, Studi Kasus – Durasi Peninjauan Monetisasi Sebuah Akun Oleh Team Youtube, Studi Kasus – Sudah 1 Tahun Menunggu Approval, Apa Yang Harus Dilakukan, dan Kesimpulan.
Menurut saya, penyampaian Mas Su Rahman sangat menarik dan to the point. Beliau menjelaskan dengan detail terutama ketka studi kasus, dengan menyampaikan analisa sembari menampilkan layar laptop agar penonton dapat melihat langsung kasus mana yang sedang dianalisa.
Dari video Cara Mengatasi Peninjauan Monetisasi YouTube Yang Lama, saya jadi tahu bahwa twitter adalah media sosial Youtube responnya paling cepat. Nama akun resmi twitter Youtube adalah @teamyoutube. Dengan kata lain, kalau teman-teman youtuber ingin bertanya mengapa channel -nya tidak kunjung diterima pengajuan monetisasinya, maka bertanyalah ke twitter @teamyoutube. Jangan lupa sertakan screenshot bukti bahwa channel sudah ditonton > 4000 jam, dan sudah memiliki > 1000 subs.
Dalam 24 jam, Youtube akan menjawabnya. Dan ternyata peninjauan sebuah channel memang memakan waktu kurang lebih satu bulan karena dilakukan secara manual. Jadi, kalau belum sebulan, tunggu saja.
Selain itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh para youtuber antara lain jumlah jam tonton apakah berasal dari video publik saja atau plus video pribadi. Karena youtube menginginkan 4000 jam tersebut berasal dari video publik saja sehingga pilihannya adalah memindahkan video privat menjadi video publik.
Nah, kalau sudah lebih dari 1 tahun tapi belum diterima pengajuannya, maka kemungkinan besar memang Youtube masih menahan. Bisa karena kontennya masih di- review oleh tim Youtube apakah layak dan aman untuk menayangkan iklan, atau karena hal lainnya. Intinya youtuber diminta untuk membaca S dan K Youtube secara seksama.
Untuk lebih detailnya, teman-teman milenial bisa menonton sendiri video kursus online digital marketing via QuBisa ya.
Microlearning Motivasi dari Seminar Terpendek di Dunia
Selain hal-hal yang bersifat teknis untuk menambah penghasilan di dunia digital, milenial juga memerlukan motivasi agar selalu bersemangat. Pas banget, saya memilih microlearning berjudul Hindari 2 Ucapan Ini dan Kisah Inspiras Tokoh Dunia- Seminar Terpendek di Dunia! Kedua microlearning ini dibawakan oleh Abdul Latief, seorang praktisi,, akademisi, penulis dan pembicara publik.
Dari judulnya saja sudah menarik. Bagaimana dengan isinya? Ternyata isinya juga sama menariknya. Pada penasaran enggak 2 ucapan apa yang enggak boleh diucapkan? Lanjut baca, yuk!
Video pertama berkisah tentang seorang mahasiswa yang telat masuk ke sebuah perkuliahan. Ketika datang ke kelas, teman-teman dan profesor yang mengajar sudah tidak ada. Ia hanya menemukan 3 soal matematika di papan tulis.
Karena tidak ingin tertinggal, mahasiswa yang telat tersebut menyalin ketiga soal, untuk dikerjakan di rumah. Ia berniat untuk menghubungi profesor ketika soal selesai dikerjakan. Ternyata soal pertama sangat sulit. Ia hampir menyerah. Tapi ia mencoba lagi, belajar lagi, dan bersemangat lagi. Ia berpikir bahwa teman-temannya sudah menyelesaikan soal tersebut. Dan ia tidak ingin tertinggal.
Akhirnya, setelah semalaman mengerjakan, selesailah soal nomor 1. Karena tenaganya sudah habis untuk mengerjakan soal nomor 1, maka 2 soal lainnya ia biarkan terlebih dahulu. Lalu ia temui sang profesor untuk menyerahkan jawaban soal nomor 1.
Apa yang terjadi? Sang profesor terkaget-kaget. Kemudian profesor bertanya, apakah kamu tahu soal apa yang tertulis di papan tulis? Mahasiswa menjawab bahwa itu adalah soal yang dibahas oleh profesor. Ternyata, dua soal pertama adalah dua soal tersulit di dunia. Dan soal nomor 1 hanya bisa dikerjakan oleh 2 orang saja. Salah satunya adalah mahasiswa yang di hadapannya. Wow!
Pesan moral dari kisah ini adalah jangan ucapkan 2 ucapan yaitu “Tidak mungkin atau Mustahil” dan “Aku sudah tahu sehingga tidak perlu belajar lagi”.
Ucapan tidak mungkin membuat kita percaya bahwa kita tidak dapat melakukan sesuatu hal, dan ucapan sudah tahu sehingga tidak perlu belajar membuat kita berhenti bertumbuh. Padahal, setiap individu harus terus belajar dan berbuat yang lebih baik.
Dalam videonya, Pak Abdul Latief menambahkan bahwa kita juga harus memaksimalkan usaha dan doa. Masyaallah, sungguh menginspirasi, bukan?
Video kedua yaitu seminar terpendek di dunia mengisahkan seorang penulis besar yang mengadakan seminar kepenulisan. Saat berada di atas panggung, ia menanyakan siapa saja yang ingin menjadi penulis novel best seller sepertinya? Ternyata semua peserta mengangkat tangan.
Kemudian penulis tersebut mengatakan agar sekarang mereka semua langsung pulang. Dan mulai mengambil pensil, pena, atau alat tulis apapun. Lalu mulailah menulis! Setelah itu, sang penulis turun dari panggung.
Mungkin kesannya tega banget, udah jauh-jauh ikut seminar, kok malah disuruh pulang buat nulis. Tapi itulah pesan yang ingin disampaikan oleh pengisi seminar, yaitu “Jangan hanya punya RENCANA. Melainkan wujudkan dalam KERJA NYATA”.
Gimana, teman-teman generasi milenial sudah tersentil dan termotivasi belum? Kalau belum, masih banyak video motivasi lainnya yang bisa ditonton gratis di platform belajar online QuBisa.
Teman-teman milenial bahkan bisa mengikuti Liga Poinku, yaitu kompetisi pengumpulan poin melalui berbagai aktivitas pembelajaran dan check in harian yang dilakukan di aplikasi dan website QuBisa. Liga PoinQu berhadiah total 10 juta rupiah untuk 50 orang pemenang. Yuk, kumpulkan poin di Liga PoinQu sambil belajar.
Oh ya, kalau teman-teman milenial ingin mendapatkan penghasilan tambahan, bisa banget ikutan lomba video microlearning festival berhadiah 95 juta rupiah. Syarat dan Ketentuan lengkapnya langsung cek ke website QuBisa ya. Ingat, tak ada yang tak mungkin bisa teman-teman milenial berusaha maksimal!
Di era digital gini membuat segala sesuatu jadi lebih mudah yaaa.alhamdulillah
Benar kak
Seru jg ya mbs…
Saya juga belajar di kelas online gratis QuBisa. Senang banget saya belajar di QuBisa, penyampaian materinya jelas dan detail sehingga saya jadi mudah untuk memahaminya
Benar kak. Penyampaian nya mudah dipahami. Pemateri ga kaleng2
Nah aku juga nyuruh ni bocah mending kursus2 online ya. Daripada maen tiktok ama mobile legends mulu di hp
Kok seruuu banget siiik Qubisa ini
bener2 menebar semangat Aku Bisa ya Mba
Pastinya banyak kelas yg bermanfaat utk kita
Hihihi. Curang banget tuh, si penulis yang meminta pencari kursus menulis best seller untuk segera menulis tanpa resep lainnya.
Tapi idenya unik, memang. Dan nggemesin.
Kalau denger2 yang gratis langsung melek aku, apalagi platform ini apik ya kyknyaaaa
Penasaran sama micro learning yang ditawarkan, nanti coba kubuka ah kali aja ada yang sesuai. Sebenarnya pengen belajar bisnis gtu sih buat sampingan.
BTw makasih info kursusnya.
Qubisa membantu meningkatkan skill dan membuat value seseorang meningkat.
Yang pasti karena kursus onlinenya gratis, maka kudu banget langsung praktek agar ilmunya gak menguap kembali.
Alhamdulillah ada kursus online begini bikin mengembangkan skil ya Kak. Pengen coba juga nih diriku
Jika menghadapi kesulitan kadang-kadang kita ingin menyerah dengan memunculkan perkataan tidak mungkin dan mustahil. Padahal kita hanya kurang berusaha dengan sungguh-sungguh. Maka, saat usaha kita lebihkan ternyata kita bisa. Seperti apa yang terjadi pada si mahasiswa yang telat itu tadi.
Bener-bener milenial ya mbak, tak sekedar online isi dari materi belajarnya pun ilmu2 yang berkaitan dengan kebutuhan zaman now, menarik.
Milenial menjadi generasi sandwich baru yang memang kudu tahan banting, dan banyak menggali informasi juga wawasan, makanya belajar daring memang diperlukan
Thanks banget untuk info Youtubenya mba. Saya mau coba juga deh Qubisa ini. Memang perlu nambah wawasan
Isi dari microlearning di QuBisa juga daging semuaa. Semuaa kayak penting banget sampai nggamau kelewatan nyatetnya hihii.
sedih ya kalau kita berada di posisi generasi sandwich. harus pinter banget ngelola keuangannya, biar nggak kerepotan. ternyata bisa juga kursus online soal finansial di Qubisa ya? Jadi penasaran seperti apa platform Qubisa itu. Soalnya materinya banyak banget, jadi banyak pilihannya. Makasih atas sharing nya ya. lomba microlearning nya keren banget hadiahnya…
Belajar kini makin gampang ya. Lewat webinar kayak gini, banyak ilmu bisa digali. Apalagi banyak webinar gratis lagi.
Aku juga ikut nih Liga Poinku meski baru 3.000an poin. Yang penting aku nonton aja biar dapat ilmu bagus2 di Qubisa.
Belajar online bareng QuBisa ini bisa banget jadi pilihan buat upgrade skill ya kak, pilihan materinya banyal dan lengkap
QuBisa sekarang jadi kesayanganku juga nih belajar via microlearning
Fleksibel pula untuk buibu yang waktu me time-nya setelah anak dan suami tidur, hihihi
Next rencana aku pengen ikutan kelasnya kak penasaran dengan Qubisa
ada beberapa kelas yang kuincer nih. Dengan reviewmu jadi makin ngerti tentang platform ini
zaman sekarang semakin mudah jika kita ingin mengasah soft skill ya mbak
Termasuk dgn kursus online di Qubisa ini
saya sampai daftar di Qubsia dong dan daftar banyak kursus gratisnya sangat bermanfaat dan meningkatkan kemampuan saya dalam beberapa hal, keren deh
Keren nih, selain bisa untuk belajar online kita juga bisa ikutan lomba dengan hadiah yg ga sedikit nominalnya. Ibarat kata sambil menyelam minum air ya mba hehe
Penasaran sama lomba micro learningnya. Meluncur aah.. keren ya QuBisa ini dengan video video pembelajarannya
Sebagian besar kita mengalami penurunan pendapatan ya kak. PEnting upgrade skill dengan berbagai mcrolearning yang sesuai dengan kebutuhan kita. Di QuBisa ternyata bisa up grade skill kita dengan cara yang lebih mudah ya.
Iya aku salut banget si sama QuBisa. Ngga pelit euy hadiahnya ga play play ya, 95 juta. Bahkan ada microlearningnya juga. Kece, kemarin aku belajar ttg karma, asyik abis.
Qubisa memang keren. Banyak ilmu dan keterampilan bisa kita dapatkan di sana. Upgrade skill makin mudah dan lebih murah juga kalau lewat digital begini.
Aku juga pernah ikut kelas microlearningnya qubisa nih. Kelasnya daging semua dengan pembicara yang berkompeten dibidangnya.
aku mau infoin ke temen2ku seputar QUBISA ini ah
faedahnya banyaakk bgt
bener2 dibutuhkan ya mba
Motivator berkelas memang punya caranya sendiri untuk mengajak dan memotivasi audience ya Mba. Mau jadi penulis, tapi malah disuruh pulang dan mulai menulis apa pun. Kalau nggak mulai menulis dan hanya teori saja, lalu kapan mau mulai menulisnya? Mantap nih ulasannya Mba, jadi agak penasaran dengan platform Qubisa. Nice infonya….
kosa kata baru nih untukku, generasi sandwich. Kayaknya aku juga tergolong kategori ini. Memang kayaknya di masa2 sulit seperti ini kita harus terus upgrade diri, salah satunya dngan belajar. Untung ada yg gratis ya jd bisa ttp penghematan
Belajar gratis dengan nyaman dan pengajarnya juga keren, siapa yang ga mau coba? QuBisa memang platform yang bisa diandalkan untuk belajar secara gratis dengan pilihan materi yang sesuai dengan kebutuhan kita ya mba
wah sangat milenial banget ya kak, tak sekedar online isi dari materi belajarnya pun ilmu2 berkualiatas
saya selalu salut dengan mereka Generasi Sandwich ini.
beberapa waktu lalu saya juga mengikuti microlearning tentang Generasi Sandwich ini di QuBisa dan jadi dapat pencerahan banyak dari penjelasannya itu.
Qubisa ini memang lengkap banget ya, rasanya mau belajar apa aja udah tersedia disana.
Rata-rata anak pertama kayaknya masuk ke generasi sandwich. Ada tanggungan keluarga di samping tanggunan atas hidup dan dirinya sendiri.
Eh iya loh mbak bener. Meningkatkan skill dari pelatihan online ini menyenangkan mbak.
Apalagi kalo ada platform yang menyediakan kursus/pelatihan gratis enggak boleh disia-siakan banget.
Mantap banget ya platform Qubisa, mana gratisannya lagi, masa sekarang asal kemauan belajar bukan masalah lagi ya
Qubisa ini platform belajar yang komplit banget ya kak. Ada webinar gratis lagi. Padahal kontennya berbobot loh.
Oh ya kita bisa ikutan nonton semua webinarnya dan dapat poin saat beli dan menonton webinar. Jadi semangat nambah poin dari semua aktivitas yang kita lakukan di Qubisa.
Milenial yang sekaligus generasi sandwich, memang perlu dibekali pengetahuan mumpuni, sebagai modal dalam bekerja ya
Berarti saya termasuk generadi sandwich dong. Secara berdasar tahun lahir aku masuk. Tapi bukan hal yang membanggakan sih jika kita nggak mengrmbangkan diri. Makanya ada kursus online gratis da platform belajar online ya kak. Kayak qubisa. Jadi kita terus bisa mebgembangkan diri.
Punya rencana memang diperlukan, tapi lebih penting lagi bagaimana membawanya menjadi kenyataan. Punya rencana, dilanjutkan dengan kerja Nyata…(pesan yang makjleb banget, krn kadang kita membuat rencana yg perfect tapi giliran realisasinya minimalis (berasa ngomongin diri sendiri, hehehe)
Hmm jadi tertarik deh pingin ambil kursus online di tempat kursus terbaik, Qubisa ini, pingin belajar bisnis biar jago jualannya.
Kursus gratis makin banyak tapi sepertinya materi yang ditawarkan QuBisa ini lumayan lengkap dan sedikit berbeda. Saya pengin belajar micro learning nih, kira-kira kayak gimana modelnya. Mau coba-coba buka aplikasinya dulu biar familiar juga sama fitur-fiturnya.
Meski bukan generasi milenial sepertinya saya tertarik untuk ikut kursus online di Qubisa ini. Materinya banyak yaaa, udah gitu gratis lagi. Dan bisa pilih yang microlearning. Kereeeen.
dengan adanya kursus online gratis dari Qubisa ini, milenial bisa mengasah skillnya ya mbak
makin mudah belajar skill yg dibutuhkan
Alhamdulillah hepi banget ya Kak
Sudah nggak perlu bingung lagi untuk cari kelas yang bakalan mendukung perkembangan kemampuan kita
Sekarang mau cari ilmu sangat mudah. Audiovisual pula sehingga lebih cepat dipelajari. Biasanya saya kalau mau cari suatu skill memang cari di platform belajar seperti ini. Lebih cepat ketemu yang saya cari
Platform belajar online seperti Qbisa ini sangat bagus diakses bagi anak milenial karena hampir seluruh waktunya online
Setelah baca pengalaman Mbak Dian belajar tentang belajar di Qubisa, jadi tambah penasaran. Jadi ingin juga menambah ilmu dan meng-upgrade diri dengan banyak belajar di Qubisa
sambil nunggu panggilan kerja untuk para freshgraduate cocok banget nih. Jadi gak cuma ngabisin waktu mikirin “kapan dapat panggilan kerja” tetapi bisa dimanfaatkan waktunya untuk menambah skill, apalagi gratis kan yaa
Qubisa ini canggih banget yaa..
Di saat banyak platform belajar online mengeluarkan biaya, tapi Qubisa memberikannya secara gratis.
Kereen…keren.
Setuju banget nih kak qubisa ini platform Belajar yang sangat menarik banget ya mbak akupun belajar banyak disana
Banyak materi pengembangan diri dan bisnis yang gratis di kursus online QuBisa. Aku salah satu yang banyak belajar juga dari platform belajar online, karena memang lebih praktis dan waktu belajar bisa disesuaikan dengan waktu luang aku
huwo gratis mbak, asik banget nih tanpa biaya bisa kursus
pas di tengah pandemi nggak bisa ke mana-mana. Belajar aja lah ya biar makin pinter
Dua kisah yang dibagikan mbak Dian itu pesannya ngena banget, ya. Bagus. Dan semoga kita bisa menerapkannya 🙂
Btw Qubisa ini banyak menawarkan kursus ya, Mbak. Bagus banget buat milenials biar nambah skillnya.
Setuju mb, aneka materi yang ditawarkan di qubisa menarik dan bermanfaat semua. Senangnya untuk materi microlearning, disamping gratis, penyampaian materi juga singkat jadi ga boseni. Cocok buat saya yang belajarnya disambi-sambi. Hihi…
Aku baru kenal generasi sandwich sebelum pandemi dan mulai merencanakan masa depan agar anak-anak nanti gak jadi generasi sandwich, kasihan juga. Cukup saya aja T_T
Nah, sekarang juga banyak sekali kursus online yang bisa dimanfaatkan untuk mengupgrade diri ya mbak. Paling tidak ada usaha lah untuk bisa punya kemampuan sehingga tidak mengharapkan bantuan anak (secara ekonomi) saat sudah tua nanti karena punya kemampuan menghidupi diri sendiri
Eny kira jenis roti eh ternyata nama generasi Eny nih mba hhe lucu bisa dipake pas ngumpul biar tambah gaul… Jadi tergerak nih buat belajar di Qubisa juga 😍
Udah kelasnya gratisan masih dapat poin pulak. Sayang klo dilewatin. Aku juga kepoin terus kelasnya biar jadi pinter nih
Whoaa, hadiahnyaaa mantuull!
Kok jadi mupeng buat ikutan lombanya yak?
Semangat, semangaatt
Wah bagus banget ada aplikasi kursus online gratis kaya gini, cocok buat para korban phk di masa pandemi ini. Makasih informasinya~
WH keren banget sih ada kursus peninjauan monetisasi yutub, kayanya cocok buat suamiku yg subscriberya uda lumayan tapi belum monetisasi
saya juga punya akunnya sudah daftar dan banyak daftar kursus gratis lumayan dapat ilmu banyak dan ngebantu banget buat ningkatin skill dan pengetahuan dalam beberapa hal
Makasih kak informasinya, ada lomba dan bisa ikutan belajar di Qubisa ini seru banget sih dan lumayan lho
Jd topik di Qubisa ini banyak ya Mbak bukan cuma yang umum aja, seru nih apalagi aksesnya gratis. Sangat membantuku yang memang ingin cari banyak ilmu dengan budget yang minim, tinggal akses sama QuBisa 🙂
Suka bangeet dengan materi dari mikrolearning motivasi yang diambil dari video pendeknya, ternyata banyak hal yang bisa diambil hikmahnya ya, Mbak.
Tentang mahasiswa yang memiliki daya juang yang tinggi bisa kita ambil pelajaran untuk tidak pantang menyerah.
Sedangkan kisah seminar yang diselenggarakan oleh penulis itu juga bagus, ya, mengajarkan pada kita untuk langsung praktik menulis, bukan hanya rencana-rencana saja
Pada akhirnya, banyak yang harus dipwrjuangkan oleh kaum milenial saat ini. Terutama yang sudah terjebak sebagai sandwich generation.
Banyak sekali pengetahuan baru yang bisa didapat melalui QuBisa ya. Eh sudah belajar, bisa dapat poin pula.
Sekarang kursus online memang lagi banyak diminati banget ya kak karena keadaan juga masih pandemi jadi untuk mengasah kemampuan kita ya bisa lewat kursus online.
aku sangat butuh kursus online disela-sela waktu lowong. Sudah saatnya upgrade ilmu demi lebih pintar
Jiwa emak2 kl denger yg gratis itu gmn gitu, auto melek deh. Aplg platformnya ciamik punya ky nya, bnyk pilihan dan bnyknmanfaat pastinya. Gak sabar pengen buru2 buka Qubisa, siapa tau ada yg sesuai utk q pelajari. Yq infonya 🙏
Aku dong, generasi sandwich itu. Hehehe.
Btw, mengenai platform qubisa, aku baru tahu dari membaca ulasan mba Dia
lho. Dan ternyata keren ya. Membaca ulasan Mba Dian aja aku bisa membayangkan bagaimana serunya kelas-kelas yang ada pada platform online ini.
Jujur nih, aku kadang malas lanjutin sekolah lagi karena takut aku ga bisa mengosongkan gelasku. Padahal itu salah satu dari 3 hal yang ga boleh diucapkan kan? Ada tipsnya ga mbak?
Aku senang sekolah mba. Mungkin balik ke big why nya dulu. Mau sekolah lagi buat apa? Manfaatnya apa? Kalau ga ada big why, maka ga ada motivasi lebih nya
Qubisa Ini membantu banget ya mbak buat kita-kita yang ingin terus upgrade ilmu kita